BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

13 April, 2010

ARMAGEDDON – TAXI CAB




Pesawat Shutter pergi tinggal landas dan menjauh, Harry sendirian memandang keadaan sekitar. Permukaan batuan berguncang hebat, bergetar memecah tiap lapisan, uap panas bertekanan tinggi melambung cepat. Pikiran Harry hanya satu, menekan pemicu ditangannya dan semua berakhir, meteor ini terbelah dua dan bumi dapat diselamatkan. Ia sejenak merenungkan kilasan kehidupan dijalani, lalu yakin pilihan yang diambil adalah terbaik, Harry memperat genggaman pemicu hulu nuklir namun tiba-tiba dari bawah kakinya, retakan lubang yang kemudian memanjang, keluar uap deras yang mendorongnya terlempar. Ia tak dapat mengendalikan tubuhnya, tapi tersadar pemicu hanya bekerja dalam jarak puluhan meter saja, cepat-cepat ia menekan tombolnya; tekanan makin keras menerpa tubuhnya, beruntung pemicu bekerja dan ledakan terjadi didalam yang mengakibatkan rentetan retakan sangat besar yang memanjang, membelah meteor menjadi dua bagian sesuai rencana lalu mendekati Bumi, melewati bagian atas dan bawah sehingga kehidupan di planet itu dapat terselamatkan.

Membuka mata, Harry melayang tersangkut di ujung karang hitam, tak percaya dirinya masih hidup. Sebenarnya ia beruntung karena lontaran uap deras yang menyebabkan ia terlempar sampai berpuluh-puluh mil dan itu yang menyelamatkan dirinya dari pengaruh ledakan Nuklir. Sudah berapa lama ia pingsan? hitungan menit atau jam? Melihat dikejauhan, Bumi hanya tinggal setitik kecil dan tentu pecahan meteor raksasa ini terus berjalan makin jauh juga jaraknya dengan Bumi. Harry segera mengapai kabel yang menyangkut dan mencoba mencapai permukaan.
Harry tak dapat menyembunyikan kesenangan hatinya. Ia berpikir pasti akan tewas dalam ledakan namun nyatanya masih mampu bertahan, tapi kegembiraan itu hilang karena sadar ia tak mungkin bisa kembali kecuali menemukan alat transportasi, namun yang ada hanya pegunungan hitam mengkilap sepanjang mata memandang; ia benar-benar tertahan ditempat itu mungkin untuk selamanya tapi tetap berpikir tenang dan berharap, mungkin di suatu tempat ada kendaraan yang dapat membawanya kembali ke Bumi. Disakunya terdapat lima suar, langsung digunakannya sebagai penerangan dan tanda SOS. Pertama dinyalakan juga kedua tapi tak menemukan apapun. Saat suar ke ketiga dinyalakan, muncul dari kedipan sinar di angkasa, bergerak cepat melampui suara menuju kearah Harry dan berhenti tepat dihadapannya. Percaya atau tidak, sebuah kendaraan berwarna kuning bergaris abu-abu, mengambang tanpa roda. Diatapnya terdapat papan elektronik dengan sebuah tulisan yang berganti tiap waktu layaknya taxi Bumi. Pintu terbuka keatas, didalam terlihat seorang duduk belakang kemudi, berbadan gemuk dengan wajah bulat dan bermata kecil, ada sebagian rambut yang tumbuh di anggota badannya. Orang itu menunjuk ke suatu alat dekat pintu, seperti sebuah mesin deteksi sidik jari. Harry yang agak bingung, menuruti dan menjulurkan tangan lalu terdengar suara “ Sidik jari diterima, makhluk planet tatanan : Bumi.”
“Oh, anda manusia Bumi, sangat jarang sekali dapat bertemu,” kata makhluk itu “ namaku Grauss, Taxi semesta Orvipol siap melayani.”
“Hm, benar ini taxi.” kata Harry ragu
“Tentu, akan kami antar sesuai tujuan, dan sangat cepat.” jawab Grauss
“Tolong bawa aku ke Bumi, aku sudah muak dengan tempat ini.” ucap Harry
“Oh dekat, hanya 0,00005 cahaya perjalanan, lalu dibayar dengan apa?” tanya Grauss
“Hm,, tentu dolar.. aku hanya punya itu.” kata Harry
“Baik, sebentar,” ucap Grauss sejenak mengecek alat hitungnya “Biayanya adalah 250 dolar, sudah termasuk tip tentunya, tolong dibayar dimuka?”
“Sayang, aku tak ada saat ini, dompetku tertinggal di penyimpanan NASA.” kata Harry
“Oh begitu, maaf tidak ada uang, perjalanan batal. Saat ini banyak penumpang gelap yang tak mau membayar jadi peraturan baru segera diberlakukan oleh perusahaan kami.” kata Grauss
“saat tiba di Bumi akan kubayar, aku berjanji!” kata Harry
“Tidak, sudah cukup penipuan karena aku juga sempat mengalaminya, jadi ada uang perjalanan akan dilakukan. Kukatakan satu hal sangat jarang Cab yang akan lewat terutama melintasi jalur semesta dua , baiklah selamat tinggal.” ucap Grauss
“Hey,, tunggu aku belum selesai!” teriak Harry “Apa kau tak tahu, aku baru saja menyelamatkan seluruh penduduk Bumi.”
“Soal itu, aku tak peduli, aku hanya butuh uang.” kata Grauss. pintu Cab tertutup dan bersiap untuk pergi.
Harry yang kesal tak tinggal diam, ia berlari mengejar Cab taxi dan memasukkan suar yang masih menyala ditangannya kedalam lubang kecil dibelakang pintu. Cab Taxi melesat cepat, belum mencapai angkasa tiba-tiba meledak.
“Rasakan! Aku tak ke Bumi, kau pun juga tak kembali ke asalmu, lagipula kau mengingatkanku pada si cerewet Pink.” ucap Harry puas tersenyum
Harry melanjutkan perjalanan, menyusuri lembah dan bukit, mendaki dan menuruni lereng. Suar ke empat dinyalakan dan dilambaikan lagi keatas tapi tak ada tanda-tanda apapun, lalu tiba-tiba ada dentuman keras tak jauh dari ia berpijak, dipikir cepat juga balasan atas permintaannya tadi sama seperti sebelumnya. Harry bergegas mendekati bekas reruntuhan itu, ternyata sebuah kapsul abu-abu berukuran sedang, baru saja melangkah ingin mencari tahu, kapsul itu terbuka dan keluar makhluk yang ternyata lebih tinggi darinya, berbadan hijau dengan jala sebagai penutup. Makhluk itu menggunakan topeng dan memiliki rambut panjang berpita, keluar suara yang tak dimengerti olehnya dan “Sriiing.,,” cakar pisau panjang keluar dari tangan makluk itu dan segera ingin menyerang Harry.
“Hey.. hey… tunggu.. aku kenal siapa kau? Hm bukannya kau Predator itu.. ya benar, aku ingat pernah menonton film mu” ucap Harry
Makhluk itu mengangguk, seperti mengerti apa yang dibicarakan Harry
“Kenapa kau ada disini? Kau salah tempat, disini syuting untuk Armageddon.. studiomu ada disebelah, studio 5.” jelas Harry
Makhluk Predator awalnya bingung namun akhirnya paham lalu mendekati Harry dan bersalaman sebagai permintaan maaf, segera ia berangsur pergi kesebelah.
“Hehe.. dia mau mengambil peranku, enak saja.” ejek Harry
Harry melanjutkan lagi perjalanannya, tersisa suar terakhir. Ia menjadi bingung ingin menyalakan atau tidak, jika dinyalakan nanti ada kejadian aneh lagi tapi Harry tak peduli, tak masalah apapun yang terjadi ia bisa selamat dan pulang ke Bumi. Suar terakhir menyala dan Harry terus berjalan, keadaan masih nampak sepi. Ketika tinggal beberapa detik suar mau habis, meluncur seperti cahaya merah keatas, dan ledakan terjadi layaknya kembang api. Harry berlari mendekati dan bertanya apa yang sedang terjadi, kegembiraan dan harapan muncul dihatinya, dia akan pulang. Ternyata itu berasal dari bangunan café yang menyala meriah dengan berbagai macam lampu hias, ditengah tertulis “Cometto; Café n’ Inn”
Harry penasaran kemudian masuk kedalam, keadaan dalam Café tak begitu ramai, hanya nampak empat tamu bersama pelayan utama. Harry mendekat ke Pelayan yang berbadan tinggi kurus dengan kumis lancip.
“Ada bisa kubantu Mr?” tanya Pelayan utama
“Tolong buatkan aku Wiski dingin, aku sudah mengalami hari yang berat saat ini.” kata Harry
“Oh baik sebentar.” kata Pelayan utama
“Kenapa tempat ini begitu sepi, kemana tamu yang ada?” tanya Harry
“Oh, ini disebabkan kejadian lalu, ada ledakan besar di belahan utara jadi para tamu menjadi ketakutan, segera pergi dari sini, jelas tentu saja aku mengalami kerugian.” ucap Pelayan utama disertai menghidangkan minum ke meja
Harry berpikir, apa ledakan itu dari hulu nuklir yang telah dipicunya? ya mungkin tak salah lagi, karena pengaruhnya saja dapat terjadi berpuluh-puluh mil.
“Kenapa Tuan, ada masalah? Apa yang membawamu kemari?” tanya Pelayan utama
“Tidak, tidak… aku hanya seorang pengembara saja yang kebetulan lewat.” jawab Harry
Jika harry menjawab jujur yang sebenarnya mengenai menyebabkan ledakan itu, mungkin dirinya akan mendapat masalah besar karena tak jauh beberapa pelayan dengan berbadan besar sedikit memperhatikannya, tentu Harry tak mau berurusan dengan mereka.