BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

28 Mei, 2010

bab 3

Di Taman WenMing Dong Zhuo Mengganti Kaisar

Li Su memperdaya Lu Bu

Apa yang dikatakan Cao-Cao adalah ini "Para kasim telah ada sejak lama, Yang menyebabkan kehancuran sebenarnya adalah pengaruh para kasim yang seharusnya tidak terjadi jika kaisar tidak lemah dan lebih memfavoritkan mereka. Mengapa harus memanggil seluruh pasukan kalau hanya dengan menangkap "kepala" dapat menahan seluruh "badan", setiap keinginan untuk membunuh mereka semua akan cepat ketahuan dan rencana akan gagal."

"Lalu Cao-cao, apakah kamu mempunyai rencana untuk dirimu sendiri setelah itu?" Kata He Jin dengan ketus.

Cao-cao meninggalkan pertemuan itu dan berkomentar "Yang menyebabkan dunia berada dalam kekacauan adalah He Jin."

He Jin kemudian mengirimkan surat rahasia kepada beberapa markas tentara.
salah satunya adalah pada Dong Zhuo.

Dong Zhuo yang telah gagal dalam menumpas pemberontakan jubah kuning sebenarnya harus dihukum tetapi karena dia telah menyogok 10 kasim utama istana untuk melindunginya maka bukannya dihukum dia mendapatkan posisi sebagai jendral utama penjaga garis depan lalu menjadi penguasa AoXiang dan menjadi Penguasa seluruh daerah XiZhou dan terakhir menjadi Panglima besar pemimpin 200.000 tentara kaisar. Tetapi Dong Zhuo memiliki hati pengkhianat dan tidak setia. Jadi ketika dia menerima perintah untuk datang ke ibu kota dia sangat bergembira dan langsung mempersiapkan pasukannya untuk berangkat. Dia meninggalkan menantunya Nie Fu untuk menjaga markas pasukan dan mengurus wilayah Xi Zhou. Dong Zhuo membawa 200.000 tentara utamanya bergerak menuju ibukota Luo Yang, Bersama dengan dia Dong Zhuo juga membawa 4 jendral utamanya yaitu Li Jue, Guo Si, Zhang Ji dan Fan Chou.

Penasehat Dong Zhuo dan juga menantunya, Li Ru berkata "Walaupun pemanggilan secara Formal telah diterima tetapi terlalu banyak kejanggalan dalam hal ini. Akan lebih bijak bila kita juga mengirimkan surat untuk menjawab panggilan ini terlebih dahulu dan menjelaskan keadaan kita sebelum kita memasuki ibu kota."

Dong Zhuo Setuju dan menulis surat seperti ini :

"Hambamu Dong Zhuo mengetahui bahwa pemberontakan yang terus-menerus terjadi disebabkan oleh Zhang Rang dan para kasim istana. Sekarang saatnya untuk kita memotong "luka" yang walaupun sakit tetapi harus dilakukan, akan lebih baik begitu daripada kita membiarkan kejahatan menjadi-jadi. Hamba telah berani membawa pasukan menuju ibukota, dan dengan seijin yang mulia maka saya berharap Zhang Rang dan kasim lainnya akan dapat disingkirkan demi kedamaian dan kelangsungan dinasti dan seluruh kekaisaran."

He Jin membaca Surat itu dan menunjukannya pada seluruh pendukungnya.

Lalu berkatalah Menteri Zheng Tai, "Seekor Binatang Liar telah datang, Dia akan memakan semua manusia"

Lun Zhi juga berkata "Lama aku mengenal orang ini. Walaupun tampak seperti orang tidak bersalah, tetapi hatinya seperti serigala. Membiarkan ia masuk berarti membawa bencana. Hentikan dia jangan biarkan dia masuk dan ini akan menghentikan bencana."

He Jin ragu-ragu dan akhirnya menolak usul itu, Zheng Tai dan Lu Zhi akhirnya mengundurkan diri dan meletakkan jabatan mereka, dan hal ini juga diikuti lebih dari 1/2 menteri negara lainnya. He Jin tetap tidak perduli dan tetap menyambut Dong Zhuo dengan hangat yang sedang berkemah di dekat Danau ShengChi diluar tembok ibu kota.

Zhang Rang dan para kasim tahu bahwa manuver pasukan ini ditujukan untuk mereka, "Ini adalah rencana He Jin, Kalau kita tidak menyerang duluan maka kita pasti semua akan mati."

Akhirnya mereka menyembunyikan sekitar 50 orang yang dipersenjatai di luar gerbang istana dimana tempat permaisuri tinggal, kemudian mereka masuk untuk menemui permaisuri.

Kata mereka "Jendral Dong telah membawa pasukannya ke ibu kota untuk menghancurkan kami, kami mohon padamu, kasihanilah kami dan selamatkanlah kami."

"Pergilah untuk menemuinya dan akuilah kesalahanmu." kata permaisuri.

"Kalau kami melakukan itu maka dia akan mencincang kami. Lebih baik mintalah kakak yang mulia untuk datang menemuimu dan perintahkan dia untuk menghentikan jendral Dong. Jika dia tidak mau kami akan mati dihadapanmu."

Permaisuri He mengeluarkan titah untuk memanggil kakaknya.

He Jin sedang akan pergi menemui permaisuri ketika menteri Chen Lin menyarankan agar dia jangan pergi "Para kasim pasti mempunyai rencana yang jahat terhadap dirimu."

Tetapi He Jin menyatakan bahwa titah ini adalah datang dari permaisuri dan tidak mungkin terjadi apa2 diistana permaisuri.

"Rencana kita sudah terbuka" kata Yuan Shao,"Tetapi tetap saja kau boleh pergi apabila kau siap bertempur."

"Kita cari para kasim terlebih dahulu!" kata cao-cao.

"Orang2 bodoh!" kata He Jin, "Apa yang dapat mereka lakukan terhadap orang yang mempunyai kuasa seluruh kekaisaran didalam tangannya?"

"Kalau kau tetap pergi kami akan ikut denganmu untuk berjaga-jaga." Kata Yuan Shao.

Lalu Cao2x dan Yuan Shao masing2x memilih 500 orang terbaik mereka dan memerintahkan Yuan Shu, saudara dari yuan Shao sebagai komandan untuk berjaga2x di luar istana permaisuri. Sementara Cao2x dan Yuan Shao bersenjatakan pedang ikut masuk kedalam istana.

Ketika He Jin Sudah memasuki kediaman permaisuri tiba2 pejabat disana menahannya dan berkata "Perintahnya adalah untuk mengijinkan hanya Wali Negara dan tidak yang lainnya."

Jadi Cao2 dan Yuan Shao menunggu diluar. He Jin masuk sendiri, Di Gerbang Pintu kediaman permaisuri yang disebut "Gerbang Kebijakan" dia bertemu dengan Zhang Rang, Duang Gui dan pengikut2, mereka langsung mengepung He Jin. He Jin langsung Waspada atas keadaan ini.

Lalu Zhang Rang dengan bersuara keras berkata "Apa kesalahan yang dilakukan oleh Ibu Suri Dong sehingga kau harus membunuhnya ? dan ketika dia dikuburkan, siapakah yang pura2x sakit dan tidak datang ? kami mengangkat kau dan kerabatmu dari keluarga rendahan hingga bisa mendapatkan semua kekayaan dan kehormatan, dan inikah balasanmu! kamu mau membunuh kami semua. Kamu menyebut kami adalah manusia kotor dan sampah. Siapakah yang akan membersihkan ?"

He Jin menjadi panik dan mencoba melarikan diri, tetapi semua gerbang telah dikunci. Para kasim itu mendekati He Jin dan pembunuh yang telah disiapkan akhirnya muncul dan memenggal He Jin.

Akhirnya He Jin mati, Yuan Shao dan Cao2 menunggu sangat lama. Akhirnya mereka tidak sabar lagi dan berteriak " Kereta telah menunggu, Jendral He Jin!"

Sebagai balasan dari dalam tembok dilemparkan kepala He Jin dan Titah Dikeluarkan :
"HE JIN TELAH BERSALAH MELAKUKAN PENGKHIANATAN DAN OLEH SEBAB ITU TELAH DIHUKUM MATI. TETAPI SEMUA PENGIKUTNYA DIMAAFKAN."

Yuan Shao berteriak "Para Kasim Telah membunuh perdana menteri, marilah mereka yang akan memusnahkan kejahatan mengikuti aku."

Lalu salah seorang jendral He Jin, Wu Kuang membakar pintu Gerbang yang terbuat dari kayu. Yuan Shu sebagai kepala pasukan langsung menerjang masuk istana dan membunuh semua kasim yang ditemuinya tidak peduli umur atau jabatan. Yuan Shao dan Cao-cao lari masuk kedalam istana permaisuri. 4 dari kasim2 itu, Zhao Zhong, Cheng Kuang, Xia Yun dan Guo Sheng melarikan diri tetapi mereka berhasil ditangkap dan di bunuh dengan tubuhnya di cingcang sampai habis.

4 orang kasim utama Zhang Rang, Duan Gui, Cao Jie dan Hou Lan dipimpin oleh Zhang Rang membawa pergi permaisuri He, Kaisar Bian dan Pangeran Xian menuju istana Utara.

Lu Zhi yang telah mengundurkan diri ada dirumah, tetapi setelah mendengar revolusi ini langsung mengenakan pakaian perangnya dan mengambil tombaknya dan pergi bertempur.

Dia melihat Kasim Dui Gui membawa permaisuri, Lalu Lu Zhi berkata "Kau Pemberontak, beraninya kau menculik permaisuri ? "

Kasim itu melepaskan tangannya dari permaisuri dan kabur. Akhirnya Lu Zhi membawa permaisuri ketempat yang aman.

Jendral Wu Kuang menerjang masuk kedalam salah satu ruangan di Istana permaisuri dan menemukan He Miao dengan pedang ditangan.

"Kau juga adalah salah satu perencana untuk membunuh kakakmu sendiri" Teriak Wu Kuang "Kau akan mati seperti yang lainnya"

"Mari kita bunuh si perencana yang membunuh kakaknya sendiri!" teriak yang lainnya.

He Miao melihat sekelilingnya, akhirnya musuh membunuhnya.

Yuan Shu memerintahkan untuk mencari seluruh keluarga dan bawahan para kasim2 itu. Tanpa menyisakan satu orangpun semua pria yang tidak memiliki janggut dibunuh tanpa ampun.

Cao2 dan pasukannya berusaha memadamkan api, Dia memerintahkan pasukan lainnya untuk mencari Zhang Rang dan menyelamatkan kaisar dan pangeran.

Sementara itu Zhang Rang dan Duan Gui telah membawa pergi Kaisar dan pangeran Xian. Mereka tidak berhenti sampai ketika mereka mencapai bukit baimang. Ketika itu malam telah tiba dan mereka berhenti sebentar tetapi tiba2 dibelakang mereka terdengan suara prajurit datang. Pimpinan prajurit itu bernama Min Gong dan berteriak "Pengkhianat, berhenti!"

Zhang Rang melihat bahwa dirinya telah terkepung meloncat kedalam sungai untuk melarikan diri tetapi akhirnya tenggelam.

Kedua anak kecil itu (Kaisar Bian berusia 12 thn sedangkan pangeran Xian berusia 10 thn) yang kebingungan dan takut tidak berani menangis ataupun bersuara. Mereka merangkat didalam rerumputan tinggi sepanjang sungai dan bersembunyi. Tentara berpencar kesegala arah untuk mencari mereka. Mereka mencarinya sampai tengah malam. Bergetar karena kedinginan dan kelaparan kedua anak itu akhirnya terbaring di rerumputan dan mereka saling menangis satu sama lainnya dengan berpelukan karena merasa bahwa hidup mereka akan berakhir.

"Ini bukanlah tempat untuk berhenti" kata pangeran Xian, "Kita mesti mencari jalan keluar."

Akhirnya kedua bocah kecil itu merangkat kembali disepanjang sungai dan karena gelap mereka tidak dapat melihat apapun juga dikejauhan. Mereka tidak dapat melihat jalan karena gelap tetapi tiba2 dihadapan mereka kunang2 berterbangan menyinari jalan didepan mereka sehingga mereka dapat melihatnya.

"Langit Membantu Kita" Kata pangeran Xian.

Mereka mengikuti jalan yang ada kunang2nya dan akhirnya mereka sampai dijalan besar. Mereka terus berjalan sampai kaki mereka sangat sakit sehingga tidak dapat melanjutkan. Ketika melihat ada tumpukan jerami dipinggir jalan mereka menggunakannya untuk berbaring.

Jerami ini adalah milik keluarga petani yang ada didaerah itu. Pada malam itu petani itu ketika tidur dia bermimpi bahwa ada 2 matahari berwarna merah yang jatuh di belakang rumahnya. Karena itu petani itu bangun dan dia mencoba melihat kebelakang rumahnya. Dan ditumpukan jerami itu dia melihat 2 anak kecil sedang terbaring disana.

"Dari keluaga manakah kamu berasal ,anak kecil ?" tanya si petani.

Kaisar Bian terlalu takut untuk menjawab, tetapi pangeran Xian berkata "Dia adalah Kaisar. Sedang ada revolusi di istana kaisar dan kami melarikan diri. Aku adalah adiknya Pangeran Xian."

Petani itu bersujud dan berkata "Aku adalah Sui Lie dan kakakku Sui Yi adalah bekas menteri dalam negeri. Kakakku sangat membenci tindakan para kasim dan karena itu mengundukan diri dan bersembunyi disini."

Kedua anak itu dibawa masuk kedalam rumah petani itu dan petani itu melayaninya dengan penuh hormat.
Ketika itu Min Gong berhasil menangkap Duan Gui, Ming Gong bertanya "Dimanakah Kaisar?"

"Dia menghilang! aku tak tahu dimana dia ?"

Min Gong langsung membunuh Duan Gui dan memenggal kepalanya serta menggantungkan kepalanya diatas tombak. Dia memerintahkan pasukannya terus mencari kaisar. Dia pun ikut mencari, dia melihat ada rumah pertanian didekat situ. Min Gong menghampiri rumah pertanian itu dan bertemu Sui Lie. Sui Lie yg melihat apa yang ditancap ditombak Min Gong, bertanya kepada Min Gong, Min Gong lalu menjelaskannya. Puas dengan jawaban Min Gong maka Sui Lie mengantarnya menemui kaisar. Pertemuan ini sangat mengharukan sehingga semua mengeluarkan air matanya.

"Negara tidak ada tanpa pemimpin" Kata Min Gong. "Saya harap yang mulia mau kembali ke istana."

Akhirnya kaisar setuju ikut kembali ke istana. Tidak sampai 1 km mereka berkuda, mereka bertemu dengan para pejabat istana lainnya dan beberapa ratus pasukan. Pejabat2 itu adalah Wang Yun-menteri dalam negeri, Yang Biao Panglima Besar, Chunyu Qiong panglima kiri, Zhao Meng Panglima kanan, Bao Xin panglima belakang dan Yuan Shao Panglima tengah. Tangisan haru saat itu membasahi wajah para menteri dan pejabat ketika mereka melihat kaisar selamat.

Rombongan kaisar yang sedang menuju istana kemudian bertemu dengan rombongan pasukan besar lainnya. Para pejabat ketakutan dan kaisar menjadi gelisah. Yuan Shao langsung maju menuju depan dan bertanya

"Siapakah kau ?" Kata Yuan Shao.

Dari balik kereta kuda munculah seorang pemimpin "Apakah kaisar bersamamu ?"

Kaisar terlalu panik untuk menjawab, tetapi pangeran Xian maju kedepan dan berkata "SIAPAKAH KAU ?"

"Hamba adalah Dong Zhuo. Pelindung kerajaan untuk wilayah XiZhou."

"Apakah kamu datang untuk melindungi kaisar ?" tanya pangeran Xian.

"Aku datang untuk melindungi." Jawab Dong Zhuo.

"Jika memang begitu, kaisar ada disini. mengapa kau tidak turun dari kudamu dan berlutut !"

Dong Zhuo langsung turun dari kudanya dam bersujud. Pangeran lalu mempersilahkannya berdiri. Dari awal sampai akhir Pangeran Xian dapat membawa dirinya berlaku selayaknya seorang kaisar. Oleh sebab itu dalam hatinya Dong Zhuo sangat terkesan dan muncul keinginan untuk mengantikan kaisar Bian dengan pangeran Xian.

Mereka akhirnya sampai kembali ke istana.

Tetapi ketika mereka sedang berusaha untuk mengendalikan keadaan, cap kerajaan, simbol utama kekaisaran hilang.

Dong Zhuo berkemah didepan tembok istana, tetapi setiap hari dia selalu terlihat dijalanan dengan pegawal berpakaian baju zirah lengkap yg mengawalnya sehingga rakyat kecil umumnya merasa gelisah. Dia juga keluar masuk istana dengan seenaknya tanpa mengikuti aturan.

Panglima pasukan Bao Xin berkata mengenai kelakuan Dong Zhuo kepada Yuan Shao, "Orang ini memiliki rencana jahat dan harus segera dienyahkan!"

"Tidak ada yang dapat kita lakukan sampai pemerintahan lebih kuat" kata Yuan Shao.

Dan kemudian Bao Xin melihat Menteri dalam negeri Wang Yun dan meminta pendapatnya.

"Mari Kita bicarakan lain kali" jawabnya

Bao Xin tidak berkata apa2 lagi dan meninggalkan ibukota dan pergi ke gunung taishan.

Dong Zhuo mengabungkan pasukan He Jin dan He miao menjadi bagian dari pasukannya dan secara pribadi dia berkata pada penasehatnya Li Ru mengenai menurunkan kaisar Bian dan mengangkat pangeran Xian.

"Pemerintahan benar2 tanpa seorang kepala negara. Tidak akan ada waktu yang lebih baik lagi untuk melaksanakan rencana ini. Besok kumpulkan semua pejabat di taman WenMing dan beritahukan kepada mereka mengenai masalah ini. Singkirkan semua yang tidak setuju dan seluruh kemuliaan akan menjadi milikmu."

Dong Zhuo sangat senang mendengar kata2 Li Ru.

Jadi keesokan harinya Dong Zhuo mengadakan perjamuan dan karena pejabat2 banyak yang takut dengan dia maka tidak ada yang berani menolaknya. Dong Zhuo sendiri datang mengendarai kudanya hingga masuk kedalam taman , dan dengan pedang dipinggangnya dia duduk dan mengambil minuman, setelah beberapa tegukan, dong zhuo menghentikan musik dan mulai berbicara

"Aku punya suatu untuk kukatakan. Semua dengarkan!"

semua pengunjung terarah padanya.

"Kaisar adalah penguasa dari segalanya. Jika dia tidak memiliki harga diri dan bertindak tidak seharusnya, maka dia tidak cocok sebagai keturunan kaisar. Dia yang sekarang berada diatas tahta adalah kaisar yang lemah, lebih lemah dari pangeran Xian yang memiliki kepandaian dan gemar belajar. Pangeran Xian dalam berbagai segi sangat cocok untuk menjadi kaisar. Aku ingin menurunkan kaisar Bian dan mengantinya dengan pangeran Xian. Apa pendapat kalian semua ?"

Semua tidak dapat berkata2 apa,keheningan terasa ditempat itu. Tidak ada yang berani mengutarakan pendapatnya. Tapi ada satu yang berani dan dia berdiri lalu membanting meja dan berteriak.

"TIDAK ! Siapakah dirimu sehingga berani mengeluarkan kata2 seperti itu ? Kaisar adalah anak dari kaisar terdahulu dan dia tidak melakukan apapun yang salah. Kenapa dia harus diganti? apakah kau memberontak ?"

Yang berbicara adalah Ding Yaun, Penguasa daerah BingZhou.

Dong Zhuo memandangi Ding Yuan dan berkata "Bagi mereka yang sejalan denganku akan hidup, bagi mereka yang tidak maka akan mati."

Dong Zhuo mengeluarkan pedangnya dan siap melawan Ding Yuan. Tetapi Li Ru telah memperhatikan bahwa ada orang yang berbahaya yang berdiri dibelakang Ding Yuan, yang sekarang sedang memegang tombaknya dan matanya memancarkan kemarahan.

Lalu Li Ru menyela dan berkata "Tetapi ini adalah ruang pesta dan urusan negara seharusnya ditinggal diluar. Masalah ini dapat dibicarakan lagi esok."

Para rekan2 yang lainnya juga menyakinkan Ding Yuan untuk segera pergi, setelah mereka semua pergi Dong Zhuo berkata "Apakah yang kukatakan adalah adil dan masuk akal ?"

"Kau salah, Tuan" Kata Lu Zhi. "Kaisar Tai Jia dari dinasti Shang tidaklah cemerlang. Karena itu Perdana mentri Yi Yin mengucilkannya di istana tong untuk belajar sampai dia berubah. Kemudian hari pangeran Cheng Yin naik tahta dan dalam 27 hari masa pemerintahannya dia melakukan 3000 kesalahan. Akibat itu Wali Negara Huo Guang menyatakan bahwa Pangeran Chang Yi harus turun tahta. Kaisar kita yang sekarang masih muda dan dia belum melakukan kesalahan apa2. Anda Tuan adalah seorang jendral perang yang berasal dari perbatasan. Anda tidak mempunyai cukup pengetahuan dan pengalaman dalam hal administrasi negara. Sehingga anda tidak memilik kredibilitas seperti Yi Yin dan Huo Guang. Seperti pepatah mengatakan "Hanya Yi Yin yang dapat menjalankan cara Yi Yin, orang lain hanya akan membawa kematian bagi dirinya."

Dong Zhuo marah dan hampir membunuh Lu Zhi, Tetapi dua pejabat lainnya langsung mencegahnya.

"Menteri Lu Zhi dihormati semua orang, jika dia mati maka akan menimbulkan gejolak." kata pejabat kerajaan Cai Yong dan Peng Bo.

Dong Zhuo kemudian memasukan pedangnya kembali.

Kemudian berkatalah Wang Yun "Sebuah pertanyaan besar seperti apakah pengantian kaisar tidaklah pantas diutarakan dipertemuan minum arak seperti ini, marilah kita simpan pertanyaan itu untuk lain kali."

Maka keluarlah semua tamu2nya. Dong Zhuo berdiri didepang gerbang memandangi sisa tamunya pergi, Dong Zhuo memperhatikan ada seorang yang memegang tombak dan sangat gagah. Dia bertanya pada Li Ru siapakah dia.

"Itu adalah Lu Bu, anak angkat Ding Yuan. Kamu harus berhati-hati bila bertemu dia tuanku."

Keesokan harinya Dong Zhuo menerima laporan kalau Ding Yuan telah keluar dari kota dengan tentara kecil dan menantangnya. Kemudian kedua pasukan saling berhadapan dengan formasi barisan yang rapih.

Lu Bu berada dibarisan paling depan. Dia menggunakan jubah yang dihiasi dengan sulaman bunga, rambutnya disisir lurus kebelakang dan dia menggunakan pelindung badan dari baja. Mengelilingi pinggangnya adalah ikat pinggang sutra dengan hiasan batu giok dan dia membawa tombak yang memiliki pisau bulang sabit di kedua ujungnya.

Ding Yuan kemudian maju ke depan.

"Menderita negara ini ketika dikuasai oleh para kasim. Sekarang kau berani berkata mengenai menurunkan kaisar yang bertahta dan menaikan yang lain. Ini adalah keinginan untuk memberontak."

Dong Zhuo tidak dapat berkata apa2 dan Lu Bu yang sudah sangat ingin bertarung, langsung berkuda menuju Dong Zhuo. Dong Zhuo mundur dan tentara Ding Yuan mengejarnya. Tentara dong Zhuo berkemah 10 km jauhnya dari kota. Disini Dong Zhuo berdiskusi dengan para bawahannya.

"Lu Bu ini sangat hebat" kata Dong Zhuo "Kalau saja dia berada dipihakku. Aku dapat menguasai seluruh dunia."

Lalu majulah seseorang dan berkata "Tenanglah tuanku, Aku adalah orang sedesa dengannya dan sangat mengenalnya dengan baik. Dia sangat kuat dan hebat tetapi tidak terlalu pintar, dia akan meninggalkan prinsipnya apabila dia melihat sesuatu yang menguntungkan didepan sana. Dengan Lidahku ini aku akan dapat mengajaknya untuk bergabung bersama kita."

Dong Zhuo sangat senang mendengarnya dan dia melihat siapakah yang berbicara itu. Dia adalah Li Su, Jendral pasukan macan kekaisaran.

"Apakah yang akan kau gunakan untuk menariknya ?" tanya Dong Zhuo.

"Tuan mempunyai sebuah kuda indah, Si Rambut Merah. Salah satu yang terbaik yang pernah ada. Aku harus mendapatkan ini dan juga emas serta permata untuk memenangkan hatinya. Lalu aku akan pergi dan mempengaruhinya. Dia pasti akan meninggalkan Ding Yuan dan mengikuti engkau tuanku."

"Apa menurut pendapatmu ?" Tanya Dong Zhuo pada Li Ru.

"Orang tidak dapat mempermasalahkan seekor kuda untuk memenangkan kekaisaran" jawabnya.

Lalu Dong Zhuo memberikan kuda itu pada Li Su dan juga 1000 ons emas, 10 ikat mutiara, ikat pinggang bertahtakan berlian dan benda2x berharga lainnya.

Ketika Li Su Sampai di kemah Ding Yuan, Li Su meminta penjaga memberitahukan pada Lu Bu bahwa kawan lamanya datang berkunjung.

Kemudai Li Su dipersilahkan masuk.

"Saudaraku, bagaimana keadaanmu sejak terakhir kita bertemu ?" salam Li Su sambil membungkuk.

"Berapa lama sejak kita berjumpa terakhir kalinya ?" jawab Lu Bu, " Dan dimanakah kau sekarang berada ?"

"Aku adalah jendral di pasukan macan kerajaan. Ketika aku mendengar bahwa kau adalah pendukung kerajaan, aku langsung merasa senang. Aku datang untuk menghadiahkanmu sebuah kuda bagus, ini sangat cocok dengan dirimu."

Lu Bu meminta pengawalnya untuk membawa kuda itu. Kuda itu berwarna merah seperti warna matahari senja. Panjangnya 100 inci(2,54 meter) dan tingginya 80 inchi (2 meter). Kuda yang sangat istimewa.

Lu Bu sangat menyukai kuda ini, "Apa yang harus kuberikan untuk mendapatkan kuda ini ?"

"Apa yang kuharapkan ? aku menemuimu karena perasaan yang kuanggap benar" balas Li Su.

Arak dibawakan untuk mereka dan mereka mabuk bersama.

"Kita jarang bertemu, tetap aku kerap bertemu dengan ayahmu itu" kata Li Su.

"Kau Mabuk" kata Lu Bu. "Ayahku Telah meninggal bertahun yang lalu"

"Bukan,bukan yang itu. Aku berbicara mengenai Ding Yuan, pria yang waktu itu."

Lu Bu menjawab "Ya, aku bersama dia, tetapi hanya karena aku tidak dapat melakukan yang lain."

"Kau memiliki talenta lebih dari langit. Siapa didunia ini yang tidak gentar mendengar namamu ? ketenaran, kekayaan adalah milikmu untuk kau raih dan kau berkata bahwa kau tidak bisa lebih baik daripda menjadi seorang bawahan ?"

"Jika aku dapat menemukan Tuan untuk ku layani" Kata Lu Bu.

"Burung yang pintar akan memilih ranting yang kuat untuk bertengger. Pelayan yang bijak akan memilih tuan untuk dilayani. Ambilah kesempatan itu ketika hal itu tiba, penyesalan akan datang terlambat jika kau tidak bertindak."

Sekarang kau berada dipemerintahan, siapakah yang kau kira paling pemberani diantara semuanya ?" tanya Lu Bu.

"Aku membenci semuanya kecuali Dong Zhuo. Dia adalah orang yg memiliki hormat dan seorang terpelajar. Dia tahu bagaimana memberikan imbalan dan hukuman. Pasti dia adalah orang yang ditakdirkan menjadi orang hebat."

Lu Bu berkata "Aku berharap dapat melayaninya, tetapi tidak ada jalan rasanya."

Kemudian Li Su mengeluarkan semua barang bawaanya berupa permata dan emas serta ikat pinggang sutra. Semuanya diletakan dihadapan Lu Bu.

"Apakah artinya ini semua ?" Kata Lu Bu.

"Suruh pergi dahulu semua pengawal" pinta Li Su. Dan setelah mereka pergi dia melanjutkan "Dong Zhuo telah lama menghormatimu untuk keberanianmu dan dia mengirimkan ini semua melalui tanganku. Kuda itu juga berasal darinya."

"Tetapi kalau dia menyukaiku, apakah yang dapat kulakukan untuk membalasnya ?"

Li Su berkata "Jika orang bodoh macam aku dapat menjadi Jendral pasukan macan di kekaisaran, entah apa yang bisa dicapai oleh orang sepertimu."

"Maafkan aku, aku tidak dapat menawarkan dia jasa apapun yang dapat kulakukan."

Li Su berkata "Ada satu jasa yang dapat kau lakukan dan sangat mudah. Tapi mungkin kau tidak bersedia melakukannya."

Lu Bu terdiam cukup lama, kemudia dia berkata "Aku dapat membunuh Ding Yuan dan membawa pasukannya ke sisi Dong Zhuo, apa pendapatmu ?"

"Kalau kamu mau melakukan itu, maka tidak ada jasa yang lebih besar lagi. Tetapi hal seperti itu harus cepat dilakukan."

Dan Lu Bu berjanji kepada kawannya itu bahwa dia akan melakukan hal itu dan setelahnya akan menemui Dong Zhuo.

Lalu Li Su berpamitan. Malam itu Lu Bu masuk ketenda Ding Yuan dengan membawa pedang. Dia melihat Ding Yuan sedang membaca buku.

Melihat siapa yang masuk Ding Yuan berkata "Anakku, ada masalah apa ?"

"Aku adalah pahlawan pemberani" kata Lu Bu."Jangan pikir aku rela menjadi anakmu!"

"Apa maksudmu Lu Bu?"

Sebagai jawaban Lu Bu menebas kepala Ding Yuan yang langsung jatuh Ke lantai.

Kemudian Lu Bu memanggil bawahannya dan berkata "Dia adalah orang yang tidak adil dan aku telah memenggalnya, biarlah mereka yang ingin ikut aku tetap disini dan yang tidak silakan pergi."

kebanyakan dari mereka pergi. Keesokan harinya dengan membawa kepala Ding Yuan, Lu Bu pergi menghadap Li Su yang mengantarkannya menemui Dong Zhuo. Dong Zhuo memberikan sambutan yang hangat dan menawarkan arak padanya.

"Kedatanganmu adalah seperti air yang jatuh menbasahi rumput yang kering." kata Dong Zhuo.

Lu Bu langsung bersujud pada Dong Zhuo dan memohon untuk menjadi anak angkatnya.

Dong Zhuo memberikan Lu Bu baju Zirah yang terbuat dari emas dan jubah sutra dan mengadakan pesta untuknya.

Setelah itu kekuasaan Dong Zhuo meningkat dengan cepat. Dia menganugerahkan gelar Penguasa daerah Hu dan jabatan jendral pasukan kiri kepada adiknya Dong Min. Dia mengangkat Lu Bu sebagai penguasa LuoYang dan Jendral besar penjaga ibu kota dan juga jendral besar penguasa pasukan berkuda kekaisaran. Dong Zhuo mengangkat dirinya sendiri sebagai Menteri Pekerjaan, Panglima Besar dan Jendral besar pasukan pelindung kekaisaran.

Penasihatnya Li Ru tidak pernah berhenti untuk memaksanya segera menjalankan rencana mengganti kaisar.

sekarang Dong Zhuo yang sudah berkuasa penuh mengadakan perjamuan pesta di ibukota dimana semua pejabat harus hadir. Dia juga memerintahkan Lu Bu untuk membawa tentara di kiri dan kanan tempat pesta berlangsung dan bersiap2 untuk bertindak.

Kemudian ditengah pesta Dong Zhuo berkata "Dia yang ada ditahta saat ini adalah kaisar yang lemah dan tidak cocok untuk menjalankan pemerintahan. Oleh sebab itu aku seperti Yi Yin dan Huo Guang, akan menurunkan dan mengganti kaisar yang berkuasa. Dan semua yang tidak setuju denganku akan mati."

Ketakuan melanda seluruh orang yang ada disana, mereka semua terdiam kecuali Yuan Shao yang berkata "Kaisar tidak bersalah atas dasar apapun dan menyingkirkannya atas permintaan seorang biasa adalah sebuah pemberontakan !"

"Kekaisaran berada ditanganku !" teriak Dong Zhuo. "Ketika aku memilih untuk melakukan sesuatu, siapa yang berani berkata tidak? apakah menurutmu pedangku tidak memiliki sisi yang tajam."

"Jika pedangmu Tajam, maka pedangku tidak pernah tumpul!" kata Yuan Shao sambil mengeluarkan pedangya dari sarungnya.

Kedua pria itu saling berhadap-hadapan didepan seluruh orang.