BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

23 Mei, 2010

Storm Chronicle


Pertarungan terjadi antara Storm Shadow dan Snake Eyes diruang kendali Cannon pulse mencapai puncaknya, Snake Eyes yang semula hanya menangkis serangan katana Storm mampu melakukan tebasan balik, melukai bagian tubuh lawan. Storm yang merasa terpjok lalu menyatukan dua katana dan menyerang lagi tapi tetap tak bisa menandingi kecepatan tonfa Knife Snake, katana terlempar jatuh dan ia menerima pukulan dan tendangan. Akhir pertarungan terjadi ketika Snake menusuk bagian atas perut Storm, lawannya seakan tak percaya bisa kalah lalu terjatuh ke lautan es kutub yang dingin. Diluar itu semua, penyergapan pasukan JOE berhasil dan markas MARS hancur oleh jatuhan pecahan es kutub.
Tipis penerangan cahaya obor menyilaukan mata, Storm terbangun dengan menggigil. Ia mendapati diri berada disebuah ruangan kubah putih, ketika bergerak rasa sakit dibagian perutnya dirasakan yang telah tertutup oleh kain perban. Perasaan senang atau marah bercampur tapi yang diingatnya ia dikalahkan dalam duel oleh Snake dengan mudah, apa kurangnya kemampuan dalam diri atau terlalu bernafsu dan sombong sehingga mengurangi kekuatan bermain pedangnya.
Dari balik pintu muncul seorang berpakaian mantel bulu putih, ia tersenyum dan mendekati Sorm.
“Kau sudah bangun, lukamu cukup dalam tapi tak mengenai bagian vital.” kata orang itu “mungkin kau lapar, aku membawa sup ikan yang akan mengembalikan tenagamu.”
“Dimana aku?” tanya Storm
“Kau dirumahku, namaku Yhims. Kutemukan kau direruntuhan alat air yang terbakar, semua teman-temanmu mati.” kata orang itu
Tiba-tiba perutnya Storm berbunyi, lekas ia mengambil mangkuk sup itu dan memakannya cepat. Insiden di Paris dan Pertarungan dengan Snake memang memakan tenaga banyak apalagi berjuang bertahan hidup dalam lautan es yang beku.
Butuh dua hari bagi Storm untuk dapat pulih dan ketika merasa bosan, ia keluar dari ruangan itu. Suasana hangat seketika merubah sejuk, Angin kutub bertiup menyapu padang es. Kala itu hari masih pagi, ia berada diantara perkampungan bangsa Eskimo terpencil. Hanya terlihat beberapa penduduk yang sibuk dengan kegiatan keseharian mereka. Seseorang memanggilnya yang ternyata adalah, bergegas mengajak Storm ke tengah kampung.
“Kau sudah sembuh, pasti kau bosan terus menerus berada di kasur.” Kata Yhims
“Aku ada permintaan, bisa kau antar aku reruntuhan tempat kau menemukanku.” ucap Storm
“Tentu, tapi jaraknya agak jauh berada dibukit sana” jawab sambil menunjuk kearah timur. “Butuh tiga jam untuk mencapainya dengan kereta es,” kata Yhims “Sayangnya aku ada kegiatan, mungkin nanti selesai aku bisa membawamu.”
“Aku butuh sekarang.” desak Storm keras
“Baik, baik.” jawab dengan takut
Keduanya pun berangkat kearah timur perkampungan, melintasi padang putih nan luas es dengan kereta cepat yang ditarik oleh kawanan serigala kutub. Sampai dibekas reruntuhan pesawat yang sudah padam, Storm bergegas ke dalam dan mencari alat komunikasi yang dapat digunakan untuk menghubungi markas Mars lain. Tak satupun ada bahkan alat cadanganpun juga hangus terbakar.
“Apa kau tahu, didekat sini ada menara komunikasi?” tanya Storm
“Apa itu?” tanya Yhims tak mengerti
“Tinggi dan terbuat dari besi, seperti pemancar.” jelas Storm
“Tidak, tidak ada sejauh tempat ini.” Kata Yhims
Storm benar-benar terjebak ditempat itu, tidak ada alat komunikasi atau kendaraan yang mampu membawanya pergi dari kutub es ini, tak mungkin ia menggunakan kereta luncur ini mengingat ia tak memiliki GPS. Lalu keduanya kembali ke perkampungan dengan tangan hampa, padahal Storm ingin tahu bagaimana keadaan MARS? Apakah Cobra tetap terbentuk atau hancur bersama dengan markas bawah laut itu?
Ternyata karena frustasi ga bisa balik dan tertahan di Kutub ditambah dendam mau ngalahin Snake Eyes ga kesampaian, jadi Storm makan terus sampai jadi gemuk. Apalagi Yhims selalu memberinya makanan kaleng kesukaannya, jadilah Storm makin betah diperkampungan itu

Berbulan-berbulan telah berlalu, pesawat jet hitam mendarat. Keluar seorang berpakaian jas coklat militer dengan kepala bulat hitam yang tak lain adalah Destro, dibelakangnya mengawal sejumlah prajurit hitam dengan senjata lengkap. Mereka menuju ke perkampungan terpencil orang kutub. Ketika mendekat, para penduduk sangat heran dengan kedatangan tamu tak diundang itu, senang dan penuh harap seperti layaknya melihat selebritis dunia saja.
“Dimana Storm? Orang dengan mata sipit dan bergaya necis?” tanya Destro
“Siapa? Kami semua sipit, tak bisa kau lihat.” kata penduduk
‘Seorang pendatang asing yang selamat.” jelas Destro
‘Oh dia, disana tinggal bersama Yhims. Apa tak salah kau mencarinya? Bukankah masih ada yang lain yang patut untuk ditemui, pasti kau menyesal melihatnya, dia sekarang..”
Tiba-tiba penduduk itu ditarik dari dalam rumah dan pintu tertutup keras. Destro lalu pergi ke rumah. Tanpa mengetuk, ia langsung masuk dengan diikuti para prajurit. Didalam ada orang tua berdiri dan seorang gemuk sedang melahap dengan rakus hidangan penuh di meja.
Dimana Storm?” tanya Destro lantang
“Bukan aku.” kata Yhims ketakutan
“Siapa kau? kenapa mencariku?’ kata orang gemuk itu
“Storm! Benar itu kau?” kata Destro
“Ya, aku Storm, Ninja bayaran yang berhigh class.” ucap orang gemuk
“Apa tak salah? Kenapa denganmu, kok bisa melar gitu? tanya Destro heran
“Ah, itu panjang ceritanya.” jawab Storm
“Kalau benar kau Storm, coba kau kalahkan prajurit Neo dibelakangku.”
Tanpa pikir panjang, Storm mengeluarkan katana dibalik meja, menebas dua prajurit Neo lalu kembali makan lagi.
Destro benar-benar heran ( sebenernya tambah heran, kok orang gemuk gesit juga geraknya).
“Siapa kau?” tanya Storm
“Aku Destro, dulunya Mcullen, masih ingetkan.”
“Hm, hebat juga penampilanmu, tapi kenapa dengan mukamu, seperti Thing Fantastic Four saja?
“Begitulah, si Dokter yang sekarang jadi Cobra Commander, nyuntik pake serum Nanomite khusus, jadi beginilah sekarang tp gpp lah biar serem dikit. Mari ikut aku, tugas kita belum selesai, Cobra baru saja muncul dan tujuannya akan segera dimulai.”
“Tapi bayaranku didouble, kan sudah naik pangkat nih.” ucap Storm
“Tentu, tapi percuma akan habis buat program diet gemukmu itu.” kata Destro “Kau kurus aja dulu MARS gagal, gimana sekarang.”
“Laen dulu laen sekarang Des ( sapaan akrab buat Destro ).” kata Storm
Semua yang ada diruangan jadi tertawa, termasuk yang ga ngerti apa-apa.
Destro melangkah keluar, tapi Storm tidak yang ternyata ia terjebak dipintu rumah Iglo karena badannya yang besar sementara pintu rumah berukuran kecil. Destro menggelengkan kepala lalu meminta prajurit Neo membantu menariknya tapi tetap tak berhasil. Segala cara telah dilakukan bahkan harus mengikatnya lalu ditarik dengan beberapa serigala dan anehnya tetap sama tak dapat keluar.
“Aku punya solusinya.” kata Destro, membisikkan sesuatu kepada prajurit Neo
“Apa?” tanya Storm
“Sudah kau diam saja, dijamin beres.” jawab Destro
“Hey, apa sih? tanya Storm tak puas, dan tiba-tiba “duuuuk!” hantaman ke perutnya oleh prajurit Neo dan ia pingsan.
Beberapa saat, akhirnya rencana beres dan kawanan itu berangkat, pesawat jet lepas landas dan akhirnya Storm dibawa bersama rumah Iglo tersebut dengan digantung di bawah pesawat. Yhims melambaikan tangan, merasa tak marah atau kecewa atas rumahnya karena sudah diganti dengan empat peti makanan kaleng.