BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

07 Juni, 2010

Bab 10

Mengumpulkan Kekuatan , Ma Teng mengerahkan pasukan untuk menolong kaisar.

Memimpin pasukan, cao2 membalaskan dendam ayahnya.


Pada bab sebelumnya, Li Jue dan Guo Si mengusulkan untuk membunuh Kaisar Xian, tetapi Zhang Ji dan Fan Chou menolak usul ini.

"Tidak, Rakyat tidak akan menyetujui kematiannya sekarang. Kembalikan dia pada kekuasaannya dan kita masukan orang2 kita kedalam kota. Musnahkan semua orang yang melawan kita dan kita bisa mengatur kematiannya lain hari dan seluruh kekaisaran akan ada dalam tangan kita."

Lalu mereka berhenti menyerang.

Kaisar berkata lagi dari atas menara, "Kenapa kau masih ada disini ? kau telah membunuh Wang Yun, sekarang mundurkan pasukanmu."

Lalu Li Jue dan Guo Si membalas,"Pelayanmu ini berhak mendapatkan imbalan setelah kami melakukan jasa kepada dinasti."

"Dan apakah imbalan yang kau inginkan ?" Tanya Kaisar.

Ke 4 orang itu menuliskan keinginan mereka dan menyerahkannya pada kaisar. Kaisar tidak punya pilihan lain selain memenuhi permintaan ke 4 orang itu.

Li Jue diangkat menjadi jendral pemimpin pasukan kereta kuda terbang kekaisaran, Penguasa dari Chiyang, Komandan pasukan di ibu kota, administrator istana dan meminta kekuasaan atas seluruh pasukan.

Guo Si diangkat menjadi Jendral pasukan garis belakang, Penguasa dari MeiYang, Anggota Administrator istana dan meminta lambang militer sendiri.

Fan Chou diangkat menjadi jendral pasukan kanan dan Penguasa dari Wanian.

Zhang Ji diangkat menjadi jendral pasukan berkuda kerajaan dan penguasa dari Ping yan.

Li Meng dan Wang Fang yang membuka gerbang kota, di beri jabatan PANGLIMA KEKAISARAN.

Setelah menerima hadiah dan gelar, Li Jue dan Guo Si berterima kasih pada kaisar dan pergi ke kemah mereka dia Xu Nung pinggiran kota Chang An. Pemimpin pemberontak yang lain juga diberikan pangkat atas jasa2 mereka dan sekali lagi ibu kota kosong dari tentara.

Pengikut2 Dong Zhuo yang sejauh ini telah berhasil, tidak melupakan tuannya itu. Mereka menjahit tubuh dong zhuo untuk dimakamkan, tetapi hanya bagian2x kecil saja yang dapat ditemukan. Lalu mereka meminta seorang pemahat untuk memahat patung dari kayu cendana untuk di buat mirip dong zhuo. Jasad dong zhuo itu lalu dipakaikan pakaian seorang pangeran, dan ditaruh dalam peti mati pangeran dan diselengarakan upacara layaknya seorang pangeran. Mereka memilih Mei wo menjadi makamnya dan mencari hari baik untuk pemakaman itu.

Tetapi tiba2 petir dan kilat bersambar2an di langit pada saat upaca tersebut, air sungai tiba2 banjir dan membalikkan peti mati itu dan jasad Dong Zhuo terkena petir dan hangus. Kedua kalinya mereka ingin menguburkan Dong Zhuo juga terjadi hal yang sama dimalam hari dan untuk yang ketiga kalinya pun bumi menolak jasad Dong Zhuo itu. Sementara itu api telah menghanguskan seluruh jasad Dong Zhuo yang telah menjadi abu. Jadi dapat dikatakan bahwa langit sangat marah kepada Dong Zhuo.

Jadi sekarang Li Jue dan Guo Si memegang kekuasaan sesungguhnya dan mereka menekan rakyat. Mereka juga menggeser orang2 istana dan menggantinya dengan orang2 mereka yang mengawasi gerak-gerik kaisar sehingga kaisar merasa tertekan dan dipermalukan. Semua kenaikan jabatan dan demosi juga dilakukan oleh kedua pemberontak itu. Dan demi untuk popularitas mereka memrintahkan memanggil kembali jendral veteran Zhu Jun kedalam istana dan menjadikannya anggota administrator istana dan pemerintahan.

Suatu Hari datang laporan bahwa gubernur XiLiang, Ma Teng dan Penjaga Kekaisaran dari daerah Bing Zhou, Han Sui dengan 100.000 tentara, datang dengan cepat mendekati ibu kota dengan niat menyerang pemberontak atas nama kaisar.

Sekarang pemimpin dari barat ini telah membuat rencana yang hati2. Ma Teng dan Han Sui telah mengirim dua orang kepercayaan mereka ke ibu kota untuk mengetahui siapa saja yang mendukung mereka. Mereka telah berkonspirasi dengan 3 pejabat. Penasehat kerajaan Ma Yu dan Chong Shao, dan komandan kekaisaran Liu Fan - Akan menjadi sekutu mereka didalam kota melawan pemberontak. Ke 3 orang ini mendapat titah rahasia dari kaisar yang isinya mengangkat Ma Teng menjadi "JENDRAL PENAKLUK DAERAH BARAT" dan Han Sui "JENDRAL YANG MENJAGA DAERAH BARAT". Dengan titah ini kedua jendral bergabung dan memulai perjalanan mereka.

Ke Empat pemimpin - Li Jue, Guo Si, Fan Chou dan Zhang Ji mengadakan pertemuan dgn jendral2 mereka dan membahas mengenai penyerangan ini.

Penasehat Jia Xu berkata, "Karena pasukan mereka datang dari jauh, Rencana kita adalah memperkuat pertahanan dan menunggu sampai persediaan makanan mereka habis. Dalam 100 hari persediaan makanan mereka akan habis dan mereka harus mundur. Saat itu kita dapat mengejar mereka dan menangkapnya."

Li Meng dan Wang Fang berdiri dan berkata, "Rencana ini buruk. Berikan kami 10.000 prajurit dan kami akan menghancurkan mereka berdua dan membawa kepala mereka kembali !"

"Untuk maju dan berperang dgn mereka artinya kekalahan." Kata Jia Xu.

Li Meng dan Wang Fang berkata, "Jika kami gagal kami bersedia kehilangan kepala kami. Tetapi jika kami menang maka kepalamu yang jadi taruhannya."

Jia Xu kemudian mengusulkan pada Li Jue dan Guo Si, "70 Km disebelah barat ibukota ada bukut Zhou Zhi. Jalannya sempit dan tebingnya curam,. Kirim jendral Zhang Ji dan Fan Chou untuk menduduki daerah itu dan perkuatlah pertahanan mereka disana sehingga mereka dapat membantu Li Meng dan Wang Fang."

Li Jue dan Guo Si setuju dengan rencana itu. Mereka memerintahkan 15.000 tentara infantri dan berkuda bagi Li Meng dan Wang Feng yang sangat bersemangat. Mereka membuat kemah 90 km dari Chang an.

Pasukan Dari barat Tiba. Ma Teng dan Han Sui memimpin pasukan mereka menyerang. Mereka menemukan lawan Mereka Li Meng dan Wang Fang telah membentuk formasi perang.

Ma Teng Dan Han Sui berkuda bersama kedepan pasukan mereka. Menunjuk pada pemimpin pemberontak, Ma Teng berteriak, "Mereka adalah pengkhianat, siapa yang akan menangkap mereka ?"

Dari belakang langsung ada Pendekar yang maju kedepan, Usianya masih sangat muda 17 thn. Matanya seperti meteor, badan yang kekar dan gagah. Dia bersenjatakan tombak panjang dan menaiki kuda yang gagah. Pemimpin muda ini bernama Ma Chao, Anak pertama dari Ma Teng.

Walaupun muda dia sangat pemberani. Wang Fang meremehkan dia karena usianya yang muda, lalu maju dan melawan Ma Chao. Hanya dalam beberapa jurus saja, Wang fang terjatuh dan tertusuk tombak Ma Chao. Ma Chao lalu kembali kedalam formasi, tetapi belum sempat Ma Chao sampai, Li Meng mengejar Ma Chao untuk membalaskan dendam Wang Fang.

Ma Chao tidak mengetahui Li Meng mengejar tetapi ayahnya berteriak ,"Kau sedang diikuti !!"

Sekarang Ma Chao tahu bahwa dia diikuti tetapi pura2 tidak melihat, menunggu sampai musuhnya mendekat dan Li Meng setelah mendekat dia mengangkat tombaknya dan akan menusuk. Tetapi ketika serang Li Meng itu datang, Ma Chao telah siap, dia berputar sehingga Li Meng gagal menusuk Ma Chao dan sekarang posisinya yang terbuka. Ma Chao dengan tanganya yang kuat langsung menarik Li Meng sehingga terjatuh dari kudanya. Sekarang pasukan Li Meng dan Wang Fang tidak mempunyai pemimpin dan berlarian kesegala arah. Pasukan Ma Teng dan Han Sui mengejar dan kemenangan menjadi milik mereka. Mereka terus menekan hingga malam, akhirnya mereka berkemah dan mereka memenggal kepala Li Meng dan memamerkan kepalanya di tengah kemah.

Ketika Li Jue dan Guo Si mendengar bahwak kedua jendral mereka itu telah kalah oleh seorang pemuda yang tidak pernah mereka dengar sebelumnya, mereka mengetahui bahwa Jia Xu memberikan saran yang bagus waktu itu dan sekarang mereka sangat menghargai saran Jia Xu untuk bertindak defensif dan menolak ajakan perang.

Dengan pasti setelah beberapa bulan, persediaan pasukan dari XiLiang menipis dan pemimpinnya mulai mempertimbangkan mundur.

Pada saat ini seorang pelayan dari keluarga Ma Yu mengkhianati tuannya itu dan menceritakan mengenai konspirasi ke 3 pejabat istana dengan para penyerang. Li Jue dan Guo Si langsung menangkap ke 3 keluarga dari konspirator tersebut - Ma Yu, Chong Shao dan Liu Fan - dan memenggal mereka di pasar. Kepala mereka di gantungkan didepang gerbang kota.

Karena kehabisan perbekalan dan mendengar ketiga teman mereka telah dibunuh, satu2 jalan bagi Ma Teng dan Han Sui adalah mundur. Dengan Segera Zhang Ji mengejar Ma Teng dan Fan Chou mengikuti Han Sui. Pasukan Ma Teng yang mundur mengalami korban cukup besar dan hanya karena Ma Chao maka pasukan pengejar dapat dipukul mundur.

Fan Chou yang mengejar tentara lainnya, ketika dia telah cukup dekat, tiba2 Han Sui datang dan berani menyapanya serta berkata, "Kau dan aku berasal dari daerah yang sama, kenapa kita bersikap tidak bersahabat begini ?"

Fan Chou menjawab "Aku harus mentaati perintah atasanku."

"Aku disini karena tugas negara, kenapa kau mempersulit diriku ?" kata Han Sui.

Fan Chou lalu memutar kudanya, memerintahkan pasukanya dan meninggalkan Han sui dengan tenang. Keponakan Li Jue yang berada didalam pasukan Fan Chou menyaksikan kejadian ini dan melaporkannya kepada pamannya itu. Marah karena musuh telah lolos, Li Jue ingin mengirimkan pasukan untuk membalas jendralnya itu.

Tetapi Jia Xu datang dan berkata, "Rakyat masih belum tenang, Akan sangat berbahaya untuk memprovokasi perang. Tetapi undanglah Fan Chou kesebuah pesta dan ketika sedang berlangsung, bunuhlah dia karena melalaikan tugas."

Ini sepertinya adalah saran yang bagus bagi Li Jue, Lalu dia mengadakan Pesta dan mengundang Zhang Ji serta Fan Chou yang menerima undangan mereka.

Setelah beberapa saat, tiba2 sikap Li Jue berubah dan bertanya pada Fan Chou, "Apa yang kau rencanakan dengan Han Sui ? Apakah kau sekarang telah menjadi pengkhianat ?"

Tamu yg tidak senang tanpa sempat berkata apa2 langsung di kepung pengawal dan kepalanya langsung berada dilantai.

Ketakutan yang amat sangat, tamu lainnya Zhang Ji langsung bersujud dilantai.

"Fan Chou adalah pengkhianat" Kata Li Jue, sambil membantu Zhang Ji yang ketakutan berdiri, "Dan dia telah mendapatkan ganjarannya. Kau adalah temanku dan tidak perlu takut."

Li Jue memberikan Zhang Ji komando atas pasukan Fan Chou dan Zhang Ji pun kembali ke markasnya di HongNong.

Tidak ada pemimpin yg berani menentang keinginan ke 3 jendral tersebut. Tetapi Jia Xu tidak pernah berhenti menyarankan ke 3 jendral tersebut untuk lebih memikirkan kemakmuran rakyat dan mencari orang2 pintar dan bijak untuk dipekerjakan. Dan meyakinkan kalau hal ini penting untuk melanggengkan kekuasaan.

Setelah Ke 3 jendral mengambil alih kekuasaan. Masalah baru muncul. Pemberontak Jubah kuning muncul kembali di Qing Zhou. Mereka datang dengan dipimpin banyak pemimpin dan dalam jumlah ratusan ribu orang dan menjarah semua tempat yang mereka lewati.

Administrator istana Zhu Jun berkata bahwa dia tahu satu orang yang dapat menghancurkan pemberontakan itu. dan ketika mereka bertanya siapakah orang itu, Zhu Jun berkata, "Kalau kau mau menghancurkan pemberontak ini kau akan gagal kecuali kau menggunakan jasa Cao2."

"Dan dimanakah dia ?" Tanya Li Jue.

"Dia adalah Gubernur di Dong Jun. Dia mempunyai pasukan besar dan kau hanya perlu memerintahkan dia untuk bertindak dan pemberontakan akan dapat dipatahkan."

Utusan dikirim secepatnya dengan perintah untuk Cao2 dan Bao Xin, penguasa Ji bei untuk bertindak dan memadamkan pemberontakan. Segera setelah Cao2 menerima perintah kekaisaran, dia menyerang posisi pasukan pemberontak di Shuo Yang. Bao Xin dan pasukannya menerjang masuk kedalam pasukan musuh dan membuat kerusakan dimanapun dia bisa, tetapi akhirnya dia mati didalam medan pertempuran. Cao2 mengejar pemberontak ketika mereka lari ke Ji Bei. 10.000 orang menyerah dan Cao2 memasukannya kedalam barisan tentaranya. Ketika pasukannya mencapai suatu tempat, banyak yang menyerah dan bergabung bersamanya. Setelah 100 hari, dia telah memenangkan 300.000 tentara dan lebih dari 1.000.000 penduduk yang menjadi tentaranya.

Dari Jumlah ini yang paling kuat dan berani dijadikannya tentara QingZhou dan sisanya dikirim pulang ke rumah mereka untuk mengurus sawah. Konsekuensi dari sukses Cao2 ini adalah menaikkan popularitas dan prestisnya yang setiap hari terus bertambah. Dia melaporkan sukses ini ke ibu kota ChangAn dan diberi gelar "JENDRAL YANG MENJAGA TIMUR".

Liu Dai kemudian menyerahkan kekuasaan daerah Yan Zhou kepada Cao2.

Dimarkas barunya ini, Cao2 menerima orang2 bijaksana dan pemberani. 2 orang pintar, paman dan keponakannya, datang pada saat yang bersamaan, keduanya dari YingChuan, bernama Xun Yu dan Xun You. Pamannya pernah bekerja bagi Yuan Shao.

Cao2 Bergembira mendapatkan kedua orang ini dan berkata," Xun Yu adalah Zhang Liang bagiku."

Dia mengangkat Xun Yu sebagai Komandan Lapangan. Dan Keponakannya Xun You yang terkenal karena kemampuannya dan pernah menjadi pejabat istana di Luo Yang, tetapi membuang karirnya dan kembali ke desa. Cao2 Mengangkatnya menjadi Instruktur militer.

Xun Yu berkata kepada Cao2, "Ada seseorang yang bijak di Yan Zhou, tapi aku tidak tahu untuk siapa dia bekerja."

"Siapakah dia ?" tanya cao2.

"Cheng Yu. Dia berada dia bagian timur Yan Zhou."

"Ya, Aku juga telah mendengar mengenai dia." Kata Cao2.

Lalu utusan dikirim ke tempat itu untuk mencari informasi. Cheng Yu sedang pergi ke bukit untuk belajar. Cao2 memerintahkan ke bukit itu dan Cheng Yu datang memenuhi undangan.

"Aku akan membuktikan bahwa aku tidak berharga untuk rekomendasimu" kata Cheng Yu kepada temanya Xun Yu, " Karena aku kasar dan ceroboh. Tetapi apakah kau lupa dengan teman satu desamu, Guo Jia ? dia sangat pandai dan hebat. Kenapa tidak menyebar jala untuk menangkapnya ?"

"Aku sungguh lupa !" Kata Xun Yu tiba2.

Jadi dia menyampaikan hal ini kepada Cao2 dan langsung mengundangnya.

Guo Jia mendiskusikan masalah2 dunia dengan Cao2, Dia merekomendasikan Liu Ye dari Henan, yang juga merupakan keturunan Liu Xiu, Kaisar pertama Han Barat. Ketika Liu Ye tiba, dia membawa dua orang temannya Man Chong dari ShanYang dan Lu Qian dari Wu Cheng yang telah diketahui Cao2 dari reputasinya. Kedua orang itu membawa sebuah nama lagi bagi Cao2 yaitu Mao Jie dari Chen Liu yang juga datang dan diberikan jabatan. Lalu datangnya seorang terkenal dengan pasukannya yang berjumlah 500 orang untuk menawarkan jasanya. Dia adalah Yu Jin dari Taishan, seorang ahli berkuda dan memanah dan memiliki kemampuan lebih dalam melatih tentara. Dia diangkat menjadi Inspektur pasukan.

Lalu suatu hari Xiaohou Dun membawa seseorang untuk diperkenalkan pada Cao2.

"Siapakah Dia ?" Tanya Cao2.

"Dia berasal dari Chen Liu dan namanya adalah Dian We. Dia adalah yang paling pemberani dan yang terberani. Dia adalah bawahannya Zhang Miao, tetapi bertengkar dengan beberapa orang didalam kemahnya dan membunuh selusin dari mereka dengan tangan kosong. Lalu dia lari kegunung dimana kau menemukan dia. Aku sedang memanah ketika aku melihat dia sedang melawan seekor harimau di tengah arus sungai. Aku membujuknya untuk bergabung dengan tentara ku dan aku merekomendasikan dia."

"Aku melihat dia bukanlah orang biasa" Kata Cao2, "Dia tampak sangat tegap dan terlihat kuat serta berani."

"Dia sangat berani ! Dia membunuh seseorang untuk membalaskan dendam temannya dan membawa kepalanya melewati seluruh pasar. Ratusan melihat dia, tetapi tidak berani mendekat. Senjata yang dia gunakan saat ini berupa dua kampak besar, yang masing2 beratnya 120 pon dan dia menaiki kuda dengan kedua senjata ini ditangan."

Cao2 memerintahkan Dian Wei untuk membuktikan kemampuannya. Lalu Dian Wei berkuda dan dia melihat sebuah batang kayu besar sedang terombang-ambing karena angin dan akan segera jatuh. Sekelompok tentara sedang berusaha keras untuk membuatnya kokoh. Lalu dia turun dari kuda dan berteriak kepada orang2 itu untuk minggir dan dia memegang batang itu dan menancapkannya ke dalam tanah hanya dengan satu tangan. Dan batang itu berdiri tegak walaupun angin bertiup kencang.

"Ini adalah E Lai l!" Kata Cao2.( E lai adalah seorang jendral dinasti Zhou yang berkerja untuk raja Shang dan dia mempunyai kekuatan fisik yang tidak biasa."

Dia lalu memberikan Dian Wei posisi sebagai Komandan Penjaga Markas Utama dan dia juga memberikan Dian Wei hadiah beruba jubah yang bagus dan kuda dengan sadel yang bagus.

Cao2 menyemangati orang2 bijak agar dapat membantu dirinya dan dia memiliki penasehat yang hebat untuk urusan sipil dan jendral pemberani didalam pasukannya. Dia menjadi terkenal diseluruh dataran timur.

Sekarang Ayah Cao2, Cao Song tinggal di Lang Ye, dia bersembunyi di suatu tempat yang bebas dari pergolakan dunia. Cao2 Berharap dapat bertemu kembali dengannya. Sebagai seorang anak yang berbakti, Cao2 mengirim gubernur Tai Shan, Ying Shao untuk mengawal ayahnya ke Yan Zhou. Cao Song membaca surat dari anaknya dengan gembira dan keluarga itu siap untuk pindah. Mereka ber 40 seluruhnya.

Jalan mereka melalui daerah Xu Zhou dimana penjaga kekaisaran Tao Qian sangat tulus dan orang yang menjunjung tinggi kebenaran berkuasa. Dia telah lama ingin membangun Hubungan baik dengan Cao2 tetapi belum dapat menemukan momen yang tepat. Mendengar keluarga Cao2 melewati daerahnya. Tao Qian Menyambut mereka dan memperlakukan mereka dengan baik sekali, membuat jamuan dan menyenangkan mereka selama dua hari. Dan ketika mereka pergi, Tao Qian mengantarnya sampai perbatasan daerahnya. Lalu dia memerintahkan jendral Zhang Kai untuk mengantarnya lebih jauh dengan membawa 500 orang tentara.

Seluruh rombongan mencapai sebuah desa bernama Hua Fei. Saat itu adalah akhir musim panas dan sedang masuk musim gugur dan saat itu mereka terhenti karena hujan yang lebat sekali dan satu2nya tempat untuk berteduh adalah sebuah kuil tua dan mereka segera pergi kesana. Keluarga Cao menempati ruang utama dan pengantar mereka di ruang samping. Pasukan yang mengantar kebasahan, marah dan tidak senang.

Lalu Zhang Kai memanggil beberapa bawahannya dan berkata,"Kita dulunya adalah pemberontak jubah kuning dan menyerah pada Tao Qian karena tidak ada pilihan lain. Kita tidak pernah mendapatkan banyak dari hal itu. Sekarang disini ada keluarga Cao dan kita dapat menjadi kaya. Kita akan menyerang tiba2 nanti malam dan membunuh semuanya. Lalu kita akan mendapat banyak harta dan kita akan lari kegunung."

Mereka Semua Setuju. Badai lalu terus berlanjut sampai malam. Cao Song menanti dengan gelisah tanda2 badai segera berlalu, Dia tiba2 mendengar ada keributan diluar. Adiknya, Cao De mengeluarkan pedang dan keluar untuk melihat apa yang terjadi. Cao De langsung terbunuh. Cao Song menarik tangan salah satu selirnya, keluar bersamanya dan mencari jalan dibelakang kuil untuk kabur. Tetapi wanita itu tidak dapat melewati celah kecil dibelakang kuil itu, jadi mereka berdua bersembunyi di belakang sebuah rumah kecil. Akhirnya mereka ditemukan dan dibunuh.

Gubernur Ying Shao yang gagal menjaga keluarga Cao2 lalu lari kepada Yuan Shao. Para pembunuh itu kemudian lari keselatan sungai Hui dengan hasil jarahan mereka setelah mereka membakar kuil tua itu.

Beberapa pengawal yang berhasil lolos melaporkan hal ini pd Cao2. Ketika dia mendengar hal ini dia langsung jatuh ketanah dan menangis sangat keras. Mereka semua lalu membantunya berdiri.

Dengan marah dia berkata, "Orangnya Tao Qian telah membunuh ayahku. Langit yang sama tidak dapat menaungi aku dan dia. Aku akan menghilangkan daerah Xu Zhou dari muka bumi ini. Hanya dengan itu aku dapat memuaskan balas dendamku."

Cao2 meninggalkan pasukan berkekuatan 30.000 dibawah Xun Yu dan Cheng Yu untuk menjaga Markas di timur dan 3 kota utama yaitu Juan Cheng, Fan Xia dan Dong Jun. Lalu dia dengan tentara yang lainnya pergi ke Xu Zhou untuk membalas dendam ayahnya. Xiaohou Dun, Yu Jin dan Dian Wei bersama Cao2 memimpin pasukan digaris depan. Cao2 memerintahkan seluruh penduduk dibunuh disetiap kota yang ditangkap.

Sekarang gubernur Jiu Jiang, Bian Rang adalah teman dekat dari Tao Qian. Mendengar Xu Zhou terancam, Bian Rang dengan 5000 tentaranya membantu Tao Qian. Marah dengan tindakan ini Cao2 mengirim Xiahou Dun untuk membunuh Bian Rang yang masih dalam perjalanan.

Pada saat ini Chen Gong yang berada di Dong Jun juga merupakan teman Tao Qian. Mendengar Cao2 akan menghancurkan dan membunuh seluruh penduduk, Cheng Gong lalu segera datang untuk menemui Cao2. Mengetahui maksud kedatangan Cheng Gong, Cao2 tidak mau menemuinya. Tetapi kemudian Cao2 teringat dengan kebaikan yang dia pernah terima dari Chen Gong akhirnya dia mempersilahkan dia menghadap.

Chen Gong berkata, "Mereka berkata kau akan membalaskan dendam ayahmu di Xu Zhou, dan membunuh seluruh penduduknya. Aku datang untuk mengucapkan beberapa patah kata. Pelindung kekaisaran Tao Qian adalah orang baik. Dia tidak pernah mencari keuntungan bagi dirinya sendiri atau mencelakai orang lain. Ayahmu menemui ajalnya ditangan Zhang Kai. Tao Qian tidak bersalah. Dan penduduk lebih2 tidak bersalah apa2 dan untuk membunuh mereka adalah suatu kejahatan, aku mohon kau memikirkan hal ini."

Cao2 membalas dgn marah," Kau pernah meninggalkan aku dan sekarang kau menemuiku untuk omong kosong ini ! Tao Qian membunuh keluargaku, dan aku akan membelah jantungnya sebagai balas dendam. Aku bersumpah ! Kau dapat berbicara denganku sebagai teman. Aku akan tetap seperti ini seperti aku tidak mendengar apapun."

Chen Gong pergi dengan menghela napas.

Dia berkata, "Aku tidak dapat menemui Tao Qian dan melihat mukanya."

Lalu Chen Gong berkuda ke daerah Chen Liu dan memberikan jasanya buat gubernur Zhang Miao.

Pasukan Cao2 melakukan pembalasan dendam dengan menghancurkan tempat yang dilewatinya dan membunuh rakyat serta merusak makam. Diantara kota2 yang dihancurkannya ada sebuah kota kecil yang berisi kaum pelajar, dikota itu sedang diadakan ujian tingkat daerah. Yang menjadi juara daerah tahun itu adalah Zhuge Jin. Tetapi disaat yang sama, pasukan cao2 masuk kedalam kota dan membakar serta membantai seisi kota, keluarga Zhuge yg ada didalam kota semuanya terbunuh kecuali Zhuge Jin , Zhuge Liang dan Zhuge Jun. Saat itu Zhuge Liang berusia 12 thn. Dia menyaksikan ayahnya tebunuh. Zhuge Liang, Zhuge Jin dan Zhuge Jun berasal dari Desa Yang De di propinsi Lang Ye. Setelah kejadian ini Zhuge Liang bersama Jin dan Jun pergi ketempat paman mereka Zhuge Xuan dia daerah Nan Yang. Zhuge Liang akhirnya meninggalkan bangku sekolah dan belajar Ilmu tao untuk menenangkan dirinya dan dia mengucilkan diri di Long Zhong. Saat pembantaian ini terjadi adalah thn ke 3 masa pemerintahan kaisar Xian (Thn 193 M.)

Ketika Tao Qian mendengar masalah ini, dia melihat kelangit dan berkata, "Aku pasti telah berdosa sebelumnya sehingga langit menghukum ku dan membawa petaka bagi rakyatku."

Dia memanggil semua bawahannya untuk berkonsultasi.

Salah satu dari mereka Cao Bao berkata, "Sekarang musuh telah ada didepan kita. Kita tidak dapat duduk dan diam saja. Aku akan keluar dan melawan."

Tao Qian dengan ragu2 mengirim tentara keluar. Dari kejauhan dia melihat tentara cao2 menyebar sepajang cakrawala. Diatas benderanya Cao2 menulis huruf besar sekali sehingga dapat dilihat dari jarak jauh bertuliskan "BALAS DENDAM".

Ketika Cao2 telah tiba, Cao2 berpakaian putih untuk upacara kematian dan mengata-ngatai Tao Qian.

Tetapi Tao QIan tidak terpancing, dan dia bersujud pada cao2 dari atas bentengnya dan berkata, "Aku berharap dapat berteman denganmu tuan, Dan aku mengirim Zhang Kai untuk mengawal keluargamu. Aku tidak tahu didalam hatinya pemberontak itu belum juga berubah. Kesalahan ini bukan disebabkan karenaku seperti yang engkau lihat."

"Kau keparat tua ! Kau membunuh keluargaku dan sekarang kau berkata omong kosong ini !" Kata Cao2.

Dan dia bertanya "Siapakah yang akan mengambil kepala Tao Qian untukku ?"

Xiahou Dun maju kedepan. Tao Qian langsung masuk kedalam bentengnya dan Cao Bao keluar untuk melawan. Tetapi baru saja mereka mau berhadapan, tiba2 angin ribut turun ditempat itu dan debu serta kerikil berterbangan dan membuat kacau tempat itu. Kedua pasukan mundur ketempat masing2.

Tao Qian Segera mundur kedalam kota dan mamanggil bawahannya.

"Kekuatan Cao2 terlalu kuat bagi kita" kata Tao Qian,"Aku akan menyerahkan diriku sebagai tawanan dan biarkan dia melakukan apapun padaku sebagai balas dendamnya. Aku mungkin dapat menyelamatkan rakyatku."

Tetapi tiba2 ada orang yang berkata, "Kau telah lama memerintah disini dan rakyat menyukaimu untuk memerintah mereka. Musuh memang kuat tetapi mereka tidak akan dapat menerobos tembok kita, tidak jika rakyat ikut berjuang bersamamu. Aku punya rencana yang dapat membuat Cao2 mati ditempat dimana dia tidak akan dapat dikuburkan."

Kata2 yang berani ini mengejutkan ruang sidang dan mereka sangat ingin mengetahui rencana ini.