BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

07 Juni, 2010

Bab 7

Yuan Shao berperang melawan Gongsun Zan diSungai Pan

Sun Jian Menyerang Liu Biao diSungai Besar


Pada akhir bab yang lalu diceritakan Sun Jian yg telah terdesak, akhirnya memutuskan untuk melawan Liu Biao. Dengan Bantuan Huang Gai, Cheng Pu dan Han Dang akhirnya Sun Jian berhasil lolos dari kepungan walaupun telah kehilangan 1/2 pasukannya. Sun Jian akhirnya berhasil kembali ke daerah selatan dan sejak saat itu Sun Jian dan Liu Biao adalah musuh.

Yuan Shao sedang berada di Henei, dengan persediaan yang menipis, dia mengirim utusan untuk meminjam persediaan dari Peguasa Daerah Ji Zhou, Han Fu.

Lalu Salah satu penasehat Yuan Shao, Feng Ji berkata padanya, "Kau adalah yang terkuat didaerah ini. Kenapa bergantung pada orang lain untuk mendapatkan persediaan? Daerah Ji Zhou sangat kaya dan Luas mengapa kau tidak merampasnya saja ?"

"Aku tidak Punya rencana bagus " Jawab Yuan Shao.

"Kau dapat diam2x mengirim surat pada Gongsun Zan dan meminta dia menyerang, kau janjikan dia dukunganmu. Penguasa daerah JiZhou, Han Fu pasti akan meminta bantuanmu untuk mengirimkan tentara, setelah itu kita dapat mengirimkan tentara dan tuan akan mendapatkan daerah itu tanpa perlu bersusah payah."

Akhirnya suratpun dikirimkan. Ketika Gongsung Zan membaca surat tersebut bahwa mereka akan menyerang bersama dan membagi daerahnya maka dia setuju untuk melaksanakannya. Sementara itu Yuan Shao mengirimkan surat lainnya kepada Han Fu untuk memperingatkan mengenai Gongsun Zan. Han Fu meminta pendapat penasehatnya Xun Chang dan Xin Ping.

Xun Chang berkata,"Gubernur Gongsun Zan di BeiPing memimpin pasukan yang besar dan kuat. Jika dia datang menyerang kita, maka kita tidak akan dapat melawannya terutama apabila dia mendapatkan bantuan dari Liu Bei dan saudaranya. Saat ini Yuan Shao adalah yg paling berani dari yang lainnya dan dia mempunyai banyak bawahan yang terkenal dan hebat yang mengabdi padanya. Tuan lebih baik meminta bantuan Yuan Shao untuk menjaga daerah ini. Yuan Shao pasti akan memperlakukan Tuan dengan baik dan kita tidak perlu takut pada Gongsun Zan."

Han Fu setuju dengan usul ini dan mengirim Guan Chun sbg utusan kepada Yuan Shao.

Tetapi jendral Geng Wu menolak usulan ini,"Yuah Shao adalah orang yang tamak dan pasukan yang sedang kelaparan saat ini dan mereka bergantung pada kita untuk kelangsungan hidup mereka. Hentikan aliran pangan dan mereka semua akan hancur. Kenapa kita harus menyerahkan daerah ini kedalam tangannya ? Ini tidak lain seperti membiarkan harimau masuk kekandang lembu !"

Han Fu membalas,"Aku adalah seorang teman keluarga Yuan dan aku mengetahui dengan jelas kemampuan Yuan Shao yang sangat lebih baik daripada diriku ! mengapa kau sangat iri ?"

Geng Wu menghela napas dalam2x, "JiZhou telah kalah !"

Ketika berita mengenai hal ini tersebar keluar, lebih dari 30 pejabat di pemerintahan JiZhou langsung mengundurkan diri, tetapi Geng Wu dan Guan Chun bersembunyi didaerah pinggiran untuk menunggu kedatangan Yuan Shao.

Mereka tidak menunggu terlalu lama, Beberapa hari kemudian, Yuan Shao dan pasukannya tiba dan Geng Wu serta Guan Chun berusaha membunuhnya dengan pisau. Aksi ini gagal, Jendral Yuan Shao, Yan Liang dan Wen Chou langsung memenggal Geng Wu dan Guan Chun saat itu juga.

Hal pertama yang dilakukan Yuan Shao adalah mengangkat Han Fu denan posisi yang tinggi dan memberi gelar "JENDRAL YANG MEMPERLIHATKAN KEBERANIAN YANG BESAR"--Tetapi urusan administrasi sehari-hari dipercayakan pada 4 orang kepercayaan Yuan Shao--Tian Feng, Ju Shou, Xu You dan Feng Ji. Yang sedikit demi sedikit menpreteli kekuasaan Han Fu. Han Fu yang sadar hal ini segera kabur meninggalkan segalanya,termasuk keluarganya dan berlindung ditempat gubernur Chen Liu, Zhang Miao.

Mendengar Invasi Yuan Shao, Gongsun Zan mengirim adiknya Gongsun Yue untuk menemui Yuan Shao dan menagih janji.

"Aku ingin bertemu langsung dengan kakakmu. Dia dan aku punya banyak hal untuk dibahas" kata Yuan Shao.

Lalu Gongsun Yue kembali. Tetapi tidak jauh dia berkuda tiba2x Gongsun Yue melihat ada prajurit menghalangi.

"Kami adalah pengawal perdana menteri Dong Zhuo!" Teriak pasukan itu.

Gongsun Yue terbunuh diterjang panah yang langsung menembus jantungnya. Prajurit Gongsun Yue yang berhasil kabur kembali dan menceritakan kejadian ini kepada Gongsun Zan.

Gongsun Zan sangat marah dan berkata "Yuan Shao telah menipuku dan sekarang dia mengambil semua hasilnya! juga dia berpura2x bahwa orang yang membunuh adikku bukanlah orangnya! aku harus membalaskan dendam adikku ini !"

Gongsun Zan membawa semua tentaranya untuk menyerang. Melihat keadaan ini Yuan Shao juga mengerahkan tentaranya. Dan kedua belah pihak bertemu di Sungai Pan. Sungai ini dihubungkan oleh sebuah jembatan yang besar.

Gongsun Zan lalu berteriak dari seberang jembatan, "Penjahat, berani benar kau menipuku ?"

Yuan Shao menjawab dari seberang jembatan dan menunjuk pada Gongsun Zan, "Han Fu telah menyerahkan padaku daerah ini karena dia tdk mampu memimpin! apa hubungannya denganmu ?"

Gongsun Zan menjawab,"Sebelumnya kau kuanggap sangat setia pada rakyat dan mementingkan kepentingan negara dan kami semua mengangkatmu sebagai kepala dari konfederasi. Sekarang perbuatanmu membuktikan bahwa kau kejam dan licik seperti serigala ! bagaimana kau dapat menghadapi dunia ?"

"Siapa yang dapat menangkap Dia ?" Yuan Shao berteriak denga kemarahan.

Wen Chou langsung maju dengan tombaknya. Gongsun Zan juga maju, keduanya bertarung. Hanya butuh 10 ronde untuk menunjukan bagaimana kekuatan Wen Chou yang sangat dahsyat. Lalu Gongsun Zan terpaksa mundur dan kembali kedalam pasukannya. Tetapi Wen Chou tetap mengejarnya sambil membunuh siapa saja yang menghalangi, ada 4 jendral Gongsun Zan yang menghalangi, tetapi satu langsung terbunuh begitu melihat wen chou dan 3 lainnya langsung lari ketakutan.

Wen Chou terus mengejar Gongsun Zan yang lari menuju daerah pengunungan. Dia berteriak, "Turun, Menyerahlah !!"

Gongsun Zan lari menyelamatkan diri. Panah dan busurnya terlepas dari pundaknya, helmnya jatuh dan rambutnya terurai ketika dia berusaha menaiki bukit yang curam dengan kudanya. Akhirnya kudanya jatuh dan Gongsun Zan terhempas.

Wen Chou sekarang sudah sangat dekat untuk menusuk Gongsun Zan dengan tombaknya, Tiba2x muncul seorang anak muda dari balik bukit, dia duduk diatas kudanya dengan tegap dan memegang tombak. Dia memacu kudanya kearah wen chou dan Gongsun Zan merangkak untuk melihat siapakah dia.

Pendekar itu memiliki tinggi badan sedang, memiliki alis tebal dan mata yang besar. Dahinya lebar dan tulang mukanya kokoh, seorang muda tetapi memiliki penampilan seorang pemimpin senior. Dia memakau pakaian berwara putih kebiru-biruan, dengan helm berwarna perak dia melawan wen chou. Mereka berdua bertarung sebanyak 50 jurus dan tidak ada satupun yang kalah. Kemudian pasukan penolong Gongsun Zan tiba dan wen chou terpaksa pergi kembali ke pasukannya. Pendekar itu tidak mengejar.

Gongsun Zan cepat2x berdiri dan bertanya siapakan nama pendekar itu.

Pendekar itu langsung turun dari kuda dan berlutut, "Namaku adalah Zhao Zi Long dari Chang Shan. Aku pernah melayani Yuan Shao tetapi ketika aku melihat dia tidak memiliki kesetiaan dan sangat ceroboh dalam mengurus rakyat, aku meninggalkannya dan aku dalam perjalanan untuk menemuimu. Pertemuan kita ditempat ini adalah suatu kebetulan."

Gongsun Zan sangat senang mendengar hal ini dan mereka berdua kembali menuju perkemahan dan merencanakan serangan berikut.

Keesokan harinya Gongsun Zan bersiap untuk bertempur, dia membagi pasukannya menjadi dua sayap. Dia tetap berada ditengah dengan 5000 pasukan berkuda semua berkuda putih. Gongsun Zan sebelumnya telah berjasa dalam melawan suku utara , Suku Qiang dimana dia selalu menempatkan pasukan kuda putih didalam pasukannya dan karena itu dia sering disebut "JENDRAL PASUKAN KUDA PUTIH". Suku itu sangat takut padanya, sehingga setiap kali mereka melihat kuda putih mereka pasti akan lari ketakutan.

Pada pasukan Yuan Shao. Yan Liang dan Wen Chou merupakan pimpinan pasukannya. Mereka masing2 diberi 1000 tentara pemanah. Mereka juga masing2 berada disayap kiri dan kanan. Ditengah ada Qu Yi dengan 800 pemanah dan 10.000 pasukan infantri dan berkuda. Yuan Shao mengomandani pasukan dibarisan belakang berkekuatan 2000 pemanah dan 10.000 pasukan infantri dan berkuda.

Dalam pertempuran ini Gongsun Zan menempatkan Zhao Yun untuk pertama kalinya dan karena Gongsun Zan belum yakin benar dengan Zhao Yun maka dia ditempatkan di pasukan bagian belakang. Pemimpin pasukan didepan adalah Yan Guang dan Gongsun Zan sendiri memimpin pasukan ditengah.

Dari pagi hari hingga menjelang malam, genderang perang terus berbunyi, tetapi pasukan Yuan Shao tidak bergerak. Qu Yi mengatur agar pasukan pemanahnya tersembunyi dibalik perisai2 besar. Mereka mendengar bunyi petasan, genderang dan suara anak panah berterbangan ketika Yan Guang mendekati tetapi Qu Yi tetap memerintahkan pasukannya untuk tidak bertindak. Dia menunggu sampai pasukan Yan Guang mendekatinya dan ketika telah cukup dekat, Qu Yi membunyikan tanda dan ke 800 pemanahnya langsung memanah dan memenuhi langit dengan anak panah mereka. Yan Guang yang kewalahan memerintahkan pasukannya untuk mundur, tetapi Qu Yi yang merasa telah diatas angin memerintahkan pasukannya maju. Akhirnya Qu Yi berhasil membunuh Yan Guang.

Jadi Gongsun Zan telah kalah dalam pertempuran ini. Kedua sayapnya yang harusnya membantu pasukannya didepan tertahan oleh Wen Chou dan Yan Liang. Pasukan Yuan Shao akhirnya dapat melintasi jembatan dan tiba diseberang sungai.

Qu Yi yang pertama sampai keseberang sungai langsung mengambil bendera Gongsun Zan dan mematahkannya. Melihat hal ini Gongsun Zan membalikan kudanya dan pergi.

Qu Yi mengejar. Tetapi ketika dia telah hampir berhasil mendekati Gongsun Zan, tiba2 muncul dihadapannya Zhao Yun dengan tombaknya yang siap menusuknya. Setelah beberapa Ronde akhirnya Qu Yi terjatuh dan mati. Lalu Zhao Yun menyerang pasukan Qu Yi yang lain dan membalikan keadaan. Dia lalu kembali menuju jembatan, dan membunuh semua yang menghalangi. Melihat hal ini Gongsun Zan memerintahkan pasukannya kembali ke jembatan.

Dari pengintai yang dikirim untuk melihat jalannya perang. Yuan Shao mendapat kabar baik bahwa Qu Yi berhasil melewati jembatan, merebut bendera dan mengejar Gongsun Zan. Lalu Yuan Shao tidak perduli lagi dengan apapun dan dia beserta Tian Feng maju kegaris depan.

"HAHAHAH!!!" Yuan Shao tertawa," Gongsun Zan ternyata tidak bisa apa2!"

Ketika dia tertawa seperti itu, dia melihat dihadapannya Zhao Yun. Pengawalnya langsung mengarahkan anak panah, tetapi sebelum mereka sempat menembakkannya. Zhao Yun sudah berada didekat mereka dan prajurit berguguran kemanapun Zhao Yun lewat, terhitung lebih dari 100 orang prajurit tewas dan terluka sehingga membuat semua prajurit Yuan Shao yang lainnya tidak berani menghalanginya. karena keadaan sudah berbalik sekarang Gongsun Zan dan pasukannya berusaha mengepung Yuan Shao.

Tian Feng berkata "Tuan, bersembunyilah di rumah kosong ini!"

Tetapi Yuan Shao membuang helmnya ke tanah dan berkata,"Orang pemberani lebih baik menghadapi kematian dipeperangan dibandingkan mencari perlindungan dibalik tembok."

Kata2 yg penuh semangat ini memberi pasukannya semangat baru, sehingga mereka bertempur mati-matian dan membuat Zhao Yun tidak dapat menerobos masuk. Yuan Shao lalu mendapatkan bala bantuan yang dipimpin jendral Yan Liang yang berjumlah 5000 pasukan. Melihat hal ini Zhao Yun hanya dapat berusaha membawa Gongsun Zan ketempat yang aman. Mereka berusaha kembali keseberang jembatan. Tetapi pasukan Yuan Shao terus menekan, sehingga memaksa banyak pasukan Gongsun Zan terjun kedalam sungai, banyak yang tewas tenggelam karena itu.

Yuan Shao tetap memimpin pasukannya maju. Tetapi tidak lebih dari 2 km, Karena tiba2 terdengar dari balik bukit suara pasukan lain yang dipimpin oleh Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei.

Di Ping Yuan mereka mendengar mengenai pertempuran antara Gongsun Zan dan Yuan Shao, mereka datang untuk menolong. Sekarang ke 3 bersaudara itu masing2 dengan senjatanya langsung memacu kuda mereka kearah Yuan Shao, yang sangat ketakutan melihat Ganasnya Guan Yu dan Zhang Fei membantai pasukannya sehingga dia terpana karena seolah-olah rohnya telah lepas dari tubuhnya dan terbang ke angkasa. Dalam hatinya dia berkata "Kedua orang ini bukanlah manusia !!!"

Pedangnya terlepas dari tangannya yang gemetaran dan dia lari menyelamatkan nyawanya. Dia berhasil melewati Jembatan dan Gongsun Zan mengumpulkan tentaranya dan mereka kembali kekemah. Setidaknya 500 orang prajurit telah tewas ditangan Guan Yu dan Zhang Fei kala mereka merangsek mendekati Yuan Shao.

Setelah salam yang singkat Gongsun Zan berkata "Jika bukan karena kau datang membantu, mungkin aku sudah terjepit oleh pasukan mereka."

Liu Bei dan Zhao Yun kemudan berbincang-bincang satu sama lain dan diantara mereka berdua timbul semacam ikatan batin yang merasa bahwa mereka akan selalu bersama.

Yuan Shao telah kalah perang dan Gongsun Zanpun telah kehabisan tenaga. Mereka hanya memperkuat pertahanan mereka dan pasukan tidak bergerak selama berbulan-bulan. Sementara itu, masalah pertempuran ini terdengar di ibukota Chang An dan Dong Zhuo diberitahu masalah ini.

Penasehatnya Li Ru menemui tuannya dan berkata "Kedua pemimpin yang aktif akhir2 ini adalah Yuan Shao dan Gongsun Zan yang sedang berperang di sungai Pan. Keluarkanlah sebuah Titah kaisar yang memerintahkan mereka berdamai agar salah satu dari mereka tidak kehilangan muka dan mereka akan mendukungmu karena berterima kasih atas intervensimu."

"Bagus!!" kata Dong Zhuo.

Lalu dia mengirim Utusan kekaisaran Ma Mi Di dan Administrator kekaisaran Zhao Qi untuk menemui kedua pemimpin itu. Ketika mereka tiba, Yuan Shao keluar untuk menyambut mereka dan menerima titah kaisar itu dengan hormat. Kemudian kedua utusan itu juga pergi kepada Gongsun Zan dan juga melakukan hal yang sama. Keduanya menyetujui gencata senjata dan berdamai. Kedua utusan kembali ke ibu kota dan melaporkan hasil kerja mereka, Gongsun Zan menarik pasukannya. Dia juga mengirimkan laporan kepada Kaisar atas jasa2 Liu Bei yang akhirnya dijadikan Gubernur PingYuan.

Salam perpisahan antara Liu Bei dan Zhao Yun sangat menyentuh hati. Mereka memberi hormat satu sama lain lama sekali. Tampak air mata pada wajah mereka dan mereka terharu.

Zhao Yun berkata," Aku Kira Gongsun Zan adalah Pahlawan Sejati, tetapi sekarang aku melihat dia tidak ada bedanya dengan Yuan Shao. Mereka berdua sama."

"Tetapi kamu sekarang adalah bawahannya. Kita akan bertemu lagi lain kali." Kata Liu Bei.

Kedua orang itu menghapus air matanya dan merekapun berpisah.

Sang "Naga Kecil" telah keluar dari sarangnya, Mencari Tuan yang pantas untuk Dijunjungnya. Keduanya berpisah tetapi langit telah menentukan takdir mereka untuk bersama.........

Sekarang Yuan Shu yang ada di Nan Yang, mendengar saudaranya sekarang berada di Ji Zhou, mengirim pesan untuk meminta 1000 kuda. Tetapi Permintaan ini ditolak dan dia merasa kesal. Yuan Shu juga mengirim pesan ke JingZhou untuk meminjam beras dari Liu Biao, tetapi juga ditolak. Dalam kekesalannya dia menulis surat pada Sun Jian, Gubernur Chang Sha. Suratnya berbunyi seperti ini :

"Ketika Liu Biao mencegatmu dalam perjalanan pulang, itu adalah akibat saran dari saudaraku Yuan Shao. Sekarang mereka berdua telah merencanakan untuk menguasai wilayahmu diselatan, oleh sebab itu maka kamu harus segera melancarkan serangan pada Liu Biao. Aku akan menangkap Saudaraku Untukmu. Kau akan mendapatkan daerah JingZhou dan Aku akan mendapatkan JiZhou."

"Aku tidak dapat memaafkan Liu Biao" Kata Sun Jian setelah selesai membaca surat ini. "Dia telah menghalangi jalan pulangku dan aku akan harus menunggu bertahun-tahun lagi jika aku melepaskan kesempatan ini untuk membalas dendam!"

Dia Memanggil para bawahannya untuk rapat.

"Kau tidak boleh mempercayai Yuan Shu, dia itu penuh tipu daya."Kata Cheng Pu.

"Aku ingin membalas dendam karena alasan sendiri, apa peduliku terhadap Yuan Shu ini ?" Kata Sun Jian.

Dia mengirim Huang Gai untuk mempersiapkan 100 kapal kecil dan 20 kapal besar untuk membawa pasukan, kuda dan persediaan. Pasukan itu kemudian segera berangkat.

Berita mengenai persiapan ini sampai kepada Liu Biao yang langsung mengumpulkan penasehatnya dan stafnya.

Kuai Liang menyarangkan padanya agar tidak perlu Khawatir dan berkata "Tempatkanlah jendral Huang Zu sebagai kepala pasukan di JiangXia untuk melakukan serangan terlebih dahulu dan kau,Tuan, Mendukung dia dengan pasukan dari XiangYang. Biarkan Sun Jian melewati sungai dan danau. Apakah dia masih punya tenaga ketika mereka sampai disini ?"

Lalu Liu Biao memerintahkan Huang Zu untuk menyiapkan pasukan berjumlah 50.000 pasukan, dan pasukan itu diposisikan seperti yang diperintahkan.

Dikatakan bahwa Sun Jian mempunyai 4 orang anak, semua berasal dari istrinya yang bermarga Wu. Nama mereka sesuai urutannya adalah Sun Ce, Sun Quan, Sun Yi dan Sun Kuang. Sun Jian mempunyai istri kedua yang merupakan adik dari istri pertamanya. Dan dari istri yang kedua dia mendapatkan seorang putra dan seorang putri. Yang putra bernama Sun Lang dan yang putri bernama Sun Ren. Sun Jian juga mempunyai anak angkat yang berasal dari marga Yu dan memberinya nama Sun Hu dan Sun Jian juga mempunyai seorang adik bernama Sun Jing.

Ketika Sun Jian mau pergi dalam ekspedisi kali ini, adiknya Sun Jing dengan 6 anaknya berdiri didepan kudanya dan mencegahnya,"Dong Zhuo masih menjadi penguasa negara, karena kaisar lemah. Seluruh negara penuh dgn pemberontakan, semua saling berebut daerah. Daerah kita relatif aman tentram dan sentosa. Aku merasa adalah sangat salah untuk memulai sebuah perang karena masalah sepele. Aku harap kau pikirkan kembali sebelum kau memulai perjalanan ini."

Sun Jian berkata,"Adikku, jgn berkata apa2 lagi. Aku menginginkan agar kekuatanku dapat dirasakan diseluruh kekaisaran ini dan aku ingin agar sakit hatiku ini terbalaskan."

"Ayah, Jika kau harus pergi, bawalah aku bersamamu." Kata Sun Ce anak pertama Sun Jian.

Permintaan ini dikabulkan, Ayah dan anak berangkat dalam perjalanan untuk menyerang kota Fan Kou.

Sekarang Huang Zu telah menempatkan pemanah disepanjang tepi sungai. Ketika kapal2 Sun Jian tiba, maka langit telah dipenuhi oleh anak panah yang saling berterbangan. Sun Jian memerintahkan pasukannya tetap berada didalam tempat perlindungan dikapal. Beberapa kali kapal2 itu seperti ingin menepi, tetapi langsung disambut dengan tembakan anak panah yang tidak terkira banyaknya. Akhirnya seluruh anak panah pasukan musuh telah habis terpakai dan Sun jian memerintahkan agar anak buahnya mengambil anak panah tersebut dan menembakkannya kembali kepada pasukan Huang Zhu. Pasukan yang berada ditepi sungai banyak yang terluka dan akhirnya kabur. Pasukan Sun Jian kemudian mendarat, 2 divisi masing2 dipimpin Cheng Pu dan Huang Gai diperintahkan menuju kemah Huang Zhu, satu divisi lagi dipimpin oleh Han Dang sebagai pasukan pembantu. Total seluruh pasukan berjumlah 25.000 prajurit. Dengan diserang dari Tiga arah seperti ini pasukan Huang Zhu akhirnya tertekan dan Dia terpaksa meninggalkan Fan Kou dan menuju DengCheng.

Meninggalkan Kapal2 nya didalam pengawasan Huang Gai, Sun Jian memimpin pasukan mengejar Huang Zhu. Huang Zhu akhirnya Keluar dari bentengnya dan menantang perang di daerah terbuka. Ketika Sun Jian tiba, Sun Ce berada disamping ayahnya memakai baju Zirah berwarna Perak memegang Bendera kebesaran Sun Jian.

Huang Zhu keluar bersama 2 jendralnya-- Zhang Hui dari Jiang Xia dan Chen Sheng dari XiangYang.

Huang Zhu mengata-ngatai musuhnya itu, "Kau Bedebah pemberontak dari selatan, mengapa kau menyerang daerah kekuasaan keluarga kekaisaran ?"

Zhang Hui menantang duel, Han Dang maju melayani. Mereka berdua bertarung 30 jurus dan Chen Sheng Yang melihat Zhang Hui tampak kelelahan lalu datang membantu. Sun Jian yang melihat Chen Sheng datang lalu mengambil busurnya dan menembakan anak panah yang langsung melukai Chen Sheng di mukanya dan langsung terjatuh dari kudanya. Panik melanda Zhang Hui yang melihat kawanya jatuh dan dia tiba2 lengah. Han Dang akhirnya menebas kepala Zhang Hui dan Zhang Hui pun jatuh.

Melihat kedua jendral itu telah mati, Cheng Pu berusaha menangkap Huang Zhu yang turun dari kudanya, membuang helmnya dan berbaur dengan pasukan yg lain. Sun Jian memimpin penyerangan dan mengusir musuh menuju sungai Han dimana dia telah memerintahkan Huang Gai untuk mengarahkan kapal2 itu ke sana dan berlabuh.

Huang Zhu yang berhasil lolos dan kembali,melaporkan kepada Liu Biao, "Sun Jian terlalu Kuat untuk pasukanku!"

Kuai Liang dipanggil untuk dimintai sarannya dan dia berkata,"Pasukan kita yang baru dikalahkan sedang tidak mempunyai semangat untuk bertempur. Oleh Sebab itu kita harus mempertahankan posisi kita, sementara itu kita meminta bantuan Yuan Shao. Dengan begitu kita dapat Melawan."

"Suatu langkah yang bodoh!" kata Cai Mao, "Musuh ada didepan gerbang kota, apakah kita harus diam saja dan menunggu untuk dibantai ? Berikan aku pasukan dan aku akan keluar dan melawan sampai akhir !"

Lalu Cai Mao diberikan pasukan berjumlah 10.000 prajurit dan pergi menuju bukit Xian dimana disana dia menyusun formasi.

Ketika Cai Mao mendekati posisi pasukan Sun Jian, Sun Jian berkata, "Dia adalah adik ipar dari Liu Biao, Siapa yang akan menangkapnya ?"

Cheng Pu mengambil tombaknya dan keluar. Setelah beberapa ronde saja, akhirnya Cai Mao kabur dan dikejar pasukan Sun Jian. Pasukan Sun Jian membantai prajurit Liu Biao yang diketemukan sehingga seluruh padang rumput itu ditutupi oleh mayat dimana-mana. Dan Cai Mao secepat kilat kembali ke kota Xiang Yang untuk berlindung. 10.000 prajuritnya tidak ada yang ikut kembali bersamanya.

Kuai Liang marah dan berkata, "Cai Mao harus dihukum mati sesuai dengan hukum militer ! kekalahan ini semua disebabkan karena dirinya."

Tetapi Liu Biao engan untuk menghukum adik dari istri yang baru saja dinikahinya.

Sun Jian Mengepung Xiang yang dan setiap hari menyerang tembok kota. Suatu hari angin kencang bertiup dan mematahkan batang tempat bendera kebesaranya berkibar.

"Pertanda Sangat buruk.",Kata Han Dang. "Kita Harus kembali."

Sun Jian berkata,"Aku telah memenangkan setiap pertempuran dan kota akan segera berhasil aku kuasai. Apakah aku harus kembali akibat kebetulan ini?"

Dia tidak mengindahkan saran itu dan lebih meningkatkan serangan pada tembok kota.

Didalam Kota para pasukan bertahan juga melihat pertanda.

Kuai Liang berkata, "Semalam aku melihat bintang jatuh dari langit tepat diarah daerah Sun Jian. Jika perhitungan ku tepat maka yang akan mengalami nasib naas itu adalah Sun Jian."

Kuai Liang menyarankan Liu Biao meminta bantuan Yuan Shao secepatnya.

Lalu Liu Biao Menulis. Dia lalu bertanya siapakah yang bersedia mencoba keluar dari kepungan dan berusaha meminta bantuan Yuan Shao. Lu Gong, seorang pendekar dengan kekuatan besar menawarkan dirinya untuk tugas tersebut.

Kuai Liang berkata, "Jika kau menerima tugas ini, maka dengarlah nasehatku. Kau akan diberikan 500 tentara. Carilah pemanah2 terbaik. Terjanglah formasi musuh dan pergi ke bukit Xian. Kau akan dikejar, tetapi siapkanlah diatas bukit 100 orang prajurit yang akan menjatuhkan batu2 besar. Dan siapkan lagi 100 prajurit didalam hutan untuk menyerang musuh tiba2 dengan panah. Ini belum akan menghentikan pengejaran mereka, tetapi cukup untuk menghambat mereka. Jika Kamu tetap dikejar, berikan tanda dengan membunyikan petasan dan pasukan dari Kota akan datang membantu. Jika kau tidak dikejar, maka paculah kuda secepatnya dan pergilah. Esok adalah waktu yang tepat karena bulan tidak terang dan bintang tidak cerah."

Lu Gong setelah menerima instruksi ini langsung menyiapkan pasukannya dan segera setelah hari gelap dia keluar melewati gerbang timur.

Sun Jian yang berada dikemahnya mendengar suara teriakan dan prajurit melapor padanya, "Ada sekelompok pasukan berkuda yang keluar dari dalam kota !"

Sun Jian langsung menaiki kudanya dan berkuda dengan 30 orang pasukan berkuda lainnya untuk melihat apa yang terjadi. Pasukan Lu Gong telah bersembunyi dalam hutan. Sun Jian berkuda mendahului mereka dan dia menemukan dirinya sendirian dan terlalu dekat dengan musuh. Lu Gong lalu berbalik arah dan melawan dia, tetapi hanya beberapa jurus lalu Lu Gong kabur lagi kearah perbukitan. Sun Jian mengikuti lalu kehilangan jejaknya.

Sun Jian mencoba menaiki bukit itu, lalu tiba2 bunyi gong terdengar. Dari atas bukit batu2 berjatuhan, sementara dari dalam hutan panah2 berterbangan. Sun Jian terkena beberapa panah dan juga terkena bebatuan yang mengenai kepalanya. Dia dan Kudanya terbunuh, Sun Jian hanya baru berusia 37 thn ketika dia wafat. Tubuhnya tertindih batuan2 dan badannya penuh dengan anak panah yang menancap.

Pasukannya yang menyertainya dapat dihancurkan dan tidak ada yang selamat dari ke 30 orang itu. Lu Gong lalu membunyikan tanda. Dengan Tanda ini Huang Zhu,Kuai Yue dan Cai Mai memimpin 30.000 pasukan dan keluar membantai pasukan Sun Jian.

Ketika Huang Gai mendengar suara pertempuran, dia membawa pasukan dari kapal dan bertemu dgn Huang Zhu, Hanya dalam beberapa Jurus dia berhasil menangkap Huang Zhu yang dijadikan tawanan.

Cheng Pu Keluar untuk menyelamatkan Sun Ce. Ketika dia sedang mencari jalan untuk kabur, dia bertemu dgn Lu Gong. Cheng Pu langsung memacu kudanya melawan Lu Gong. Dalam beberapa jurus, Lu Gong tertusuk tombak Cheng Pu dan jatuh. Pertempuran itu makin kacau dan berlanjut hingga hari terang. Ketika setiap pasukan itu menarik diri. Liu Biao memerintahkan pasukannya kembali kedalam Kota.

Ketika dia kembali kesungai, dia mendengar bahwa ayahnya telah gugur dan tubuh ayahnya telah dibawa oleh musuh. Dia menangis keras sekali dan seluruh pasukan ikut menangis.

"Bagaimana aku dapat kembali kerumah sedangkan tubuh ayah ada bersama mereka ?" Tangis Sun Ce.

Huang Gai berkata, "Kita mempunyai Huang Zhu sebagai tawanan, Biarlah seseorang masuk kedalam kota dan membicarakan perdamaian, dan menukar tawanan untuk jasad tuan kita."

Baru saja dia selesai berbicara tiba2 ada seseorang yang berkata,"Aku adalah teman lama Liu Biao, Aku mau jadi sukarelawan untuk misi ini.", Orang itu bernama Huan Ji, seorang pengurus administrasi tentara.

Sun Ce setuju. Lalu Huan Ji pergi dan membicarakan masalah perdamaian.

Liu Biao berkata pada Huan Ji,"Jasadnya telah kutaruh dalam peti mati dan dapat segera dikirimkan secepatnya setelah Huang Zhu dikembalikan. Marilah kita menghentikan perang ini dan tidak akan pernah lagi menyerang satu sama lain."

Huan Ji berterima kasih dan dia pun berpamitan.

Tetapi ketika Huan Ji baru saja menuruni tangga istana, Kuai Liang tiba2 masuk dan berkata, "Tidak, Tidak ! Biarkan aku bicara dan aku akan memastikan tidak ada satu musuhpun yang dapat selamat. Aku harap kau perintahkan orang untuk memenggal orang ini lalu jalankan rencanaku."