BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

07 Juni, 2010

Bab 9

Lu Bu membunuh Dong Zhuo untuk Wang Yun

Atas Saran Jia Xu, Li Jue menyerang ibukota.


Orang yang bertabrakan dengan Dong Zhuo adalah penasehat kepercayaannya Li Ru. Li Ru yang tidak terjatuh ketika bertabrakan dengan Dong Zhuo langsung membantu tuannya yang terjatuh dan mengantarkan ke perpustakaan dimana mereka berdua duduk dan berbicara.

"Kenapa kau datang kemari ?" Tanya Dong Zhuo.

"Kebetulan saja saya sedang melewati kediaman tuanku, aku mendengar anda sedang mencari anak angkat tuanku. Lalu tiba2 Lu Bu berlari keluar dengan tergesa-gesa. Aku lalu masuk dan berlari untuk menemui anda dan tiba2 saja anda muncul dihadapanku dan tejatuh. Aku Sungguh meminta maaf ! aku layak untuk mati ."

"Bajingan Itu ! Bagaimana aku dapat melihat dia merayu kesayanganku ? Aku akan membunuh bajingan itu !", Kata Dong Zhuo.

"Yang Mulia melakukan kesalahan. Ini seperti cerita "PERJAMUAN PENDEKAR" terulang kembali. Jika kau ingat dalam perjamuan itu, semua tamu diperintahkan melepaskan tusuk rambut mereka. Didalam perjamuan itu, Raja Zhuang dari Chu tdk memperpanjang masalah mengenai ketidak senonohan yang dilakukan seseorang kepada ratunya, walaupun tusuk rambut yang ditemukan itu akhirnya diketahui milik Jiang Xiong. Dikemudian hari Jiang Xiong menyelamatkan nyawa Raja Zhuang ketika sedang dikepung pasukan dari Qin, Jiang Xiong bertaruh nyawa demi sang raja. Ketika sang raja bertanya kenapa dia mempertaruhkan nyawanya sedemikian rupa, Jiang Xiong menceritakan sebabnya bahwa dia berterima kasih kepada raja karena tidak mempersalahkan perbuatannya ketika dia melakukan sesuatu yang tidak sopan kepada ratu dalam perjamuan tersebut.", Li Ru memberikan penjelasan, "Lagi pula Diao Chan hanyalah seorang pelayang tetapi Lu Bu adalah tangan kananmu dan pendekar paling tangguh yang ada saat ini. Jika kau menyerahkan wanita itu pada jendral, kebaikanmu akan menyebabkan dia berterima kasih sangat dan setia padamu sampai mati. Aku mohon tuanku mempertimbangkan hal ini."

Dong Zhuo terdiam cukup lama. Dia Duduk dan merenung lalu dia berkata "Apa yang kau katakan benar, aku akan memikirkan hal ini."

Li Ru merasa puas dan dia berpamitan dan pergi. Dong Zhuo pergi kekamar pribadinya dan memanggil Diao Chan.

"Apa yang kau lakukan disana dengan Lu BU ?" Kata Dong Zhuo.

Diao Chan mulai menangis dan berkata, "Pelayanmu ini sedang berada di taman melihat bunga. Tiba2 dia datang padaku. Aku terkejut dan lari. Dia bertanya mengapa aku lari dari anak tuanku dan mengejarku sampai ke pavilun phoenix dimana kau melihat kami. Dia membawa tombaknya setiap saat. Aku merasa dia adalah orang yang kejam dan akan memaksakan apa yang dia mau kepadaku, Lalu aku mencoba melompat kedalam kolam, tetapi dia menangkapku dan menahanku sehingga aku tidak dapat berbuat apa2. Beruntung pada saat yang tepat anda datang dan menyelamatkan nyawaku !"

"Bagaimana Jika aku mengirimmu pada dirinya ?" Tanya DOng Zhuo.

Terkejut, Diao Chan langsung memprotes, "Apa yang pelayanmu ini telah lakukan ? Sudah merupakan sebuah kehormatan bagiku untuk melayani yang mulia, aku tidak dapat menanggung malu apa bila aku harus dibuang dari sini dan melayani seorang bawahan ! aku tidak mau , lebih baik aku mati !"

dan ketika itu dia langsung mengambil sebatang pisau yang tergantung di dinding dan bersiap membunuh dirinya.

Dong Zhuo langsung bertindak mengambil pisau itu dari tangan Diao chan dan berkata , "Aku Hanya bercanda !"

Diao Chan langsung bersandar pada Dong Zhuo dan menangis.

"Ini adalah perbuatan Li Ru" Kata Dong Zhuo, "Dia terlalu dekat dengan Lu Bu. Dia tidak perduli mengenai diriku dan reputasiku. Ohh!!! AKU AKAN MEMAKANNYA HIDUP2."

"Apakah kau pikir aku dapat hidup dengan kehilangan dirimu ?" Kata Dong Zhuo,
"Walaupun kau mencintaiku tetapi aku tidak boleh berada disini. Lu Bu akan mencoba menghancurkan diriku. Aku takut padanya !"

"Besok kita akan pergi ke Me iwo, kau dan aku, dan kita akan bahagia bersama dan tidak usah memperdulikan orang lain." Dong Zhuo memberikan janjinya pada Diao Chan.

Diao Chan lalu tersenyum dan berterima kasih padanya. Keesokan harinya Li Ru datang lagi untuk membujuk tuannya untuk mengirim Diao chan kepada Lu BU.

"Ini adalah hari yang baik " kata Li Ru.

"Dia dan aku adalah ayah dan anak. Aku tidak dapat melakukan hal itu" kata Dong Zhuo, "Tetapi aku tidak akan mempermasalahkan kesalahan dirinya. Kau boleh mengatakan hal itu padanya dan bujuklah dia semampumu."

"Kau sedang diperdaya oleh wanita, tuanku ?" Kata Li Ru.

Dong Zhuo yg langsung marah berkata, "Apakah kau mau memberikan istrimu kepada orang lain ? Jgn bicarakan hal ini lagi !!!"

Li Ru meninggalkan ruangan. Ketika dia tiba diluar, dia melihat kelangit dan berkata "Kita adalah orang mati, akan tewas ditangan wanita ini !"

Perintah untuk berangkat ke Me iwo telah diberikan dan seluruh pejabat berkumpul untuk melepas kepergian mereka. Diao Chan, Dari tandunya melihat Lu Bu didalam kerumunan. Dia berpura2 tampak sedih dan termenung. Setelah iring2an telah menghilang dalam kejauhan. Lu Bu yang kecewa menunggang kudanya untuk melihat iring2an itu dari kejauhan dengan kesedihan yang sangat didalam hatinya.

Tiba2 ada suara berkata, "Kenapa kau tidak menemani perdana menteri jendral, tetapi kau disini dan menghela napasmu ?"

Dia adalah Wang Yun.

"Aku telah berada dirumah beberapa hari ini karena sakit." Lanjutnya, "Jadi aku tidak melihatmu. Tetapi aku mencoba untuk datang hari ini untuk melihat perdana menteri pergi. Jadi aku melihatmu karena kebetulan, Tetapi apa yang kau gelisahkan ?" Tanya Wang Yun.

"Mengenai masalah putrimu" kata Lu Bu.

Wang Yun pura2 terkejut, "Telah sekian lama dan masih belum diberikan padamu ?"

"Penjahat tua itu telah jatuh cinta padanya dan menyimpan untuk dirinya sendiri !"

"Tentu ini tidak benar kan ?" Wang Yun sekali lagi pura2 terkejut.

Lu Bu menceritakan seluruh kejadian yang dialaminya sementara Wang yun mendengarkan.

Setelah beberapa saat Wang Yun berkata, "Datanglah kerumahku dan kita bicarakan mengenai hal ini."

Lalu mereka berdua pergi kerumah Wang Yun dan masuk kedalam sebuah ruang rahasia. Setelah disuguhkan minuman dan makanan ringan, Lu Bu menceritakan seluruh kisah yang terjadi di Paviliun phoenix.

Wang Yun berkata, "Dia telah menodai putri kecilku dan mencuri istrimu. Dia akan menjadi bahan tertawaan bagi seluruh dunia. Dan mereka yang tidak tertawa padanya akan mentertawakan kita. Aku sudah tua dan tidak dapat melakukan apa2. Aku pasrah saja apabila mereka semua menghinaku. Tetapi kau jendral adalah seorang pendekar hebat, yang terhebat didunia ini. Dan kau telah dipermalukan dgn cara seperti ini."

Kemarahan langsung berkobar di hati Lu Bu. Lu Bu yang marah langsung membanting meja dan berteriak marah2.

Wang Yun berusaha menenangkan Lu Bu dan berkata,"Aku telah lupa, seharusnya aku tidak boleh berkata seperti itu. Aku mohon kau jangan marah tuanku !"

"Aku akan membunuh bajingan tua itu, aku bersumpah ! tidak ada jalan lain bagiku untuk membersihkan penghinaan ini."

"Jgan ! jangan berbicara seperti itu !" kata Wang Yun, "Kau akan membawa bencana bagi diriku dan keluargaku. !"

"Ketika seseorang dilahirkan untuk menjadi hebat, dia tidak dapat bersabar terlalu lama dibawah kaki seseorang !" kata Lu Bu.

"Dibutuhkan seseorang yang lebih hebat dari perdana menteri untuk dapat menjadikanmu bawahannya" Puji Wang Yun.

Lu Bu berkata, "Aku tidak berkeberatan membunuh bajingan tua itu jika tidak karena hubungan orang tua dan anak. Aku takut itu akan memprovokasi rakyat untuk melakukan hal yang sama."

Wang Yun mengelengkan kepalanya dan berkata, "Namamu Lu Bu dan dia adalah Dong Zhuo. Dimana ada perasaan kekeluargaan ketika dia melemparkan tombak padamu ?"

"Aku telah salah mengerti jika kau tidak mengatakan hal itu !" kata Lu BU.

Wan Yun melihat efek dari kata2nya lalu melanjutkan, "Itu akan merupakan suatu perbuatan yang setia untuk merestorasi dinasti Han, dan sejarah akan mencatat namamu sebagai orang yang melakukan balas budi pada leluhur. Sedangkan kalau kau mengikuti Dong Zhuo kau adalah pengkhianat dan namamu akan dicemooh orang sepanjang masa."

Lu bu berdiri dari tempat duduknya dan menghormat pada Wang Yun.

"Aku telah memutuskan," Kata Lu Bu, "Kau tidak usah takut, tuan."

Lu Bu mengambil pisaunya dan melukai jarinya dan bersumpah dengan darah yang keluar itu.

Wang Yun bersujud dan berterima kasih padanya.

"Akhirnya dinasti Han dan diselamatkan dan kau adalah penyelamatnya. Tetapi ini harus dirahasiakan dan aku akan memberitahumu bagaimana rencana ini akan berjalan."

Lu Bu lalu berpamitan.

Wang Yun lalu berdiskusi dengan kedua temannya, Administrator istana Shisun Rui dan Komandan pasukan kekaisaran Huang Wan.

Shisun Rui berkata, "Saatnya sangat memungkinkan. Kaisar baru saja sembuh dari sakitnya dan kita dapat mengirim orang yang pandai berbicara untuk pergi ke Mei wo untuk membujuk Dong Zhuo datang kemari dan membicarakan masalah kesehatan kaisar. Sementara itu kita akan menuliskan titah rahasia yang memerintahkan Lu BU untuk memasang perangkap didalam gerbang istana untuk membunuh Dong zhuo ketika dia masuk. Ini adalah rencana yang bagus."

"Tetapi siapa yang berani untuk pergi ?" Tanya Huang Wan.

"Li Su, jendral pasukan macan kekaisaran akan pergi. Dia berasal dari daerah yang sama dengan Lu Bu dan dia sangat marah pada perdana mentri karena tidak memberikannya kenaikan jabatan. Dia akan membuat rencana kita menjadi berjalan ."

"Bagus !!" Kata Wang Yun. "Mari kita lihat apa yang Lu Bu pikirkan mengenai hal ini."

Ketika berkonsultasi dengan Lu Bu, dia berkata bahwa itu adalah Li Su yang menyakinkannya untuk membunuh Ding Yuan, Ayah angkat sebelumnya.

"Jika Li Su menolak maka aku akan membunuhnya" kata Lu Bu.

Lalu mereka mengirim utusan untuk memanggil Li Su.

Ketika Li Su tiba, Lu Bu berkata, "Sebelumnya kau berbicara denganku untuk membunuh Ding Yuan dan pergi ke Dong Zhuo. Sekarang kita tahu bahwa Dong Zhuo mempunyai maksud jahat terhadap kaisar dan adalah penindas rakyat. Kesalahannya banyak dan dia dibenci dewa maupun manusia. Kau pergilah ke Mei wo, katakan bahwa kau membawa titah kaisar untuk memanggil perdana menteri ke istana. Dia akan datang dan aku akan membunuhnya. Kau akan mendapatkan jasa karena kesetiaanmu dalam menyelamatkan dinasti. Apakah kau mau ?"

"Aku juga berharap dapat membunuhnya," jawab Li Su."Tetapi aku tidak dapat menemukan orang untuk membantuku. Sekarang kau menawarkan padaku, bagaimana aku dapat menolaknya ? "

dan Li Su mematahkan anak panah sebagai tanda sumpahnya.

"Jika ini berhasil, maka jabatan dan kekayaan akan jadi milikmu !" kata Wang Yun.

Keesokan hari, dengan membawa bebrapa orang pengawal, dia pergi ke Mei wo dan memperkenalkan dirinya sebagai pembawa titah kaisar. Dia dibawa menemui Dong Zhuo. Setelah memberi hormat, Dong Zhuo bertanya ada titah apa yang dibawanya.

"Yang Mulia telah sembuh dari sakit dan ingin bertemu dengan perdana menteri di istana untuk membahas masalah penyerahan kekuasaan dan tahta kepada dirimu."

"Apa yang Wang Yun pikirkan mengenai hal ini ?"

"Wang Yun telah membangun teras untuk melakukan penobatan kaisar dan hanya menunggu kedatangan yang mulia."

"Kemarin malam aku bermimpi naga berputar mengelilingi tubuhku" Kata Dong Zhuo dengan senang, "Dan sekarang aku mendapatkan kabar gembira ini ! Aku tidak boleh melewatkan kesempatan ini."

Lalu Dong zhuo memberikan instruksi pada 4 jendral kepecayaannya untuk menjaga kota Mei wo. Li Jue, Guo Si, Fan Chou dan Zhang Ji, mereka diberikan 3000 pasukan.

"Ketika aku telah menjadi kaisar, kau akan menjadi panglima besar penjaga ibu kota," kata Dong Zhuo.

"Terima kasih yang mulia" kata Li Su.

Dong Zhuo datang tuk berpamitan kepada ibunya yang berusia 90 thn.

"Kemanakah kau akan pergi anakku ?" tanya ibunya.

"Aku pergi untuk menerima penyerah tahta dinasti Han. Sebentar lagi ibu kan menjadi ibu suri !"

"Aku telah merasa gelisah beberapa hari ini, aku rasa ini pertanda buruk."

"Setiap orang yang akan menjadi ibu negara pasti mendapatkan perasaan2 aneh ini." Kata anaknya.

Setelah ini Dong zhuo pergi untuk menemui Diao chan.

"Ketika kau akan menjadi kaisar, kau akan menjadi selir istana."

Diao Chan menunduk dan berterima kasih. Kali ini dia benar2 bahagia karena rencananya berhasil.

Dong Zhuo keluar dan menaiki kereta kudanya dan mulai melakukan perjalanan ke ibu kota Chang an. Kurang lebih 10 km jauhnya dari ibu kota tiba2 roda dari kereta kuda Dong zhuo patah. Dia meninggalkan keretanya dan menaiki kuda. 10 km kemudian kudanya tiba2 mati.

Dong Zhuo bertanya pada Li Su apakah arti dari semua kejadian ini.

"Ini artinya kau akan menerima tahta Han, dan harus memperbaharui semua hal; untuk duduk di kereta kuda yang bertahtakan emas dan duduk dengan pelana emas."

dan Dong Zhuo sangat senang mendengarnya dan percaya pada jawaban ini. Pada hari kedua perjalanan tiba2 angin kencang bertiup dan langit tertutup kabut tebal.

"Apakah artinya ini ?" kata Dong Zhuo.

Li Su berkata, "Kau akan duduk didalam istana naga. disana pasti ada cahaya yang terang dan menyilaukan untuk menunjukan wibawa dirimu."

Dong Zhuo tidak ragu mendengar jawaban ini. Ketika dia tiba dia melihat banyak pejabat yang menunggunya di pintu gerbang kota, semua kecuali Li Ru yang sakit dan tidak dapat meninggalkan kamarnya. Dia meneruskan perjalanannya menuju istana perdana menteri dimana Lu Bu datang untuk memberikan selamat.

"Ketika aku duduk di tahta naga, aku akan menjadikanmu komandan seluruh pasukan kekaisaran, yang berkuda maupun pejalan kaki." kata Dong Zhuo.

Keesokan paginya, Dong Zhuo mempersiapkan dirinya, ketika dalam perjalanan menuju istana dia melihat pendeta tao berpakaian hitam dan mengenakan sorban putih, ditangannya dia memegang tongkat panjang dengan dengan strip putih di lembaran putih. Diakhir setiap lembaran ada karakter "Mulut".

"Apa maksudnya ini ?" Kata Dong Zhuo.

"Dia adalah orang gila" Kata Li Su dan dia menyuruh penjaga untuk mengusirnya pergi.

Dong Zhuo masuk kedalam istana dan melihat barisan pejabat dan menteri telah menunggunya sepanjang jalan. Li Su berjalan disamping tandunya, dengan pedang ditangan. Ketika Li Su mencapai gerbang utara dari Kota terlarang, dia menyuruh pengawal Dong zhuo untuk berjaga diluar dan hanya pengangkat tandu yang boleh masuk.

Ketika Dong Zhuo hampir tiba di ruang resepsi, dia melihat Wang yun dan pejabat tinggi lainnya berdiri dipintu dan semua membawa senjata.

"Kenapa mereka semua bersenjata ? "Tanya Dong Zhuo pada Li su.

Li Su terdiam.

Tiba2 Wang Yun berteriak. "Pemberontak itu disini, dimana algojonya ?"

Tiba2 dari pinggir muncul pasukan dan menyerang Dong Zhuo, tetapi baju zirah yang dikenakan Dong Zhuo sangat kuat sehingga pasukan itu tidak dapat melukainya.

Dia terjatuh dari tandunya, terluka dilengannya dan memanggil anaknya, "Dimanakah Lu Bu?"

"Disini dan dengan titah untuk membunuh pemberontak !" kata Lu Bu yang langsung muncul dihadapan ayahnya.

Lalu dia menusukkan tombaknya ke leher Dong Zhuo dan Li Su memenggal kepalanya.

Lu Bu dengan tangan kiri memegang tombaknya, lalu mengambil titah kaisar dgn tangan kanannya dan berteriak, "Titah ini hanya untuk membunuh pemberontak Dong Zhuo, Tidak yg lainnya !"

Seluruh pejabat dan menteri yang berkumpul langsung berlutut dan memberi hormat "Wan Shui, Wan shui , Wan Wan Shui !!!" (Panjang Umur, Panjang Umur , semoga kaisar panjang umur)

Rasa Haus darah tiba2 terbangkitkan, Lu Bu memerintahkan untuk melakukan pembantaian yang lain, "Li Ru adalah orang yang paling bertanggung jawab atas banyak dosa2 Dong Zhuo ! siapa yang akan pergi dan membunuhnya ?"

Li Su menjadi relawan untuk pergi mencari. Tetapi tak disangkat seorang pelayan dikediaman Li Ru telah mengikatnya dan mengantarkannya. Wang Yun memerintahkan agar Li Ri segera di eksekusi di pasar.

Kepala Dong Zhuo dipamerkan pada publik dan diarak keliling kota, saat itu adalah adalah thn ke 2 kaisar Xian memerintah (thn 192 M). Dia sangat gendut, dan pengawal dapat membuat obor dengan menancapkan kayu yang dibalut dengan kain kering kedalam tubuh Dong Zhuo.

Wang Yun memerintahkan 50.000 pasukan dipimpin oleh Lu Bu, Huanfu Song dan Li Su untuk menghancurkan Mei wo. Mendengar kabar kematian tuannya Li Jue, Guo Si, Fan Chou dan Zhang Ji melarikan diri kebarat pada malam hari dengan pasukkanya ke daerah Liang Zhou.

Ketika tiba di Mei wo, tindakan Lu Bu pertama adalah mengambil Diao Chan. Lalu dia membunuh semua anggota keluarga Dong, tidak menyisakan satu orangpun, tidak juga dengan ibu dari Dong Zhuo yang telah berusia 90 thn.
Kepala saudara2 dong zhuo seperti Dong Min dan Dong Huan di pamerkan pada publik. Di Meiwo banyak gadis dari keluarga baik2 disembunyikan, mereka semua akhirnya dibebaskan. Semua harta disita. Kekayaanya sangat banyak, beberapa ratus ribu ons emas, jutaan koin perak. ratusan ribu mutiara, gulungan sutra setinggi pagoda 7 tingkat, perhiasan, permata, bulu binatang dan bahan pangan yang semuanya dapat mencukupi kebutuhan negara selama 10 thn.

Ketika mereka kembali untuk melaporkan kesuksesan mereka, Wang Yun langsung mengadakan perjamuan untuk para pasukan. Perjamuan pejabat juga dilaksanakan di gedung kementrian, semua pejabat dan menteri di undang. Mereka mabuk dan saling menyelamati satu sama lain. Ketika mereka sedang berpesta, dilaporkan seseorang sedang menagisi mayat Dong Zhuo yang ada di pasar.

"Dong Zhuo telah dihukum mati " Kata Wang Yun dengan marah, "Semua orang senang dia telah tidak ada dan sekarang ada satu orang yang menangisinya, siapakah dia ?"

Lalu Wang Yun memerintahkan untuk menangkap orang itu dan membawanya. Kemudian dia telah dibawa masuk dan mereka yang melihat dia terkejut karena dia adalah penasehat kekaisaran Cai Yong.

Wang Yun berkata kepada Cai Yong dengan marah, "Dong Zhuo telah dibunuh karena dia pemberontak dan seluruh negeri bergembira. Kenapa kau malah menangis ?"

Cai Yong mengakui kesalahannya, berkata, "Aku tidak memiliki kemampuan, tetapi aku tahu apa yang benar. Aku bukanlah orang yang mengikuti Dong Zhuo. Tetapi aku pernah merasakan kebaikan hati Dong Zhuo dan aku tidak dapat menahan diri untuk menangisinya. Aku tahu kesalahanku sangat besar, tetapi aku mohon padamu apapun alasannya. Jikau kau biarkan kepalaku dan hanya memotong kakiku, kau boleh menggunakanku untuk menulis sejarah mengenai Han dimana aku dapat membayar kesalahanku."

Semua tergerak oleh kata2 Cai Yong, karena dia adalah orang yg berbakat dan mereka semua memohon agar Cai yong tidak dihukum.

Penjaga kekaisaran, Ma Midi berkata, "Cai yong adalah seorang pelajar terkenal dan dia bisa menulis sejarah yang hebat dan sangat tidak disarankan untuk membunuhnya sebagai orang yang mengerti balas budi terhadap tuannya."

Wang Yun berkata," Seabad yang lalu, Kaisar Wu mengampuni Sima Qian dan memperkerjakan dia untuk menulis sejarah. Hasilnya adalah banyak tulisan yang menyimpang yang telah diceritakan pada kita. Sekarang ini adalah masa kekacauan dan kita tidak bisa membiarkan orang seperti ini memegang kuas untuk membiarkannya mengkritik istana dan kaisar."

Seluruh bujukan dan permintaan agar tidak menghukum Cai Yong gagal dan Ma Midi akhirnya mundur.

Tetapi katanya kepada koleganya." Apakah Wang Yun adalah orang yang ceroboh ? Orang2 berbakat adalah tulang punggung negara dan hukum adalah senjata dari tindakan. untuk menghancurkan tulang punggung dan mengabaikan hukum sama dengan artinya mempercepat kehancuran."

Wang Yun lalu memerintahakan Cai Yong dibawa ke penjara dan mereka menjerat lehernya disana dengan menggunakan tali. Orang2 yang ada di perjamuan itu menangisi Cai Yong karena mereka melihat bahwa hukuman mati bagi tindakannya adalah suatu hal yang berlebihan.

Li Jue, Guo Si, Fan Chou dan Zhang Ji yang Dong Zhuo perintahkan untuk menjaga Mei wo telah pergi setelah tuan mereka terbunuh dan mereka menuju kedaerah barat tepatnya ke shanxi lalu ke liang zhou. Lalu mereka mengirimkan surat untuk meminta amnesti. Tetapi Wang Yun menolaknya.

"Keempat orang itu adalah instrumen utama dari agresi Dong Zhuo. Sekarang walaupun amnseti bagi umum telah diumumkan, tetapi orang2 ini tidak termasuk didalamnya." kata Wang Yun.

Utusan itu kembali dan mengabarkan kepada 4 orang itu bahwa permohonan mereka ditolak.

Lalu penasehat mereka Jia Xu berkata, "Jika kita membuang senjata kita dan lari, maka kita akan jatuh kedalam tangan kepada daerah yg ingin berbuat jasa dengan menangkap kita. Lebih baik kita mengumpulkan kekuatan di Shanxi ini dan kita menyerang ibukota dengan begitu kita dapat membalaskan dendam Dong Zhuo. Kalau kita berhasil kita dapat mengontrol kerajaan. Dan masih cukup waktu bagi kita untuk lari apabila kita gagal."

Rencana ini disetujui, lalu mereka menyebarkan kabar bahwa Wang Yun akan melakukan pembantaian di daerah itu.

Karena itu seluruh penduduk didaerah itu ketakutan, ke 4 jendral yang melihat hal ini lalu memanas-manasi keadaan, "Karena tidak ada untungnya untuk menunggu dan mati, mengapa tidak bergabung dengan kami dan melawan."

Lalu mereka berhasil mengumpulkan orang untuk mengikuti mereka, prajurit yang terkumpul berjumlah 100.000 prajurit. Mereka dibagi dalam 4 bagian dan mereka mengerahkan pasukan mereka untuk menyerang ibu kota Chang an.
Dalam perjalanan mereka bertemu dengan Niu Fu, komandan kekaisaran yang juga merupakan menantu dari Dong Zhuo. Niu Fu bersama pasukannya bergerak dari Xiliang. Niu Fu bersama 5000 pasukannya juga sedang bergerak ke Ibu Kota untuk membalaskan dendam mertuanya.

Berita mengenai pasukan dari Liang Zhou ini terdengar oleh Wang Yun dan dia segera memanggil Lu Bu untuk berkonsultasi.

"Mereka hanyalah Tikus2!!!" Kata Lu Bu, "Jgn khawatirkan berapa jumlah mereka, semuanya akan ku lawan."

Lu Bu dan Li Su berangkat untuk melawan mereka, Pasukan Lu Bu 50.000 orang yg diambil dari pasukan utama penjaga kekaisaran, sedangkan Li Su membawa 20.000 tentara harimau kekaisaran. Dalam perjalannya Pasukan Niu Fu adalah yang pertama ditemui, mereka bertempur. Niu Fu yang kalah jumlah akhirnya mundur. Tetapi tanpa disangka, Niu Fu kembali pada malam hari dan menyerang tiba2. Li Su yang tidak siap berhasil dipukul mundur sejauh 10 km dan banyak pasukannya yang terbunuh.

Li Su melaporkan kekalahan ini dan Lu Bu yang marah padanya berkata, "Kau telah menodai reputasiku sebagai seorang panglima dan menghancurkan semangat tempur pasukan kita !!!"

dan Lu Bu memerintahkan menghukum mati Li Su lalu memajang kepalanya didepan gerbang kemah.

keesokan harinya, Lu Bu memimpin pasukannya sendiri dan melawan Niu FU. Dia berhasil membuat Niu Fu kewalahan dan memukul mundur pasukan Niu Fu. Malam itu Niu Fu memanggil orang yang paling dia percaya, Hu Cheng er untuk dimintai nasehatnya.

Hu Cheng er berkata, "Lu Bu terlalu kuat bagi kita, tidak mungkin bagi kita untuk mengalahkannya. Jalan terbaik bagi kita adalah meninggalkan ke 4 jendral ini, mengambil barang2 berharga mereka dan kita pergi diam2."

Rencana Hu Cheng er disetujui dan kedua orang itu dengan 6 orang lainnya berkemas dan diam2 keluar dari kemah. Mereka melewati sungai dan ketika sedang menyebaran, Hu Cheng er yg tergoda dengan harta akhirnya membunuh Niu Fu dan menyerahkan kepalanya kepada Lu Bu. Lu Bu yg menyelidiki masalah ini dan ketika seorang pengikut Niu Fu menceritakan kejadian sebenarnya pada Lu Bu maka dia langsung menghukum mati Hu Cheng er juga.

Lalu Lu Bu esoknya memajukan pasukannya mendekati posisi pemberontak dan dia bertempur dengan pasukan Li Jue. Tanpa memberi waktu untuk mengatur formasi bagi Li Jue, Lu Bu langsung menyerang Li Jue degan 5000 pasukan kuda kekaisaran yang berbaju zirah. Lu Bu membantai pasukan Li Jue tanpa dapat dihalangi. Li Jue yang tidak dapat bertahan akhirnya mundur sampai keatas bukit dan disana dia memanggil semua pengikutnya dan jendral lainnya.

Li Jue berkata, " Lu Bu walaupun berani tetapi dia tidak menggunakan strategi, sehingga tidak terlalu menakutkan. Aku akan memimpin pasukan menunggu didepan, Setiap hari aku akan melakukan penyerangan dan ketika dia datang mengejarku, jendral Guo Si dapat menyerang bagian belakang pasukan Lu Bu, sama seperti ketika Peng Yue mengalahkan pasukan negeri Chu. Ketika aku menjalankan taktik ini, jendral Fan Chou dan Zhang Ji akan mengarahkan pasukannya ke Chang An. Penyerangan ini akan dapat menghabisi Wang Yun dan Lu Bu."

Mereka mempersiapkan posisi pasukan mereka untuk menjalankan rencana ini. Segera setelah Lu Bu mencapai kaki bukit, Pasukan Li Jue maju menyerang pasukan Lu Bu. Lu Bu yang marah langsung bergerak maju. Pasukan Li Jue mundur ke atas bukit dan kemudian memanah dan melempar batu kepada pasukan Lu Bu, pasukan LU Bu terhambat. Pada saat itu dilaporkan bahwa pasukan belakang sedang diserang oleh jendral Guo Si. Segera Lu Bu pergi kebelakang untuk melawan Guo Si. Tetapi sebelum Lu Bu sampai disana Guo Si telah mundur dan dia mendengar pasukan Li Jue menyerang lagi dari depan, Lu Bu segera berbalik dan sebelum sampai pasukan Li Jue lagi2 mundur dan dari belakang Guo Si menyerang kembali.

Lu Bu berhasil diperdaya dan hal ini membuatnya marah sekali. Taktik yang sama berlangsung berhari-hari. Dia tidak dapat menyerang ataupun lari dari mereka. Pasukannya tidak mendapatkan istirahat.

Dalam kekacauan ini, utusan tiba dan melaporkan, "Ibu kota dalam keadaan bahaya dari penyerangan jendral Fan Chou dan Zhang Ji !"

Lu Bu langsung memerintahkan pasukannya untuk berangkat ke Ibu Kota, pasukan Lu Bu yang kacau segera dikejar Li Jue dan Guo Si dan banyak pasukan Lu Bu yang mati.

Dia akhirnya berhasil sampai di Chang An dan menemukan bahwa pasukan tentara pemberontak sangat banyak dan telah berhasil mengepung kota. Serangan Lu Bu tidak memberi banyak arti kepada penyerang dan dia mulai kehilangan kesabarannya dan karena itu banyak prajuritnya yang lari ke pihak musuh. Akibat hal ini dia sangat sedih dan kesal.

Sisa2 pendukung Dong zhuo didalam kota dipimpin oleh Li Meng dan Wang Fang memberikan bantuan bagi para penyerang dan beberapa hari kemudian mereka diam2 membuka pintu gerbang kota dan para pengepung pun memasuki kota. Lu Bu langsung menaiki kudanya dan melakukan perlawanan, tetapi kewalahan karena tentara musuh sangat banyak. Dia berencana pergi ketempat Wang Yun tetapi dihadang oleh pasukan berkuda tentara pemberontak yang berjumlah ratusan kuda, Lu Bu menerjang maju dan membantai pasukan itu, lebih dari 300 tewas dan terluka. Pasukan lainnya yang melihat tidak berani menahan laju Lu Bu. Lu Bu menuju gerbang "KUNCI HITAM" dan memanggil Wang Yun.

"Keadaan sedang gawat sekarang, naiklah kudaku dan aku akan membawamu ketempat yang aman !"

Wang Yun menjawab, "Jika aku diberkati dengan roh para leluhur dinasti Han, aku akan berhasil merestorasi kedamaian yang selalu aku idamkan. Tetapi jika tidak, aku akan menyerahkan diriku sebagai pengorbanan kepada negara. Aku tidak akan lari dari bahaya. Sampaikan terima kasihku kepada para pejabat dan mereka yang telah mendukungku dan mintalah agar mereka selalu mengingat negeri ini !"

Lu Bu membujuk Wang Yun, lagi dan lagi, tetapi Wang Yun tidak mau pergi. Segera api mulai berkobar diberbagai sisi kota dan Lu Bu harus pergi, meninggalkan keluarganya dia pergi mencari perlindungan kepada Yuan Shu.

Li Jue, Guo Si dan pengikutnya menjarah dan membunuh. Banyak pejabat tinggi yang tewas. Mentri Chong Fu, Lu Kui dan Zhou Huan. Komandan pasukan kekaisaran Cui Lie dan Wang Qin tewas dalam pertempuran.

Pemberontak akhirnya berhasil menerobos istana, para menteri dan pejabat meminta kaisar segera pergi ke gerbang "KEDAMAIAN ABADI" untuk menenangkan pemberontakan.

Melihat payung kuning, Li Jue dan Fan Chao menghentikan pasukan mereka dan mereka bersujud dan memberi hormat, "Semoga baginda yang mulia panjang umur dan sehat selalu !"

Kaisar berdiri diatas menara dan berkata, "Hai panglima, apa maksumu kau memasuki ibukota dan membuat kekacauan dan juga datang tanpa dipanggil ?"

Kedua pemimpin itu bertukar pandang dan berkata ,"Dong Zhuo perdana menterimu telah dibunuh oleh Wang Yun dan kami disini ingin membalaskan kematiannya. Kami bukan pemberontak. Kami hanya menginginkan Wang Yun dan kami akan menarik mundur pasukan kami."

Wang Yun berada diantara para pejabat yang berdiri disamping kaisar.

Mendengar permintaan ini Wang Yun berkata,"Rencana itu dibuat demi kepentingan kekaisaran.Yang mulia tidak perlu sedih kehilangan diriku karena aku telah membawa bencana ini. Aku akan turun menemui pemberontak itu !"

Kaisar menjadi sedih dan mencoba menahan tetapi menteri yang setia itu turun kebawah dan berteriak, "Wang Yun disini !"

Kedua jendral tadi langsung mengeluarkan pedangnya dan berkata, "Untuk kesalahan apa tuan kami kau bunuh ?"

"Kejahatannya telah memenuhi langit dan menutupi bumi. Tidak ada lidah yang dapat menyebutkannya. Hari ketika dia mati adalah hari yang paling gembira diseluruh kota seperti yg kalian juga tahu" kata Wang Yun.

"Dan jika dia memang bersalah, kenapa kami tidak mendapatkan pengampunan ?" Kata jendral2 itu.

"Pemberontak mengapa kau masih banyak bicara ? aku telah siap untuk mati."
Wang Yun memejamkan matanya.

Dan Wang Yun pun dibunuh dibawah kaki tembok istana.

Setelah selesai membunuh menteri yang setia itu, mereka juga membunuh seluruh keluarganya sampai tidak ada yang tersisa. semua orang bersedih melihat hal ini.

Lalu berkatalah para penjahat itu satu dan yang lainnya, "Telah sampai sejauh ini, apakah yang lebih baik daripada untuk "menguasai" kaisar ?"