BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

01 Agustus, 2010

bab 27

Ksatria dengan janggut terindah pergi menemui tuannya.

Guan Yu membunuh 6 jendral dalam perjalanan melewati 5 tempat.


Pada Bab sebelumnya di ceritakan Jendral Cai Yang ingin mengejar Guan Yu dan menangkapnya hidup2x. Didalam istana cao2x Zhang Liao dan Xu Huang adalah dua orang yang berteman dengan Guan Yu. Yang lainnya
memperlakukan Guan Yu dengan baik karena hormat padanya kecuali Cai Yang ini yang tidak menyukai Guan Yu.

"Dia tidak melupakan Tuan lamanya dan dia sangat terbuka dalam segala hal. Dia adalah seorang ksatria dan pria terhormat. Aku harap kalian menjadikannya sebagai contoh," Kata Cao2.

Lalu Cao2 memerintahkan agar tidak ada lagi orang yang membicarakan mengenai pengejaran Guan Yu dan memerintahkan Cai Yang untuk pulang saja.

"Kau sangat baik sekali pada Guan Yu" Kata Cheng Yu, "Tetapi dia pergi dengan sangat kasarnya. Sekarang dia pergi menuju Yuan Shao dan itu artinya seperti menambahkan sayap kepada harimau. Kau harus menangkapnya dan menghukum matinya untuk menjaga dari kemungkinan buruk dimasa depan."

Cao2 menjawab, "Tetapi aku telah berjanji padanya dan aku tidak dapat
melanggarnya. Setiap orang mempunyai tuan untuk dijunjung, dia juga dan kau juga. Jangan Mengejarnya !!!"

Tetapi Cao2x berkata pad Zhang Liao, "Dia telah menolak semua yang aku berikan padanya, jadi memberi hadiah merupakan hal yang sia2x apapun bentuknya. Aku sangat menghormatinya, dia pasti belum pergi jauh dan aku akan mencoba menguatkan ikatan diantara kami dan membiarkan dia mengingat jasaku padanya. Kejarlah dia dan minta dia untuk berhenti hingga aku dapat menemuinya untuk mengantarkannya dan mengucapkan perpisahan. Aku akan memberinya sedikit uang untuk biaya perjalanannya dan pakainan perang untuk dirinya dan pasukannya sehingga dia akan mengingat jasa2x baikku dihari-hari yang akan datang."

Lalu Zhang Liao pergi sendirian dan Cao2x berserta serombongan pengawalnya mengikuti dari belakang.

Kuda Guan Yu adalah sirambut merah dan kuda itu sangatlah cepat. Tidak ada yg dapat mengejarnya, tetapi karena dia harus mengawal kereta kuda kakak iparnya sehingga dia harus bergerak lebih lambat. Tiba2x Guan Yu mendengar teriakan dibelakangnya dan suara berkata, "Tunggu sebentar, Guan Yu !!"

Dia berbalik dan melihat orang ini Zhang Liao. Dia memerintahkan agar kereta
kuda dan pengawalnya yang lain tetap maju dan dia berhenti menunggu dengan memegang tombak naga hijaunya siap untuk menyerang.

"Tentu kau datang untuk memaksaku kembali, benar begitu Zhang Liao ?"
Kata Guan Yu.

"Bukan, Tuan perdana menteri, melihat bahwa kau akan pergi jauh, berharap
dapat mengantarmu dalam perjalananmu dan berkata padaku untuk secepatnya pergi dan memohonmu untuk menunggu sampai dia dapat tiba. Hanya itu tujuanku."

"Kalau aku melihat dia datang dengan pasukan berbaju Zirah, aku akan melawan sampai akhir." Kata Guan Yu dengan memengan tombaknya.

Dan dia mengambil posisi di sebuah jembatan dimana dia menunggu kedatangan rombongan itu, 4 jendral cao2x, Xu Chu, Xu Huang, Yu Jin dan Li Dian mengikuti dari belakang. Melihat Guan Yu dalam posisi siap bertarung, cao2x memerintahkan pasukan pengawalnya untuk membuka jalan dan bergerak disisi jalan saja dan mereka terlihat tidak membawa senjata apapun. Hal ini melegakan Guan Yu karena hal itu membuktikan bahwa mereka datang bukan untuk menyerang.

"Kenapa kau pergi terburu-buru, Guan Yu ?" Tanya Cao2x.

Guan Yu menundukan kepalanya tetapi tidak turun dari kudanya dan
berkata,"Aku telah menginformasikan kepadamu didalam surat yang aku kirimkan bahwa karena tuanku sekarang ada di utara sungai kuning, aku harus pergi segera. Aku pergi kedalam istanamu lagi dan lagi tetapi ditolakn. Jadi aku menulis surat untuk mengucapkan selamat tinggal, meninggalkan semua harta, mengundurkan diri dari jabatan dan menyerahkan semuanya kembali padamu. Aku harap kau mengingat tuan mengingat janjimu padaku tempo hari itu."

Cao2x menjawab, "Keinginanku adalah untuk menjaga kepercayaan dengan seluruh orang. Aku tidak dapat menarik kembali kata2xku. Tetapi, kau akan melihat bahwa biaya perjalanamu kali ini akan besar dan oleh sebab itu aku telah menyiapkan sejumlah emas untuk membantumu."

Lalu cao2x memerintahkan untuk memberikan sejumlah Emas untuk diberkan pada Guan Yu.

Guan Yu berkata, "Aku telah mempunyai cukup uang yang kudapat dahulu, simpan saja hadiah itu untuk para prajuritmu."

"Kenapa kau harus menolak hadiah ini ? Ini hanyalah sebuah ucapan Kecil terima kasih dariku sebagai jasamu yang sangat besar itu."

"Jasaku sangatlah kecil dan sudah kau beri imbalan, hal itu tidak patut dibicarakan."

"Benar, kau Guan Yu adalah orang yang memiliki prinsip2x tertinggi dalam hidup manusia. Keberuntunganku tidak cukup untuk memiliki orang sepertimu disisiku. Aku harap kau mau menerima jubah ini untuk menunjukan padamu aku adalah orang yang tahu berterima kasih." Kata Cao2x.

Dan salah satu jendralnya, turun dari kuda dan menyerahkan sebuah jubah sutra yang telah disiapkan cao2x. Guan Yu bahkan masih khawatir apa yang berikutnya akan terjadi, dia tidak turun dari kudanya, tetapi dia mengunakan tombaknya untuk mengambil jubah sutra itu. Dia lalu memakainya di pundaknya dan di berterima kasih kepada cao2x.

"Aku mengucapkan terima kasih padamu, tuan perdana menteri, Untuk jubah ini dan percayalah kia akan bertemu lagi."

Setelah berkata seperti itu, Guan Yu langsung berbalik dan pergi menuju utara.

"Dia adalah orang yang sangat sombong," Kata Xu Chu. "Kenapa Tuan tidak mau menangkapnya saja ?"

Cao2x berkata, "Dia sendirian berhadapan dengan kita semua. Tindakannya mencurigai kita dapat dibenarkan. Tetapi aku telah berjanji padanya dan dia tidak boleh dikejar."

Cao2x dan para pengawalnya kembali ke istana dan dia sungguh sedih ketika dia memikirkan Guan Yu yang telah pergi itu.

Guan Yu setelah pergi dari jembatan mulai mencari kereta kuda yang membawa kakak iparnya yang telah pergi sejauh 10 km ketika dia berbicara dengan cao2x. Dia tidak dapat menemukan kereta itu dan dia berkuda kesana dan kemari untuk mencari jejaknya.

Ketika itu dia mendengar ada yg berteriak memanggil namanya dari sebuah bukit diatasnya. Dia melihat seorang muda memakai Jubah Kuning dan memakai pakaian yang terbuat dari sutra. Dia memegang tombak ditangannya dan menaiki kuda. Di belakangnya ada 100 orang atau lebih prajurit infantri dan mereka mendekat dengan cepat.

"Siapakah kau ?" Tanya Guan Yu.

Pemuda itu menurunkan tombaknya dan dia turun dari kuda lalu bersujud. Guan Yu khawatir ini adalah suatu tipuan, jadi dia hanya diam saja dan memegang tombaknya dengan hati2x dan dia berkata, "Tuan, Aku menginginkan kau mengatakan namamu padaku."

"Namaku adalah Liao Hua. Aku berasal dari Xiang Yang. Karena kekacauan yang terjadi aku telah menjadi buronan di sepanjang sungai dan danau ini. Aku dan kawan2xku telah hidup dari hasil menjarah. Kamu berjumlah 500 orang lebih. Karena kebetulan temanku Du Yuan datang membawa 2 orang wanita didalam kereta kuda beberapa saat yang lalu, dan dia membawanya ke perkemahan kami diatas gunung. Aku menanyai pengawal2x yg tertangkap dan menemukan dari mana mereka berasal dan siapa yang mereka kawal. Lalu aku berharap untuk melepaskan mereka dan membiarkan mereka melanjutkan perjalanan mereka. Tetapi Du Yuan menentang usul ini dan berkata menghina diriku sehingga aku membunuhnya dan inilah kepalanya, aku harap kau mau memaafkan ku Tuan."

"Dimana kedua wanita itu ?" Tanya Guan Yu.

"Mereka ada diatas bukit." Jawab Liao Hua.

"Bawa mereka turun kesini, segera !!!" Guan Yu berkata.

Dalam waktu yang singkat kedua wanita itu dibawa kehadapan Guan Yu lengkap dengan kereta kudanya dan pengawal2xnya.

Lalu Guan Yu turun dari kudanya, menaruh tombaknya di pinggirnya dan memberi hormat pada mereka.

"Kakak Ipar, Apakah kau disakiti oleh mereka ?" Tanya Dia.

Mereka menjawab "Kamu mungkin akan menderita ditangan Du Yuan jika tidak karena Liao Hua."

"Bagaimana Liao Hua menyelamatkan Kakak Iparku ?" Tanya Guan Yu kepada pengawal2x yg menjaga kakak iparnya.

Mereka berkata, "Du Yuan membawa para wanita dan mengusulkan bahwa dia dan Liao Hua dapat mengambil salah satu sebagai istrinya. Tetapi Liao Hua mengetahui status mereka dan dia memperlakukan mereka dengan hormat. Ketika Du Yuan tidak setuju untuk melepaskan mereka, Liao Hua membunuhnya."

Mendengar hal ini Guan Yu segera bersujud pada Liao Hua dan berterima kasih. Liao Hua lalu ingin bergabung dengan Guan Yu, tetapi Guan Yu melihat bahwa dia adalah pemberontak Jubah Kuning. Jadi Guan Yu hanya berterima kasih untuk kebaikannya kepada kakak2x iparanya. Liao Hua menawarkan beberapa hadiah, tetapi Guan Yu dengan halus menolaknya.

Lalu Liao Hua berpamitan dan menghilang dibalik bebukitan. Guan Yu mengatakan pada kakak2x iparnya cerita mengenai perbincangannya dengan Cao2x dan pemberian jubah sutra olehnya, setelah itu dia segera memerintahkan agar kereta kuda terus bergerak ke utara. Setelah hari menjelang malam mereka tiba ditanah pertanian dimana mereka dapat beristirahat. Petani itu, seorang tua yang berjanggut ke abu-abuan, keluar dan menerima rombongan itu dan bertanya siapakah mereka. Guan Yu berkata bahwa dia adalah adik dari Liu Bei dan mengatakan namanya.

"Tentu kau adalah dia yang telah membunuh Yan Liang dan Wen Chou." Kata Petani itu.

"Ya, itu adalah aku." Jawab Guan Yu.

"Masuklah kalau begitu." Kata orang tua itu dengan senangnya.

"Kedua kakak iparku ada didalam kereta kuda," Kata Guan Yu. "Apakah kau dapat membawa beberapa wanita untuk keluar dan menyambut mereka ?'

Guan Yu tetap berdiri disana, tuan rumah meminta dia untuk duduk tetapi dia tidak mau duduk sementara kakak iparnya ada disana dan tetap berdiri dengan sikap hormat sampai istri orang tua itu telah kembali dan mengantarkan para wanita kedalam rumah. Lalu petani tua itu meminta orang rumahnya untuk menyiapkan jamuan untuk tamunya itu. Guan Yu bertanya siapakah nama orang tua itu.

Dia menjawab, "Aku bernama Hu Hua. Pada jaman kaisar Huan aku adalah pejabat istana, tetapi aku mengundurkan diri dan bertani disini. Aku mempunyau seorang anak, Hu Ban, dia berkerja pada gubernur Wang Zhi Di YingYang. Jika kau melewati daerah sana jendra, aku ingin kau mengirimkan surat ini melaluimu."

Guan Yu berkata dai akan mengantarkan surat itu. Keesokan harinya setelah makan pagi, para wanita kembali lagi kedalam kereta kuda mereka, tuan rumah memberikan sepucuk surta pada Guan Yu dan rombongan kecul itu berangkat. Mereka menuju Luo Yang.

Saat itu mereka mendekati daerah yang disebut Celah Dong Ling, Daerah itu dijaga oleh komandan Kong Xiu dan 5000 pasukan. Ketika pengawal yang menjaga kereta kuda mendekat, para penjaga benteng segera memberitahu komandan mereka yang segera keluar untuk keluar menyapa Guan Yu.

Guan Yu turun dari kuda dan membalas sambutan Kong Xiu. Kong Xiu berkata, "Kemanakah kau akan pergi ?'

"Aku telah meninggalkan perdana menteri dan pergi ke utara sungai kuning untuk mencari kakakku."

"Tetapi Yuan Shao adalah musuh dari tuanku. Apakah kau mempunyai ijin darinya untuk pergi kesana ?"

"Aku pergi dengan terburu-buru dan tidak meminta ijin itu."

"Jika kau tidak mempunyau ijin, kau harus menunggu sementara sampai aku mengirim orang untuk mendapatkan perintah itu."

"Untuk tinggal disini sementara kau mengirim orang untuk menerima jawaban itu akan membuatku tertahan lama sekali." Kata Guan Yu.

"Aku harus menuruti perintah, ini adalah hal yg harus kulakukan." Kata Kong Xiu.

"Jadi kau menolak untuk memberika jalan untukku ?"

'Jika kau memaksa pergi, maka tinggalkanlah kakak iparmua sebagai jaminan."

Guan Yu sangat marah dengan kata2x itu dan langsung berusaha membunuh komandan itu ditempat, Tetapi Kong Xiu dapat menghindar dan lari kedalam gerbang dan membunyikan genderang untuk menyerang. Segera para prajurit mempersenjatai diri mereka, naik keatas benteng dan bersiap memanah. Kong Xiu berputar kembali ke depan benteng dan berteriak, "Apakah kau sekarang berani melewati benteng ini ?"

Kereta kuda di perintahkan untuk pergi ke tempat yang aman dari jangkauan panah dan guan yu dengan kudanya segera berbalik dan menyiapkan tombaknya serta memacu kudanya menerjang kearah kong Xiu yang juga menyiapkan tombaknya dan melawan Guan Yu. Kedua kuda itu bertemu dan kedua orang itu saling bertarung, Tetapi hanya dalam 1 jurus saja tombak naga hijau guan yu langsung mematahkan tombak kong xiu dan menembus badan kong xiu yang langsung terbelah menjadi dua dan jatuh. Prajurit Kong Xiu yang melihat hal itu langsung lari ketakutan.

"Prajurit, Janganlah pergi ! "Teriak Guan Yu, "Aku membunuh dia karena aku harus melakukannya. Aku tidak bermusuhan dengan kalian, tetapi aku ingin kalian mengatakan pada perdana menteri mengapa hal ini bisa terjadi, bahwa kong Xiu ingin membunuhku dan aku harus melawannya untuk perlindungan diri."

Para prajurit bersujud padanya, Guan Yu dan kereta kudanya melewati gerbang itu dan meneruskan perjalanannya menuju Luo Yang. Tetapi salah satu penjaga dari benteng itu segera pergi untuk memperingatkan gubernur Luo Yang, Han Qu mengenai terbunuhnya Kong Xiu. Segera Han Qu mengumpulkan para pejabatnya untuk dimintai saran.

Meng Tan, salah satu jendralnya berkata, "Guan Yu ini pasti adalah seorang buron, jika tidak tentu dia mendapatkan ijin itu. Kita harus menghentikannya atau kita akan dipersalahkan oleh tuan perdana menteri."

"Orang ini sangat berani dan kuat. Apakah kau masih ingat bagaimana nasib wen chou dan yan liang. Tampaknya akan sia2x untuk melawan kekuatan orang ini, aku pikir kita harus menggunakan perangkap untuk mengalahkannya." Kata Han Qu.

"Aku telah mempunyai sebuah rencana," Kata Meng Tan. "Aku akan menutup gerbang dengan pasak2x duri dari besi dan aku akan pergi melawan dia lalu lari dan kau bisa menembaknya dengan panah dari tempat persembunyianmu. Jika kita bisa menangkapnya dan rombongannya dan mengirim mereka ke ibu kota, kita pasti akan mendapat hadiah."

Rencana ini kemudian disetujui dan segera mereka mendengar Guan yu mendekat. Han Qu mengambil busurnya dan anak panahnya dan dengan 1000 prajurit dia mengambil posisi.

Segera setelah rombongan mendekat, Han Qu berkata, "Siapakah yang datang itu ?"

Guan Yu memberi hormat dan berkata, "Aku adalah Guan Yu penguasa dari Hanshou dan meminta ijin untuk melewati tempat ini.'

"Apakah kau memiliki surat dari perdana menteri ?"

"Aku sedang terburu-buru dan tidak membawanya."

"Aku mendapat perintah khusus dari perdana menteri untuk mempertahankan daerah ini dan tidak mengijinkan siapapun untuk pergi dan datang kecuali ada ijin dari perdana menteri. Setiap orang tanpa ijin yang ingin memasuki daerah ini dianggap mata2x."

Lalu Guan Yu mulai marah dan berkata, "Aku telah membunuh Kong Xiu di dongling. Apakah kau juga mencari mati ?"

"Siapa yg akan menangkapnya untukku ?" Terian Han Qu, dan meng tan mengajukan diri. Dia keluar dgn bersenjatakan dua pedang besar dan segera dengan kudanya menerjang kearah guan yu.

Guan Yu memerintahkan kereta kuda segera pergi dan menjauh dari bahaya lalu dia jg memacu kudanya kearah meng tan. Mereka bertarung sejenak tetapi segera meng tan mundur dan kabur, Guan Yu mengejar meng tan, tetapi meng tan memang tidak mempunyai niat melawan, dia hanya menarik Guan Yu kesebuah perangkap yang telah disediakan. Dia tidak memperhitungkan kecepatan kuda merah Guan Yu dan segera saja dia sudah tersusul oleh Guan Yu dan sebuah sabetan Tombak Naga Hijau guan yu segera membelah badanya menjadi dua. Lalu Guan Yu berhenti dan kembali. Para pemenah di gerbang memanahi Guan Yu seolah2x ada pasukan besar sedang mendekat, Salah satu pemanah berhasil mengenai lengan kiri Guan Yu. Dia menariknya dengan giginya, tetapi darah mengalir keluar dari lengannya. Dia segera menerjang menuju arah Gubernur Han Qu. Para prajurit di bawah gerbang segera berlarian. Guan Yu Segera melemparkan tombaknya untuk menghancurkan gerbang depan dan gerbang kayu itu pun terbuka, guan yu segera menerjang masuk dan mengambil kembali tombaknya, dia segera mengejar Gubernur Han Qu yang berusaha kabur. Dia mennebaskan tombaknya secara diagonal dan membelah tubuh Han Qu dari kepala menuju bahu Han Qu.

Lalu Guan Yu memukul mundur para prajurit dan dia kembali untuk mengawal kereta kudanya. Dia mengikat lukanya serta khawatir seseorang akan mengambil kesempatan karena lukanya itu, Dia tidak berhenti lama2x dan segera pergi menuju Sungai Si.

Penjaga gerbang di Sungai Si adalah Bian Xi dari Bing Zhou, seorang jendral yang bersenjatakan kapak meteor. Dia awalnya adalah pemberontak jubah kuning dan telah menyerah pada cao2x yang akhirnya memberinya jabatan. Segera setelah dia mendengar Guan Yu datang, dia segera memutar otaknya untuk menemukan siasat yang dapat digunakan melawan guan yu. Dia memutuskan untuk memasang perangkap di KUIL PELINDUNG NEGARA, disepanjang jalan menuju kuil itu dia menempatkan 200 pasukan kapak dan pasukan pedang. Dia akan mengundang Guan Yu kekuil itu untuk beristirahat dan ketika dia menjatuhkan cangkir itu adalah tanda bagi para penyerang yg telah dipersiapkannya untuk keluar.

Setelah semuanya diatur dan dipersiapkan, dia keluar untuk menyambut Guan Yu dengan ramah dan Guan Yu turun dari kudanya untuk membalas salamnya.

"Namamu, Jendral, Membuat bumi bergetar dan setiap orang selalu memuja namamu. Kembalinya kau kepada paman kaisar membuktikan bahwa kau sangat mulia dan benar."

Guan Yu membalasa dengan menceritakan kisah mengenai para jendral yang telah dibunuhnya didua tempat sebelumnya.

Bian Xi menjawab, "Jgn khawatir, ketika aku menemui perdana menteri, aku akan menjelaskan padanya mengapa sampai hal ini terjadi."

Guan Yu berpikir akhirnya dia menemukan teman dan dia kembali menunggang kudanya dan pergi melalui gerbang penjagaan itu. Ketika dia sampai di sebuah kuil, beberapa pendeta keluar untuk menemui dia dengan membunyikan lonceng kuil.

Kuil ini bernama KUIL PELINDUNG NEGARA, meiliki halaman yang luas dimana kaisar Han Ming pernah membakar sesajen dimasa lalu. Didalam kuil terdapat 30 pendeta dan diantara mereka kebetulan terdapat seorang pendeta bernama Pu Jing yang sekampung halaman dengan Guan Yu. Nama Pendetanya berarti "DAMAI" (An). Mendengar siapa yang menjadi tamunya, dia segera keluar untuk berbicara dengannya.

"Jendral" Katanya, "Sudah sangat lama sekali kita tidak bertemu sejak kau meninggalkan Pu Dong."

"Ya" Kata Guan Yu, "Hampir 20 thn lamanya."

"Apakah kau masih mengenai aku ?"

"Aku telah meninggalkan desaku tahunan yang lalu, aku tidak mengenalimu."

"Rumahku dan rumahmu hanya berjarak beberapa langkah saja," Kata Pendeta itu.

Bian Xi yang melihat pendeta itu sedang berbicara mengenai masa lalu berpikir bahwa dia bisa saja kelepasan bicara dan membocorkan rahasia jebakannya, jadi bian xi memerintahkannya untuk diam.

"Aku ingin mengundang jendral kedalam untuk menjamunya. Kau, pendeta, terlalu banyak bicara." Kata Bian Xi.

"Tidak terlalu banyak." Kata Guan Yu, "Secara alami orang yang berasal dari desa yang sama akan banyak membicarakan masa lampau."

Bian Xi mengundang tamunya itu keruang tamu untuk meminum teh, tetapi Guan Yu berkata,"Kedua wanita itu berada didalam kereta kuda. Mereka harus mendapatkan minuman terlebih dahulu."

Lalu pendeta diperintahkan untuk membawakan teh kepada para wanita itu. Pada saat yang sama pendeta itu membawa pisau dan melihat guan yu dengan tatapan yang memiliki arti. Guan Yu mengerti dan memerintahkan orang2xnya untuk membawa senjatanya dan tetap berada dekat disisinya.

Ketika Bian Xi mengundan Guan Yu kedalam aula untuk beristirahat, guan yu berkata padanya, "Apakah undangan ini dengan maksud baik atau jahat dibelakangnya ?"

Bian Xi sangat terkejut sehingga dia tidak bisa berkata apa2x lagi dan guan yu melihat banyak pasukan bersenjata bersembunyi dibelakang semak2x dan pepohonan.

Lalu Guan Yu berteriak keras sekali pada Bian Xi dan berkata, "Apa maksudnya semua ini ? Aku pikir kau adalah pria terhormat, berani sekali kau melakukan ini ?"

Bian Xi melihat bahwa rencananya telah gagal dan memangil para penyerang yang telah disiapkannya keluar dan segera mengepung Guan Yu tetapi Guan Yu yang membawa sebilah pedang segera membunuh siapa saja yg mendekat. Para penyerang segera berupaya untuk menyerang guan yu dari segala arah, tetapi guan yu yang kuat segera membunuh mereka satu demi satu. Para penyerang melihat bahwa teman2x mereka berjatuhan dan bergelimpangan mayatnya dibawah kaki guan yu, mereka akhirnya gentar dan melarikan diri. Bian Xi kabur dari aula kuil itu dan berusaha untuk lari. Guan Yu membuang pedangnya yang telah rusak karena pertarungan tadi. Dia segera mengambil tombak naga hijaunya dan segera mengejar Bian Xi. Bian Xi berusaha melempar kapak kometnya tetapi guan yu memotong kawat baja yang digunakan untuk melemparnya dan membuat senjata itu jadi tidak berguna. Guan Yu mengikuti Bian Xi dan akhirnya segera menyusulnya. Dan dengan sekali tebasan Guan Yu membelah badanya menjadi dua.

Pertarungan berakhir, Guan Yu segera menemui kedua kakak iparnya yg dikepung pasukan Bian Xi. Mereka semua kabur begitu melihat muka, pakaian dan senjata Guan yu berlumuran darah. Kemudian setelah membersihakan diri, Guan Yu mencari pendeta temannya itu dan berterima kasih kepadanya, dia berterima kasih untuk peringatannya yang tepat waktu sehingga menyelamatkan nyawanya dari jebakan musuh.

"Aku tidak dapt tinggal disini setelah kejadian ini." Kata Pendeta itu, "Aku akan segera mengambil beberapa potong pakaian dan segera pergi. Tetapi kita akan segera bertemu lagi dan sampai saat itu jagalah dirimu baik2x."

Lalu Guan Yu berpamitan dan segera mengambil jalan menuju Yingyang. Gubernur kota ini bernama Wang Zhi dan dia bersaudara dengan Han Qu karena pernikahan anak2x mereka. Mendengar kisah kematian dari saudaranya itu, Wang Zhi menyusun rencana untuk membunuh Guan Yu. Dia mengirim prajurit untuk menjaga gerbang kota dan ketika dia mendengar Guan yu mendekat, dia menyambut guan yu dengan tersenyum dan meminta guan yu untuk masuk. Guan Yu memberitahukan tujuan perjalanannya.

"Kau, jendral telah mendapatkan sedikit "Latihan" dalam perjalanan iini, tetapi para wanita di kereta kuda itu pasti kelelahan. Aku harap kau mau masuk kedalam kota dan kalian semua dapat bermalam di ruang tamu. Esok hari kalian dapat melanjutkan perjalanan lagi."

Tawaran itu sungguh menggiurkan dan tuan rumah itu tampak sangat ikhlas, Lalu kedua wanita itu dibawa masuk kedalam kota dimana mereka menemukan semunya telah disediakan untuk kenyamanan mereka. Dan walaupun Guan Yu menolak ajakan gubernur untuk diadakan perjamuan baginya, makanan serta minuman dibawakan kepada mereka atas perintah gubernur. Guan Yu yang kelelahan dari cobaan yang dilaluinya selama perjalanan dan segera setelah makan malam selesai, dia meminta kedua wanita itu dibawa untuk pergi beristirahat sementara dia tetap duduk diruang utama, sendirian, dia meminta semua pengawalnya untuk beristirahat selagi bisa. Kudanya segera diberi makan. Dia duduk dengan baju perangnya di kendurkan agar lebih nyaman.

Gubernur Wang Zhi mempunyai jendral bernama Hu Ban yang kepadanya dipercayakan untuk menjalankan rencana membunuh tamunya itu.

Kata WAng Zhi, "Guan Yu ini adalah pengkhianat kepada perdana menteri dan dia juga seorang buron. Dalam perjalanan dia telah membunuh beberapa komandan dan bersalah atas kejahatan tingkat tinggi. Tetapi dia terlalu kuat dan berani untuk dikalahkan. Jadi malam ini kau meimpin seluruh 1000 pasukan mengepung kediamannya dan bakar mereka. Nyalakan api tepat tengah malam. Setiap orang didalam rombongan mereka akan musnah. Aku akan datang dengan pasukan untuk membantumu jika diperlukan."

Setelah menerima perintah ini, Hu Ban membicarakannya dengan pasukannya yang secara diam2x segera menyiapkan kayu kering dan brbagai barang mudah terbakar lainnya mereka menaurhnya didepang gerbang kediaman guan yu. Hu Ban berpikir dia ingin mengetahui sedikit orang seperti apakah guan yu ini yang kemahsyurannya sungguh terkenal. Jd dia bermaksud mengintip tamunya itu. Dia pergi kerumah peristirahatan dan bertanya dimanakan guan yu berada.

"Jendral berada didalam ruan utama sedang membaca," Jawabnya.

Hu Ban lalu tanpa suara berusaha mendekati ruangan tempat Guan Yu berada dan mengintip. Dia melihat ksatria terhebat sedang mengelus-elus janggutnya dengan tangan kirinya dan tangan kanannya membaca buku. Dia merasakan suatu karisma yang luar biasa terpancar dari diri Guan Yu.

"Benar2x seorang dewa !" Hu Ban berkata dalam hatinya.

"Siapa disana ??" Tiba2x Guan Yu bersuara keras.

Hu Ban masuk dan berkata, "Aku Hu Ban, seorang jendral dari gubernur."

"Tentu kau adalah anak dari Hu Hua, yang tinggal diluar kota Xu Chang," Kata Guan Yu.

"Aku adalah dia." Jawab Hu Ban.

Lalu Guan Yu memanggil para pengawalnya dan memerintahkan mereka untuk mencari dari barang bawaannya untuk sebuah surat. Setelah ditemukan mereka menyerahkan surat itu pd Guan Yu yang lalu menyerahkannya pada Hu Ban.

Hu Ban membaca surat itu dan menarik napas panjang, "Aku hampir saja menyebabkan kematian dari seorang yang baik."

Lalu dia menceritakan seluruh jebakan yang telah disiapkan oleh dirinya, "Wang Zhi ini adalah pria Licik, yang ingin membunuhmu. Pada saat ini kau telah terkepung dan pada tengah malam nanti mereka akan menyalakan api untuk membakar tempat ini. Sekarang aku akan pergi dan membukakan pintu gerbang kota sementara kau secepatnya menyiapkan diri untuk berangkat."

Guan Yu yang sangat terkejut segera mengencangkan kembali baju perangnya, lalu dia meminta pengawal2xnya menyiapkan perlengkapan dan kudanya. Kemudian dia meminta kedua kakak iparnya untuk secepatnya bersiap dan segera menaiki kereta kuda. Lalu akhirnya mereka meninggalkan rumah peristirahatan itu dan ketika mereka telah pergi, mereka melihat banyak prajurit bergerak kearah kediaman mereka, semuanya membawa obor. Rombongan itu secepatnya pergi ke pinggir kota dan menemukan gerbang telah terbuka dan mereka segera keluar dari kota. Hu Ban kembali untuk memberi perintah membakar seluruh rumah itu.

Guan Yu berusaha pergi secepatnya, tetapi belum jauh mereka pergi, mereka melihat api obor berdatangan dari belakang mereka dan Wang Zhi meminta mereka untuk berhenti.

Guan Yu berhenti dan mulai memaki wang zhi, "Kau manusia rendahan ! Apa yg telah kulakukan padamu sehingga kau ingin membakarku ?"

Wang Zhi memacu kudanya dan menyiapkan tombaknya, tetapi Guan Yu segera menebaskan senjatanya dan akhirnya wang zhi pun tewas. Pasukannya yang lain segera berlarian tak tentu arah.

Lalu dia bersama rombongannya terus bergerak. Hati Guan Yu bersyukur dan berterima kasih kepada Hu Ban.

Ketika rombongan itu mendekati Hua Zhou seseorang memberitahu Liu Yue, yang segera datang untuk menyambutnya. Liu Yue suatu kali pernah diselamatkan oleh guan yu yang membunuh Yan Liang dan Wen Chou dan membuat pengepungan atas kota itu berakhir.

Guan Yu tidak turun dari kudanya tetapi dia memberi hormat dari atas kudanya, berkata, "Bagaimana keadaanmu sejak perpisahan kita ?"

"Aku baik saja, Kemanakah kau akan pergi Tuan ?" Balas Liu Yue.

"Aku telah meninggalkan perdana menteri dan sedang dalam perjalanan untuk menemui kakakku."

"Liu bei berada dengan Yuan Shao yang sedang bersengketa dengan perdana menteri. Bagaimana kau bisa dibiarkan pergi menemuinya ?" Tanya Liu Yue.

"Hal itu telah kami selesaikan kemarin lalu."

"Tempat penyebrangan dari sungai kuning adalah tempat yang sangat penting dan dijaga oleh jendral Xiahou Dun. Dia tidak akan membiarkanmu lewat."

"Dapatkah kau menyediakan perahu untukku ?"

"Walaupun ada perahu aku tidak berani memberikannya padamu."

"Sebelumnya aku telah membunuh Yan Liang dan Wen chou dan menyelamatkan dirimu dari bahaya yang besar. Sekarang kau menolak memberikan aku perahu untuk menyebrang !"

"Aku takut Xiahou Dun akan mengetahui hal itu dan menyalahkan aku."

Guan Yu merasa bahwa tidak akan mendapatkan bantuan yang akan diharapkan dari orang ini lalu dia bergerak terus dan akhirnya mencapai tempat penyebrangan Feri. Disana ada komandan yang menjaga bernama Qin Qi keluar untuk menanyai dia.

"Aku adalah Guan Yu, Penguasa dari HanShou."

"Kemanakah kau akan menuju ?"

"Aku ingin pergi ke utara sungai kuning untuk menemui kakakku, Liu Bei, Dan aku dengan hormat memberimu jalan menyebrangi sungai."

"Adakah ijin dari perdana menteri ?"

"Aku tidak ditugaskan oleh perdana menteri, lalu mengapa aku memerlukan ijin dari perdana menteri ?"

"Aku mempunyai perintah dari kepala pimpinanku untuk menjaga penyebrangan ini dan kau tidak boleh menyebrang. Bahkah jika kau menumbuhkan sayap, kau tidak boleh terbang melalui."

Guan Yu langsung menjadi marah.

"Apakah kau tahu bahwa semua yang menghalangiku akan mati ?" Kata Dia.

"Kau hanya membunuh jendral yang berpangkat rendah dan tidak memiliki reputasi, tapi apakah kau berani membunuhku ?"

"Siapakah kau berani membandingkan dirimu dengan Yan Liang dan Wen Chou ?" Tanya Guan Yu.

Qin Qi langsung marah dan dia langsung meluapkan amarahnya. Dengan pedang ditangan dia menerjang guan yu. Kedua orang itu bertarung, tetapi hanya dalam satu jurus kepala Qin Qi telah tersapu oleh ujung tombak naga hijau guan yu.

"Dia yang menentangku akan mati ! yang lain tidak perlu takut. ", Teriak Guan Yu, "Cepatlah siapkan perahu untukku."

Segera sebuah perahu disiapkan dan kedua wanita segera menaikinya kemudian diikuti Guan Yu dan para pengawalnya. Mereka melintasi dan sekarang berada di daerah Yuan Shao. Dalam perjalanannya sampai ketempat ini, guan yu telah menerobos 5 benteng dan membunuh 6 jendral.

"Aku tidak ingin membunuh mereka," Dalam hati guan yu dia berkata, "Tetapi tidak ada cara lain. Aku berpikir apabila cao2x mendengar hal ini, dia akan menganggapnya bahwa aku tidak mengetahui balas budi."

Tidak lama berselang dia melihat didalam perjalanan seseorang memanggilnya dan itu adalah Sun Qian.

"Aku tidak pernah mendengar lagi kabarmu setelah kita bertemu dirunan. Bagaimana kabrarmu ?" Tanya Guan Yu.

"Setelah keberangkatanmu, Liu Pi dan Gong Du kembali merebut kota itu. Aku dikirim oleh mereka menemui Yuan Shao untuk berdamai dengannya dan berhasil. Lalu Yuan Shao mengundang Liu Beu untuk pergi menemui dia dan berdiskusi bagaimana menyerang cao2x. Tetapi dalam pengamatanku, aku melihat para jendral Yuan Shao saling iri satu sama lain sehingga tian feng akhirnya dipenjara, Ju Shou diturunkan pangkatnya dan yang lain saling bertengkar. Yuan Shao selalu ragu untuk menyerang sehinggal kakakmu dan aku berkonsultasi dan berpikir bagaimana kita dalam lari dari mereka semua. Sekarang paman kaisar ada di Runan dengan Liu Pi. Dan dia berpikir mungkin kau tidak tahu mengenai hal ini dan akan mendapatkan masalah jika kau pergi menemui Yuan Shao, aku datang untuk menemuimu. Ini adalah suatu keberuntungan untuk menemukanmu seperti ini. Sekarang kita dapat segera pergi kerunan dan kau akan dapat bertemu dengan kakakmu."

Guan Yu mengantar sun qian untuk memberi hormat pada kakak iparnya yang bertanya mengenai perjalanannya dan sun qian berkata, "Paman Liu Bei hampir dihukum mati karena kemarahan Yuan Shao setelah kematian Yan Liang dan Wen Chou. Sekarang dia dengan aman berada di runan dan kalian dapat segera menemuinya."

Para wanita itu menangis terharu. Lalu rombongan itu melanjutkan perjalanan mereka menuju runan. Tidak lama berselang dikejauhan terlihat awan debu, ratusan pasukan berkuda sedang mengejar mereka yang dipimpin oleh Xiahou Dun yang berteriak pada Guan Yu untuk berhenti.