BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

01 Agustus, 2010

Bab 35

Liu Bei menemui seorang pertapa di Nan Yang

Shan Fu melihat Bangsawan Mulia di Xin Ye.

Ketika Cai Mao hendak balik kekota, dia bertemu Zhao Yun dan 300 pasukannya. Ketika didalam perjamuan, Zhao Yun melihat ada pergerakan dari prajurit2x dan kuda yang segera dia pergi menuju ruang perjamuan utama untuk melihat apaka semua baik2x saja dengan tuannya. Melihat Liu Bei menghilang dari tempatnya, Zhao Yun menjadi Khawatir dan pergi ke rumah Tamu. Disana dia mendengar bahwa Cai Mao telah membawa pasukan pergi kegerbang barat. Jadi dia segera mengambil tombaknya dan kudanya serta pergi kegerbang barat.

Menemui Cai Mao digerbang dia bertanya, "Dimanakah Tuanku ?"

"Dia pergi meninggalkan ruang perjamuan dengan tiba2x dan aku tidak tahu dimanakan dia berada." Jawabnya.

Zhao Yun tidak mau bertindak terburu-buru, dia segera memerintahkan pasukannya untuk mencari sampai tiba di tepi sungai. Disana dia melihat tebing tinggi tanpa tangga ataupun jembatan.

Segera dia berbalik dan mencari cai mao, "Kau mengundang tuanku kedalam perjamuan. Apa artinya ini bahwa kau mengejar dia dengan sepasukan prajurit berkuda ?"

Cai Mao menjawab, "Ini adalah sudah tugasku untuk menjaga pejabat dari 42 daerah yang berkumpul disini karena aku adalah kepala komandan disini."

"Kemanakah kau kira tuanku pergi ?" Tanya Zhao Yun.

"Mereka mengatakan padaku dia berkuda sendirian keluar melalui gerbang barat tetapi aku tidak melihat dirinya."

Zhao Yun yang khawatir dan curiga segera kembali lagi ke sungai dan mencari. Kali ini dia melihat ada tanda jejak basah ditebing. Dia berpikir bahwa tidak mungkin seseorang yang berada diatas kuda bisa melewati tempat itu. Jadi dia menyuruh prajuritnya berpencar dan mencari. Tetapi mereka tidak bisa menemukan jejak Liu Bei.

Zhao Yun segera kembali lagi kedalam kota, dan ketika dia mencapai tembok kota. Cai mao telah pergi. Lalu dia menanyai penjaga gerbang dan mereka semua berkata melihat Liu Bei keluar dari gerbang dengan terburu-buru. Hanya itu yang mereka tahu. Karena khawatir dia akan disergap didalam kota, maka dia memutuskan untuk segera kembali ke Xin Ye.

Setelah kejadian luar biasa yang menyelamatkan nyawannya, Liu Bei walaupun merasa lelah tetapi tdk habis memikirkan hal itu.

Dia berkata pada dirinya sendiri, "Keselamatanku hanya karena ada campur tangan langit saja."

Dia mengikuti jalan setapak dan berkuda menuju Nan Yang. Tetapi Segera matahari terbenam dibarat dan tampaknya tujuannya masih sangat jauh. Lalu dia bertemu dengan pengembala sapi yang sedang meniup seruling.

"Jika aku bisa sebahagia dia !" Kata Liu bei sambil menghela napas.

Dia memberhentikan kudanya dan melihat pada anak muda itu yang juga menghentikan hewannya dan berhenti bermain musik serta melihat Liu Bei.

"Kau pasti Liu Bei, Jendral yang melawan pemberontak Jubah Kuning." Kata Anak muda itu.

Liu Bei terkejut.

"Bagaimana kau mengetahui namaku, seorang anak muda yang tinggal ditempat terpencil seperti ini ?" Kata Dia.

"Tentu aku tidak mengenalmu, tetapi tuanku sering kedatangan tamu dan mereka selalu membicarakan mengenai Liu Bei, seorang tinggi yang memiliki kuping panjang dan yang matanya sangat cerah. Mereka berkata bahwa dia adalah manusia yang paling terkenal saat ini. Sekrang Kau, Jendral sama seperti yang sering mereka gambarkan dan aku yakin kaulah dia."

"Siapakah tuanmu jika aku boleh tahu ?"

"Nama Tuanku adalah Sima Hui, Dia berasal dari Ying Chuan dan nama pendeta taonya adalah Cermin air."

"Siapakah nama teman2x Tuanmu yang sering kau sebutkan itu ?"

"Mereka adalah Pang Degong dan Pang Tong dari Xiangyang."

"Dan siapakah mereka itu ?"

"Paman dan keponakan. Pang Degong lebih tua 10 thn dari tuanku dan Pang Tong lebih muda 5 thn. Suatu hari tuanku sedang memanen pohon berry ketika pang tong tiba. Mereka mulai berbicara sepanjang hari, tuanku tidak tidur sampai larut malam. Tuanku sangat senang dengan pang tong dan memanggilnya Adik."

"Dan dimanakah tuanmu tinggal ?"

"Didalam hutan disana, kau jalan saja lurus," Kata pengembala itu, "Dia mempunyai tanah pertanian disana."

"Aku adalah benar Liu Bei dan jika bisa dapatkah kau tunjukan dimana tuanmu itu karena aku ingin mengucapkan salam."

Pengembala itu memimpin jalan sekutar 2 Li dimana Liu Bei menemukan sebuah pertanian dengan rumah cukup besar ditengahnya. Tiba2x terdengar suara seruling yang dimainkan dan udara disana sangalah sejut. Dia berhenti disana dan meminta agar pengembala itu tidak memberitahukan kedatanganya, tetapi dia disana berdiri mendengarkan melodi musik itu.

Tiba2x musik itu berhenti.

Dia mendengar suara tawa dan seorang pria muncul, "Suara serulingku hari ini sangat jerni dan jelas, Tiba2x ada bunyi nada tinggi yang berarti ada seorang yang mulia didekat sini."

"Itu adalah tuanku," Kata pengembala menunjuk tuannya.

Liu Bei melihat dihadapannya seorang dengan badan tegap seperti pohon pinus dan memiliki raut wajah seperti orang suci. Dia segera mendekat dan turun dari kudanya unutk bersujud. Baju Liu Bei masih basah sejak dari sungai tadi.

"Kau baru saja lolos dari maut hari ini , tuan." Kata si Cermin air.

Liu Bei terkejut dan terdiam dan Pengembala itu mengtakan pada tuannya, "Ini adalah Liu Bei."

Cermin air memintanya masuk kedalam rumah dan disana mereka duduk. Liu Bei memandang ruangan itu. Didalam rak buku terdapat banyak sekali buku dan manuskrip. Jendela yang terbuka memberikan pemandangan yang unik dari pepohonan dan bambu dengan latar belakang pengunungan yang indah.

"Ada apa kau datang kemari, Tuanku ?" Tanya Tuan Rumah.

"Karena kebetulan aku melewati daerah ini dan pengembala tadi menunjukan rumah ini padaku. Jadi aku datang untuk memberi hormat padamu. Aku tidak dapat mengatakan betapa senangnya diriku bisa berkesempatan seperti ini."

Cermin air tertawa dan berkata, "Kenapa kau menyembunyikan sesuatu ? Kenapa kau berbohong ? Kau jelas baru lolos dari bahaya maut."

Lalu Liu Bei menceritakan mengenai kisah perjamuan itu dan pelariannya.

"Aku tahu semua itu dari penampilanmu." Kata Tuan Rumah, "Namamu telah lama kudengar, tetapi sampai saat ini kau hanyalah pengembara yang tidak memiliki rumah "

"Aku mengalami banyak kegagalan dalam hidupku." Kata Liu Bei, "Dan melalui salah satu dari itu aku sampai disini hari ini."

"Kau tidak ditakdirkan untuk gagal. Tetapi alasannya kau masih begini karena kau kekurangan satu orang untuk membantumu."

"Aku hanyalah seorang yg sederhana, aku tahu itu. Tetapi aku mempunyai Sun Qian, Mi Zhu dan Jian Yong untuk urusan sipil dan Pendekar seperti Guan Yu, Zhang Fei dan Zhao Yun untuk urusan militer. Mereka adalah pembantuku yang setia dan aku sangat bergantung pada mereka."

"Jendral2xmu adalah yang terbaik dan cocok untuk mengalahkan pasukan apapun. Tetapi sangat disayangkan kau tidak memiliki seorang penasehat yang hebat. Pegawai sipilmu tidak lebih hanyalah pelajar kutu buku, bukanlah orang yang tepat untuk merajut dan mengatur Nasib dirimu dan dunia."

"Aku selalu berkeinginan untuk mencari para petapa2x yang tinggal di bukit sampai hari mereka tiba. Sejauh ini aku mencari tetapi masih gagal."

"Kau tahu bahwa konfusius pernah berkata, 'Didalam desa berisi 10.000 kepala keluarga pasti hidup satu orang yang benar', Dapatkah kau bilang bahwa orang yang kau cari itu tidak ada ? "

"Aku hanyalah orang bodoh dan tidak berwawasan. Aku harap kau memberikan petunjuk padaku."

Cermin air berkata, "Pada saat ini orang yang paling pintar dan paling bijak didunia ini semua berada disini dan kau, tuan, harus mencari mereka."

"Dimana mereka ? siapakah mereka? " KAta Liu Bei dengan cepat.

"Jika kau dapat menemukan "Naga Tidur" atau "Phoenix Muda" Kau dapat merestorasi negara dan menghentikan kekacauan."

"Tetapi siapakah kedua orang ini ?"

Tuan rumahnya hanya menepuk tangannya, tersenyum dan berkata, "Baik, Sangat baik !"

Liu Bei terus mencoba mencari jawaban, tetapi cermin air berkata, "Sekarang sudah malam. Kau lebih baik menginap disini jendral dan kita akan membicarakan masalah ini lain waktu."

Dia segera memanggil pelayannya untuk membawakan arak dan makanan unutk tamunya itu dan kudanya ditaruh di kandang dan diberi makan. Setelah Liu Bei makan, dia segera diantar kekamarnya dan segera pergi tidur. Tetapi kata2x dari tuan rumahnya itu membuatnya tidak dapat tidur semalaman dan dia berbaring disana sampai larut malam.

Tiba2x dia terbangun karena ada suara ketukan dipintu dan seseorang masuk. Dan dia mendengar tuan rumahnya berkata, "Darimana sajakah kau ?"

Liu Bei bediri dan mendengarkan pembicaraan itu diam2x.

Dia mendengar tamu yang baru datang itu berkata, "Orang sering berkata bahwa Liu Biao selalu memperlakukan orang baik dengan baik dan orang jahat akan diperlakukan bagaimana seharusnya. Jadi aku pergi untuk melihatnya sendiri. Tetapi reputasi itu ternyata tidak pantas disandangnya. Dia memperlakukan orang baik dengan benar tetapi tidak dapat menggunakan mereka dan dia tidak tahu bagaimana yang benar dan yang licik. Jadi kau meninggalkan surat untuknya dan pergi. Dan disinilah aku sekarang."

Cermin air berkata, "Kau cukup mampu menjadi penasehat bagi seorang raja. dan seharusnya dapat mencari seseorang yg cocok untuk kau layani. kenapa kau membuat "murah" dirimu dengan pergi kepada Liu Biao ? Lagipula, pahlawan sesungguhnya sudah ada didepan matamu dan kau tidak mengenal dia."

"Tepat seperti yang kau katakan." Balas orang itu.

Liu Bei mendengar dengan senang dan mengira bahwa pengunjung itu adalah salah satu dari dua orang yang disebutkan oleh tuan rumahnya tadi. Liu Bei ingin segera menunjukan dirinya tetapi dia berpikir itu akan tampak aneh. Akhirnya dia menunggu hingga pagi hari dan dia mencari tuan rumahnya."

"Siapakah yang datang tadi malam ?" Tanya Liu Bei.

"Seorang temanku. "Jawabnya.

Liu Bei memohon unutk diperkenalkan, tetapi cermin air berkata, "Dia ingin mencari tuan yang pantas dan telah pergi ketempat lain."

Ketika Liu Bei menanyakan namanya, tuan rumahnya hanya menjawab, "Bagus, Bagus !"

Dan ketika Liu Bei bertanya siapakan mereka yang dijuluki "Naga Tidur" dan "Phoenix Muda", Tuan rumahnya menjawab dengan cara yang sama.

Liu Bei kemudian bersujud kepada tuan rumahnya dan memohonnya meninggalkan bukit ini dan menolongnya untuk membawa kedamaian dan merestorasi kekaisaran.

Tetapi Cermin air berkata, "Orang2x dibukit dan hutan tidak cocok untuk mengemban tugas itu, tetapi masih banyak yang jauh lebih mampu untuk membantumu jika kau mencari mereka."

Sementara mereka berbicara, mereka mendengar teriakan tentara dan ringkikan kuda dan pelayan datang serta mengatakan ada jendral yang membawa pasukan telah tiba. Liu Bei segera keluar dan melihat siapakah mereka dan ternyata itu adalah Zhao Yun. Dia langusng lega dan Zhao Yun segera turun dari kuda dan memasuki rumah.

"Kemarin malam ketika aku kembali ke Xin Ye," Kata Zhao Yun," Aku tidak dapat dapat menemukanmu tuanku, jadi aku segera mengikuti jejak2x yang ada dan sampai kemari. Aku harap kau kembali secepatnya, karena aku khawatir akan ada serangan terhadap kota."

Lalu Liu Bei segera berpamitan pada tuan rumah dan seluruh rombongan kembali ke XIn Ye, Sebelum mereka jauh, pasukan lainnya tiba dan ketika mereka mendekat, mereka melihat bahwa itu adalah Guan Yu dan Zhang Fei. Mereka bertemu dan merasa senang sekali dan Liu Bei menceritakan pada mereka mengenai pengalamannya. Semua tertegun dan mengucapkan selamat.

Segera mereka sampai dikota, sebuat rapat diadakan dan Zhao Yun berkata, "Kau harus menulis surat pada Liu Biao dan menceritakan semua hal ini."

Surat itu disiapkan dan Sun Qian membawa surat itu kepada Liu Biao di Jing Zhou. Ketika Sun Qian tiba, Liu Biao segera menanyakan mengapa Liu Bei pergi dengan terburu-buru dari festival. Segera surat itu diserahkah oleh Sun Qian kepada Liu Biao dan dia menceritakan mengenai rencana jahat Cao Mai dan menceritakan mengenai pelarian yang hebat dari tuannya itu.

Liu Biao sangat marah dan segera menyuruh Cai Mao menghadap. Dia berkata, "Berani sekali kau mencoba menyakiti saudaraku ?"

dan dia meminta Cai Mao segera dihukum mati.

Istri Liu Biao, Kakak dari Cai mao segera memohon ampunan, tetapi Liu Biao menolaknya.

Lalu Sun Qian berkata, "Jika kau menghukum mati Cai Mao, aku khawatir Paman Liu Bei tidak akan dapat tinggal disini lagi."

Lalu Hukuman Cai Mao dibatalkan tetapi dia tetap dihukum dengan dipukul 100x.

Liu Biao segera mengirim anaknya Liu Qi berserta Sun Qian untuk meminta maaf. Ketika Liu Qi sampai di Xin Ye, Liu Bei menyambutnya dan memberinya jamuan kehormatan.

Setelah minum, tamunya itu tiba2x menangis dan berkata, "Ibu tiriku, Lady Cai, selalu berharap menyingkirkan aku dan aku tidak tahu bagaimana harus menghindar dari kemarahannya. Dapatkah kau menasehati aku paman ?"

Liu Bei menasehatinya untuk berhati-hati dan tetap menghormati orang tua dan nanti semuanya akan baik2x saja. Segera setelah itu, Liu Qi berpamitan dan tetap menangis.

Liu Bei mengantar Liu Qi keluar dan menunjuk pada kudanya serta berkata, "Aku berhutang nyawa kepada kuda ini. Jika bukan karena dia, aku telah berada dia alam bawah sana."

"itu bukan karena kuda itu, tetapi karena keberuntunganmu, paman."

Mereka berpisah, Liu Qi masih menangis. Ketika Liu Bei kembali memasuki kota, Dia bertemu dengan seseorang dijalan menggunakan Pentup kepala seperti pendeta, jubah katun dan ikat pinggang berwarna hitam dan memakai sepatu hita. Dia menyanyikan lagi dijalan.

Liu Bei mendengarkan

"Pasti dia adalah salah satu orang yang dibicarakan cermin air." Kata dia.

Dia segera turun dari kudanya dan berkata pada penyanyi itu dan mengundangnya kedalam kediamannya. Disana mereka duduk dan dia bertanya siapakah nama orang itu.

"Aku dari YingCuan dan bernama San Fu. Aku telah mengetahuimu berdasarkan reputasi sejak lama dan mereka berkata kau sangat menghargai bakat orang. Aku ingin bertemu denganmu tetapi tidak memiliki kesempatan. Jadi aku berpikir dapat menarik perhatianmu dengan bernyanyi dipasar."

Liu Bei berpikir dia telah menemukan harta karun dan memperlakukan tamunya itu dengan sangat hormat. Lalu San Fu berkata bahwa dia ingin melihat kuda yang liu bei kendarai.

"Bukankah ini Di Lu Ma ?" Tanya San fU, "Ini bukanlah kuda yang bagus dan akan membahayakan penunggangnya. Kau tidak boleh mengendarai kudai ini."

"Dia telah memenuhi takdirnya." Kata Liu Bei dan dia menceritakan mengenai kejadian melompat tebing itu.

"Tetapi itu adalah menyelamatkan tuannya bukan membahayakannya. Aku yakin dia akan melukai seseorang pada akhirnya. Tetapi aku dapat memberitahu padamu bagaimana caranya untuk mencegah hal buruk itu."

"Aku akan senang mendengar hal itu." Kata Liu Bei.

"Jika kau mempunyai musuh maka kau berikan saja kuda ini dan tunggu sampai dia memenuhi takdirnya pada orang itu. Setelah itu kau akan dapat mengendarainya dengan aman."

Liu Bei langsung berubah marah.

"Apa !!! Kau hanyalah seorang yang baru kukenal dan kau menyarankan aku untuk mengambil langkah salah itu dan mencelakakan orang lain demi kepentingan diriku sendiri ? Tidak tuan, aku tidak akan mendengarkan."

Tamunya tersenyum dan berkata, "Orang2x berkata kau adalah orang bijak. Aku tidak dapat bertanya langsung padamu jadi aku hanya mencobaimu."

Liu Bei kembali merubah ekspresinya. Dia berdiri dan membalas memuji dan berkata, "Tetapi bagaimana aku menjadi orang yang bijak sementara aku belum mendapat petunjukmu? "

Segera Setelah itu Shan Fu diangkat menjadi Penasehat Militer.

Salah satu hal yang selalu dipikirkan cao2x ketika dia kembali dari Ji Zhou adalah untuk merebut Jing Zhou. Dia mengirim Cao Ren dan Li Dian dengan kedua kakak beradik, Lu Xiang dan Lu Kuang yg telah menyerah untuk berkemah di Fan Cheng dengan 30.000 prajurit dan hal ini mengancam posisi Jing Zhou dan Xiang Yang. Mata2x segera dikirim untuk mencari tahu titik lemah mereka.

Lalu Lu Xiang dan Lu Kuang membuat permohonan kepada Cao Ren dan berkata, "Liu Bei sedang memperkuat posisinya di Xin Ye dan mengumpulkan banyak persediaan. Ada sebuah rencana sedang dilakukan dan kita harus mencegahnya. Sejak kami menyerahkan diri kami belum membuat jasa apapun dan jika kau beri kami 5000 prajurit kami berjanji akan membawakan kepala Liu Bei untukmu."

Cao Ren senang dan segera dia memberikan pasukan yang diminta. Pengintai segera memberitahu pada Liu Bei mengenai kejadian ini dan dia segera meminta nasehat Shan Fu.

Shan Fu berkata, "Mereka tidak boleh melintasi perbatasan. Kirim Guan Yu dan Zhang Fei kekiri dan kanan jalan, masing2x dengan 1000 prajurit, satu menyerang ketika musuh sedang dalam perjalanan dan yang lainnya untuk memotong jalur jalan mundur musuh. Tuan Dan Zhao Yun membawa 2000 prajurit menyerang dari depan."

Guan Yu dan Zhang Fei bergerak dan Liu Bei bersama 2000 tentaranya keluar untuk melawan musuh. Sebelum mereka pergi jauh, telah terlihat awan debu dibelakang bukit. Hal ini menandai bahwa pasukan musuh telah dekat, segera setelah itu kedua pasukan mengatur formasinya, Liu Bei berkuda kedepan.

Dia memanggil jendral pasukan musuh, "Siapakah kalian sehingga berani memasuki wilayahku ?"

"Aku adalah jendral Lu Kuan dan aku memiliki perintah perdana menteri untuk menangkapmu !" Kata pimpinan itu.

Liu Bei memerintahkan Zhao Yun untuk keluar dan kedua jendral segera bertarung. Segera Zhao Yun dengan tombaknya berduel dengan musuh, dan tidak membutuhkan waktu lama untuk membunuhnya. Liu Bei memberi signal untuk menyerang. Lu Xiang tidak dapat mempertahankan posisinya dan segera mundur. Segera pasukannya menemukan bahwa mereka telah terkepung dari berbagai sisi. Kekalahan mereka sangat besar dan hampir lebih dari 1/2 pasukan mereka musnah. Sementara yang selamat segera melarikan diri.

Sekitar 5 Li kemudian mereka menemukan bahwa jalan mundur mereka dihalangi oleh pasukan yang dipimpin oleh Zhang Fei, yang beridiri menghalangi jalan dengan tombak ularnya siap menyerang. Dia berkata, "Zhang Fei sudah menunggumu disini !"

Zhang Fei segera menyerang Lu Xiang yang segera terbunuh karena paniknya. Kemudian pasukan segera kabur berserakan dalam kekacauan. Mereka segera dikejar oleh Liu Bei dan sebagian besar pasukannya tewas atau tertangkap.

Lalu Liu Bei kembali ke XinYe dan memberi Hadiah pada Shan Fu dan berpesta atas kemenangan ini.

Beberapa dari prajurit yang kalah ini kembali membawa berita kematian pemimpin mereka dan tertangkapnya teman2x mereka, mereka memberitahukan ini kepada Cao Ren di Fan Cheng.

Cao Ren yang kesal, segera berkonsultasi pada Li Dian yang berkata, "Kekalahan ini karena kita terlalu meremehkan musuh. Sekarang kita harus bertahan dan meminta bantuan dari ibu kota."

"Tidak !" Kata Cao Ren, "Kita tidak dapat membiarkan kematian dua pemimpin kita dan kehilangan pasukan. Kita mesti membalaskan dendam mereka secepatnya. Xinye hanyalah berisi tikus2x bodoh memegang panah dan tidak berharga untuk mengganggi perdana menteri untuk hal ini."

"Liu Bei seperti manusia terbuat dari besi." Kata Li Dian, "jangan pandang remeh dia."

"Apa yang kau takutkan ? " Kata Cao Ren.

"Strategi peperangan berkata, ' Untuk mengetahui musuhmu dan dirimu adalah rahasia dari sebuah kemenangan." Jawab Li Dian, "Aku tidak takut peperangan, tetapi aku tidak berpikir kita dapat menguasai mereka kali ini."

"Kau adalah pengkhianat !" Teriak Cao Ren marah, "Aku akan menangkap Liu Bei seorang diri."

"Lakukan seperti maumu, aku akan menjaga kota. "Kata Li Dian.

"Jika kau tidak ikut denganku, ini adalah bukti bahwa kau pengkhianat." Jawab Cao Ren.

Dengan hal ini, Li Dian merasa terpaksa dan mengikuti kehendak Cao Ren. Jadi dia membawa 25.000 prajuritnya yang dengan mereka dan melintasi sungai yu menuju Xinye.