BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

08 Agustus, 2010

bab 40

Lady Cai mengklaim JingZhou

Zhuge Liang membumi hanguskan XinYe.


Ketika Liu Bei bertanya pada penasehatnya bagaimana caranya untuk mengalahkan cao2x, Zhuge Liang berkata, "Xinye adalah kota kecil dan tidak cocok untuk diduduki dalam jangka panjang. Liu Biao sedang sakit dan kesehatannya makin memburuk, jadi ini adalah waktu yang tepat untuk mengambil daerah ini sebagai markas untuk mengalahkan cao2x."

"Saranmu baik, tetapi Liu Biao telah sangat baik padaku dan aku tidak dapat berbuat seperti itu kepadanya."

"Jika kau tidak mengambil kesempatan ini, kau akan menyesalinya dikemudian hari." Kata Zhuge Liang.

"Aku lebih baik mati daripada melakukan apa yg salah."

"Kita akan membahas lagi masalah ini nanti." balas Zhuge Liang.

Ketika Xiahou Dun sampai ke ibukota, dia menunjukan dirinya sendiri dihadapan cao2x dengan badan terikat dan lambang hukuman mati. Tetapi Cao2x melepaskannya dan memintanya menceritakan kejadiannya.

Dan Xiahou Dun berkata, "Aku menjadi korban dari rencana Zhuge Liang. Dia menyerang dengan api."

"Kau adalah prajurit sejak kau masih muda dan telah banyak melihat medan pertempuran, kau harusnya mengingat bahwa api adalah senjata yang mungkin digunakan dijalan yang sempit."

"Li Dian dan Yu Jin mengingatkanku. Aku sungguh menyesal sekarang."

Cao2x menghadiahkan Li Dian dan Yu Jin karena sudah mengingatkan pemimpin mereka.

"Liu Bei akan menjadi kuat dan itu pasti akan mengacaukan rencana kita, dia harus segera dimusnahkan." Kata Xiahou Dun.

"Dia adalah salah satu kekhawatiranku," Jawab Cao2x,"Sun Quan adalah yang kekhawatiranku yang lainnya. Yang lain selain mereka tidak kuanggap. Kita harus mengambil kesempatan ini dan menyapu daerah selatan sampai habis."

Lalu perintahpun dikeluarkan untuk mempersiapkan tentara sebanyak 500.000 prajurit, dibagi dalam 5 divisi. Setiap divisi memiliki 2 pemimpin. Cao Ren dan Cao Hong memimpin divisi pertama, Pasukan Kuda terbang kekaisaran, Zhang Liao dan Zhang He divisi kedua, pasukan Macan kekaisaran, Xiahou Dun dan Xiahou Yuan divisi ke 3 pasukan Burung Hong, Yu Jin dan Li Dian divisi ke 4, pasukan Elang . Cao2x sendiri memimpin divisi ke 5 bersama Xu Chu, pasukan Naga Langit. 300.000 marinir dan pasukan laut berserta 10.000 kapal perang besar maupun kecil dikerahkan menuju selatan. Lebih dari 500.000 prajurit cadangan disiapkan didaerah-daerah sekitar oleh para gubernur dan jendral militer pendukung cao2x. Persediaan dan kereta2x barang dikumpulkan dan berjumlah lebih dari 200.000 kereta kuda, jutaan karung beras disiapkan untuk dibawa kedaerah selatan. Hari "Kuda" pada bulan ke 7 dithn ke 13 masa Jian An (thn 208 M) dipilih sebagai hari untuk mengerakkan pasukan besar ini.

Menteri tinggi kekaisaran Kong Rong, menentang pengerahan pasukan besar-besaran ini.

Dia berkata, "Liu Bei dan Liu Biao keduanya masih keluarga kaisar dan tidak boleh diserang tanpa alasan yang jelas. Sun Quan memiliki 6 wilayah besar diselatan dan berbahaya seperti harimau yang sedang tidur serta dengan sungai besar sebagai pertahanannya, dia sangalah terlindungi. Jika tuan perdana menteri menjalankan ekspedisi ini tanpa suatu alasan yang dapat dibenarkan maka kau akan membuat dunia tidak lagi hormat padamu."

"Ketiga orang itu adalah mentri pembangkan dan pemberontak, bagaimana mungkin aku tidak menghukum mereka ?" Jawab Cao2x.

Cao2x sangat marah dan memerintahkan kong rong pergi dari hadapannya. Kemudian cao2x mengeluarkan titah hukuman mati bagi siapapun yang menentang keputusannya ini.

Kong rong pergi dengan sangat sedih.

Matanya memandang langit dan berkata, "Seorang yang tidak manusiawi akan menyerang seorang yang sangat manusiawi, Dia harus dikalahkan jika tidak dunia tidak akan tenang."

Salah satu inspektur kekaisaran, Chi Lu yang tdk menyukai kong rong kebetulan mendengar hal ini dan dia memberitahukan pada cao2x mengenai kata2x yang diucapkan Kong Rong.

Chi Lu juga menambahkan, "Kong Rong memiliki kebiasaan berkata hal2x yang tidak hormat pada Tuan Perdana menteri dan dia juga berteman dengan Mi Heng. Bahkan makian yang Mi Heng tujukan padamu telah diatur oleh kong rong. Kong Rong dan Mi Heng saling mengngagumi satu sama lain dan Mi Hen sering berkata, 'Confucius belumlah mati, karena kong rong adalah dia' dan Kong Rong membalasnya dengan berkata, 'Dan murid yang plg dikasihinya, Yan Hui telah hidup kembali, karena Mi Heng adalah dia.' "

Cerita Chi Lu membuat Cao2x marah, Dia segera memerintahkan hukuman mati bagi menteri tinggi negara itu.

Sekarang Kong Rong mempunyai dua orang anak, keduanya masih muda, mereka sedang duduk dirumah bermain catur, ketika seorang pelayan berlari dan berkata, "Ayahmu telah dibawa untuk dipenggal, kenapa kalian tidak juga lari ?"

Anak2x Kong Rong menjawab, "Ketika sarang burung di tarik, apakah telurnya akan tidak pecah ?"

Pada saat itu prajurit datang dan membawa seluruh isi rumah. Kedua anak kong rong juga dipenggal. Mayat Kong Rong dipertontonkan dipasar.

Menteri Zhi Xi menangisi mayat itu. Banyak orang bersimpati pada Kong Rong, hal ini membuat cao2x menjadi marah dan dia akan menghukum mati semua orang yang bersedih untuk kong rong.

Tetapi Hukuman ini ditentang oleh Xun Yu yang berkata, "Kau tidak boleh membunuh orang yg benar yang datang unutk berduka kepada temannya. Zhi Xi sering sekali memperingatkan Kong Rong mengenai bahaya yang akan diundangnya apabila dia tetap mempertahankan sikap idealisnya."

Zhi Xi mengambil sisa2x jasad Kong Rong dan anak2xnya dan menguburkannya.

Setelah itu Cao2x segera memerintahkan pasukannya bergerak. Xun Yu ditinggalkan untuk mengatur urusan di ibukota.

Pada Saat ini Liu Biao sudah benar2x sakit parah dan dia memanggil Liu Bei kekamarnya. Liu Bei pergi kesana ditemani dua saudara angkatnya dan Zhuge Liang.

Liu Biao berkata, "Penyakitku ini telah menyerang organ2x vital dan waktuku tinggal sebentar lagi. Aku mempercayakan anak2xku pada pengawasanmu. Anak2xku tidaklah pantas untuk menggantikanku dan aku harap kau, saudaraku, mau mengawasi daerah ini setelah aku meninggal."

Liu Bei menangis dan berkata, "Aku akan berbuat semampuku unutk membantu keponakan-keponakanku. "

Lalu datanglah berita mengenai pengerahan pasukan cao2x dan Liu Bei segera berpamitan pada Liu Biao dan segera kembali ketempatnya untuk menyiapkan pertahanan. Berita ini membuat Liu Biao bertambah parah sakitnya dan dia mulai membuat surat wasiatnya. Dalam wasiatnya dia memerintahkan Liu Bei sebagai wali bagi anaknya Liu Qi yang akan mengantikannya.

Hal ini sangat membuat istrinya murka. Dia meminta tidak ada orang yang boleh diijinkan masuk tanpa perintah darinya. Cai Mao dan ZHang Yun yang merupakan orang2x kepercayaanya diperintahkan menjaga pintu2x kediaman gubernur.

Liu Qi yang berada di JiangXia segera kembali karena mendengar kondisi kesehatan ayahnya yang makin memburuk.

Tetapi Cai Mao menolak mengijinkannya masuk dan berkata, "Ayahmu mengirimmu ke Jiang Xia. Suatu tugas yang sangat penting dan kau tidak boleh meninggalkan posmu itu tanpa perintah. Jika tempat itu diserang, kau tahu apa yang akan terjadi bukan ? Jika ayahmu melihatmu, dia pasti akan sangat marah dan itu membuat sakitnya tambah parah. Kau harus kembali ke posmu segera."

Liu Qi tetap berdiri diluar sebentar, tetapi ijin tetap tidak diberikan walaupun dia menangis. Lalu dia kembali ke Posnya di JiangXia. Liu Biao sakitnya semakin menjadi parah. Dia sangat ingin melihat anaknya, tetapi Liu Qi tidak datang. Tiba2x Liu Biao berteriak kesakitan dan akhirnya meninggal dunia.

Setelah Liu Biao meninggal dunia, jandanya segera mengumpulkan pendukung2xnya untuk mengadakan rapat dan menulis wasiat palsu yang memberikan kekuasaan daerah JingZhou keapda anak keduanya, Liu Zong sebelum mereka memberitakan kematian Liu Biao.

Liu Zong barulah berumur 14thn. Tetapi dia adalah anak yang cerdas namun licik, jadi dia mengumpulkan para pejabat2xnya dan berkata, "Ayahku telah wafat dan kakakku ada di Jiang Xia. Lebih dari itu, pamanku masih di Xinye. Kalian telah mengangkatku sebagai pemimpin, tetapi jika kakak dan pamanku datang kemari dengan pasukan untuk menghukumku karena telah merebut kekuasaan, penjelasan apakah yang dapat kuberikan ?"

Tidak ada dari mereka yang menjawab.

Lalu Penasehat Li Gui berdiri dan berkata, "Kau berkata benar, sekarang cepatnya kirim surat berduka untuk kakakmu dan mintalah dia datang untuk mengambil warisannya. Juga panggilah Liu Bei untuk membantu mengurus masalah administrasi. Setelah itu kita bisa melawan musuh kita cao2x dari utara dan Sun Quan dari selatan. Aku menganggap ini adalah rencana yang sempurna."

Tetapi Cai Mao menjawab, "Siapakah kau berani berbicara seperti itu dan menentang wasiat terakhir tuan kita ?"

Li Gui lalu memaki dia dan berkata, "Kau dan gerombolanmu telah memalsukan surat wasiat, dan menyingkirkan pewaris tahta sebenarnya. Sekarang seluruh daerah ini berada ditangan keluarga Cai. Jika tuan kita yang lalu mengetahui apa yang kau perbuat, dia akan membunuhmu."

Cai Mao memerintahkan pengawal membawa Li Gui keluar untuk dipenggal. Dia segera dibawa keluar, tetapi lidahnya tetap memaki-maki.

Akhinrya Liu Zong didudukan diatas tahta dan Keluarga Cai membagi-bagi diantara mereka seluruh kekuasaan militer diseluruh daerah itu. Pertahanan Jing Zhou dipercayakan pada Liu Zhi dan Deng Zhi, sementara Lady Cai dan putranya berada dikediamannya di Xiang Yang agar tidak dapat dijangkau oleh Liu Bei dan Liu Qi. Mereka menguburkan Liu biao disebelah timur Xiang Yang, disekitar tepi sungai Han. Tidak ada berita kematian yang dikirimkan pada Liu Qi atau Liu Bei.

Liu Zong tiba di Xiang Yang tetapi belum dapat dia beristirahat dari kelelahan perjalanan, berita mengenai kedatangan pasukan besar Cao2x tiba. Dia segera memanggil Kuai Yue dan Cai Mao untuk berkonsultasi.

Salah satu sekertaris, Fu Xuan berkata, "BUkan saja kita diacam oleh pasukan besar yang berasal dari utara, tetapi anak tertua, yang merupakan pewaris sebenarnya dan pamannya yang berada di Xinye harus kita waspadai. Kedua orang ini belum diberitahukan kematian tuan kita dan mereka pasti akan mencurigai kita. Kita akan berada dalam keadaan yang kritis apabila mereka bergabung dan menyerang kita. Tetapi jika kau mau mengikuti saranku, maka rakyat kita akan kuat seperti Gunung Taishan dan posisi tuan muda kita akan aman."

"Apa Recanamu ?" Tanya Liu Zong.

"Untuk menyerahkan seluruh daerah ini pada Cao2x yang akan memperlakukan tuan muda kita dengan sangat baik."

"Saran macam apa itu !!!" Kata Liu Zong dengan marah, "Apakah aku harus menyerahkan warisanku kepada orang lain bahkan sebelum aku benar2x diwariskan hal itu ?"

"Saran itu sungguh bagus" kata Kuai Yue, "Kesempatan adalah sebuah kebijakan dan kemungkinan memerlukan pemikiran. Mengatas namakan pemerintah, Cao2x berperang melawan daerah2x tetangganya. Jika Tuan kita menentang dia, dia akan menganggapnya pembangkangan. Lagipula, masalah yang terjadi diperbatasan kita sebelum Tuan Muda berhasil menguatkan posisi internal akan mempersulit kita dan berakibat buruk. Jika sudah begitu maka rakyat akan panik dan keadaan kacau. Akhirnya bagaimana kita dapat mengadakan pertahanan untuk menahan musuh ?"

Liu Zong menjawab, "Bukannya aku tidak setuju denganmu, tetapi aku akan menjadi bahan tertawaan bagi seluruh dunia jika aku menyerahkan warisanku tanpa usaha apapun."

Dia diinterupsi oleh seseorang yang berkata, "Jika saran mereka memang baik mengapa tidak mengikutinya ?"

Mereka melihat bahwa yang berbicara itu adalah Wang Can dari Shan Yang, seorang terpelajar tetapi memiliki tubuh yang lebih pendek daripada rata2x orang umumnya.

Tetapi, bakatnya tidaklah sama seperti tubuhnya. Ketika dia muda, dia mengunjungi menteri Cai Yong yang waktu itu adalah wakil ketua sekertariat kementerian. Dan walaupun banyak pejabat tinggi datang disitu, tetapi Cai Yong segera menyambut Wang Can dengan cara yang sangat sopan. Yang lain terkejut dengan cara Cai Yong memperlakukan anak muda ini dan beranya mengapa.

"Dia adalah pemuda dengan bakat besar." Kata Cai Yong.

Wang Can terkenal banyak membaca buku dan mempunyai ingatan yang baik. Jika dia melihat dipinggir jalan ada tulisan, dia akan mengingat semua kata dalam tulisan itu. Jika dia melihat orang bermain catur dan papanya tiba2x terjatuh, dia dapat mengembalikan setiap biji catur ditempatnya semula. Dia jg seorang ahli matematik dan dapat membuat puisi. Pada umur 17 thn dia ditunjuk sebagai pejabat tetapi tidak datang untuk menerima jabatan itu. Ketika kekacauan dipemerintahan makin serius, dia mencari perlindungan di Jing Zhou dimana dia diterima dengan sangat baik oleh Liu Biao.

"Tuan Muda, Bagaimana kau membandingkan dirimu dgn cao2x ?" Tanya Wang Can.

"Jauh lebih lemah." Jawab Liu Zong.

Wang Can melanjutkan, "Cao2x memiliki banyak tentara dan juga pemimpin hebat. Dia memiliki kemampuan dan juga sumber daya melimpah. Dia menghancurkan Lu Bu di Xiapi dan mengalahkan kekuatan Yuan Shao di GuanDU. Dia mengejar Liu Bei di Long You dan menghancurkan Mao Dun di BUkit Serigala putih. Penghancuran orang2x yang sebenarnya merupakan orang2x hebat adalah bukti kekuatannya. Sekarang dia dalam perjalanan kemari, dan akan sangat sulit untuk menahan dia. Rencana yang terbaik adalah kau segera menyerah pada dia dan kau tidak boleh menunda-nunda lagi dan ragu lagi, penyesalan selalu datang terlambat."

"Tuan, Kata2xmu sungguh bijak. Aku harus segera memberitahu ibuku." Kata Liu Zong.

Tetapi baru saja dia mau pergi, ibunya lalu tampak dibelakang tirai. Dia telah mendengarkan dari tadi apa saja yang dibicarakan.

"Kenapa kau harus mencari aku ketika 3 orang penasehat sudah berkata hal yang sama ?" Kata Lady Cai.

Lalu Liu Zong setuju dengan rencana itu dan surat penyerahan dirinya dibuat dan dikirimkan melalui Song Zhong. Song Zhong langsung pergi menuju Wan Cheng dan menyerahkan surat itu. Surat itu diterima cao2x dengan senang dan pembawa surat itu diberi hadiah besar.

Penyerahan dirinya diterima, dan cao2x berkata, "Katakan pada Liu Zong untuk keluar menemuiku ditempat terbuka dan dia akan tetap memerintah ditanahnya."

Song Zhong segera kembali. Dia hampr sampai ditempat penyebrangan ketika dia dihadang oleh sekelompok kecil pasukan berkuda. Setelah dilihat lebih dekat ternyata pemimpinnya adalah Guan Yu. Utusan itu mencoba menghindar, tetapi dia ditangkap dan dibawa kepada guan yu untuk ditanyai. Pertamanya dia bungkam tetapi setelah dipaksa akhirnya dia mengungkapkan semuanya. Lalu dia dibawa ke Xinye dan dipaksa untuk menceritakan seluruh kejadian pada Liu Bei yang langsung bersedih begitu mendengarnya.

Zhang Fei berkata, "Karena keadaan sudah begini, aku usulkan kita membunuh orang ini lalu melintasi sungai dan membantai seluruh keluarga Cai dan Liu Zong. Setelah itu kita menyerang Cao2x."

Tetapi Liu Bei menjawab ,"Tunggu dulu. Aku masih mempunyai sesuatu untuk kukatakan."

Lalu dia berbalik pada tawanannya dan Liu Bei berteriak, "Ketika mereka malakukan semua ini, mengapa kau tidak mengatakannya padaku ? Karena keadaan sudah menjadi seperti sekarang ini, maka tidak ada gunanya untuk membunuhmu. Kau boleh pergi."

Song Zhong segera berterima kasih, dan setelah itu dia langsung kabur. Liu Bei sekarang sangat2x sedih.

Lalu Yi Ji dari Jiang Xia meminta untuk bertemu dengan Liu Bei. Liu Bei sangat menyukai orang ini dan dia segera turun untuk menemui dia.

Lalu Kata Yi Ji, "Liu Qi sudah mendengar kematian ayahnya, tetapi ibu tiri dan keluarganya berusaha tidak memberitahukannya sehingga mereka dapat mengangkat Liu Zong menjadi pengganti. Dia tahu bahwa berita ini adalah benar dan mengirim utusan rahasia untuk mencari tahu lebih lanjut. Dia berpikir dirimu mungkin belum tahu dan dia mengirimku untuk memberitahukan hal ini padamu dan dia memberiku surat. Isi dr surat ini dia memohon agar kau memimpin seluruh pasukanmu ke Xiang Yang dan membantu dia untuk mengklaim Tahta."

Liu Bei membuka suratnya dan membacanya.

Lalu Dia berkata, "Kau tahu bahwa Liu Zong telah mengambil tahta Liu Qi, tetapi apakah kau telah mendengar bahwa dia telah menyerahkan JingZhou pada Cao2x."

Berita ini mengejutkan Yi Ji yang bertanya, "Bagaimana kau tahu hal ini ?"

Liu Bei menceritakan mengenai penangkapan Song Zhong.

Yi Ji berkata, "Kau dapat pergi ke Xiang Yang untuk meghadiri upacara berkabung dan meminta Liu Zong untuk menyambutmu diluar kota. Lalu kau dapat menangkapnya dan membunuh kelompoknya serta merebut daerah ini."

"Saranmu sungguh baik." Kata Zhuge Liang, "Dan tuanku harus melakukan hal ini."

Liu Bei menangis dan berkata, "Dalam pesan terakhirnya, saudaraku mempercayakan anak2xnya padaku. Jika aku menyakiti anaknya dan mengambil apa yang ditinggalkannya, bagaimana aku dapat melihat muka saudaraku itu ketika aku menemuinya dialam kubur nanti ?"

"Jika kau tidak bertindak sekarang, bagaimana kau akan mengalahkan cao2x yang telah sampai ke Wan Cheng ?" Kata Zhuge Liang.

"Aku rasa kita dapat mencari perlindungan di Fan Cheng." Kata Liu Bei.

Pada saat ini mata2x datang untuk memberitahu bahwa pasukan cao2x telah tiba dilembah Bowang. Lalu Yi Ji dikirim dengan instruksi unutk melihat bagaimana pertahanan di JiangXia, sementara Liu Bei dan Zhuge Liang membahas rencana untuk menghadapi musuh.

Zhuge Liang berkata, "Tuanku tidak perlu khawatir. Kita telah membakar pasukan cao2x dilembah bowang, jadi kita akan melihat mereka terjebak dengan taktik yang sama di Xinye. Tempat ini bukanlah tempat yang tepat untuk tinggal. Kita akan segera pergi ke Fan Cheng."

Lalu pengumuman dipasang pada setiap tempat, bahwa semua orang tanpa kecuali, harus mengikuti perintah keluar dari kota segera. Kapal2x disediakan dan rakyat dikirim dibawah pengawasan Sun Qian. Mi Zhu mengawal keluarga2x pejabat ketempat yang aman.

Lalu Para bawahan Liu Bei yang lain berkumpul.

Zhuge Liang memberi instruksi, "Guan Yu harus pergi ke atas sungai Putih dengan 1.000 prajurit. Orang2xnya harus membawa karung pasir untuk membendung air sampai musuh mendekat sekitar petang esok hari. Kemudian bendungan harus diruntuhkan untuk menenggelamkan musuh. Dan setelah itu menyerang musuh yang tersisa dibawah."

"Zhang Fei pergi ke tempat Feri di BoLing, dimana arusnya tidak deras. Setelah air di Sungai Putih sudah dialirkan kembali, mereka akan mencoba utuk lari ketempat itu. Mereka harus diserang oleh Zhang Fei dengan 1.000 prajuritnya."

"Zhao Yun harus membagi 3.000 prajuritnya menajdi 4 group dan memimpin salah satunya kegerbang timur. Atap dari rumah, tempat air, tirai2x bambu dan sebagainya harus disiram dengan benda2x mudah terbakar, Tembok kota harus dipenuhi dengan sulfur, salpeter dan barang2x peledak lainnya. Malam esok akan angin kencang yang akan membuat api makin cepat menyebar. Ketika angin telah berhembus, panah api harus ditembakan kedalam kota dari berbagai sisi benteng. Ketika api sudah membesar, perintahkan pasukanmu berteriak sehingga menambah panik keadaan. Gerbang timur harus dibiarkan terbuka, tetapi orang2x yang kabur dari gerbang itu harus dipaksa menyerah atau mati."

"Mi Fang dan Liu Feng membawa 2.000 prajurit, satu dengan bendera biru dan satu dengan bendera merah. Mereka harus pergi ke bukit Ma Pie, sekitar 20 Li dari kota dan berkemah disana. Ketika pasukan cao2x tiba, bendera merah harus bergerak ke kiri dan bendera biru harus bergerak kekanan. Hal ini akan membingungkan pasukan cao2x sehingga mereka akan ragu untuk maju. Lalu penyergapan harus dilakukan didaerah itu dan membantai musuh setelah api di Xinye berkobar. Setelah itu Mi Fang dan Liu Feng bergerak ke sungai untuk menemui kami."

"Setelah perang, seluruh jendral harus berkumpul di Fan Cheng."

Seluruh perintah telah diberikan, para pemimpin pergi ketempat yang telah ditunjuk untuk mereka dan mengambil posisi serta menunggu kebakaran dikota. Zhuge Liang dan Liu Bei pergi kesuatu tempat tinggi dimana mereka dapat melihat apa yang terjadi dan disitu mereka menunggu laporan kemenangan.

Cao Hong dan Cao Ren dengan 100.000 prajurit dan diikuti Xu Chu yang membawa 3.000 prajurit dari pasukan Elit Kekaisaran segera bergerak menuju XIn Ye. Mereka membentuk formasi yang kuat dan mencapai bukit Ma Pie sekitar tengah hari. Melihat kedepan mereka melihat ada pasukan yang memakai bendera biru dan merah. Xu Chu bergerak maju, setelah dia mendekat, bendera itu bergerak dari sisi ke sisi dan dia pun ragu.

Dia mulai berpikir, "Ini pasti sebuah perangkap, sangat tidak bijaksana bila kita tetap maju."

Akhirnya Xu Chu memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan dan dia menemui cao ren.

"Pasukan itu hanyalah omong kosong," Kata Cao Ren," Kita harus maju, tidak akan ada perangkap. Aku akan mempercepat bala bantuan."

Akhirnya Xu Chu bergerak didepan. Ketika dia mencapai hutan dimana dia melihat bendera-bendera itu, dia tidak melihat satupun sekarang. Hari kemudian sudah senja, tetapi dia memtuskan untuk terus menekan maju. Kemudian di atas tebing dia mendengar suara musik kecapi dan melihat keatas, dia melihat ada dua payung yg menaungi dua orang yg disekelilingnya banyak sekali bendera2x. Disana duduklah Liu Bei dan Zhuge Liang sambil minum teh dan berbincang-bincang.

Xu Chu marah pada ketenangan mereka, dan dia mencari jalan menuju keatas, tetapi batangan kayu dan batu2x besar dan dia berhasil dipukul mundur. Lalu dari balik tebing itu muncul suara2x teriakan. Dia takut akan jebakan lalu segera mundur karena tidak bisa mencari jalan menyerang dan akhirnya malampun tiba.

Lalu Cao Ren dan Cao Hong tiba dan memerintahkan penyerangan pada kota Xin Ye dimana dia mungkin berhasil merebut kota itu dan beristirahat. Mereka segera bergerak menuju tembok kota dan menemukan bahwa gerbang kota telah terbuka. Mereka masuk kedalam kota dan menemukan kota telah ditinggalkan. Tidak ada satu orangpun yang terlihat disana.

"Hal ini menunjukan bahwa mereka telah usai." Kata Cao Hong, "Mereka semua melarikan diri. Kita sekarang dapat menguasai kota dan mengistirahatkan pasukan kita untuk bergerak esok hari."

Prajurit yang telah kelelahan dan kelaparan akibat perjalanan itu segera berpencar diantara rerumahan dimana mereka mempesiapkan makanan. Pemimpin mereka mengambil tempat di kediaman pemerintah yang ada dikota itu.

Setelah tengah malam, angin kencang mulai bertiup. Segera penjaga gerbang melaporkan ada api menyala.

"Orang2x ceroboh itu telah menjatuhkan lilin tampaknya." Kata Cao Ren.

Dia tidak berpikir lebih dari itu pada saat ini, tetapi laporan lain kemudian datang lagi dan akhirnya dia menyadari bahwa api telah menyala disekliling kota dan itu bukan karena kecelakaan. Lalu dia memberikan perintah untuk keluar dari kota. Segera seluruh kota terbakar api, dan warna merah tampak dilangit yang gelap. Pasukan Cao Ren panik, dan karena berada didalam kota maka efek bakarannya lebih hebat dari pada yang terjadi pada pasukan Xiahou Dun yang dialami di Lembah Bowang.

Prajurit dan perwira saling panik satu sama lain dan berusaha mencari jalan keluar ditengah asap tebal yang menyelimuti kota, mereka mendengar bahwa gerbang timur terbuka, dan mereka semua berusaha keluar kearah itu. Api membakar kota itu dengan cepat karena angin yang kencang. Panas sudah terasa seperti neraka disana, pedang dan baju zirah ditanggalkan karena tidak dapat dipegang lagi akibat panas yan amat sangat. Mereka semua menuju gerbang timur dan akibatnya banyak yang mati terinjak-injak teman sendiri.

Tetapi tiba2x didepan gerbang pasukan musuh yang dipimpin Zhao Yun sudah menunggu dan menyerang mereka. Pasukan Cao2x lalu berhamburan, mereka semua berusaha menyelamatkan diri. Tidak ada formasi, tidak ada pertahanan apapun dari pasukan cao2x, mereka hanya ingin segera keluar dari dalam benteng. Mi Fang dan Liu Feng lalu menangkap para pasukan yang berhasil lari keluar kota. Cao Ren yang berusha menerobos kepungan Zhao Yun akhirnya berhasil keluar dari dalam kota bersama Cao Hong dan sisa2x pasukannya yang berjumlah kurang dari 50.000 prajurit, kebanyakan diantara mereka mengalami luka bakar.

Mereka menuju ke sungai putih, mengingat bahwa sungai itu dangkal dan mereka butuh mengurangi rasa panas mereka. Dan ketika sampai para prajurit cao ren membuka pakaian mereka dan langsung masuk kedalam sungai untuk berendam dan juga minum.

Sementara itu Guan Yu yang berada diatas aliran sungai, telah membendung aliran sungai itu sehingga air terkumpul seperti sebuah danau. Menjelang malam mereka melihat langit berwarna merah dan dia mengetahui artinya kota telah terbakar dan dia menunggu bunyi berisik dibawah sungai. Kemudian akhirnya dia mendengar suara kuda dan orang2x berteriak dibawah sana. Segera dia memerintahkan agar dam dirobohkan dan air mengalir derasnya turun kebawah seperti air bah dan langsung menenggelamkan mereka yang sedang berendam dan minum. Banyak yang terbawa arus dan mati tenggelam. Yang berhasi lolos segera lari dan kabur dari sana. Pasukan Guan Yu kemudian turun kebawah unutk menyerang mereka yang tersisa dan mengumpulkan pedang, baju zirah, busur dan anak penah serta kuda2x yang tertinggal.

Kemudian Cao Ren dan pasukannya sampai di Bo Ling. Disini mereka berpikir bahwa mereka telah aman, tetapi mereka salah dan menemukan jalan mereka dihalangi.

"Kau, Anjing Cao2x !!! " Teriak Zhang Fei. datanglah dan terima nasibmu!!!"