BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

08 Agustus, 2010

bab 41

Liu Bei memimpin rakyatnya melintasi sungai.

Zhao Yun menyelamatkan anak liu bei di DangYang.


Zhang Fei berhasil menghadang pasukan yang mundur didekat Boling. Xu Chu berserta sisa2x pasukannya datang membantu Cao Ren yang sudah terdesak itu. Zhang Fei segera membawa tombaknya dan berhadapan dengan Xu Chu yang juga maju melawan dia. Kedua jendral ini bertarung dengan kerasnya sampai pepohonan dan bebatuan disekitar mereka hancur berkeping-keping. Tetapi Xu Chu memang tidak mempunyai niat untuk menghadapai Zhang Fei. Dia hanya memberi waktu bagi cao ren dan pasukannya untuk segera pergi. Setelah beberapa saat, Xu Chu mengakui kehebatan Zhang Fei, dia merasa tidak kuat lagi melawan Zhang Fei dan segera kabur. Zhang Fei terus mengejar Xu Chu sampai dia bertemu dengan Liu Bei serta Zhuge Liang. Ketiganya lalu menaiki perahu yang telah disediakan oleh Liu Feng dan Mi Fang, ketika mereka semua telah berhasil sampai ketepi sungai, kemudian semuanya berjalan menuju Fan Cheng. Segera setelah mereka sampai, Zhuge Liang memerintahkan mereka agar membakar seluruh rakit dan perahu yang digunakan.

Cao Ren mengumpulkan sisa2x pasukannya yang berjumlah kurang dari
10.000 prajurit yang kebanyakan diantaranya mengalami luka bakar atau tidak memiliki perlengkapan perang. Mereka berkemah di Xinye yang sudah habis terbakar, sementara Cao Hong kembali pada Cao2x untuk melaporkan hasil peperangan.

"Berani sekali dia, Si Zhuge Liang ini menentangku !!" Kata Cao2x dengan marahnya.

Cao2x lalu segera memerintahkan pasukan besarnya untuk bergerak mengejar musuh dan berkemah didekat situ. Lalu dia mengeluarkan perintah untuk mendatarkan bukit, dan mengalihkan aliran sungai agar dia dapat menyerang kota itu dari segala sisi dengan segera.

Lalu Liu Ye datang untuk menemui tuannya dan berkata, "Tuan, Kau belum mengenal daerah ini dan harus bisa mendapatkan hati penduduk sekitar. Liu Bei memindahkan rakyat dari Xinye menuju Fan Cheng. Jika kita bergerak melalui desa2x ini, rakyat akan makin susah. Akan sangat baik jika kau meminta Liu Bei untuk menyerah, yang akan membuktikan bahwa kau perduli dengan mereka. Jika dia menyerah, maka kita akan mendapatkan Jing Zhou tanpa perlu bertempur."

Cao2x setuju dan bertanya siapakah yang cocok menjadi utuan, Liu Ye menyarankan Xu Shu.

"Dia adalah teman dekat Liu Bei, dan dia ada bersama kita disini." Kata Liu Ye.

"Tetapi dia tidak akan kembali jika kita mengirimnya," Kata Cao2x.

"Jika dia tidak kembali, dia akan menjadi bahan tertawaan diseluruh dunia. Dia pasti akan kembali."

Xu Shu segera dikirim dan cao2x berkata, "Awalnya maksudku adalah untuk meratakan Fancheng sampai ketanah. Tetapi karena aku kasihan pada penduduk, kau boleh membawa pesan untuk Liu Bei bahwa jika dia mau menyerah, dia tidak akan dihukum tetapi juga akan diberi jabatan. Tetapi jika dia tetap membangkang, seluruh pengikutnya akan dihancurkan. Sekrang kau adalah pria yang jujur dan aku mempercayakan misi ini padamu dan aku percaya kau tidak akan mengecewakan aku."

Xu Shu tidak berkata apapun hanya dia menerima perintah itu dan segera keluar menuju kota Fan Cheng. Setelah sampai disana dia diterima oleh Liu Bei dan Zhuge Liang. Mereka asik berbicara mengenai masa lalu sebelum Xu Shu menceritakan maksud kedatangannya.

Lalu dia berkata, "Cao2x mengirimku untuk memintamu menyerah. Dia ingin menyerangmu dari berbagai, Dia membendung sungai putih dan aku khawatir kau tidak akan dapat mempertahankan kota. Kau harus segera bersiap-siap.

Liu Bei meminta Xu Shu untuk tinggal bersama mereka, tetapi Xu Shu berkata, "Hal itu tidak mungkin, karena seluruh dunia nanti akan mentertawakanku jika aku tinggal. Ibuku telah meninggal dan aku tidak akan bisa menghilangkan penyesalanku. Tubuhku mungkin berada disana, tetapi aku bersumpah tidak akan membuat rencana apapun bagi cao2x. Kau sekarang mempunyai Naga Tidur untuk membantumu dan tidak perlu khawatir lagi mengenai apapun. Aku harus pergi sekarang."

Dan Xu Shu segera berpamitan. Liu Bei merasa dia tidak dapat memaksa temannya itu untuk tinggal. Xu Shu kembali kekemah cao2x dan melaporkan bahwa Liu Bei tidak memiliki niat untuk menyerah. Hal ini membuat cao2x murka dan segera memberi perintah untuk memulai pengepungan.

Ketika Liu Bei bertana pada Zhuge Liang apa yang harus dilakukan, Zhuge Liang berkata, "Kita harus meninggalkan FanCheng dan Pergi ke Xiangyang."

"Tetapi bagaimana dengan rakyat yang mengikuti kita ? mereka tidak dapat ditinggalkan."

"Kau dapat memberitahukan pada mereka untuk terserah mereka. Mereka boleh ikut dengan kita jika mau atau tetap tinggal disini."

Liu Bei mengirim Guan Yu untuk menyiapkan perahu dan berkata pada Sun Qian agar memberitahukan mengenai kedatangan cao2x, bahwa kota tidak dapat dipertahankan dan mereka yang ingin ikut, diijinkan untuk ikut bersama pasukan melintasi sungai.

Semua penduduk yang mendengar berteriak, "Kami akan mengikuti Paman Liu Bei kemanapun hingga ke alam kubur sekalipun !!!"

Mereka segera bersiap, beberapa berduka, beberapa orang menangis, yang muda membantu yang tua, orang tua membawa anak2xnya dan prajurit yang kuat memapah para wanita. Jumlah rakyat yang ikut mencapai 500.000 orang. Tua,muda, pria, wanita dan anak2x semua berjalan bersama pasukan Liu Bei untuk pergi ke Xiang Yang. Beberapa yang tidak kuat akhirnya meninggal dalam perjalanan, banyak yang jatuh sakit dan meninggal serta banyak yang terluka atau kelelahan. Ketika rombongan itu melintasi sungai, dari kedua sisi sungai terdengar suara2x kesedihan.

Liu Bei sangat terkesima melihat pemandangan yang dilihat dirinya dari perahunya. Ada seorang ibu yang menangis dan membungkus anak bayinya dengan kain karena sudah meninggal, dan dia membuangnya ke sungai sebagai tempat peristirahatan terakhirnya. Ada orang2x tua yang terkulai lemas dan tidak berdaya sehingga harus ditinggal. Dan masih banyak lagi hal2x seperti itu yang terjadi dikedua sisi sungai.

"Kenapa aku harus dilahirkan " Kata Liu Bei, " Apakah aku adalah sumber penderitaan seluruh rakyat ?"

Dia mencoba bunuh diri dengan melompat kedalam air, tapi segera diselamatkan oleh para bawahannya. Dia juga mencoba membunuh dirinya sendiri dengan pedangnya, tetapi di cegah oleh Guan Yu dan dia berkata, "Kakak, jika kau mati maka rakyat ini akan mati dengan sia2x dan mereka tidak mempunyai harapan lagi." Liu Bei pun menangis dan dia bersujud menghormati seluruh rakyat yang ikut denannya. Setiap orang yang melihat Liu Bei lansung bersimpati dengannya. Semangat para prajurit langsung berkobar karena melihat tuannya sangat perduli dengan nasib rakyat. Mereka bersumpah akan menahan tentara cao2x dibelakang sampai tetes darah terakhir.

Akhirnya setelah sampai ketepi, liu bei segera naik keatas kudanya dan segera menuju Xiang Yang. Setelah dekat dengan kota itu, dia melihat bendera berkibar diatas benteng dan parit2x disekitar kota dipasangi dengan halangan berduri.

Liu Bei memberhentikan kudanya dan berteriak, "Liu Zong, Keponakanku yang baik ! Aku hanya berharap untuk menyelamatkan rakyat dan tidak lebih. Aku harap kau cepatlah buka gerbang."

Tetapi Liu Zong terlalu takut untuk muncul. Cai Mao dan Zhang Yun pergi keatas salah satu menara dan memerintahkan prajurit untuk memanah keluar. Rakyat segera panik dan banyak yang berteriak ketakutan.

Tiba2x munculah seorang jendral dengan pasukan kecil yang berteriak, "Cai Mai dan Zhang Yun adalah dua orang pengkhianat. Paman Liu Bei adalah orang yang benar dan telah datang kemari untuk menyelamatkan rakyat. Kenapa kau malah mengusir mereka ?"

Semua melihat pada orang ini. Dia berperawakan tinggi, dengan wajah berkulit coklat. Dia berasal dari YiYang dan bernama Wei Yan. Pada saat ini dia terlihat sangat marah, dia mengibaskan pedangnya seperti akan menebas para penjaga tembok. Mereka segera membuka gerbang dan menurunkan jembatan gantung.

"Masuklah, Paman Liu Bei." Teriak Wei Yan, "Dan bawalah pasukanmu untuk membantai pengkhianat ini !"

Zhang Fei segera maju kedepan untuk membunuh Cai Mao dan Zhang Yun, tetapi dia dicegah oleh kakaknya yang berkata, "Jgn membuat rakyat takut !"

Lalu Wei Yan membiarkan Liu Bei masuk. Segera setelah dia masuk, dia melihat seorang jendral berkuda dengan beberapa pengawal.

Orang baru itu berteriak, "Wei Yan, kau bukanlah siapa2x ! berani sekali kau menciptakan masalah ? Apakah kau tidak mengenal diriku, jendral Wen Pin ?"

Wei Yan dengan marah kemudian mengambil tombaknya dan berkuda untuk menyerang Wen Pin. Prajurit kedua belah pihak kemudian bertempur dan suara keributan peperangan terdengar sampai kelangit.

"Aku ingin menyelamatkan rakyat dan aku hanya menyebabkan mereka terluka." Kata Liu Bei dengan gelisah. "Aku tidak ingin untuk masuk kedalam kota."

"Jiangling adalah tempat yang penting. Kita pertama akan mengambil tempat itu untuk sementara." Kata Zhuge Liang.

"Aku setuju dengan saranmu, "Kata Liu Bei.

Lalu mereka segera memimpin rakyat dan pergi menjauhi Xiang Yang. Banyak dari penduduk kota Xiang Yang juga mengikuti Liu Bei. Sekarang Jumlah Rakyat yang mengikuti Liu Bei mencapai hampir 1.000.000 jiwa.

Sementara itu Di Xiang Yang. Wei Yang dan Wen Pin bertempur. Perang berlangsung selama 5-6 jam. Perang berlangsung nyaris sepanjang siang hari dan hampir semua prajurit dari kedua belah pihak tewas. Lalu Wei Yan berhasil kabur dan dia mencari Liu Bei. Karena dia tidak berhasil menemukan Liu Bei dia segera berkuda ke Chang Sha dan meminta perlindungan Gubernur Han Xuan.

Liu Bei pergi segera dari Kota Xiang Yang yg menolak menerimanya. Prajurit dan rakyat yang mengikutinya sudah sedemikian banyaknya sehingga pasukan berjalan sangat lambat sekali. Panjang barisan mencapai beberapa puluh Li, Kereta barang dan kuda mencapai beberapa puluh ribu kereta, dan beban yang ditanggung rakyat nyaris tak tertahankan. Jalan yang mereka tempuh melintasi makam Liu Biao dan Liu Bei berhenti sejenak untuk memberi sujud pada makam Liu Biao.

Dia berduka dan berkata, "Sungguh memalukan saudaramu ini, Tidak mempunyai Kebajikan dan juga bakat. Aku menolak untuk mengemban tugas yang kau berikan padaku karena aku menganggap itu salah. Tetapi Rakyat tidak bersalah dan aku harap kau membantuku dialam sana untuk menyelamatkan rakyat ini."

Doanya dipenuhi dengan kesedihan dan semua yang mendengarnya ikut menangis.

Pada saat itu tiba2x pengintai datang dan memberitahukan bahwa FanCheng telah direbut oleh Cao2x dan pasukannya sedang mempersiapkan Perahu dan rakit untuk menyebrangi sungai.

Para Jendral Liu Bei berkata, "Jiang Ling adalah tempat yang tepat untuk bertahan, tetapi dengan banyaknya rakyat ini kita hanya dapat bergerak sangat lambat dan mungkin kita tidak akan dapat mencapai kota pada waktunya ? Jika cao2x mengejar, kita akan berada dalam keadaan genting. Saran kami adalah untuk meninggalkan rakyat kepada nasib meraka sendiri dan kita segera menuju Jiang Ling."

Tetapi Liu Bei menangis dan berkata, "Keberhasilan setiap Negara bergantung pada rasa kemanusiaan. Bagaimana mungkin aku meninggalkan rakyat yang tidak bersalah ini, yang telah rela ikut denganku dan mempercayai bahwa aku akan menyelamatkan mereka ?"

Semua yang mendengar dia mengucapkan kata2x itu sangat terpengaruh. Para prajurit Liu Bei dan rakyat yg dapat bertempur, semuanya bersujud kepada Liu Bei dan berkata mereka siap mati demi Liu Bei dan akan berusaha selama mungkin menahan pasukan cao2x yang mengejar.

Liu Bei segera berterima kasih pada mereka dan perjalanan dilanjutkan kembali. Perjalanan mereka sangat lambat karena banyaknya rakyat yang mengikuti. Ribuan dari mereka tewas setiap harinya, dan tangisan serta kesedihan telah memenuhi seluruh penjuru langit. Liu Bei sangat sedih hatinya melihat keadaan ini.

"Pasukan Cao2x akan tiba secepatnya." Kata Zhuge Liang, "Mari kita kirim Guan Yu ke JiangXia unutk meminta bantuan. Liu Qi pasti akan membantu kita dan membawa pasukannya serta mempersiapkan perahu bagi kita untuk pergi ke JiangLing."

Liu Bei setuju dan dia menulis sepucuk surat yang diberikan pada Guan Yu dan Sun Qian serta 500 prajurit untuk segera pergi ke Jiang Xia. Zhang Fei diperintahkan untuk menjaga barisan belakang dengan 5.000 prajurit. Zhao Yun diperintahkan unutk menjaga keluarga Liu Bei dan pejabat lainnya bersama 2.000 prajurit. Sementara sisa2x prajurit diperintahkan untuk membantu penduduk.

Mereka hanya dapat bergerak 5-6 Li(sekitar 2,5 Km - 3 Km) setiap harinya dan mereka sering berhenti untuk beristirahat.

Sementara itu cao2x di Fan Cheng segera mengirim pasukan untuk menyerang Xiang Yang. Dia memerintahkan Liu Zong untuk datang menemuinya, tetapi Liu Zong terlalu takut untuk menjawab panggilan itu. Tidak ada bujukan apapun yang dapat membuatnya pergi.

Wang Wei berkata pada dia secara pribadi, "Sekarang kau dapat mengalahkan cao2x apabila kau bijak. Karena kau telah mengumumkan penyerahan diri dan Liu Bei telah pergi, Cao2x akan dapat tenang dan tidak waspada terhadapmu dan nantinya kau bisa menangkapnya disaat dia lengah. Kirimkan pasukan yang terlatih baik ketempat yang strategis, sembunyikan pasukan itu dan perintahkan mereka untuk menyerang cao2x ketika dia sedang lengah. Setelah semua ini dilakukan kau akan dapat menangkapnya. Jika kau menangkap cao2x, kemahsyuranmu akan terdengar sampai keseluruh penjuru kekaisaran dan seluruh negeri akan menjadi milikmu. ini adalah kesempatan yang tidak akan terulang lagi dan kau tidak boleh kehilangan kesempatan ini."

Liu Zong kemudian berkonsultasi dengan Cai Mao yang segera menyebut Wang Wei sebagai penasehat yang jahat dan berkata kasar kepadanya.

"Kau Sudah Gila ! Kau tidak mengerti apapun dan memahami apapun tentang takdir, " Kata Cai Mao.

Wang Wei marah dan berkata, " Cai Mao adalah pengkhianat negara dan aku berharap dapat memakannya hidup2x."

Pertikaian itu semakin besar dan Cai Mao ingin segera membunuh Wang Wei tetapi mereka berdua dapat ditenangkan oleh Kuai Yue.

Lalu Cai Mao dan Zhang Yun pergi ke Fan Cheng untuk menemui Cao2x.

Cao Mao berdasarkan nalurinya memang suka menjilat dan memuji2x orang dan ketika Cao2x berkata mengenai sumber daya alam Jing Zhou dia berkata, "ada 50.000 ekor kuda disana, 150.000 prajurit dan 80.000 marinir. Kebanyakan uang dan makanan ada di JiangLing. Yang Lainnya ada diberbagai tempat. Persediaan disini cukup untuk satu tahun."

"Berapa banyak kapal perang disana ? Siapakah komandannya ?" Kata Cao2x.

"Ada 7000 kapal perang disana dengan berbagai ukuran, dan kami berdua adalah komandannya."

Cao2x langsung menganugerahkan Cai Mao, Bangsawan penguasa Selatan dan Admiral utama angkatan Laut. Zhang Yun diangkat menjadi wakil Admiral dengan gelar Bangsawan yang membawa kepatuhan.

Mereka lalu berkata, "Aku ingin mengusulkan kepada istana bahwa putra Liu Biao harus diangkat secara resmi menjadi pelindung kekaisaran wilayah Jing Zhou sebagai penerus ayahnya yang telah meninggal."

Dengan janji untuk tuan mereka dan juga kehormatan serta gelar bagi mereka sendiri, mereka segera pamit.

Lalu Xun Yu bertanya pada cao2x, "Mengapa kedua penjilat ini kau perlakukan sungguh baik sekali ?"

Cao2x menjawab, "Apakah kau pikir aku tidak mengetahui tentang mereka ? Hanya saja kita orang2x dari utara yg hidup dipegunungan dan dataran lembah tidak begitu mengetahui bagaimana berperang di air dan kedua orang itu mengetahuinya.Aku menginginkan bantuan mereka, ketika tujuanku telah tercapai aku dapat melakukan apa saja yang kusuka kepada mereka."

Liu Zong sangat senang dengan kedua jendralnya yg kembali dengan janji yang diberikan cao2x. Segera dia memberikan stempelnya dan komando militernya serta segera keluar untuk menyambut cao yang menerimanya dengan sangat baik.

Cao2x kemudian pergi ke kemah didekat Xiang Yang. Penduduk, dipimpin oleh Cai Mao dan Zhang Yun menyambutnya dengan membakar dupa dan Cao2x segera memaklumatkan kepada penduduk agar tetap melakukan kegiatan seperti biasanya.

Cao2x kemudian masuk kedalam kota dan duduk di istana penguasa JingZhou. Lalu dia memanggil Kuai Yue dan berkata padanya, "Aku tidak terlalu gembira mendapatkan Jing Zhou lebih daripada aku dapat menemuimu, temanku Kuai Yue."

Cao2x mengangkat Kuai Yue sebagai gubernur di JiangLing dan bangasawan dari FanCheng. Wang Can, Fu Xuan dan para pejabant lainnya juga mendapat gelar bangsawan. Liu Zong diangakt menjadi Pelindung Kekaisaran daerah Qing Zhou diutara dan segera diperintahkan untuk pergi kedaerah itu.

Liu Zong sangatlah ketakutan dan berkata, "Aku tidak mempunyai harapan untuk menjadi pejabat. Aku berharap dapat tinggal ditempat dimana ayah dan ibuku tinggal."

Kata Cao2x, "Daerahmu yang baru dekat dengan ibukota dan aku telah mengirimmu kesana sebagai pejabat tinggi untuj menjauhkanmu dari tempat berbahaya ini."

Dia terpaksa pergi dan dia segera berangkat serta membawa ibunya. Wang Wei menaminya untuk pergi kedaerah kekuasaanya yg baru. Beberapa pejabant lainnya juga mengantarnya sampai sejauh sungai dan disana mereka mengucapkan salam perpisahan.

Lalu Cao2x memanggil orang kepercayaannya, Yu Jin dan berkata, "Ikutilah Liu Zong dan bunuh dia serta ibunya. Jika sudah maka kekhawatiran kita telah hilang."

Yu Jin mengikuti dengan sedikit tentara.

Ketika dia mendekat, dia berteriak, "Aku mempunyai perintah dari perdana menteri untuk menghukum mait kalian, ibu dan anak ! "

Lady Cai segera memeluk anaknya, dan menangis. Yu Jin segera memerintahkan anak buahnya untuk segera melaksanakan tugasnya. Hanya Wang Wei yg berusaha melawan untuk menyelamatkan ibu dan anak itu. Akhirnya mereka bertiga tewas dan Yu Jin kembali serta melaporkan hasil kerjanya. Cao2x yg puas segera memberikan hadiah besar bagi Yu Jin dan pasukannya.

Kemudian Cao2x memerintahkan untuk menemukan keluarga Zhuge Liang dan menghukum mati mereka, tetapi prajurit mengatakan mereka semua telah menghilang. Zhuge Liang telah memindahkan mereka kedaerah "3 muara" (San Xia). Hal ini cukup mengesalkan cao2x karena Zhuge Liang selalu dapat membaca apa yang akan dilakukanya.

Lalu masalah di Xiang Yang segera dibereskan dan kemudian Xu You mengusulkan untuk mengejar Liu Bei.

Dia berkata, "Jiang Ling adalah tempat yang penting dan sangat kaya. Jika Liu Bei mendapat tempat itu, maka akan sulit untuk mengatasinya."

"Bagaimana aku dapat melupakan hal itu ?" Kata Cao2x.

Lalu dia segera memanggil pejabat di Xiang Yang yg dapat memimpin pasukannya dan menunjukan jalan. Mereka semua segera datang kecuali Wen Pin.

Cao2x segera mengirim orang untuk membawa dia dan segera dia dibawa kehadapannya.

"Kenapa kau terlambat datang ?" Tanya Cao2x.

Wen Pin berkata, "Untuk menjadi seorang menteri dan melihat tuannya kehilangan wilayahnya adalah suatu hal yang memalukan. Orang seperti itu tidak mempunyai muka untuk menemui orang lain dan aku terlalu malu untuk datang."

Air matanya segera jatuh dengan cepat ketika dia selesai mengucapkan kata2x itu. Cao2x sangat mengagumi kesetiaanya dan memberikannya jabatan sebagai gubernur JiangXia dan gelar kebangsawanan. Dia juga meminta Wen Pin membawa pasukan untuk menunjukan jalan.

Kemudian mata2x kembali dari pengitaiannya dan berkata, "Liu Bei membawa banyak sekali penduduk bersama dia. Dia hanya dapat bergerak tidak lebih dari 10 Li (5 Km) perhari dan dia sekarang baru berada 200 Li Jauhnya dari sini (100 Km). "

Cao2x memutuskan untuk mengambil keuntungan dari kelemahan hati Liu Bei, sehingga dia memerintahkan agar 5.000 pasukan elitnya (Hu Ban Ping Xia/ Pasukan Elit "Armored Tiger") segera mengejar Liu Bei. Dia hanya memberikan waktu 1 hari dan 1 malam untuk dapat mengejar Liu Bei, jika tidak maka mereka semua akan dihukum mati. Pasukan utama akan mengikuti mereka dari belakang.

Seperti telah dikatakan sebelumnya, Liu Bei berpergian bersama rakyat yang banyak, untuk menjaga akan pengejaran maka Zhang Fei ditugaskan menjaga barisan belakang dan Zhao Yun menjaga keluarganya dan keluarga pejabat lainnya. Guan Yu dikirim ke Jiang Xia untuk mencari bala bantuan.

Suatu hari Zhuge Liang berkata, "Karena belum ada berita dari Jiang Xia hingga hari ini aku merasa pasti Guan Yu mengalami kesulitan."

"Aku harap kau sendiri yg akan pergi kesana," Kata Liu Bei. "Liu Qi pasti akan mengingat kebaikanmu dan menyetujui apapun yang kau putuskan."

Zhuge Liang berkata dia akan segera berangkat dengan Liu Feng, anak angkat dari Liu Bei dan membawa 500 prajurit mengawal mereka.

Setelah beberapa hari kemudian, ketika pasukan sedang bergerak dipimpin 3 komandan lainnya-- Jian Ying, Mi Zhu dan Mi Fang, tiba2x angin kencang bertiup didepan Liu Bei dan debu2x berterbangan menutup matahari yang bersinar.

Liu Bei ketakutan dan bertanya, "Pertanda apakah ini ?"

Jian Yong yg mengerti sedikit mengenai rahasia alam, segera meramal maksud tanda2x ini.

Dengan pucat dan bergetar dia berkata, "Bencana besar akan datang malam ini. Macan akan keluar dan mencari mangsanya, korban akan berjatuhan dan darah akan mengalir seperti air sungai. Tuanku harus meninggalkan rakyat dan menyerahkan mereka pada nasib mereka masing2x serta tuanku pergi secepat mungkin ke Jiang Ling."

"Aku tidak dapat melakukan itu." Kata Liu Bei sambil melihat rakyat yang berada disekelilingnya.

"Jika kau membiarkan rasa kasihan mengalahkan pertimbangan rasiomu, maka bencana sudah pasti terjadi." Kata Jian Yong.

Setelah Jian Yong berkata pada tuannya, dia kemudian bertanya tempat apa yang terdekat.

Para rakyat yang berasal dari daerah sana berkata, "DangYang cukup dekat dan disana ada sebuah gunung yang terkenal yg disebut gunung "Harapan" (Qi Dai Shan).

Lalu Liu Bei segera meminta mereka untuk memimpinnya kesana segera.

Saat itu sudah akhir musim gugur dan musim sedang berganti kemusim dingin, angin dingin mulai merasuk kedalam sumsum tulang. Segera malampun tiba, lolongan serigala dan anjing liar digunungpun terdengar. Setelah tengah malam berlalu tiba2x mereka mendengar suara gaduh di arah barat laut. Liu Bei berhenti dan segera memanggil prajurit2xnya yang tersisa 2.000 prajurit untuk bersiap-siap menghadapi apapun yang terjadi.

Saat itu pasukan Elit cao2x telah tiba, mereka datang dengan kuda yang besar berwarna hitam, mereka menggunakan baju zirah berwarna hitam yang mempunyai hiasan harimau dibahu dan dadanya, mereka juga bersenjatakan dengan pedang dan tombak yang besar serta membawa panah2x besar. Mereka membantai penduduk tidak perduli usia ataupun jenis kelamin, tua, muda, dewasa, anak2x , wanita dan pria semuanya mereka bunuh, binatang ternak juga tidak disisakan, semua dibantai dengan mudahnya seperti merobek kertas. Pertahanan tidak mungkin dilakukan walaupun Liu Bei bertaraung mati-matian. Tiba2x Zhang Fei bersama pasukannya datang dan membantu. Melihat kakaknya terkepung, dia segera menebaskan tombaknya kesana dan kemari untuk membuka jalan bagi kakaknya. Walaupun pasukan elit Cao2x adalah yang terhebat tetapi bukanlah lawan bagi Zhang Fei, Tetapi dilain sisi Zhang Fei yg juga merasa bahwa pasukan yang dia lawan bukanlah pasukan yang enteng segera menjemput kakaknya dan membawanya pergi kearah Timur. Tiba2x disana dia berhentikan oleh pasukan yang dipimpin oleh Wen Pin.

"Bedebah !!! Masih pantaskah kau disebut manusia setelah semua pembantaian ini ?" Teriak Liu Bei.

Wen Pin yang diliputi rasa malu segera pergi meninggalkan Liu Bei. Zhang Fei sekarang yang berada dibelakang kakaknya berusaha mati2xan menahan serangan pasukan Elit cao2x yang makin menggila dalam membantai rakyat, dia melindungi kakanya hingga hari mejelang pagi. Liu Bei berusaha menyelamatkan rakyat sebisanya, dan dia terus memerintahkan prajurit2xnya agar membawa rakyat ketempat yang aman.

Setelah beberapa saat akhirnya Liu Bei berhasil menjauh dari daerah pertempuran dan dia beristirahat. Hanya beberapa pengikutnya saja yang masih bersama dia. Dia tidak tahu bagaimana nasib para pejabat2xnya dan juga keluarganya.

Setelah melihat keadaan sekelilingnya dia lalu tertunduk dan berlutut ketanah, dia berkata dengan sangat sedih, "Puluhan ribu jiwa melayang karena keyakinan mereka padaku, dan para pejabatku serta keluargaku telah hilang. Hanya orang mati yang tidak sedih atas semua kejadian ini !"

Masih dengan sedihnya, tiba2x dia melihat Mi Fang datang dengan panah musuh yang masih menancap di badannya.

Mi Fang berkata, "Zhao Yun telah berkhianat dan pergi pada Cao2x."

Liu Bei marah dan memerintahkan dia untuk diam serta berteriak, "Apakah kau pikir aku dapat mempercayai hal itu dilakukan oleh sahabat lamaku itu ?"

"Mungkin dia telah pergi." Kata Zhang Fei, "Dia pasti melihat bahwa kita hampir kalah total dan disana dia melihat bahwa cao2x sangat kaya dan berkuasa."

"Dia telah mengikutiku dengan setia melalui semua bahaya dan kesulitan. Hatinya kokoh bagaikan batu karang. Tidak ada kekayaan dan kehormatan yang akan menggerakan hatinya daripadaku !" Kata Liu Bei.

"Aku melihat dia pergi kearah Barat laut. " Kata Mi Fang.

"Tunggu sampai aku bertemu dia !" Kata Zhang Fei, "Jika aku menemuinya akan aku potong2x dia dan kulemparkan potongan tubuhnya untuk dimakan anjing !!"

"Hati2x dengan keraguanmu atas dirinya." Kata Liu Bei, "Apakah kau telah lupa mengenai Guan Yu yang harus membunuh Cai Yang untuk menghapuskan kecurigaanmu padanya ? Zhao Yun pergi pasti untuk suatu alasan yang bagus dan dia pasti akan kembali. Dia tidak mungkin meninggalkan aku."

Tetapi Zhang Fei tidak dapat diyakinkan. Lalu dia dengan hanya membawa beberapa puluh prajuritnya segera pergi ke jembatan "Zhang Pan" (Chang Fan Po/Chang Ban Po, Po artinya jembatan. Zhang Pan itu artinya panjang besar). Melihat pepohonan lebat disekitar jembatan, tiba2x sebuah ide muncul dikepalanya. Dia memerintahkan para prajuritnya memotong ranting dari pohon2x tersebut dan mengikatkan ranting tersebut pada kuda mereka. Dan mereka disuruh berkuda kesana dan kemari untuk membuat debu tebal berterbangan sehingga menimbulkan kesan ada prajurit bersembunyi dihutan. Dia sendiri berdiri seorang diri diujung jembatan menghadap kebarat dengan tombaknya siap untuk beraksi. Dia berjaga2x disana.

Sekarang Zhao Yun yang telah bertempur dengan musuh dari tengah malam sampai tengah hari, tidak dapat melihat tanda2x dari tuannya dan lebih lagi dia kehilangan keluarga tuannya itu.

Dia menyesal dan berkata dalam hatinya, "Tuanku telah mempercayakan kepadaku keluarganya dan anak tuanku Liu Chan dan aku telah kehilangan mereka. Sekarang bagaimana aku berani melihat mukanya lagi ? Aku hanya dapat pergi dan bertarung sampai mati. Apapun yang terjadi aku harus mencari keluarganya dan anak tuanku."

Segera dia berbalik, dia hanya mempunyai 40 prajurit yang tersisa. Dia segera berkuda secepatnya kesana dan kemari diantara prajurit dan rakyat dan terpencar-pencar untuk menanyakan keberadaan keluarga Liu Bei. Penderitaan rakyat dan teriakan2x minta tolong serta kesakitan disekitar dirinya telah mampu untuk membuat langit dan bumi menangis. Beberapa terluka karena panah, dan sebagian lainnya karena tombak dan pedang, mereka telah membuang anak mereka, meninggalkan istrinya dan pergi menyelamatkan diri entah kemana.

Kemudian Zhao Yun melihat sesorang terbaring di rerumputan dan mengenalinya sebagai Jian Yong.

"Apakah kau telah melihat istri Paman Liu ?" Tanya Dia.

Jian Yong menjawab, "Mereka telah meninggalkan kereta kudanya dan lari membawa Liu Chan. Aku mengikuti hingga lereng bukit tetapi akhirnya aku terluka dan jatuh dari kudaku. Kudaku dicuri orang. Aku tidak dapat bertarung lagi dan aku terbaring disini."

Zhao Yun segera memerintahkan dua orang anak buahnya untuk membawa Jian Yong pergi ketempat yang aman dan memerintahkan Jian Yong untuk mencari Liu Bei dan menceritakan mengenai hal ini.

"Katakan padanya, Aku akan mencari keluarganya di surga maupun dineraka, melalui gunung ataupun jurang, aku akan menemukan mereka. Jika aku tidak menemukan mereka ataupun mereka telah mati maka akupun akan mati dimedan peperangan ini."

Lalu Zhao Yun pergi menuju arah barat.

Ketika ditengah perjalanan ada suara memanggil, "Jendral Zhao Yun, kemanakah kau akan pergi ?"

"Siapakah engkau ?" Tanya Zhao Yun.

"Aku adalah seorang pengawal dari kereta kuda nyonya dan tuan muda. Aku terluka."

"Apakah kau mengetahui bagaimana keadaan kedua nyonya dan anaknya ?"

"Tidak berapa lama aku melihat Lady Gan pergi kearah selatan bersama wanita2x lainnya. Rambutnya terurai dan dia tidak memakai alas kaki."

Mendengar hal ini, tanpa berpikir dua kali dia segera naik keatas kudanya dan bergerak kearah selaan. Segera dia melihat sekelompok orang, wanita dan pria, berlarian.

"Apakah Lady Gan berada diantara kalian ?" Dia berteriak.

Seorang Wanita dibarisan belakang segera melihat dia dan menangis tersedu-sedu.

Zhao Yun segera turun dari kudanya, mengambil tombak peraknya dan menancapkannya ditanah, dia berlutut dan berkata, "Ini adalah salahku sehingga kau menderita. Tetapi dimanakan Lady Mi dan anak tuanku ?"

Lady Gan menjawab, "Dia dan aku terpaksa meninggalkan kereta kudaku dan berbaur dengan rombongan ini berjalan kaki. Kemudian sekelompok tentara datang dan kami terpisah. Aku tidak tahu dimanakah dia, aku lari menyelamatkan hidupku."

Ketika mereka sedang berbicara, erangan kesakitan dan teriakan ketakutan muncul dari belakang rombongan rakyat yang kabur itu. Pasukan infatri ringan cao2x berjumlah sekitar 1.000 prajurit tiba dan membantai penduduk. Zhao Yun segera mengambil Tombak peraknya dan menaiki kudanya untuk beraksi. Ketika itu dia melihat bahwa diantara para prajurit itu ada wajah yang dia kenal yang dijadikan tawanan. Tawanan itu adalah Mi Zhu, dibelakang Mi Zhu ada seorang jendral yang memegang pedang besar. Pasukan itu adalah milik Cao Ren dan jendral itu bernama Chunyu Dao. Setelah menangkap Mi Zhu, dia sedang ingin membawanya pada Cao2x untuk membuktikan jasanya.

Zhao Yun berteriak dan berkuda pada pasukan itu, Chunyu Dao maju kedepan dan melawan Zhao Yun. Chunyu Dao menebaskan pedangnya yang besar itu pada Zhao Yun tetapi berhasil ditahan, Zhao Yun kemudian menendangnya sehingga terjatuh dari kudanya dan kemudian menusuk Chunyu Dao sehingga tewaslah dia. Pasukan Cao2x yang melihat Zhao Yun berhasil mengalahkan jendralnya segera melemparkan senjatanya dan lari ketakutan. Mi Zhu pun akhirnya dibebaskan. Kemudian dia membawa Mi Zhu dan Lady Gan pergi dari situ. Mereka berkuda menuju Jembatan Chang Ban.

Disana telah berdiri Zhang Fei yang sedang berjaga2x seorang diri.

Segera ketikadia melihat Zhao Yun, Zhang Fei berkata, "Zhao Yun, kenapa kau mengkhianati tuan kita ?"

"Aku terlambat karena aku mencari keluarga tuanku, apa maksudmu mengatakan aku berkhianat ?" Tanya Zhao Yun.

"Jika bukan karena Jian Yong tiba sebelum kau dan menceritakan kejadiannya padaku, aku sekarang mungkin sudah membunuhmu."

"Dimanakah tuan kita ?" Tanya Zhao Yun.

"Tidak terlalu jauh, Didepan sana." Kata Zhang Fei.

"Antarlah Lady Gan kepada Tuan Liu Bei. Aku akan kembali mencari Lady Mi," Kata Zhao Yun kepada prajuritnya, dan dia segera kemabli kemedan pertempuran.

Tidak lama kemudian dia bertemu denan seorang pemimpin bersenjatakan tombak dengan gagang besi dan membawa pedang yang digantungkan dipunggunya, dia membawa sekitar 10 penunggang kuda lainnya. Tanpa mengucapkan kata2x apapun, Zhao Yun segera mengejar mereka dari belakang dan membunuh para pengawalnya dan bertarung dengan pemimpinnya itu, Zhao Yun lalu melompat pada pemimpinnya itu dan mendorong dia hingga jatuh ketanah, sekarang keduanya sedang bergulat ditanah.

Ketika sedang bertarung begitu, Zhao Yun berusaha merebut pedang dari punggung pemimpin itu. Begitu terbuka pedangnya, langsung kepala pemimpin itu terpenggal. Dia kemudian mengetahui bahwa yang mati itu adalah Xiahou En, pembawa pedang cao2x. Dan pedang yang dibawa dipunggung Xiahou En adalah pedang Cao2x. Cao2x memiliki dua bilah pedang, yang satu bernama "Pedang Langit"(Tien Xia Dao) yang lainya disebut "Pedang Sinar"(Ching Hung Dao). Pedang Langit adalah senjata yang umumnya cao2x selalu pakai disisinya, sementara yang lainnya dibawa oleh pembawa pedangnya. Pedang sinar ini dapat memotong besi semudah memotong lumpur dan tidak ada pedang yang memiliku ujung lebih tajam dari pada pedang ini. Hawa pedangnya saja sanggup membelah tubuh manusia dari jarak beberapa meter.

Sebelum bertemu Zhao Yun, Xiahou En diperintahkan untuk menjarah rakyat. Sungguh sebuah kebetulan dia bertemu Zhao Yun dan mati ditangannya. Nama pedangnya terukir dibatang pedangnya dengan tulisan dari tinta emas jadi dia langsung mengetahui betapa berharganya pedang ini. Kemudian dia membawa pedang itu disisinya dan naik kembali keatas kudanya. Dia baru sadar ternyata sudah tidak ada seorang prajuritpun yang mengikutinya dan dia benar2x sendirian sekarang.

Walaupun begitu, dia tidak berpikir untuk kemabali sedikitpun sebelum menemukan Lady Mi dan putra Tuannya. Dia berkuda kesana dan kemari, kegaris depan dan belakang, dia dia bertanya pada setiap orang yang ditemuinya.

Ditengah perjalanannya ada seorang yang berkata, "Seorang wanita dengan anak yg digendongnya dan juga kakinya yang terluka sehingga dia tidak bisa jalan sedang terbaring di rumah tuan itu, kau dapat melalui lubang didinding itu untuk menemuinya."

Zhao Yun segera pergi kesana, disamping sumur tua dibelakang lubang tembok itu, duduklah seorang ibu dengan anaknya yang didekapnya erat2x dan dia sedang menangis.

Zhao Yun segera berlutut dihadapannya saat itu juga.

"Anakku akan selamat karena engkau telah disini", Kata Lady Mi, "Kasihanilah dia jendral ! Jagalah dia karena dia adalah satu2xnya darah dan daging ayahnya. Bawalah dia kepada ayahnya dan aku dapat mati dengan tenang."

"Ini adalah kesalahanku sehingga kau menderita, nyonya." Balas Zhao Yun, "Tetapi kita tidak perlu berkata apa2x lagi, segeralah naik keatas kudaku/ Sementara aku akan berjalan disampingmu dan melindungimu sampai kita berhasil bertemu dengan tuanku."

Lady Mi menjawab, "Aku tidak dapat melakukan itu. Apa yang akan dapat engkau lakukan tanpa kudamu itu ? Tetapi anak itu, aku percayakan dia padamu. Aku telah terluka parah dan tidak memiliki harapan untuk hidup. Aku harap kau segera membawa dia dan pergi. Jangan kau pikirkan aku lagi !"

"Aku mendengar teriakan tentara," Kata Zhao Yun, "Prajurit musuh akan segera sampai kemari kapan saja. Aku harap kau cepat naik keatas kuda."

"Tetapi aku tidak dapat bergerak," Kata Lady Mi, "Cepatlah kau pergi, jgn sampai kita berdua terjebak disini."

Dan dia segera memberikan anaknya pada Zhao Yun.

"Bawalah anak itu !" Pinta Lady Mi, "Hidupnya dan keselamatannya semua sekarang kuserahkan padamu." Dia mencium kening anaknya dan mendoakan keselamatannya.

Lagi dan lagi Zhao Yun bersujud meminta sang ibu untuk naik keatas kudanya, tetapi lady Mi menolaknya.

Lalu teriakan prajurit terdengar makin mendekat, Zhao Yun segera berbicara dengan kasar, "Jika kau tidak melakukan apa yang kukatakan, apakah yang akan terjadi jika prajurit sampai kemari ?"

Saat itu beberapa prajurit cao2x telah tiba disana dan Zhao Yun segera melawan mereka dan membunuh mereka.

Ketika Hal itu terjadi, Lady Mi meletakan anaknya ditanah dan dia pun berusaha berdiri dan melompat kedalam sumur tua itu. Dia meninggal dunia dengan mengorbankan nyawanya demi keselamatan anaknya.

Melihat Lady Mi telah melompat kedalam sumur, maka tidak ada hal lain lagi yang harus dilakukan disana. Zhao Yun segera meruntuhkan tepi sumur dan menutup sumur itu dengan bebatuan agar mayat Lady Mi tidak dirusak ataupun dicemarkan musuh, dia membuatkan kuburan bagi Lady Mi. Kemudian dia melonggarkan baju Zirahnya dan membungkus anak bayi itu dengan pelindung dadanya. Dia menaruh anak itu didalam jubah didadanya. Kemudian dia segera mengambil tombak peraknya dan menaiki kembali kudanya.

Zhao Yun baru berkuda belum jauh dari tempat itu dimana kemudian dia melihat pasukan musuh yang besar dipimpin oleh Yan Ming, salah satu jendral Cao Hong. Jendral ini menggunakan tombak dua sisi bermata tiga dan menantang bertarung. Tetapi Zhao Yun segera mengalahkannya dan membunuhnya hanya dalam beberapa jurus dan membuat pasukan musuh mundur.

Zhao Yun bergerak lagi menuju arah timur laut dan tidak lama kemudian dia melihat lagi ada pasukan yang menghalangi jalannya. Didepan pasukan itu ada seorang jendral memimpin, dibenderanya tertulis "ZHANG HE DARI HE JIAN". Zhao Yun yang menyadari bahwa dibelakangnya ada pasukan mengejar dan didepannya jalannya dihalangi segera berusaha menerobos kepungan pasukan seorang diri. Zhang He dengan tombaknya melawan Zhao Yun. Mereka bertarung selama 50 jurus, tetapi Zhang He masih dapat bertahan. Zhao Yun tidak dapat bertarung dengan leluasa, ditambah ada anak yang harus dilindunginya maka dia memutuskan untuk mundur dan mencari jalan lain. Zhang He memerintahkan pasukannya unutk menghalanginya, tetapi Zhao Yun seperti macan terluka segera menebas dan menusukan tombaknya keselilingnya, pasukan Zhang He berjatuhan disekliling Zhao Yun seperti daun berjatuhan dimusim gugur.

Zhang He mengejarnya dan Zhao Yun berpikir dapat mengecohnya menuju jalan kecil, tetapi tiba2x dia terjatuh kedalam parit2x. Zhang He tiba dan segera ingin menusukan tombaknya pada Zhao Yun. Zhao Yun yg melihat kematian didepan matanya segera berpikir "Inilah saatnya, aku akan segera mati !!!" Tetapi tiba2x dari badannya muncul sinar terang dan Zhang He segera menutup matanya karena silau sekali seluruh prajurit yang mengepung parit2x itu segera menutup matanya dan mundur, kuda yang terjatuh itu tiba2x meloncat tinggi dan kemudian mendarat lagi dengan selamat diatas tanah.

Hal ini menakutkan Zhang He dan pasukannya, yang segera mundur dan menghentikan pengejaran. Zhao Yun yang melihat hal itu segera berhenti sebentar dan melihat keadaan Liu Chan yang berada didadanya, ajaibnya bayi itu tertidur pulas sekali. Dia berkata dalam dirinya, "Jika bukan karena keberuntungan putra tuanku ini, aku pasti sudah mati tadi."

Kemudian dia segera melanjutkan perjalanannya, tak lama kemudian dia mendengar suara dari belakang yang berteriak. "Zhao Yun, Berhenti kau !!!" dan pada saat yang bersamaan dia melihat ada dua jendral datang dari arah depannya.

Ma Yan dan Zhang Ji adalah dua jendral yang mengejarnya dari belakang sedangkan Jiao Chu dan Zhang Neng adalah dua jendral yang menghalanginya didepan. Keadaanya sungguh terdesak, tetapi Zhao Yun tidak takut ataupun menyerah.

Ketika orang2x Cao2x terus menekannya, Zhao Yun melawan mereka sekuat tenaga, para prajurit sudah mengepungnya, Zhao Yun melawan mereka dengan tombaknya. Kemudian ke 4 jendral itu berusaha membunuhnya, Zhao Yun segera melawan mereka, dia berhasil membunuh Ma Yan dengan menebaskan tombaknya dan Zhang Zi dengan menusuknya, tetapi Zhang Zi menarik tombak peraknya Zhao Yun dan tombak itu terlepas dari tangannya dan tetap tertancap dibadan Zhang Zi. Kedua jendral lainnya menyuruh prajurit2xnya menangkap Zhao Yun, tetapi dengan segera Zhao Yun mengeluarkan pedang berharganya. ketika dia mengeluarkan pedang itu, pedang itu mengeluarkan sinar berwarna hijau kebiru-biruan. Ketika dia menebaskan pedang itu, hawa pedangnya langsung memenggal prajurit yang berada disekelilingnya. Pulahan prajurit mati dengan terpenggal dan ratusan lainnya terluka. Jiao Chu dan Zhang Neng segera maju kedepan, Zhao Yun menebaskan pedangnya kebadan mereka dan mereka pun langsung mati. Tidak ada perisai, baju zirah apapun yang dapat menahan serangan pedang itu. Zhao Yun bahkan tidak perlu berusaha susah2x untuk menggunakan kekuatannya, dia hanya menebaskan pedang itu dan darah segera bercucuran seperti air mancur kapanpun pedang itu menebas. Lalu ke 4 jendral itu akhirnya tewas dan pasukannya ketakutan dan lari melihat kehebatan Zhao Yun. Dia segera mengambil kembali tombaknya dan dia membawa tombak ditangan kirinya dan pedang ditangan kanannya. Zhao Yun sekali lagi bebas dan segera bergerak menuju tempat tuannya.

Sekarang cao2x yang berada diatas bebukitan melihat keberanian seorang jendral dibawahnya itu, dia melihat ada seseorang gagah yang mengenakan jubah putih seperti salju dan helm dari perak menaiki kuda putih sedang berusaha menerobos seluruh pasukannya yang berjumlah ratusan ribu prajurit. Seorang jendral yang keberaniannya tidak ada yang dapat menyamai didunia ini. Lalu cao2x bertanya pada pengikut2xnya apakah mereka mengetahui nama orang itu. Tidak ada seorang pun yang mengenalinya.

Lalu Cao Hong berkuda turun dari atas bukit dan berteriak, "Kami ingin mendengar siapakah namamu pendekar !!!"

"Aku adalah Zhao Yun dari ChangShan !!" Jawab Zhao Yun.

Cao Hong segera kembali pada tuannya, yg berkata, "Seorang pemimpin seperti macan !! Aku harus mendapatkannya hidup2x."

Segera dia mengirim perintah kepada seluruh datasmen pasukannya agar tidak ada yang menggunakan panah untuk melukai Zhao Yun. Dia harus ditangkap hidup2x.

Pasukan Cao2x yang berjumlah ratusan ribu itu berusaha untuk menangkap Zhao Yun. Tetapi Zhao Yun tidak mau menyerah, dengan seluruh kekuatannya, seorang diri dia berusaha menerobos kepungan musuh tanpa rasa takut sedikitpun, Tak terhitung lagi berapa banyak prajurit Cao2x yang tewas dan terluka karena dirinya. Dia menebas kesegala arah, dan kemanapun dia pergi potongan tubuh dan darah para prajurit2x cao2x berceceran dimana-mana. Keberanian pasukan cao2x menjadi berkurang ketika melihat hal ini, dan mereka banyak yang menyingkir dari jalan Zhao Yun kemanapun dia pergi. Pasukan Elit cao2x yang menghalangi dia pun segera mundur.

Dan akhirnya Zhao Yun berhasil lolos dari bahaya yang sangat, dan Liu Chan aman bersamanya. Selama pembantaian itu berlangsung, Zhao Yun dengan membawa Liu Chan, anak tuannya dibadannya, berhasil menghabisi 2 kelompok bendera pasukan (Sekitar 1.000-1.500 prajurit), mendapatkan pedang pusaka, dan 3 tombak serta membunuh lebih dari 150 orang pasukan elit dan sekitar 50 perwira dan jendral berpangkat tinggi milik cao2x. Yang terluka sedemikian banyaknya sehingga tidak dapat lagi terhitug jumlahnya.

Setelah berhasil keluar dari tekanan, Zhao Yun segera pergi dari medan perang itu. Jubah putihnya telah berubah warna menjadi merah semua akibat terkena cipratan darah, warna kudanya pun sudah kemerah-merahan.

Dalam perjalanannya menuju perbukitan, dia bertemu dengan dua kelompok pasukan yang dipimpin kakak beradik, Zhong Jin dan Zhong Shen. Yg pertama bersenjatakan kampak yang besar sekali, sementara yang lainnya menggunakan tombak bermata kampak.

Segera mereka melihat Zhao Yun, mereka mengenalinya dan berteriak ,"Zhao Yun cepatlah turun dan menyerah !!!"