BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

08 Agustus, 2010

bab 49

Di Altar 7 Bintang, Zhuge Liang memanggil Angin dari Timur.

Di San Xia, Zhou Yu menggunakan api.


Zhou Yu akhirnya jatuh sakit dan segera dibawa ketendanya, para bawahannya satu demi satu segera menemuinya dan menanyakan keadaanya.

Mereka saling berpandangan satu dgn yang lainnya dan berkata, "Sungguh disayangkan jendral kita jatuh sakit diwaktu pasukan cao2x mengancam kita dengan kekuatan besarnya. Apa yang harus kita lakukan jika cao2x menyerang ?"

Utusan segera dikirim kepada Sun Quan, sementara tabib2x melakukan yang terbaik untuk menyembuhkan penyakit Zhou Yu. Lu Su yang sedih atas kejadian ini, segera pergi menemui Zhuge Liang untuk meminta saran.

"Apa yang kau pikirkan mengenai hal ini ?" Kata Zhuge Liang.

"Ini adalah keberuntungan buat cao2x dan petaka bagi kita." Kata Lu Su.

"Aku dapat menyembuhkannya," Kata Zhuge Liang tertawa.

"Jika kau dapat maka seluruh Wu akan sangat berterima kasih." Kata Lu Su.

Lu Su memohon agar Zhuge Liang segera menemui Zhou Yu. Mereka masuk dan Lu Su langsung mendekat Zhou Yu diranjangnya.

"Bagaimana keadaanmu jendral ?" Tanya Lu Su.

"Jantungku sangat sakit. Sekarang aku sangat pusing dan letih."

"Apakah kau telah memakan obat2xan yang disediakan untukmu ?"

"Kerongkonganku tidak mampu menelan obat2xan itu."

"Aku menemui Zhuge Liang dan dia berkata dapat menyembuhkanmu. Dia berada diluar sekarang dan aku akan memanggilnya jika kau mau."

"Mintalah dia masuk."

Zhou Yu memerintahkan Pelayannya untuk membantunya duduk dan Zhuge Liangpun masuk.

"Aku tidak melihatmu selama beberapa hari." Kata Zhuge Liang, "Tidak kukira kau sakit seperti ini."

"Bagaimana seseorang dapat memastikan ? Kita selalu dimainkan oleh keberuntungan baik buruk maupun baik."

"Ya, angin dan awan tidak dapat diukur. Tidak ada yg dapat menduga kapan mereka datang dan pergi. Tetapi benarkah begitu ?"

Zhou Yu menjadi pucat sekarang, lalu Zhuge Liang melanjutkan, "Kau merasa sangat tertekan, bukankah begitu ? Seperti masalah2x bertumpuk2x membuat jantungmu sulit untuk berdetak. "

"Ini adalah seperti yang kurasakan saat ini." Kata Zhou Yu.

"Kau memerlukan obat penenang unutk melepaskan rasa tegang dan membuatmu santai."

"Aku telah memakan obat penenang tetapi tidak ada gunanya."

"Kau harus membiarkan detak nadimu teratur terlebih dahulu sebelum obat2xan itu memiliki efek."

Zhou Yu mulai berpikir bahwa Zhuge Liang mengetahui masalahnya dan mencobai dia.

"Apa yang harus kulakukan agar dapat menghasilkan keadaan seperti itu ?" Kata Zhou Yu.

"Aku tahu satu cara untuk mendapatkan keadaan itu." Balas Zhuge Liang.

"Aku harap kau memberitahu padaku"

"Zhuge liang meminta alat menulis dan mengirim para pelayan agar pergi dan lalu dia menuliskan beberapa kata.

'UNTUK MENGALAHKAN CAO2X, KAU HARUS MENGGUNAKAN API;
SEMUA SUDAH SESUAI KEINGINANMU, TETAPI KURANG ANGIN DARI TIMUR;'

Lalu dia memberikan ini kepada Zhou Yu, dan berkata, "Ini adalah sumber dari sakitmu."

Zhou Yu membaca kata2x itu dengan terkejutnya dan hal ini membuat Zhou Yu yakin bahwa Zhuge Liang adalah lebih dari sekedar manusia. Dia kemudian menceritakan seluruh kejadiannya pada Zhuge Liang.

Lalu Dia berkata, "Karena sekarang kau sudah tahu sumber dari sakitku, apa rekomendasimu untuk pengobatannya? Aku memerlukan obat ini dengan segera."

"Aku tidak membunyai bakat apapun. "Kata Zhuge Liang, "Tetapi aku memiliki suatu cara khusus dari seorang manusia yang memiliki bakat luar biasa yang darinya aku menerima buku berjudul 'HUI SHU'(Metode Tersembunyi/ Cara khusus). Aku dapat memanggil angin dan menurunkan hujan. Karena kau memerlukan angin tenggara, jendral, kau harus membangun sebauh altar di sebelah selatan bukit, sebuah altar 7 bintang (Qi Gang Ji Tan). Tingginya haruslah 9 Chi (Sekitar 3 Meter) setiap tingkatnya dan ada 3 tingkat. Tempat itu harus dikelilingi oleh 120 pengawal membawa bendera yang akan kutentukan nanti. Di altar ini aku akan meminta langit memberikan angin dari tenggara selama 3 hari dan 3 malam, apakah itu cukup ?"

"Tidak perlu 3 hari penuh, "Kata Zhou yu,"Satu hari angin kencang sudah dapat memenuhi rencanaku. Tetapi hal ini harus dilakukan secepatnya."

"Aku akan mendatangkan angin selama 3 hari dimulai dari hari ke 20 bulan ini. Apakah kau menyetujui hal ini ?"

Zhou Yu sangat senang dan segera berdiri dari tempat duduknya untuk memberikan perintah yang diperlukan. Dia memerintahkan agar 500 orang segera dikirim keatas gunung untuk membangun altar dan dia memberikan 120 orang pengawal dan bendera sesuai dengan permintaan Zhuge Liang.

Zhuge Liang lalu berpamitan dan dia segera pergi bersama Lu Su ke atas gunung dimana mereka mengukur tempat itu. Dia memerintahkan agar prajurit membangun altar dari tanah merah yang berada di sebelan tenggara gunung itu. Seluruh bangunan itu berbentung lingkaran dengan diameter 240 chi(Sekitar 80 Meter), diatasnya altar dibangun sebanyak tiga tingkat dan masing2x setinggi 9 chi (3 M).

Dialtar paling bawah dia menempatkan 28 bendera mewakili 28 posisi langit dan 4 konstelasi bintang. Disebelah timur ada 7 bendera biru, di utara 7 dengan bendera hitam, dibarat ada 7 dengan bendera putih, diselatan ada 7 dengan bendera merah.

Ditingkat kedua dia menempatkan 64 bendera kuning mewakili diagram Pa Kwa, setiap arah mata angin ada 8 bendera.

4 orang disiapkan dialtar tertinggi, masing2x membakai jubah pendeta tao dan jubah sutra hitam yang di bordir dengan lambang Phoenix. Di sisi kiri altar tertinggi berdiri pengawal membawa tiang tinggi sebagai penunjuk arah mata angin. Disebelah kanannya ada pengawal membawa bendera perlambang 7 bintang. Dibelakang sebelah kiri pengawal membawa pedang perlambang kekuasaan langit, dan dibelakang sebelah kanannya membawa Lambang2x tao.

Dibawah altar utama terdapat 44 pengawal membawa bendera, payung, tombak,bendera kuning, kapak, simbol2x kekuasaan dan sebagainya.

Pada hari yang telah ditentukan Zhuge Liang , Dia mandi membersihkan dirinya dan menyucikan dirinya dengan berpuasa. Lalu dia memakai jubah pendeta taonya dan naik keatas altar.

Dia meminta Lu SU untuk kembali kepada Zhou Yu,"Kembalilah kekemah utama dan bantulah jendral menyiapkan pasukannya. Jgn khawatir bahwa doaku ini akan gagal."

Lalu Lu SU segera meninggalkan dia, Kemudian Zhuge Liang memerintahkan pengawalnya bahwa apapun yang terjadi mereka harus tetap diam dan tetap berdoa. Hukuman mati akan diberikan bagi mereka yang melanggar.

Kemudian dengan langkah yang anggun dia menaiki altar, menghadap arah timur, membakar dupa dan membasahi bendera2x dengan air suci. Setelah ini selesai dia memandang langit dan berdoa mengucap mantra. Doa ini kemudian selesai dan dia kembali ketendanya. Setelah istriahat sejenak, dia mengijinkan para pengawal yang ada disitu untuk beristirahat dan makan.

3 kali hari itu dia naik keatas altar dan 3 kali juga dia turun, tetapi belum ada tampak tanda2x angin berubah.

Pada Saat itu, Zhou Yu dengan Cheng Pu dan Lu Su serta pejabat milter lainnya, duduk menunggu ditenda utama sampai angin tenggara bertiup dan serangan dapat dilakukan. Utusan segera dikirim kepada Sun Quan untuk mempersiapkan bala bantuan dan menyerang bersama-sama.

Huang Gan dan kapal2xnya yang telah dipersiapkan membawa bahan peledak sebanyak-banyaknya juga telah bersiap di pelabuhan utama, dia membawa 20 kapal dengan bahan peledak dan unjung kapalnya di pasangi tombak besar agar dapat menancap pada kapal musuh, di geladak kapalnya juga banyak sekali benda2x mudah terbakar. Kapal2x ini juga dilapisi oleh ter yang mudah terbakar. Di anjungan utama bendera naga hitam dikibarkan. Seluruh kapal tempur telah disiagakan dan kemudi kapal telah dimodifikasi agar kapal dapat berlayar lebih cepat dengan bantuan angin. Semua telah siap dan hanya tinggal menunggu perintah.

Sementara itu, kedua mata2x cao2x, Cai He dan Cai Zhong, sedang dijaga dengan ketat diluar kemah utama dan jauh dari tepi sungai. Mereka setiap hari dijamu dan dibuat senang. Mereka tidak diperkenankan mengetahui rencana persiapan pasukan Zhou Yu. Penjagaan begitu ketak sehingga tidak ada informasi sekecil apapun yang dapat diterima oleh mereka.

Sementara itu, Zhou Yu masih dengan gelisah menunggu ditendanya akan datangnya angin tenggara, utusan datang menemuinya bahwa Sun Quan dengan Armada Kedua Wu telah tiba dan membuang jangkar 60 Li dari kemah utama. Kekuatan 200 kapal tempur utama dan lebih dari 1000 kapal pendukung kelas jelajah dan kelas serbu juga telah siap. Mereka menunggu perintah dari Komandan Utama.

Lu Su lalu memerintahkan agar seluruh pimpinan pasukan bersiap, kapal2x dan senjata mereka serta pasukan harus sudah berada didalam kapal segera. Hukuman mati diberikan bagi mereka yang terlambat. Para prajurit Wu segera pergi kekapalnya masing2x dan siap bertempur.

Tetapi Langit masih tampak cerah dan angin yang ditunggu belum datang, dan malam haripun tiba tapi angin yang dijanjikan belumlah tiba.

"Kita telah diperdayai," Kata Zhou Yu, "Bagaimana mungkin ada angin tenggara ditengah musim dingin ?"

"Zhuge Liang tidak mungkin menipu kita." Balas Lu Su.

Kira2x beberapa jam sebelum tengah malam, suara angin berhembus terdengar. Segera bendera dan panji2x perang berkibaran dan ketika Zhou Yu keluar untuk memastikan, dia melihat mereka semua berkibar kearah barat laut. Lalu dengan waktu singkat angin tenggara berhembus kuat sekali.

Zhou Yu tersenyum tetapi tidak lama dia menjadi takut. Dia takut atas kekuatan dari orang yang membantunya mendapatkan angin ini.

Dia berkata, "Dia benar2x mempunyai kekuasan atas langit dan bumi. Cara2xnya tidak dapat diperhitungkan, Sudah seperti dewa. Dia tidak dapat dibiarkan hidup dan membahayakan dataran selatan suatu hari nanti. Kita harus membunuhnya sekarang untuk menyingkirkan bencana di masa depan."

Lalu Zhou Yu memanggil kedua jendralnya, Ding Feng dan Xu Sheng dan berkata pada mereka, "Masing2x dari kalian bawalah 100 prajurit, yg satu melalui sungai dan yang lain melalui jalan darat menuju altar dibagian bukit selatan. Segera setelah sampai disana, tanpa perlu bertanya apapun juga atau memberikan alasan, segeralah tangkap dan penggal Zhuge Liang. Hadiah besar akan diberikan pada mereka yang membawa kepalanya kembali padaku."

Xu Sheng dan Ding Feng segera pergi menjalankan tugas mereka, Xu Sheng memimpin pasukan kapak dan panah melalui sungai. Sementara Ding Feng membawa pasukan pemanah berkuda. Angin tenggara mengencang sementara mereka pergi.

Ding Feng yang pertama kali sampai. Dia melihat pengawal masih memegang bendera. Dia segera turun dari kudanya dan bergerak keatas altar, dengan pedang ditangan dia naik. Tetapi Diatas Zhuge Liang telah tidak ada.

Ketika dia bertanya pada pemegang bendera disana, mereka berkata padanya, "Dia telah turun."

Ding Feng segera mencari disekitar perbukitan disana sampai kepinggir sungai, Disana dia bertermu dengan Xu Sheng dan mereka menggabungkan kekuatan.

Kemudian seorang prajurit mengatakan bahwa, "Sesaat tadi, ada perahu kecil menepi disekitar tepi sungai dan Zhuge Liang terlihat menaiki perahu itu. Lalu Perahu itu segera pergi."

Xu Sheng dan Ding Feng lalu mengejarnya, dan karena angin yang kencang, tidak berapa saat mereka bertemu dengan perahu itu.

Xu Sheng lalu menuju geladak kapalnya ketika telah dekat dan berteriak, "Jangan pergi, Guru Naga ! Jendral meminta kehadiranmu."

Zhugre Liang yang duduk ditengah perahu itu hanya tertawa keras sekali dan berkata, "Kembalilah dan katakan pada jendral agar memanfaatkan angin ini dengan baik. Katakan pada dia aku pergi dahulu untuk mempersiapkan mantra lainnya dan aku akan menemui dia lain waktu."

"AKu harap tunggulah sebentar," Teriak Xu Sheng. "Aku memiliki hal penting untuk kukatakan padamu."

"Aku telah mengetahui semuanya bahwa Zhou Yu tidak akan melepaskanku dan ingin membunuhku. Oleh sebab itu mengapa Zhao Yun berada disini. kau lebih baik tidak mendekat."

Melihat bahwa perahu yang dikejarnya lebih lambat, Xu Sheng berpikir bahwa dia pasti akan dapat mengejarnya dan oleh karena itu tetap mempertahankan pengejarannya.

Lalu ketika dia telah sangat dekat, Zhao Yun menyiapkan busur dan anak panahnya lalu berdiri diatas geladak kapalnya dan berteriak, "Kau tahu siapa aku, dan aku datang untuk mengawal Guru Naga. Kenapa kau mengejarnya ? Satu panah cukup untuk membunuhmu, hanya saja hal itu akan menyebabkan kita berperang dan membatalakan perdamaian diantara kita. Aku akan memanah dan memberimu bukti kemampuanku."

Lalu dia memanah dan anak panah itu memotong tali penyangga layar utama perahu musuh. Lalu Zhao Yun meminta anak buahnya unutk mengembangkan layar penuh dan segera mereka menghilang dikejauhan malam.

Ditepi sungai Ding Feng menunggu. Setelah Xu Sheng menepi dia berkata, "Zhuge Liang terlalu pintar untuk siapapun dan Zhao Yun adalah yang terberani dari yg terberani. Kau ingat apa yang dilakukannya di Dang Yang dan di Chang Ban Po ? Yang dapat kita lakukan sekarang adalah kembali dan melapor."

Lalu mereka kembali kekemah utama dan memberitahu Zhou Yu tentang persiapan yang Zhuge Liang lakukan untuk memastikan keselamatannya. Zhou Yu sangat bingung dengan pandangan jauh dan dalam musuhnya itu.

"Aku tidak akan pernah tenang lagi siang maupun malam sementara dia masih hidup." Kata Zhou Yu.

"Paling tidak tunggulah sampai kita selesai menghadapi Cao2x." Kata Lu Su.

dan Zhou Yu pun mengikuti saran ini.

Setelah mengumpulkan para jendral, Zhou Yu memerintahkan Gan Ning, "Bawalah Cai Zhong dan pasukannya dan pergilan melalui selatan membawa bendera cao2x, sampai kau tiba dihutan hitam dibalik markas musuh. Lalu kau harus menyerang depot persediaan musuh dan bakarlah, itu akan menjadi signal penyerangan. Cai He akan kutahan disini untuk tujuan lain."

Perintah berikutnya, "Taishi Chi kau pimpinlah 2.000 prajurit dan secepatnya pergi ke Huang Zhou untuk memotong jalur komunikasi musuh dengan He Fei. Ketika mendekat kemah musuh, kau harus memberikan signal juga. Dan jika kau melihat bendera merah, itu adalah Sun Quan tuan kita dengan bala bantuannya."

Gan Ning dan Taishi Chi bergerak terlebih dahulu karena mereka menuju tempat yang terjauh.

Lalu Lu Meng dikirim ke hutan hitam dengan 3.000 prajurit unutk membantu Gan Ning yang diperintahkan membakar persediaan pasukan cao2x. Ling Tong dikirim dengan 3.000 prajurit menuju perbatasan antara Yi Ling dan harus segera menyerang ketika signal api dari hutan terlihat. 3.000 Prajurit juga dipimpin oleh Dong Xi untuk pergi ke Han Yang untuk menangkap musuh yang lari menuju sungai Han, Signal pasukan ini adalah bendera berwarna putih. 3.000 prajurit dikirim dibawah Pan Zhang untuk membantu pasukan ini.

Ketika seluruh jendral2x itu telah berangkat. Huang Gai segera mengirim utusan pada cao2x bahwa dia akan membelot. Huang Gai segera berlayar dengan ke 20 kapal "api"nya. 4 kelompok kapal2x juga dikirim dibelakang pasukan Huang Gai untuk membantunya.

Ke 4 kelompok kapal ini masing terdiri dari 300 kapal dengan kelas jelajah dan serang. Ke 4 komandan kelompok kapal ini adalah Han Dang, Zhou Tai, Jiang Qin dan Chen Wu. 20 kapal tempur besar berada didalam setiap kelompok ini. Zhou Yu dan Cheng Pu berada diatas kapal komando dan membawa lebih dari 100 kapal tempur besar dan 500 kapal jelajah. Ding Feng Dan Xu Sheng menjaga mereka dengan memimpin armada kapal serang sebanyak 1000 kapal dimasing2x sisi. Lu Su dan Kan Ze serta para penasehat lainnya ditinggalkan untuk menjaga kemah dan menjadi pos komando utama untuk mengkomunikasikan jalannya pertempuran. Mereka mempersiapkan pasukan pemberi signal diatas bukit yang tinggi. Cermin dan api digunakan untuk berkomuniskasi. Cheng Pu sangat terkesan dengan pengaturan yang dibuat Zhou Yu.

Lalu datang utusan membawa mandat dari Sun Quan untuk membuat Lu Xun menjadi pemimpin pasukan bantuan dari Sun Quan. Dia diperintahkan pergi ke QI Chun. Sun Quan memimpin pasukan dibelakang Lu Xun. Lu Xun juga mengirim dua unit komando unutk mengkoordinasikan serangan, satu dibukit barat untuk membuat signal api dan cermin dan yang lainnya di bukit selatan untuk signal bendera.

Setelah semuanya siap, pasukan pun bergerak ketika hari menjelang subuh.

Liu Bei berada di Xiakou menunggu dengan cemas atas kedatangan Zhuge Liang. Lalu dia melihat sekelompok kapal, dipimpin oleh Liu Qu yang datang untuk menanyakan bagaimana keadaan peperangan.

Liu Bei memanggil dia untuk naik keatas menara komando dan berkata, "Angin tengara telah bertiup dan Zhao Yun telah datang untuk menjemput Zhuge Liang."

Tidak lama setelah itu, Datanglah satu kapal dan Liu Bei mengetahui bahwa itu adalah Zhuge Liang.

Lalu Liu Bei dan Liu Qi segera turun dan menyambut kedatangan Zhao Yun dan Zhuge Liang yang turun dari kapal.

Liu Bei sanat senang dan setelah mereka saling mengucap salam, Zhuge Liang berkata, "Tidak ada waktu untuk berbincang-bincang sekarang ini. Apakah prajurit dan kapal2x perang kita telah siap ?"

"Mereka telah lama menunggu," Jawab Liu Bei, "Merekah hanya menunggu anda untuk menunjukan bagaimana mereka akan digunakan."

Ketiga orang itu masuk kedalam tenda komando dan duduk ditempatnya masing2x.

Zhuge Liang segera mengeluarkan perintah, "Zhao Yun dengan 3.000 prajurit harus menyebrangi sungai dan pergi ke hutan hitam melalui jalan kecil. Dia harus memilih tempat dengan pepohonan yang lebat dan menyiapkan penyergapan. Malam ini setelah lewat tengah malam, Cao2x akan melalui jalan itu. Ketika 1/2 dari pasukannya telah lewat, hutan itu harus dibakar. Cao2x tidak akan dihancurkan seluruhnya tetapi banyak yang akan tewas."

"Disana ada dua jalan." Kata Zhao Yun, "Satu menuju daerah selatan dan yang lainnya ke Jing Zhou. Aku tidak tahu jalan mana yang akan dia pilih."

"Jalan selatan terlalu berbahaya. Cao2x pasti akan mencari jalan menuju Jing Zhou, Sehingga dia dapat menuju Xu Chang."

Lalu Zhao Yun segera pergi menjalankan perintah.

Kemudian Zhuge Liang berkata pada Zhang Fei, "Kau harus membawa 3.000 prajurit melalui pinggir sungai dan memotong jalan menuju Yi Ling. Kau akan menyergap mereka di lembah Hu Lu. Cao2x tidak akan berani pergi keselatan Yi Ling, dia akan pergi keutara Yi Ling. Esok hari, setelah hari hujan, dia akan berhenti untuk beristirahat. Segera setelah asap terlihat dari tungku memasak, kau akan membakar sisi bukit. Kau tidak akan menangkap cao2x, tetapi kau telah melakukan jasa besar."

Lalu Zhang Fei segera pergi. Kemudian dia memanggil Mi Zhu, Mi Fang dan Liu Feng. Mereka diperintahkan membawa 3 kelompok tentara masing2x berjumlah 3.000 prajurit. Dan mereka harus pergi berpatroli disepanjang sungai untuk mengambil ramapsan perang yang tertinggal atau terjatuh dan menangkap tentara cao2x.

Kemudian ketiganya pergi. Kemudian Zhuge Liang berkata pada Liu Qi, "Daerah disekitar Wu Chang sangatlah penting dan aku harap kau menguasai daerah itu dengan pasukanmu dan tempatkan mereka di posisi2x strategis. Cao2x, setelah kalah, akan segera lari kesana dan kau dapat menangkapnya. Tetapi kau tidak boleh meninggalkan kota tanpa alasan yang kuat."

Dan Liu Qi segera berangkat.

Lalu Zhuge Liang berkata pada Liu Bei, "Aku harap kau tetap tenang dan duduk diatas menara itu untuk melihat Zhou Yu melakukan rencana besarnya malam ini."

Guan Yu yang dari tadi duduk saja dan tidak mendapat perintah segera bangun dan berkata, "Sejak hari pertama aku ikut dengan kakakku kemedan perang bertahun-tahun yang lalu. Aku tidak pernah ditinggal dibelakang. Sekarang perang besar sedang terjadi dan tidak adakan tugas untukku ? Apa yang kau maksudkan oleh hal ini ?"

"Kau tidak perlu terkejut. Aku menginginkan kemampuanmu digunakan hanya untuk tugas yang sangat penting. hanya saja ada sesuatu yang menghalangiku untuk mengirimmu." Kata Zhuge Liang.

"Apa yang dapat menghalangi dirimu ? aku harap kau memberitahukannya padaku ."

"Cao2x pernah baik padamu dan kau tidak dapat tidak untuk merasa perlu membalas budi. Sekrang ketika pasukannya telah dikalahkan, dia pasti akan pergi menuju Lembah Hua Rong. Jika aku mengirimmu untuk menjaga tempat itu, kau pasti akan membiarkannya pergi. Jadi aku tidak mengirimmu."

"Kau sangat penuh pertimbangan, Penasehat. Tetapi walaupun dia pernah memperlakukanku dengan sangat baik, tetapi aku telah membunuh dua jendral lawan untukknya, Yan Liang dan Wen Chou, sebagai balas budiku disamping aku juga menghentikan pengepungan atas dirinya. Jika aku bertemu dengannya saat ini, aku pasti akan sulit melepaskannya."

"Tetapi bagaiman jika kau melepaskannya ?"

"Kau dapat menghukumku dengan hukum militer."

"Jika memang begitu maka tulislah pernyataanmu diatas selembar kertas."

Lalu Guan yu menulis surat format dan memberikannya pada Zhuge Liang.

"Bagaimana jika cao2x tidak melewati daerah itu ?" Kata Guan Yu.

"Aku akan memberikan pernyataan tertulis padamu bahwa dia akan lewat disana." Lalu Zhuge Liang melanjutkan, "Dibukit dekat lembah Hua Rong, kau akan mengumpulkan kayu dan jerami untuk membuat asap dan menipu cao2x untuk datang."

"Jika cao2x melihat api maka dia akan mencurigai ada jebakan dan tidak akan datang." Kata Guan Yu.

"Kau sungguh berpikir sederhana," Kata Zhuge Liang, "Apakah kau tidak mengerti taktik perang lebih dari itu ? Cao2x merupakan ahli siasat, tetapi kau dapat menipunya kali ini. Ketika dia melihat asap, dai akan berpikir itu adalah rumah pertanian dan akan mengambil resiko pergi kearah sana. Tetapi jangan kau biarkan kebaikan hatimu mengatur apa yang harus kau lakukan."

Lalu Guan Yu pergi dan membawa anak angkatnya Guan Ping dan juga Zhou Cang serta 500 pasukan pedang yang dilatihnya.

Kata Liu Bei, "Adiku itu memiliki rasa kebenaran yang tinggi sekali. Aku khwatir cao2x akan datang kejalan itu dan adikku akan melepaskannya."

"Aku telah melihat bintang akhir2x ini dan pemberontak cao2x itu belum ditakdirkan mati. Aku sengaja membuat rencana ini untuk Guan Yu selesaikan."

"Menang benar, hanya sedikit manusia yang memiliki pandangan jauh seperti dirimu." Kata Liu bei.

Kedua orang itu pergi ke Fan Kou dimana mereka melihat rencana Zhou Yu. Sun Qian dan Jian Yong ditinggalkan di Xiakou untuk menjaganya.

Cao2x berada dikemah besarnya dan sedang berbicara dengan para penasehatnya menunggu kedatangan Huang Gai. Angin tenggara bertiup kencang hari itu dan Cheng Yu mendesak agar cao2x memikirkan tindakan pencegahan apabila musuh menggunakan api.

Tetapi Cao2x tertawa dan berkata, "Titik balik matahari dimusim dingin bergantung pada posisi matahari dan tidak ada yang lainnya. Dan mungkin saja terjadi angin dari timur pada suatu saat dan kemudian akan hilang kembali. Aku tidak melihat kita perlu khawatir terhadap hal itu."

Saat itu tiba2x datang perahu kecil dari sisi lain membawa surat dari Huang Gai. Utusan itu langsung menyerahkan surat itu pada cao2x.

Cao2x membaca surat itu dan dia tersenyum. Dia segera pergi menuju kapal komandonya bersama penasehat dan jendral2x yang lain untuk melihat kedatangan Huang Gai.

Dikemah pasukan dataran selatan, ketika malam tiba, Zhou Yu memanggil Cai He dan memerintahkan prajurit unutk menangkapnya dan mengikatnya.

Cai He memprotes dan berkata, "AKu tidak melakukan kesalahan apapun !"

Tetapi Zhou Yu berkata, "Orang macam apakah kau, yang berpikir dapat datang dan berpura2x menyerah kesisiku ? Aku membutuhkan sedikit hal untuk dikorbankan bagi benderaku dan kepalamu akan sanga bagus kupersembahkan pada dewa sungai, jadi aku akan menggunakannya."

Cai He yang tidak dapat melawan tuduhan itu segera berteriak, "Dua orang dari sisimu, Kan Ze dan Gan Ning juga turut serta dalam rencana ini !"

"Ya, Mereka mengerjakan sesuai petunjukku !" Kata Zhou Yu.

Cai He sangat menyesal sekarang dan dia sedih, tetapi Zhou Yu memerintahkan agar Cai He dibawa ke Tepi Sungai dimana bendera hitam telah disiapkan disana, dan setelah menuang arak kesungai dan membakar kertas uang, Cai He segera dipenggal, darahnya dikeluarkan semua dari tubuhnya dan dipersembahkan untuk Panji2x perang Wu.

Setelah upaca selesai, kapal perang segera diperintahkan bergerak. Huang Gai segera pergi terlebih dahulu. Dia hanya menggunakan jubah pelindung dada dan membawa hanya pedang. Dibenderanya tertulis 4 huruf besar 'PEMIMPIN PASUKAN HUANG GAI'. Dengan angin kencang dia menuju ke "tebing merah" (Chi Bi).

Angin Sungguh kencang dan ombak sangat tinggi. Cao2x berada di tengah kelompok kapal2x perang itu, Dia berada dimenara utama kapal komando. Langit sungguh cerah saat itu dan bulan purnama bersinar dan memantulkan sinarnya, membentuk warna2x perak yang indah diatas sungai. Dia membiarkan angin menerpa wajahnya dan lalu tertawa keras sekali karena dia merasa sebentar lagi dia akan mendapatkan keinginannya.

Lalu Prajurit menara pengawas menunjuk kesungai dan berkata, "Seluruh daerah selatan dipenuhi kapal, dan mereka datang dengan bantuan angin."

Cao2x lalu melihat kearah itu dan para pejabatnya berkata padanya bahwa benderanya berwarna hitam dan ada lambang naganya. Dan diantar bendera2x itu ada bendera beasr bertuliskan nama Huang Gai.

"Itu adalah temanku, Huang Gai." Kata dia dengan sungguh senangnya. "Langit berada disisiku hari ini."

Setelah kapal2x huang Gai makin mendekat, Cheng Yu berkata, "Kapal2x itu akan berkhianat. Jangan biarkan mereka mendekat ke "benteng air" kita. "

"Bagaimana kau mengetahui hal itu ?" Tanya Cao2x.

Dan Cheng Yu menjawab, "Jika mereka ingin membelot seharusnya sekarang mereka sudah menurunkan layar dan mulai mendayung karena pada kecepatan ini mereka akan menabrak kita. Angin tenggara sungguh kencang, dan jika mereka ingin berkhianat, bagaimana kita akan mempertahankan diri kita ?"

Cao2x akhirnya mulai mengerti, lalu dia bertanya siapakah yang mau pergi untuk memberhentikan kapal yang akan mendekat itu, dan Wen Pin maju menjadi sukarelawan, "Aku cukup terbiasa berperang di air."

Segera Wen Pin naik kekapalnya dan diikuti oleh 10 kapal perang kelas jelajah lainnya.

Berdiri di buritan kapal, Wen Pin memanggil kapal2x yg bergerak kearahnya, "Kalian kapal2x dari selatan dilarang mendekat ! Ini adalah perintah dari perdana menteri. Berhentilah ditengah sungai !"

Para prajurit meneriaki mereka untuk menurunkan layar. Teriakan itu dijawab dengan tembakan panah dari kapal2x huang gai dan Wen Pin segera mencari tempat berlidung karena tangannya terkena panah. Kekacauan mulai terjadi diantara pasukan Wen Pin, kapal2x Huang Gai dibantu dorongan angin terus melaju.

Ketika kapal tinggal berjalan sekitar 1/2 Li (250 M) dari "benteng air" cao2x. Huang Gan segera mengibaskan pedangnya dan tiba2x ujung2x kapal2x itu menyala dengan api. Huang Gai lalu memerintahkan agar para prajruit di ke 20 kapal itu segera berpindah ke kapal2x yang ada dibelakangnya. Ke 20 kapal itu menjadi panah api yang akan menghantam kelompok aramda cao2x.

Seluruh kapal2x cao2x ada disana, dan kapal2x besarnya terantai satu sama lainnya dan tidak ada kapal yang dapat lepas dan lari. Tiba2x terdengar bunyi ledakan dan kebakaran mulai terjadi disisi kiri. Ledakan itu memuntahkan berbagai bahan mudah meledak kekapal2x yang lain yang dengan bantuan angin segera terbakar hebat sekali.

Malampun berubah menjadi merah membara, sungai di tiga penjuru memantulkan cahaya merah menyala. Tebing2x disekitar tempat itu berubah warnanya menjadi merah darah. Saat itu tampaknya seluruh alam semesta dipenuhi oleh kobaran api.

Cao2x segera pergi menuju Tepi sungai, Huang Gai dengan beberapa puluh prajurit dibelakangnya, segera melompat kesebuah perahu kecil. dan menerobos kobaran api, dia pergi mencari cao2x. Cao2x melihat bahaya sudah mendekat, segera menepi dan turun kedaratan. Zhang Liao berusaha melindungi tuannya itu dengan pasukan elitnya yang lebih dari 1/2nya telah mati terbakar api. Mereka akhirnya berhasil keluar dari kobaran api dan segera menuju kekemah utama.

Huang Gai melihat cao2x sudah sampai ketepi segera mempercepat pasukannya.

Dia mendekat dan memengang goloknya yang tajam segera berteriak, "Kau pemberontak ! jagan lari. Aku Adalah Huang Gai."

Cao2x segera mengerang kesakitan akibat beberapa luka bakar yang diterimanya yang terkena air. Zhang Liao berusaha memapah tuannya itu ketepian dan ketika dia melihat Huang Gai telah mendekat dia segera mengambil busurnya dan memanah Huang Gai dari jarak dekat. Suara berisik dan asap yang tebal menghalangi pandangan Huang Gai dan dia tidak mengetahui ada panah yang diarahkan padanya, Zhang Liao yang juga tidak dapat membidik Huang Gai dengan tepat juga akhirnya hanya mengenai bahu Huang Gai, tetapi hal ini cukup mengejutkan Huang Gai dan membuat Huang Gai terjatuh kedalam Sungai.