BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

08 Agustus, 2010

bab 53

Liu Bei menguasai Jing Zhou,
Seorang jendral Tua Bertempur dgn Guan Yu

Sun Quan bertempur dengan Zhang Liao.


Zhuge Liang meminta Zhang Fei menuliskan diatas surat janjinya untuk berhasil dalam penyerangan.

Kata Zhuge Liang, "Ketika Zhao Yun membawa pasukannya, dia memberikan janji tertulis. Kau juga hrus melakukan hal yang sama sebelum kau menyerang Wu Ling, Jika kau mau menuliskannya maka kau boleh segera membawa orang2xmu dan memulainya segera."

Lalu Zhang Fei segera menulis diatas selembar kertas dan dia dengan pergi dengan senangnya setelah diberikan 3.000 prajurit yang dimintanya. Dia segera berangkat tanpa beristirahat sampai mencapai Wuling.

Ketika Gubernur Wuling, Jin Xuan mendengar ada penyerangan terhadap daerahnya, dia segera mengumpulkan jendral2xnya dan merekrut prajurit serta memberi mereka senjata untuk bersiap menahan serangan dan pasukannya segera keluar dari dalam kota.

Gong Zhi salah satu sekertaris kegubernuran menolak usulan ini, dia berkata, "Liu Bei merupakan keluarga kaisar, seluruh dunia tahu bahwa dia sangat baik dan benar. Ditambah pula Zhang Fei, jendral yang dikirim untuk menyerang kita sangatlah perkasa dan pemberani. Kita tidak akan dapat melawan mereka dalam pertempuran dan berharap akan berhasil. Langkah terbaik yang dapat kita ambil adalah menyerah."

Tetapi Jin Xuan marah besar dan berkata, "Apakah kau ingin berkhianat dan membantu mereka ?"

Jin Xuan segera memanggil pengawalnya dan memerintahkan mereka untuk menghukum mati Gong Zhi.

Para pejabat yang lainnya memohon ampunan untuk Gong Zhi dan berkata, "Akan merupakan suatu pertanda buruk untuk memulai perang dengan membunuh salah satu pejabatmu."

Akhirnya Jin Xuan memerintahkan Gong Zhi pergi. Dia sendiri memimpin pasukan keluar dari dalam kota. Setelah bergerak sejauh 15 li, dia bertemu pasukan Zhang Fei.

Zhang Fei segera berkuda kedepan pasukannya, dgn membawa tombaknya dia berteriak. Jin Xuan berbalik pada para jendral2xnya dan bertanay siapakah yang berani melawan dia, tetapi tidak ada yang menjawab. Mereka semuanya ketakutan.

Akhirnya gubernur itu maju sendiri, dia mengibas-ngibaskan pedangnya. Melihat ada yang maju, Zhang Fei berteriak dengan suara yang memecah jagat raya. Jin Xuan langsung panik ketakutan, dengan muka pucat dia langsung pergi kabur. Lalu Zhang Fei dan pasukannya mengejar mereka dan membantai pasukan Jin Xuan yang tertinggal dibelakang, mereka mengejarnya hingga ketembok kota.

Disini Jin Xuan dikejutkan karena tiba2x dari atas tembok kota, pasukan pemanah, memanahinya. Jin Xuan lalu berteriak menanyakan mengapa mereka memanahinya, lalu munculah Gong Zhi yang berdiri diatas tembok kota.

"Kau akan membawa bencana bagi kota ini karena kau menentang kehendak langit. Rakyat dan aku telah sepakat untuk menyerah pada Paman Kaisar Liu Bei." Kata Gong Zhi.

Dan setelah Gong Zhi selesai berkata-kata, tiba2x ada panah yang menancap diwajah Jin Xuan dan dia jatuh ketanah. Segera setelah itu pasukannya sendiri memenggal kepalanya, dan dengan kepala itu mereka datang dan menghadiahkannya pada Zhang Fei. Gong Zhi lalu keluar dan menyerahkan diri pada Zhang Fei. Zhang Fei memerintahkan agar surat segera dikirim kepada Liu Bei di Gui Yang, segera LiuBei datang ke Wu Ling untuk menenangkan rakyat.

Setelah ini selesai dilakukan, dia menulis surat memberitahukan pada Guan Yu mengenai keberhasilan Zhao Yun dan Zhang Fei.

Guan Yu segera menulis surat dan berkata, "Chang Sha adalah yang terpenting berikutnya. Jika diijinkan aku ingin dikirim merebut tempat itu."

Liu Bei setuju dan mengirim Zhang Fei untuk menggantikan tempat kakaknya berjaga di Xiang Yang. Guan Yu tiba dan menemui kakaknya serta Zhuge Liang.

Zhuge Liang berkata, "Zhao Yun telah merebut Gui Yang dan Zhang Fei mendapatkan Wu Ling. Keduanya telah berhasil mendapatkan tempat itu dengan 3.000 prajurit. Gubernur Chang Sha, Han Xuan, dia tidak pantas kita bicarakan, tetapi disana ada seorang jendral yang hebat, namanya adalah Huang Zhong, dia harus kau waspadai."

"Huang Zhong berasal dari Nan Yang. Dia pernah mengikuti Liu Biao dan merupakan teman dari keponakan Liu Biao, Liu pan, ketika dia masih bertugas di Changsha. Setelah kematian Liu Biao, dia bergabung bersama Han Xuan untuk menjaga kota itu. Sekarang, walupun dia sudah berusia hampir 60 thn, dia masih perlu kau waspadai. Kau harus membawa tentara lebih besar untuk merebut tempat itu."

Guan Yu menjawab, "Jiang Shi(Instruktur), Mengapa kau melebih-lebihkan mereka dan tidak mempercayai pasukanmu sendiri ? Aku berpikir bahwa jendral tua itu perlu ditakuti. Berikan aku 500 prajurit berpedang dan aku akan membawakanmu kepala Han Xuan dan Huang Zhaong untuk dikorbankan bagi panji2x perang kita."

Liu Bei menolak usul Guan Yu ini, tetapi Guan Yu tetap pada keputusannya. Dia hanya mengambil 500 prajurit berpedang miliknya dan segera berangkat.

"Jika dia tidak berhati-hati dalam menyerang Huang Zhong, aku khawatir sesuatu akan terjadi." Kata Zhuge Liang, "Kita harus membawa pasukan membantunya dari belakang."

Liu Bei setuju, dan dia membawa 10.000 prajurit untuk segera bergerak menuju Changsha.

Gubernur Han Xuan di Changsha adalah orang yg cepat marah, dia tidak menganggap remeh masalah hidup dan mati dan dia sangat dibenci semua orang. Ketika dia mendengar pasukan datang melawan dia, dia segera memanggil pemimpin veterannya, Huang Zhong, untuk meminta saran.

Huang Zhong berkata, "Jangan khawatir. Pedangku dan busurku akan mampu membantai siapapun yang datang."

Huang Zhong sangatlah kuat, dia dapat memanah dengan panah seberat 150 Kg dan panahannya tidak pernah meleset dari sasarannya.

Ketika Huang Zhong ingin berangkat, tiba2x ada seseorang yang berkata, "Jgn biarkan jendral Veteran pergi bertempur. Percayakanlah tugas ini padaku dan aku akan mendapatkan Guan Yu ini sebagai tawananmu."

Yg berbicara itu adalah jendral Yang Lin. Gubernur menyetujui tawarannya itu dan memberikan dia 1.000 prajurit. Sekitar 20 Li dari kota mereka melihat ada debu berterbangan mendekat dan segera mengetahui bahwa itu adalah pasukan yang menyerang. Yang Lin berkuda kedepan dan dia mulai memaki-maki Guan Yu. Guan Yu tidak membalasnya, dia langsung menerjang maju dengan tombak golok naga hijaunya. Kedua pendekar itu bertemu dan hanya dalam 3 jurus saja kepala Yang Lin sudah mengelinding ditanah. Pasukan Guan Yu segera menerjang maju semua dan mengejar pasukan yang kalah itu hingga ketembok kota.

Ketika Gubernur mendengar keadaan ini dia segera memerintahkan Huang Zhong untuk keluar sementara dia pergi keatas tembok kota untuk melihat pertempuran itu.

Huang Zhong mengambil pedang besarnya dan dia segera berhadapan dengan Guan Yu. Melihat ada seorang jendral tua keluar dari dalam kota, Guan Yu mengetahui itu pasti adalah Huang Zhong. GUan Yu memberhentikan pasukannya dan dia berkuda kedepan pasukannya.

Lalu dia berkata, "Kau pastilah Huang Zhong !"

"Karena kau mengetahui namaku, berani sekali kau datang kemari menyerang daerahku ?" Jawab Huang Zhong.

"Aku datang kemari secepatnya karena ingin mengambil kepalamu !"

Lalu duelpun terjadi. Huang Zhong yang maju pertama dengan pedang besarnya dan Guan Yu segera melayani serangan2xnya. Huang Zhong walaupun tua tetapi kekuatannya tidak kalah dari Guan Yu, dia membacok kearah Guan Yu dan Guan Yu pun harus menahan serangannya dengan susah payah hingga kudanya terpaksa berlutut, Guan Yu segera membalas serangan Huang Zhong, dia menebas kearah Huang Zhong yg dimana Huang Zhong langsung merebahkan badannya dan tombak Guan Yu hanya memotong ujung dari janggutnya Huang Zhong. Mereka hari itu bertarung lebih dari 100 jurus dan tidak ada yang menang. Pada saat ini, Han Xuan takut terjadi sesuatu dengan jendral yang sudah tua itu, segera membunyikan gong tanda mundur dan pertempuranpun berakhir.

Guan Yu dalam hatinya berpikir bahwa ketenaran dari jendral tua itu bukan hanya omong kosong karena dia merasakan sakit ditangannya setelah menahan serang Huang Zhong yang bertubi2x. Dia berpikir bahwa dia telah bertarung 100 jurus tetapi tidak melihat Huang Zhong melemah. Dia memutuskan bahwa didalam pertarungan berikutnya dia akan menggunakan taktik "Tusukan kuda berputar" dan dia akan mengalahkan Huang Zhong.

Keesokan harinya setelah makan pagi, Guan Yu segera pergi lagi mendekati tembok kota dan menantang duel. Gubernur Han Xuan yang duduk diatas tembok kota segera meminta Jendral Veterannya untuk keluar meladeni tantangan Guan Yu. Kedua pendekar itu bertarung, seluruh pasukan mereka menyaksikan jurus2x tombak dan pedang terbaik yg pernah mereka lihat, kilatan2x cahaya memantul dari baju zirah dan senjata kedua pendekar itu. Setiap teriakan kedua pendekar itu serasa mengetarkan langit dan setiap serangan yang dilakukan mampu membelah bumi. Huang Zhong yang lebih berpengalaman mampu untuk menghindari serangan2x Guan Yu, sementara Guan Yu yang lebih muda, memiliki kekuatan lebih dalam menyerang musuhnya. Sudah 50 jurus kedua jendral tadi bertarung dan belum ada satupun yang menampakan tanda2x kemenangan. Prajurit2x dari kedua belah pihak memberikan semangat kepada pemimpinnya masing2x karena kehebatan mereka.

Bunyi gendrang perang dimainkan untuk mengiringi pertarungan kedua pendekar hebat itu, sorak-sorai pasukan bergemuruh memenuhi angkasa, sudah 1/2 hari mereka bertarung dan baik Guan Yu dan Huang Zhong sudah lelah, lalu kemudian Guan Yu berpikir bahwa ini adalah saat yang paling tepat untuk menjalankan siasatnya. Dia segera memutar kudanya dan kabur, Huang Zhong yang melihat hal ini segera mengejarnya. Lalu Guan Yu yang memang sudah merencanakah hal ini akan segera berbalik dan menusuk Huang Zhong dgn tombaknya. Tetapi ketika saat itu tiba, dia mendengar ada bunyi keras dibelakangnya dan berbalik untuk melihat bahwa Huang Zhong tergeletak ditanah. Kuda Huang Zhong telah kelelahan dan akhirnya jatuh serta membuatnya terlempar dari pelana kuda.

Guan Yu berbalik dan mengangkat tombaknya serta berkata dgn suara besarnya, "Aku tidak akan membunuhmu sekarang, tetapi cepatlah bangun dan ambil kuda lainnya dan kembali untuk berduel denganku !"

Huang Zhong segera berdiri dan dia membantu kudanya bangkit kembali, lalu dia menaikinya dan kembali kebentengnya. Han Xuan sangat terkeut dan bertanya mengenai kecelakaan itu.

"Kuda ini sudah terlalu tua." Jawab Huang Zhong.

"Kenapa kau tidak memanahnya saja karena kutahu bahwa kemampuanmu memanah sangatlah sempurna ?" Tanya Han Xuan.

"Aku akan mencoba lagi esok hari," Kata Huang Zhong, "Aku akan lari seperti hendak kabur kedalam benteng, dan jika dia mengejar maka aku akan memanah dia."

Han Xuan memberikan kuda berwarna abu2x kepada Huang Zhong. Kuda itu biasanya dia yang mengendarai. Huang Zhong berterima kasih padanya dan segera pergi beristirahat.

Tetapi Huang Zhong tidak bisa melupakan kebaikan Guan Yu dan dia jg tidak bisa mengerti mengapa Guan Yu melakukan hal itu. Dia tidak dapat memikirkan harus memanah Guan Yu yg tidak membunuhnya dalam pertarungan tadi. Tetapi jika dia tidak memanahnya maka dia telah tidak menjalankan tugasnya sebagai bawahan, tetapi jika dia memanahnya maka dia dianggap orang yang tidak mengetahui balas budi. Hal ini sangat membingungkan dia dan semalaman dia tidak bisa tidur memikirkan hal ini dan tetap tidak dapat memutuskannya.

Esok paginya, Prajurit datang menemuinya dan berkata bahwa Guan Yu datang kembali mendekati Tembok kota dan menantangnya bertarung. Lalu Huang Zhong memerintahkan pasukannya bersiap untuk keluar menghadapinya.

Sekarang Guan Yu yang telah dua hari masih belum dapat mengalahkan Huang ZHong, sangat kesal dengan hal ini. Lalu dia segera mengumpulkan semua kekuatannya dan segera menerjang Huang Zhong, Huang Zhong yang menahan serangan bertubi-tubi itu segera berusaha mundur dan menjalankan rencananya, pada jurus yang ke 13 akhirnya dia mendapat kesempatan, Huang Zhong mundur dan Guan Yu mengejarnya.

Huang Zhong terus berpikir didalah hatinya, "Dia telah mengampuni nyawaku kemarin dan aku tdk dapat memanahnya hari ini."

Segera dia menaruh pedangnya dan mengambil busurnya. Dia hanya menarik busurnya dan melepasnya. Tidak ada anak panah yang dilepaskan. Guan Yu menghindar, tetapi melihat tidak ada anak panah yang terbang, dia segera melanjutkan pengejaran. Lagi Huang Zhong melakukan hal itu dan Guan Yu juga menghindar tetapi tidak ada anak panah lagi yg lewat.

Lalu Guan Yu berkata pada dirinya, "Dia tidak dapat menembakku," Dan terus mengejarnya.

Ketika dia mendekati tembok kota, Huang Zhong berhenti di jembatan tarik, dia mengambil anak panah dan menarik busurnya. Anak panah itu melesat dan menancap di ujung penutup kepala Guan Yu yang berbentuk seperti buah plum.

Prajurit bersorak karena melihat kehebatan Huang Zhong pemanah. Guan Yu terkejut sekali dan dia mundur menuju pasukannya dengan anak panah masih menancap pada ujung penutup kepalanya. Lalu dia mendengar bahwa kemampuan memanah Huang Zhong sangat hebat, dia mampu memanah daun pohon willow dari jarak 100 langkah kuda. Guan Yu mengerti bahwa dia mendapatkan balasan dan juga peringatan dari Huang Zhong.

Setelah keduanya mundur ketempatnya masing2x. Huang Zhong yg sedang menemui Han Xuan tiba2x segera ditangkap dan diikat.

"Apa yang telah kulakukan !" Teriak Huang Zhong.

"Aku melihat 3 hari terakhir ini kau mempermainkan diriku. Kau sepertinya ingin mencelakai aku. Kemarin ketika kudamu jatuh dan dia memaafkanmu itu menandakan bahwa kau sekomplotan dengannya. Dan hari ini, dua kali kau menarik busurmu tanpa anak panah dan yang terakhir kau hanya memanah penutup kepalanya saja. Masih berani kau menghindar didepan bukti2x ini ? Jika aku tidak menghukum mati dirimu, maka aku hanya akan menyakiti diriku saja."

Han Xuan memerintahkan Huang Zhong di penggal didepan gerbang kota. Han Xuan juga berkata pada para jendral dan pejabatnya yang lain, "Siapa saja yang berani meminta ampunan baginya akan dianggap pengkhianat dan jg dihukum mati."

Pengawal sudah membawa Huang Zhong dan pedang sudah siap memenggalnya. Tiba2x datang seorang pria yang membunuh si algojo dan menyelamatkan Huang Zhong.

"Huang Zhong adalah pahlawan kita !" Teriak dia, "Untuk menghancurkannya artinya sama dengan menghancurkan seluruh penduduk Changsha. Gubernur ini terlalu kejam, dia sama sekali tidak menghargai orang2x berbakat dan jg terlalu sombong. Kita harus segera membunuh dia, yang yang mau membunuh dia, ikutlah denganku."

Semua mata menoleh pada pembicara yg berani itu, dia memiliki mata besar dan badang yang gagah. Beberapa diantara mereka mengenalnya sebagai Wei Yan, seorang yg berasal dari Yi Yang. Dia ingin mengikuti Liu Bei dari Xiang Yang tetapi, tidak dapat mengejarnya dan akhirnya berkerja pada Han Xuan. Han Xuan tidak memperdulikannya dan bersikap sombong terhadapntya dan akhirnya Wei Yan menetap dikota itu tanpa jabatan.

Setelah menyelamatkan Huang Zhong, Wei Yan memanggil para pengikutnya dan akan segera membunuh Han Xuan. Segera ratusan orang mengikutinya. Huang Zhong tidak dapat menahan mereka. Segera, Wei Yan naik keatas tembok kota dan Han Xuan dibantai beramai-ramai. Setelah memotong kepalanya, Wei Yan berkuda keluar dari kota dan mempersembahkan kepala Han Xuan keapda Guan Yu yang langsung memasuki kota dan menenangkan keadaan.

Ketika sudah menenangkan keadaan, Guan Yu mengirim orang untuk memanggil Huang Zhong menemuinya, Tetapi jendral tua ini beralasan sakit.

Keesokan harinya Guan Yu mengirim berita gembira ini pada kakaknya dan Zhuge Liang dan meminta mereka datang.

Segera setelah Guan Yu merebut Changsha. Liu Bei dan Zhuge Liang mengikutinya dari belakang dan berjaga-jaga apabila dibutuhkan bantuan. Ketika dalam perjalanan tiba2x bendera hitam patah dan jatuh kebelakang serta ada burung gagak terbang dari utara keselatan serta berkokok 3 kali ketika melewati tempat itu.

"Apakah pertanda buruk atau baikkah hal ini ?" Tanya Liu Bei.

Dengan jari2xnya Zhuge Liang seperti menghitung-hitung sesuatu dan dia berkata, "Changsha sudah berhasil direbut dan ada seorang pemimpin besar yang berhasil didapatkan. Kita akan segera mengetahuinya nanti."

Lalu malamnya, prajurit utusan guan yu sampai dan memberitakan kejadian jatuhnya kota Changsha ketangan Guan Yu dan dia juga berkata bahwa kedua pendekar yang membantu merebut kota juga menunggu kedatangan Liu Bei. Segera setelah mereka tiba, Liu Bei mengadakan perjamuan untuk menghormati jasa Huang Zhong dan Wei Yan.

Liu Bei langsung pergi kekediaman Huang Zhong dan menemuinya, segera Huang Zhong bersujud padanya dan menyerahkan dirinya. Huang Zhong meminta ijin untuk menguburkan jasad Han Xuan disebelah timur kota.

Liu Bei sangat dermawan kepada Huang Zhong, dan dia sangat senang Wei Yan mau mengikutinya. Dia membuat kedua orang itu sebagai pemimpin pasukannya.

Setelah memberi mereka berdua dengan imbalan yang setimpal. Huang Zhong memperkenalkan keponakan Liu Biao yang bernama Liu Pan yang saat itu tinggal di Yu Xian. Liu Bei mengangkat Liu Pan sebagai gubernur Changsha.

Setelah menentramkan 4 wilayah, Liu Bei kembali ke Jing Zhou. Kemudian nama daerah You Kou dirubah menjadi GonGan dan semuanya hidup aman, tentram dan sejahtera. Orang2x pandai dan mampu datang dari segala penjuru untuk membantu administrasi daerah. Pendekar2x tangguh dan prajurit dikumpulkan serta ditempatkan ditempat2x strategis.

Ketika Zhou Yu pergi ke Chaishang untuk menyembuhkan lukanya, dia meninggalkan Gan Ning di Baling dan Ling Tong di Han Yang. Armada besarnya dibagi dua diantara kedua tempat itu dan dapat digerakan sewaktu-waktu. Pasukan yang lainnya diperintahkan dibawah komando Cheng Pu dan dia pergi ke He Fei dimana Sun Quan sedang bertempur dengan pasukan dari utara. Lu Su berada didepan sebagai pemimpin pasukan bantuan. Sun Quan yang tiba lebih dahulu langsung turun dari kudanya dan berdiri disisi jalan untuk menyambutnya. Segera setelah Lu Su melihat hal ini dia juga turun dan memberi hormat pada tuannya itu.

Tetapi para jendral dan pejabat yang lain cukup terkejut dengan perbuatan Sun Quan dan lebih lagi ketika Sun Quan meminta Lu Su berkuda bersamanya bersisian.

Kemudian Sun Quan berakta pada Lu Su, "Aku, Penguasa daerah selatan, turun untuk menyambutmu seperti yang kau lihat. Apakah hal ini cukup bagimu ?"

"Belum" Balas Lu Su.

"Lalu apa lagi yang dapat kulakukan ?"

"Aku ingin kebesaranmu tersebar di 4 lautan dan melingkupi 9 wilayah dan aku menjadi seorang kaisar. Setelah ini namaku akan tertulis didalam buku sejarah dan aku akan diketahui semua orang sampai selamanya."

Sun Quan bertepuk tangan dan tertawa senang sekali.

Ketika dia sampai dikemahnya, sebuah perjamuan disediakan untuk menjamu pasukan yang baru tiba itu.

Suatu hari datanglah surat dari Zhang Liao yang menantang Sun Quan berduel. Sun Quan membaca surat itu dan dia menjadi sangat marah.

"Zhang Liao ini sudah sangat menghina diriku." Kata dia, "Dia mendengar Cheng Pu telah tiba dan mengirim tantangan ini padaku. Kalian semua para jendral yang baru tiba, kalian semua akan melihatku bertarung dengannya. Kalian tidak boleh ikut bertempur"

Perintah segera diberikan keesokan paginya agar pasukan segera disiapkan an bergerak ke HeFei, ketika mereka baru saja sampai 1/2 perjalanan, mereka bertemu dengan pasukan Cao2x dan bersiap untuk bertempur. Sun Quan dengan helm yang terbuat dari emas dan baju zirah dari perak, berkuda kedepan dengan Song Qian dan Jia Hua, masing2x bersenjatakan tombak untuk menemaminya.

Ketika genderang perang berhenti setelah bergemuruh 3x, pasukan tengah cao2x langsung membuka barisan dan keluarlah 3 jendral, semua bersenjata lengkap. Mereka adalah Zhang Liao yang disertai Li Dian dan Yue Jing. Zhang Liao yang berada ditengah segera menunjuk Sun Quan untuk menantanganya. Sun Quan mengambil tombaknya dan bersiap untuk menghadapinya, tetapi dari belakang barisan muncul Taishi Chi dengan tombaknya yang telah siap untuk bertempur segera menerjang ke tengah medan perang. Zhang Liao segera melayaninya dengan tombaknya juga, keduanya bertempur hebat sekali. Taishi Chi yang merupakan orang daerah selatan memiliki tubuh lebih lincah dibandingkan Zhang Liao, tetapi soal kekuatan Zhang Liao jauh lebih kuat. Taishi Chi terus berusaha mencari celah lawan dengan menghindar sebisanya, Zhang Liao menyerang taishi chi dengan sekuat tenaga. Tak terasa sudah 50 jurus lebih mereka bertarung dan belum terlihat siapakah yang dapat memenangkan duel kali ini.

Lalu Li Dian berkata pada Yue Jing, "Disana adalah Sun Quan yang mengenakan helm emas itu. Kalau kita dapat menangkap dia maka kekalahan 830.000 prajurit kita di Chi BI dapat dibalaskan."

Berkata seperti itu, Yue Jing berkuda, sendiri, anya satu orang dengan satu pedang ditangan. Dia segera pergi memutar kearah jauh. Lalu tiba2x secepat kilat, dia memacu kudanya ketengah dan melukai Sun Quan. Tetapi kedua pengawal Sun Quan terlalu cepat untuk dia. Song Qian dan Jia Hua berhasil menahan serangan dari atas dan menyelamatkan kepala tuan mereka. Tapi kedua tombak mereka patah karena serangan Yue Jin yang kuat. Kedua orang itu berusaha menahan serangan Yue Jin dengan senjata mereka yang telah rusak, dan akhirnya mereka mencari kesempatan untuk memukul kepala Yue Jin dan memaksanya mundur.

Song Qian mengambil tombak dari prajurit yang terdekat dan mengejar Yue Jing, tetapi Li Dian langsung menyiapkan busur dan anak panahnya serta mengarahkannya ke jantung Song Qian. Dan Song Qian pun akhirnya tewas.

Lalu Taishi Chi melihat temannya tewas, langsung segera kembali kedalam pasukannya dan tidak berduel dengan Zhang Liao lagi. Saat ini Zhang Liao memerintahkan penyerangan segera dan pasukan Sun Quan berada dalam keadaan kacau karena kehilangan komando disayap kiri pasukan, mereka terpencar-pencar dan akhirnya melarikan diri.

Zhang Liao dapat mengenali Sun Quan dari kejauhan segera mengejarnya. Tiba2x Cheng Pu datang dari sisinya untuk menghalanginya mengejar tuannya. Zhang Liao melihat dia telah terlalu jauh masuk kedaerah musuh segera kembali ke HeFei. Sun Quan di kawal kembali kekemahnya dimana dia mengatur kembali pasukannya.

Ketika Sun Quan mengetahui kematian Song Qian, dia sangat bersedih dan menangis keras sekali.

Tetapi penasehat Zhang Hong mendekati dia dan berkaa, "Tuanku, kau terlalu bergantung pada kemampuan perangmu dan menganggap remeh musuh yang kuat. Setiap orang dipasukan ini ketakutan dan kau kehilangan jendral serta beberapa panji perangmu. Aku harap kau tidak lagi memamerkan kekuatanmu dalam medan perang dan mengambil tugas seorang jendral. Lebih baik kau berpikir bagaimana membuat rencana dengan kebajikan dan kebijaksanaanmu untuk dapat menguasai seluruh daerah dan tuan tanah. Hari ini karena tindakanmu yang terlalu terburu-buru sehingga Song Qian tewas ditangan musuh. Setelah hari ini kuharap kau lebih mementingkan keselamatan dirimu dan daerahmu dibanding dengan keinginanmu menunjukan kekuatan."

"Ya, benar, ini adalah suatu kesalahan. Aku akan berubah." Kata Sun Quan.

Segera Taishi Chi memasuki tenda dan ebrkata, "Didalam pasukaku ada seorang bernama Ge Ding, seorang kakak yang adiknya berkerja dipasukan Zhang Liao. Adiknya sangat kesal karena dihukum dan ingin membalas dendam. Dia mengirim berita bahwa dia akan menunjukan signal nanti malam ketika dia telah membunuh Zhang Liao. Aku berharap dapat membawa sedikit pasukan untuk menunggu signal itu dan menyerang."

"Dimanakah Ge Ding ?" Tanya Sun Quan.

"Ge Ding telah berbaur dengan rakyat dan masuk kedalam kota musuh. Biarkan aku membawa 5.000 prajurit dan aku akan menunggu singal itu."

Zhuge Jin berkata, "Zhang Liao memiliki banyak siasat. Aku berpikir dia telah menunggu kedatanganmu. Hati2xlah."

Taishi Chi terus memaksa tuannya memberikan perintah kepadanya dan Sun quan yang sangat terluka karena kematian Song Qian sangat ingin membalas dendam dan akhirnya mengabulkan permintaan Taishi Chi.

Taishi Chi dan Ge Ding berasal dari daerah yang sama. Ge Ding berhasil masuk kedalam kota tanpa diketahui musuh. Dia berhasil menemukan adiknya dan keduanya merencanakan bagaimana membunuh Zhang Liao.

Ge Ding juga berkata pada dia, "Taishi Chi akan membantu dia nant malam. Apa yang harus kita lakukan sekarang ?"

Adiknya berkata, "Karena pasukan Sun Quan sangat jauh, aku khwatir mereka tidak dapat sampai disini nanti malam, jadi kita akan membuat api ungun besar dan kau dapat bersikap panik dan meneriakan pengkhianatan. Hal ini akan menyebabkan kekacauan dan akan memberi kesempatan membunuh Zhang Liao."

"Ini adalah rencana yang baik." Kata Ge Ding.

Sekarang setelah mendapatkan kemenangan, Zhang Liao kembali kedalam kota dan memberi imbalan pada prajuritnya, tetapi dia memerintahkan tidak ada yang boleh melepaskan pakaian perangnya atau pergi tidur.

Pengawalnya berkata, "Kau telah mendapatkan kemenangan hari ini dan musuh berada jauh sekali. Kau lebih baik melepaskan pakaian perangmu dan beristirahat."

Tetapi Zhang Liao berkata, "Itu bukanlah jalan seorang pemimpin. Kemenangan bukanlah alasan untuk bergembira, dan kekalahan bukanlah alasan untuk bersedih. Jika pasukan selatan itu mengetahui bahwa aku sedang tidak siap, maka mereka akan menyerang. Kita harus bersiaga setiap saat untuk menahan serangan mereka. Bersiap-siaplah malam nanti dan waspadalah !"

Baru saja dia berkata begitu, tiba2x api menjalar disudut2x kota dan ada yang berteriak, "Pengkhianatan!". Banyak yang berdatangan dan saling mencurigai satu sama lain. Mereka segera bertarung antar teman sendiri.

"Seluruh kota tidak mungkin jadi pengkhianat." Kata Zhang Liao, "Pasti ada orang2x yang menyebabkan kekacauan ini. Jika kuketahui mereka, aku akan membunuh mereka semua."

Segera Li Dian membawa Ge Ding dan pengikutnya. Setelah ditanyai beberapa pertanyaan lalu mereka dipenggal.

Lalu muncul bunyi berisik, teriakan dan bunyi genderang perang terdengan didepan gerbang kota.

"Ini berarti pasukan selatan datang untuk menolong mereka. Tapi kita akan menghancurkan mereka dgn siasat sederhana." Kata Zhang Liao.

Dia memerintahkan prajuritnya membawa obor dan saling berteriak, "PENGKHIANAT ! PEMBERONTAK !" dan membuka pintu gerbang serta menurunkan jembatan.

Ketika Taishi Chi melihat gerbang itu terbuka, dia berpikir bahwa rencananya telah berjalan dengan baik dan dengan penuh percaya diri dia masuk melewati gerbang itu bersama prajuritnya. Tetapi ketika dia telah melewati gerbang itu, tiba2x ada bunyi ledakan dan musuh menutup gerbang dan menarik lagi jembatannya itu. Dia segera melompat dari kudanya dan menahan tali jembatan itu agar tidak ditutup dan memerintahkan agar pasukannya segera keluar secepatnya. Zhang Liao yang melihat ini segera memerintahkan pasukannya memanah pasukan musuh. Taishi Chi sebisa mungkin menahan serangan panah itu, tetapi dia terkena panah di tangannya dan tombaknya terlepas. Pasukan Zhang Liao segera mengisi ulang panah2x mereka dan menembak lagi. Panah2x berterbangan seperti hujan dan Taishi Chi berusaha menghindar dan mencari tempat perlindungan karena tangannya telah terluka. Sekarang panah mengenai kakinya dan dia tidak dapat berjalan, beberapa panah menancap di punggung dan perutnya. Lu Xun dan Dong Xi tiba diluar gerbang dan berusaha membantu Taishi Chi. Lu Xun menembakan panah api kedalam benteng, sehingga pasukan pemanah Zhang Liao segera menghindar dan menghentikan tembakan. Dong Xi segera menarik Taishi Chi keluar dari dalam benteng itu, tetapi Luka Taishi Chi sudah sangat parah dan dia tak sadarkan diri. Akhirnya Dong Xi berhasil membawa Taishi Chi keluar dari benteng itu dan mereka segera mundur. Pasukan Zhang Liao tidak mengejar karena berusaha memadamkan api didalam kota.

Sun Quan sangat sedih ketika dia mengetahui bahwa jendralnya telah terluka sangat parah. Lalu Zhang Zhao meminta dia untuk menghentikan peperangan dan Sun Quan setuju. Dia memerintahkan pasukannya untuk kembali kedalam kapal dan berlayar ke Nan Xu dan Run Zhou dimana mereka berkemah disana.

Tabib diperintahkan memeriksa Taishi Chi yang terluka parah, Tabib mengatakan bahwa panah2x itu beracun dan racunnnya sudah sampai kejantung.

Taishi Chi sudah dalam keadaan sekarat sekarang.

Ketika Sun Quan datang menanyakan keadaannya, dia berkata, "Ketika seorang yang berbakat dilahirkan kedunia yang kacau ini, dia harus menjadi seorang pendekar dan menggengam pedang untuk menjejak gunung dan menyanggah langit. Aku belum melakukan jasa besar. Kenapa harus meninggal sebelum mendapatkan keinginanku itu ?"

Ini adalah kata2x terakhir Taishi Chi. Dia berumur 41 thn ketika dia tewas. Berakhirlah sudah hidup seorang jendral yang hebat dimana kemampuan berkuda dan memanahnya adalah yang terbaik diwilayah selatan.

Sun Quan sangat bersedih atas kematian jendralnya ini. Dia memerintahkan agar memakamkan jasad taishi chi di utara kota Nanxu dibukit Bei Gu. Dan dia juga mengambil anak Taishi Chi, Taishi Heng sebagai anaknya sendiri dan membesarkannya.

Di Jing Zhou, ketika Liu Bei mendengar kejadian yang menimpa Sun Quan, dia segera memanggil Zhuge Liang dan meminta nasehatnya.

Kata Zhuge Liang, "Aku telah mempelajari langit dan bintang, aku melihat bintang jatuh di sebelah barat laut. Keluarga kekaisaran pasti ada yang akan meninggal."

Zhuge Liang baru saja berbicara seperti itu ketika ada utusan membawa berita mengenai kematian dari Liu Qi anak dari Liu Biao.

Liu Bei dengan segera menangis sedih.

Tetapi penasehatnya berkata padanya, "Hidup dan mati adalah diluar kuasa kita untuk mengendalikan, oleh sebab itu tidak perlu bersedih, tuanku, karena kesedihan buruk untuk tubuh. Lebih baik kita memikirkan langkah2x yang perlu dilakukan. Kirimkan seseorang untuk mengambil alih Xiang Yang dan buatlah pengaturan untuk memakamkan Liu Qi."

"Siapa yang dapat dikirim ?" Tanya Liu Bei.

"Tidak lain dan tidak bukan, Guan Yu."

Lalu mereka memerintahkan Guan Yu untuk menjaga Xiang Yang.

Liu bei segera merasa khawatir mengenai janjinya akan menyerah Jing Zhou apabila Liu Qi meninggal. Zhuge Liang tidak mengangkat masalah ini untuk sementara.

Zhuge Liang berkata, "Aku akan memiliki sesuatu unutk kukatakan apabila mereka ingin kita memnenuhi janji itu."

Dalam waktu 1/2 bulan Lu Su datang untuk ikut berduka dalam acara pemakaman.