BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

29 September, 2010

Bab 55

Menggunakan Siasat Liu Bei kembali ke Jing Zhou.

Zhuge Liang untuk kedua kalinya membuat Zhou Yu marah.


Liu Bei sedikit takut melihat pemandangan yagn ada didepannya.

Tetapi para pengawal putri itu berkata, "Jangan takut,tuan ! Nonaku memang sangat menyukai benda2 perang dan kami seluruh pelayannya telah diajari ilmu pedang untuk menjaganya."

"Tapi ini tidak tampak seperti bagaimana seorang istri pd umumnya. Aku sedikit takut pada hal2 ini dan jika boleh pindahkanlah barang2 itu."

Sun Shang Xiang tertawa, "Takut dengan beberapa senjata saja padahal telah menghabiskan 1/2 masa hidupmu dalam pembantaian."

Tetapi dia tetap memerintahkan untuk membawa pergi semua senjata2x itu dan memeritahkan pelayannya untuk tidak membawa pedang apabila mereka datang menemuinya.

Malam itu Liu Bei dan Sun Shang Xiang menghabiskan malam berdua dibawah sinar rembulan dan malam berlalu dengan indah bagi mereka berdua.

Keesokan harinya Liu Bei membagi2kan hadiah kepada para pelayan putri SUn untuk mendapatkan kepercayaan mereka. Dia juga mengirim Sun Qian ke Jing Zhou mengabarkan pernikahannya, sementara dia sendiri mengadakan perjamuan. Ibu Suri Sun bertambah sayang padanya setiap hari.

Hal ini menyebabkan Sun Quan menulis surat pada Zhou Yu dan memberitakan keadaan yang terjadi.

Berita ini membuat Zhou Yu kesal pagi dan malam, tetapi akhirnya dia memiliki rencana lain yang dia kirimkan melalui surat pada tuannya itu.

Rencana itu intinya ingin membuat Liu Bei tinggal didataran selatan dengan membuatnya terlena akan kekayaan dan kelembutan sehingga dia akan lupa pada tugas2xnya dan setelah itu baru dipikirkan rencana selanjutnya untuk merebut Jing Zhou secara halus.

Surat itu diperlihatkan pada Zhang Zhao yang juga berkata, "Aku juga memiliki pendapat yang sama. Liu Bei memulai hidupnya sebagai seorang yang sederhana dan bertahun-tahun mengembara. Dia tidak pernah mencicipi kemewahan. Berika dia sedikit kekayaan dan rumah bagus, wanita2x cantik, emas dan sutra. Setelah dia terlena dengan semua itu, Pikiran mengenai Zhuge Liang dan saudara2xnya akan menghilang dan disisi mereka maka masalah akan terjadi. Setelah itu kita akan dapat menjalankan rencana untuk merebut Jing Zhou. Aku mengusulkan untuk menjalankan rencana Zhou Yu secepatnya."

Sun Quan lalu memerintahkan agar istana timur segera di renovasi. Dia menghiasi setiap ruangan dengan barang2x indah dan mahal untuk Liu Bei dan adiknya itu. Dia juga mengirim pelayan2x cantik dan pemain musik dan banyak juga benda2x terbuat dari emas dan perak, serta tirai2x sutra. Ibunya pun suka dengan kebaikannya pada menantunya itu.

Dan benar Liu Bei segera terlena oleh kenikmatan yang diberikan itu dan tidak lagi memikirkan untuk kembali ke Jing Zhou. Zhao yun dan prajurit2xnya juga hidup dengan enak dan diberi tempat dibagian depan istana timur, mereka berlatih memanah dan berkuda setiap hari didepan istana dan akhirnya tahunpun berganti.

Tiba2x Zhao Yun teringat akan perintah yang diterimanya yang ditaruh didalam 3 kantung. Dia teringat bahwa ini adalah saatnya membuka kantung yang kedua, dia diperintahkan untuk membukanya saat malam tahun baru lunar tiba. Dia diperintahkan hanya membuka yang ketiga jika keadaan bahaya mengancam dan tampaknya sudah tidak ada jalan keluar.

Seperti telah diceritakan, tahun baru lunar telah tiba dan Zhao Yun melihat tuannya hari demi hari menjadi budak kenikmatan duniawi. Liu Bei tidak pernah lagi menampakan diri pada para pengawalnya. Jadi ketika kantung itu dibuka dan didalamnya ada sebuah rencana yang telah dipersiapkan Zhuge Liang. Selesai membacanya Zhao Yun langsung menemui tuannya.

Zhao Yun dengan wajah serius lalu berkata," Tuan, Kau telah hidup dengan bahagia ditempat terpencil ini. Apakah kau pernah berpikir mengenai Jing Zhou ?"

"Pagi ini Zhuge Liang mengirim utusan berkata bahwa Cao2x ingin membalas kekalahannya dan mengirim 500.000 prajurit untuk menyerang Jing Zhou yang sekarang ini sedang dalam bahaya. Dia berarap kau segera kembali."

"Aku harus berbicara dahulu dengan istriku." Kata Liu Bei.

"Jika kau bertanya padanya, dia tidak akan mau pergi denganmu. Akan lebih baik untuk tidak berkata apapun tetapi kita langsung berangkat malam ini. Penundaan akan membuat kita terancam bahaya."

"Pergilah dahulu sebentar. Aku harus melakukan sesuatu. Nanti akan kuberikan jawabannya." Kata Liu Bei.

Zhao Yun terus memaksa agar tuannya segera pergi tetapi akhirnya dia bersedia menunggu dan keluar.

Liu Bei pergi keruangan istrinya dan langsung menangis.

Melihat air matanya, istrinya berkata, "Kenapa kau sedih, suamiku ?"

Liu Bei menjawab, "Aku telah mengembara kesana dan kemari sepanjang hidupku. Aku tidak pernah dapat menjalankan kewajibanku sebagai orang tua ataupun menjalankan kewajibanku kepada para leluhurku. Aku telah sangat tidak berbakti. Tahun baru lunar sudah didepan mata dan ini membuatku merasa gelisah."

"Jangan kau coba menipuku, aku telah mendengar bahwa Zhao Yun berkata padamu bahwa Jing Zhou terancam bahaya dan ingin kau kembali pulang. Ini adalah sebab kau beralasan seperti itu."

Lalu Liu Bei langsung langsung berlutut dan berkata, "Istriku, karena kau telah mengetahuinya, aku sebenarnya tidak ingin pergi. Tetapi jika aku kehilangan Jing Zhou, aku akan menjadi bahan tertawaan diseluruh dunia. Aku ingin pergi tetapi tidak dapat meninggalkanmu. Sekarang kau mengerti kenapa aku bersedih."

Istrinya menjawab, "Aku adalah istrimu dan kemanapun kau pergi, sudah tugasku untuk mengikuti."

"Hatimu memang baik, tetapi kesulitannya adalah ibumu dan kakakmu. Mereka tidak akan mau melepaskanku. Jika kau mengasihi aku dan biarkan aku pergi untuk sementara waktu....."

Dan Lalu air mata bercucuran kembali dari wajah Liu Bei.

"jangan sedih, suamiku. Aku akan meminta ijin pada ibuku untuk membiarkan kita pergi dan aku yakin dia akan mengijinkannya."

"Jika Ibu Mengijinkannya, aku tidak yakin kakakmu akan membiarkannya."

Istrinya itu tidak berkata apa2x dan dia terdiam cukup lama memikirkan masalah ini.

Kemudian dia berkata, "Dimalam Tahun baru, aku dan kau akan pergi dan mengucapakan selamat. Setelah itu kita akan meminta ijin pergi ke tepi sungai dengan alasan untuk mempersembahkan sesajian pada dewa sungai dan kita dapat menyebrang sungai tanpa ijin resmi. Apakah itu dapat membuatmu tenang ?"

Liu Bei bersujud dikaki istrinya dan memuji kepandaiannya.

"Aku sungguh beruntung sekali mempunyai istri seperti dirimu, Mati atau hidup aku tidak akan melupakan cintamu. Tetapi hal ini harus dirahasiakan."

Setelah itu, persiapan2x segera dilakukan.

Liu Bei memberi Zhao Yun perintah rahasia, "Pimpinlah prajuritmu keluar dari kota dan harus siap untuk berangkat. Kita akan pergi pada pagi hari di malam tahun baru."

Sun Quan mengadakan pertemuan akbar pada malam tahun baru di thn ke 15 masa Jian An atau thn ke 20 masa pemerintahakan kasiar Xian. (Thn 210 M)

Liu Bei dan istrinya pergi menghadap Ibu Suri Sun dan Istrinya berkata, "Suamiku memikirkan mengenai leluhurnya yang berasal dari daerah Zhuo dan dia sedih tidak dapat menjalankan kewajibannya pada mereka. Hari ini kami ingin pergi ke tepi sungai dan memberi sesajian. Kamu ingin memberitahukannya dahulu kepadamu."

"Sungguh orang yang berbakti. Aku akan memberimu ijin.Walaupun kau tidak pernah mengetahui orang tua dari suamimu, tetapi kau boleh pergi dengannya untuk melakukan upacara itu seperti yang seharusnya seorang istri lakukan."

Keduanya berterima kasih pada Ibu Suri Sun dan segera pergi. Liu Bei dan istrinya segera berangkat keluar kota Nan Xu dan dia bertemu dengan Zhao Yun ditempat yang telah direncanakan. Lalu dengan pengawal didepan dan dibelakangnya, mereka meninggalkan kota itu secepat mereka bisa.

Hari itu, Sun Quan yang mengadakan pesta sudah minum arak terlalu banyak dan akhirnya harus dibantu kembali kekamarnya. Tidak lama kemudian, pelarian kedua orang itu diketahui dan dilaporkan pada Sun Quan malamnya, tetapi karean Sun Quan terlalu mabuk maka mereka tidak dapat membangunkannya. Dia tidur pulas sampai keesokan paginya.

Dipagi hari itu, Ketika Sun Quan mendengar beritanya, dia langsung meminta saran pada penasehatnya.

Zhang Zhao berkata, "Mereka telah melarikan diri oleh sebab itu segera kejar mereka."

Lalu Chen Wu dan Pan Zhang dengan 500 prajurit berkuda dikirim untuk mengejar mereka siang dan malam untuk membawanya kembali.

Mereka segera berangkat, Sun Quan sangat marah sekarang.

Cheng Pu berkata, "Tuanku, Kemarahanmu akan sia2x saja karena aku pikir jendral2xmu tidak akan dapat mengejar mereka."

"Apakah mereka berdua berani melanggar perintahku ?" Kata Sun Quan.

"Nona Muda kita ini sangat menyukai ilmu bela diri dan perang. Semua pejabat dan jendral sangat takut padanya. Sekarang dia telah pergi dengan suaminya atas dasar keinginannya sendiri dan mereka yang dikirim untuk mengejar, apabila berhadapan dengannya, tidak akan berani untuk berbuat apa2x terhadapnya."

Kemarahan Sun Quan makin membesar mendengar kata2x ini.

Dia langsung mengeluarkan pedangnya dan memanggil Jiang Qin dan Zhou Tai, "Kalian berdua bawalah pedang ini dan kembalilah dengan kepala adikku dan Liu Bei. Dan jika kalian tidak, aku akan menghukum mati kalian."

Dengan perintah ini mereka segera mengejarnya, mereka membawa 1.000 prajurit berkuda. Sementara Liu Bei dan istrinya yang telah bergerak dengan kecepatan penuh sedang beristirahat karena malam telah tiba, tapi tdk lama kemudian mereka bergerak kembali. Setelah mereka sampai ke Chaisang, mereka melihat ada awan debu berterbangan dan prajurit yang mengejar sedang mendekat.

"Apa yang harus kita lakukan jika mereka sampai " Kata Liu Bei kepada Zhao Yun.

"Tuanku, kau pergilah dahulu didepan dan aku akan mencoba menghalangi pengejar."

Mereka lalu tiba dikaki bukit dan mereka melihat ada pasukan menghalangi jalan mereka didepan.

Zhou Yu yang berpikir bahwa liu bei akan lari, maka dia mengirim Xu Sheng dan Ding Feng dgn 3.000 prajurit untuk mencegat mereka ditempat itu. Mereka telah membuat kemah disana dan mengawasi dari puncak bukit, Zhou Yu telah memperkirakan bahwa Liu Bei akan lewat jalan itu. Jadi ketika Liu Bei dan rombongannya tiba, dia segera ditahan oleh pasukan itu.

Dengan sangat ketakutan, Liu Bei bertanya pada Zhao Yun, "Didepan ada pasukan menghalangi jalan, dibelakang ada pengejar. Tampaknya tidak ada jalan keluar, apa yang harus kita lakukan ?"

"Jangan khawatir tuanku, Guru Naga telah memberikanku 3 kantung sutera yang didalamnya berisi rencana hebat. Dua sudah kugunakan dengan hasil yang luar biasa. Dan yang ketiga hanya boleh dibuka jika keadaan sudah sangat memaksa dan kurasa sekarang adalah saatnya."

Segera Zhao Yun membuka kantung itu dan memberikan isinya pada Liu Bei.

Segera setelah Liu Bei melihat isinya, dia segera menemui istrinya dan mulai menangis, "Aku mempunyai sesuatu yg sangat pribadi untuk kukatakan padamu dan harus kukatakan padamu."

"Apa yang ingin kau katakan padaku, suamiku ?, Katakanlah sejujurnya," Jawabnya.

"Kakakmu dan Zhou Yu membuat rencana agar kau menikah denganku, tetapi bukan demi dirimu, tetapi agar mereka dapat menangkapku sehingga mereka akan dapat menguasai Jing Zhou. Mereka telah merencanakan untuk membunuhku, dan kau adalah umpan untuk menarikku. Akhir2x ini aku mendengar ada rencana buruk yg akan dikerjakan Zhou Yu padaku sehingga aku harus kembali. Aku senang kau sungguh mencintaiku dan ikut denganku tetapi sekarang Kakakmu telah mengirim pasukan mengejarku dan Zhou Yu telah menempatkan pasukannay didepan. Hanya kau, istriku yang dapat menyelamatkan kita semua dari bencana. Dan jika kau menolak maka bunuhlah aku dimana aku berdiri sehingga aku dapat membalas segala kebaikanmu."

Sun Shang Xian langsung marah dan berkata, "Apakah kakakku telah lupa bahwa aku adalah adik kandungnya ? Aku dapat menyelamatkan kita semua dari bencana ini."

Segera di memerintahkan prajurit untuk membawanya kedepan. Dia menyingkap tirai dan berkata, "Xu Sheng , Ding Feng apakah kalian menjadi pengkhianat sekarang ?"

Kedua jendral itu segera turun dari kudanya dan bersujud memberi hormat.

"Kami bukan pengkhianat. Kami mendapat perintah dari Jendral pemimpin pasukan utama untuk berkemah disini dan menunggu Liu Bei."

"Zhou Yu, bedebah itu ! Liu Bei dan aku adalah suami istri. Aku telah mendapat ijin dari ibuku untuk pergi dan sekarang aku menemukan kau dan pasukanmu menghalangi jalan kami. Apakah kau ingin merampok kami ?"

Kedua jendral itu langsung memberikan alasan2x yang lain bahwa mereka tidak mungkin berani melakukan hal itu.

"Kami harap Tuan Putri tidak marah, Ini bukanlah rencana kami. Kami hanya mematuhi perintah saja, aku harap tuan putri tidak menyusahkan kami."

"Oh, Jadi kalian takut pada Zhou Yu dan tidak padaku. Pikirmu dia dapat membunuhmu dan aku tidak dapat ?"

Dia lalu memaki2x Zhou Yu dan dia memerintahkan agar kereta kudanya maju.

Kedua jendral itu berpikir, "Kita hanyalah jendal berpangkat rendah saja, kita tidak berani untuk berurusan dengan tuan putri ini. Belum lagi dia juga pandai bertarung dan Zhao Yun dibelakang sana terus menatapi kita dengan mata penuh amarah."

Akhirnya mereka memerintahkan pasukan untuk membuka jalan dabn membiarkan mereka pergi.

Rombongan itu lalu segera bergerak dan dibelakang mereka Chen Wu dan Pan Zhang baru tiba di tempat penjagaan dan bertemu dengan Ding Feng dan Xu Sheng.

"Kau salah membiarkan mereka lewat." Kata Chen Wu dan Pan Zhang, "Kami mendapat perintah dari Tuan Sun Quan untuk menangkap mereka dan membawanya kembali."

Akhirnya ke-4 orang itu pergi bersama-sama untuk mengejarnya.

Ketika bunyi berisik dari pasukan pengejar itu terdengar oleh Liu Bei, dia berkata pada istrinya, "Mereka mengejar kita lagi, apa yang harus kita lakukan ?"

"Suamiku, pergilah dahulu. Zhao Yun dan aku akan menghentikan mereka."

Akhirnya Liu Bei dan rombongan kecil segera pergi ke tepi sungai, sementara Zhao Yun berada disisi Kereta kuda Sun Shang Xiang dan bersiap untuk bertempur. Sementara ke 4 jendral itu kemudian tiba dan mereka segera turun dan memberi hormat pada tuan putri mereka.

"Apa yang kalian lakukan disini, jendral ? " Tanya Sun Shang Xiang.

"Kami mendapat perintah dari tuan kita untuk membawa kau dan Liu Bei kembali."

Sun Shang Xiang lalu berkata, "Ternyata kalian ini benar2x orang bodoh ! Kau akan membuat perpecahan diantara kakak dan adik. Tetapi aku adalah istri dan suamiku, dan suamiku akan kembali kerumahnya. Oleh sebab itu aku harus mengikutinya dan juga aku telah mendapat ijin ibuku. Sekarang kami, suami dan istri akan pergi ke JIng Zhou. Bahkan jika kakakku sendiri berada disini, dia akan membiarkanku lewat dengan sopan. Tetapi kau, dengan menggengam pedang ditangan, akan membunuh kami !"

Dia memaki ke 4 orang itu sehingga mereak tidak dapat berkata apa2x. Ke 4 jendral itu berkata dalam hati, "Tuan putri ini adalah kesayangan ibunya dan ibunya akan mengabulkan segala permintaannya. Sun Quan sangatlah berbakti pada orang tua dan tidak akan berani menentang keputusan ibunya. Apapun reaksinya nanti, maka kita akan dipersalahkan apabila kita memkasa tuan putri ini. Kita lebih baik bermurah hati padanya."

Hal lain yang mereka pertimbangkan adalah bahwa mereka tidak melihat Liu Bei disana dan Juga Zhao Yun terlihat sangat marah dan berbahaya. Akhirnya setelah berdiskusi sejenak, mereka memberi jalan dan Mundur.

"Kami ber 4 akan menemui Jendral Pemimpin pasukan utama dan melapor." Kata Xu Sheng.

Dalam perjalanan menuju tempat Zhou Yu mereka bertemu dengan pasukan lain ygn dipimpin oleh Jiang Qin dan Zhou Tai.

"Apakah kalian bertemu dengan Liu Bei ?" Teriak mereka ketika sampai.

"Dia baru saja lewat sini."

"Kenapa kalian tidak menangkapnya ?"

"Itu dikarenakan apa yang dikatakan Tuan Putri."

"Ini Sama seperti apa yg diperkirakan oleh tuan Sun Quan. Dia memberikan kami pedang ini dan mengatakan pertama kami membunuh adiknya dahulu lalu Liu Bei. Dan jika kami melanggar maka dia akan menghukum mati kami."

"Apa yang dapat kami lakukan ? Mereka sudah jauh sekarang."

Jiang Qin berkata, "Mereka tidak dapat bergerak secepat itu karena pasukannya berjalan kaki. Biarkan Xu Sheng dan Ding Feng pergi kepada Zhou Yu dan ceritakan hal ini padanya. Dan dia dapat mengirimkan perahu untuk mengejarnya disungai, sementara kita terus mengikuti hingga tepi sungai. Kita harus mengejar mereka didarat ataupun di air, dan kita tidak usah dengarkan apapun kata mereka."

Segera kedua orang itu pergi dan melapor serta 4 lainnya meneruskan perjalanan ke tepi sungai. Sementara Liu Bei telah pergi jauh dari Chaisang dan sampai di tepi sungai. Dia sekarang merasa lebih tenang. Dia pergi menyusuri tepi sungai mencari perahu, tetapi tidak terlihat ada perahu apapun. Dia sekarang tertunduk lesu dan sedih.

Zhao Yun meminta dia untuk tegar dan berkata, "Tuanku, kau baru saja lolos dari mulut singa dan belum pergi jauh, serta aku percaya Zhuge Liang telah mempersiapkan sesuatu untuk kita."

Tetapi Liu bei tetap sedih. Dia memikirkan kesenangan yg telah dia nikmati selama beberapa waktu di tempat istrinya itu dan air mata mengalir dari wajahnya.

Liu Bei memerintahakan Zhao Yun untuk menyusuri sungai untuk mencari perahu. Lalu prajurit2x itu berkata bahwa ada awan debu berterbangan mendekati merea. Liu bei melihat bahwa ada pasukan pengejar yang baru saja menuruni bukit.

Dia menarik napas dalam2x dan berkata, "Kita telah pergi dari mereka untuk beberapa hari, dan sekarang pasukan kita kelelahan dan juga kuda kita. Kita semua akan mati ditempat ini."

Dia melihat musuh makin mendekat. Lalu ketika keadaan tampaknya sudah sangat kritis. dia melihat ada 20 perahu mendekat.

"Dengan keberuntungan kita, inilah perahu2x yang kita tunggu. Mari kita naik, dan pergi ke tepi seberang. Nanti baru kita pikirkan apa yang dapat kita lakukan." Kata Zhao Yun.

Liu Bei dan istrinya segera naik kedalam perahu. Prajurit jg segera naik dan pergi. Mereka melihat didalam perahu itu ada seseorang berpakaian pendeta Dao.

Orang itu muncul dan tersenyum serta berkata, "Tuanku, Lagi kau melihat Zhuge Liang. Aku telah menunggu lama disini."

Semua pasukan didalam perahu itu adalah berasal dari Jing Zhou dan Liu Bei senang dengan hal ini.

Tidak lama kemudian pasukan pengejar sampai di tepi sungai.

Zhuge Liang menunjuk pada mereka dan berkata, "Aku telah memperhitungkan hal ini lama sekali. Kau dapat kembali dan katakan pada Zhou Yu jgn menggunakan "TAKTIK WANITA CANTIK" lagi."

Mereka yg berada ditepi sungai segera memanahi perahu2x itu, tetapi mereka telah terlalu jauh sekarang. Ke 4 jendral itu terlihat sungguh bodoh sekarang.

Ketika kapal berlayar, tiba2x suara genderang perang terdengar dibelakang mereka. Dan tampaklah sebuah kapal perang besar dan berbendera Zhou Yu. Dia juga berada disana sebagai komandan kapal. Dan juga ada puluhan kapal perang lainnya yang dipimpin oleh Huang Gai dan Han Dang. Mereka seperti ditarik kuda dan mengikuti arus seperti bintang jauth. Mereka mengejar cepat sekali.

Zhuge Liang memerintahkan agar perahu itu segera menepi dan semua pasukan pergi kedaratan. Mereka segera pergi dari tempat itu sebelum Zhou Yu dapat tiba. Zhou Yu membawa pasukan pejalan kaki semua, terkecuali para pemimpinnya. Mereka tetap mengejar Liu Bei dan Zhuge Liang secepat mereka bisa. Zhou Yu memimpin pengejaran dan diikuti oleh Huang Gai, Han Dang, Xu Sheng dan Ding Feng.

Ketika Pasukan Zhou Yu sampai di perbatasan Huang Zhou, Liu Bei dan kelompoknya sudah tidak jauh lagi dan mereka terus mengejar. Tetapi tiba2x terdengar bunyi genderang perang, dan muncul dari balik bukit pasukan berpedang yang dipimpin oleh Guan Yu. Zhou Yu terlalu terkejut dan tidak siap untuk melakukan apapun dan hanya dapat mundur.

Zhou Yu melarikan diri dan Guan Yu mengejar. Di jalan mundur, Huang Zhong dan Wei Yan telah menunggu dan juga menyerang mereka. Sehingga pasukan selatan terdesak dari depan dan belakang, banyak pasukan selatan yang tewas dalam pertempuran ini. Para jendral pasukan selatan yang berkuda segera melarikan diri dan begitu juga Zhou Yu yang hanya karena keberuntungan semata berhasil lolos. Ketika dia sampai kembali ke tepi sungai da akan pergi dengan armadanya, pasukan Liu Bei diperintahkan oleh Zhuge Liang untuk berkata, "Jendral Zhou Yu telah memberikan paman Liu Bei seorang istri dan kehilangan prajuritnya !!!"

Zhou Yu sangat kesal dan dia akan kembali ketepi untuk bertempur lagi, tetapi jendral2xnya mencegahnya melakukan hal itu.

Dia berkata, "Rencanaku gagal dan aku dikalahkan, sekarang bagaimana aku dapat menghadap tuanku lagi ?"

Segera dia berkata seperti itu, dia langsung muntah darah dan jatuh pingsan. Lukanya yang tempo hari terbuka lagi dan mengeluarkan banyak darah. Jendral2x yang lain segera menolong dia, tetapi kali ini dia pingsan cukup lama sebelum tersadar kembali