BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

12 November, 2011

Bab 59

Xu Chu menantang Duel dengan Ma Chao.

Cao2 menulis surat kepada Han Sui.


Pertempuran berlangsung sampai pagi menjelang ketika kedua belah pihak akhirnya menarik diri, Ma Chao kemudian berkemah di tepi sungai Wei, dimana disana dia memaki-maki cao2 dari pagi hingga malam. Cao2x juga berkemah ditepi sungai yg sama, dan dia mulai membangun 3 jembatan apung untuk dapat menyambungkan jalan dengan tepi selatan sungai. Cao Ren membangun pertahanan disekitar kemah, dia membuat "TEMBOK" dari kereta barang dan kotak2x kayu.

Ma Chao ingin menghancurkan barikade ini, jadi dia memerintahkan pasukannya untuk mengambil setumpuk jerami dan menyalakannya dengan Api. Pasukan Han Sui akan menyerang setelah itu. Sementara yang satu menyerang mereka, yg lainnya mengumpulkan jerami dan membakarnya, akhirnya api berkobar dimana-mana. Pasukan yang bertahan tdk dapat berbuat apa2x karena mereka sibuk bertahan, akhirnya mereka meninggalkan tempat itu dan kabur. Seluruh kereta trasnport dan jembatan dihancurkan. Ini adalah kemenangan besar dari pasukan Xiliang dan mereka dapat menguasai sepenuhnya sungai Wei.

Cao2 sangat sedih atas kegagalan membuat perkemahan yang kuat dan sekarang khawatir dengan pertahanannya. Lalu Xun You mengusulkan untuk membuat tembok dari lumpur. Akhirnya 3.000 prajurit diperintahkan untuk membuat benteng dari lumpur yang dikeraskan. Musuh melihat hal ini dan mereka menyerang dari beberapa tempat sehingga membuat perkerjaan ini menjadi terhambat. Sementara itu, tanah disitu sangat terlalu berpasir dan tembok tidak dapat berdiri dengan kokoh dan selalu hancur lagi. Cao2x merasa sudah sangat putus asa.

Saat ini adalah bulan ke 9 dari then ke 16 masa Jian An atau thn ke 21 masa pemerintahan kaisar Xian (Thn 211 M) dan Angin dingin behembus dengan kencangnya. Awan gelap menyelimuti langit dan tidak pernah hilang. Suatu hari Cao2x duduk ditendanya, dia sangat bingung dan tiba2x seorang pengawal mengatakan ada orang tak dikenal ingin menemui dia. Pengawal itu berkata bahwa orang tua ini memiliki sebuah usul. Akhirnya cao2x mengijinkannya bertemu, setelah dilihat orang itu cukup tinggi, seperti bangau dan kokoh seperti pohon pinus. Dia berkata bahwa namanya adalah Lou Zibo dan berkata bahwa dia berasal dari JingZhao. Dia adalah pertapa dan juga seorang pendeta Tao, Nama Taonya adalah "PEMIMPI PLUM YANG MEKAR" (Mei Hua Meng).

Cao2x menerima dia dengan hormat dan kemudian orang itu berkata, "Tuan Perdana menteri, kau telah lama berusaha membuat kemah dia tepi sungai. Sekarang adalah kesempatanmu, mengapa tidak memulainya ?"

"Tanah disini terlalu berpasir untuk mendirikan sesuatu. Tetapi jika kau memiliki rencana lain yang dapat kau usulkan, aku mohon kau beritahukan padaku, tuan pertapa sakti."

"Kau lebih dari sekedar manusia biasa, tuan perdana menteri. Sesuai dengan taktik perang tentu kau tahu mengenai musim dan waktu. Ini telah terjadi berhari-hari dan awan2x ini memberitahukan bahwa angin utara bertiup kencang dan sangat dingin. Ketika angin mulai bertiup, kau harus memerintahakn pasukanmu secepatnya untuk membawa lumpur dan tanah dan basahi itu dengan air kemudian pada pagi hari maka tanah lumpur itu akan mengeras dan tembokpun berdiri."

Cao2x terkejut atas saran itu, dia lalu menawarkan pertapa itu hadiah, tetapi pertapa itu menolaknya.

Malam itu angin datang dengan kekuatan penuh. Setiap orang yg ada dikemah itu diperintahakn untuk membawa tanah dan lumpur yg telah dibasahi air untuk membuat tembok. Karena mereka tidak ada cara lain membawanya, mereka munggunakan pakaian mereka untuk membawa tanah dan lumpur kemudian dibasahi dengan air. Mereka menumpuk tanah itu disekeliing perkemahan dan lalu mengalirkan air untuk membasahi sekeling kemah itu sehingga dasar tembok terendam air dan tanah menjadi keras dibawahnya. Segera angin dingin berhembus keras sekali dan air membeku. Pada pagi harinya tembok sudah berdiri dengan kokohnya.

Ketika pasukan pengintai memberitahukan pada Ma Chao bahwa tembok telah berdiri, dia segera keluar dan melihatnya. Ma Chao sangat terheran-heran dan mulai mencurigai ada bantuan dari langit.

Walaupun begitu, segera dia mengumpulkan pasukannya dan memerintahakn penyerangan. Cao2x segera keluar dari kemah diringi oleh Xu Chu dan dia bergerak mendekati musuh.

"Aku cao2x dan berada disini, aku harap Ma Chao maju dan berbicara denganku."

Segera Ma Chao maju dan tombaknya telah siap untuk menyerang.

"Kau menganggap remeh aku karena aku tidak mempunyai tembok untuk perkemahanku. Tetapi sekarang dalam satu malam, Langit telah membuatkanku tembok. Apakah kau tidak berpikir bahwa ini adalah waktunya kau menyerah ?"

Ma Chao sangat marah dan dia langsung ingin menerjang ke arah cao2x, tetapi dia melihat orang dibelakang cao2x yang menatapnya dengan sangat marah, yang matanya memiliki sinar seperti pedang yg digengamnya. Ma Chao berpikir bahwa ini pasti adalah Xu Chu.

"Dimanakah orang yg disebut 'Bangsawan Harimau' yg aku sering dengar berada dikemahmu ini ?"

Saat ini Xu Chu mengangkat pedangnya dan berteriak, "Aku Xu Chu dari Qiao !"

Dari mata Xu Chu sorot matanya memancarkan sesuatu yg tidak kelihatan namun dapat membuat suasana menjadi dingin seketika sehingga Ma Chao tidak berani maju dan dia memutar kudanya serta kembali.

Cao2x dan pengawalnya kembali kekemahnya. Ketika mereka melewati pasuknnya, tidak ada seorang pun disitu yg tdk merasa takut.

"Mereka mengenal teman kita Xu Chu dengan nama 'Bangsawan Harimau'" Kata Cao2x ketika dia kembali.

Dan setelah itu para prajurit memanggil Xu Chu dengan sebutan 'HU HOU'

"Aku akan menangkap Ma Chao itu esok hari," Kata Xu Chu.

"Ma Chao sangatlah gagah dan berani, hati2xlah !" Kata Cao2x.

"Aku bersumpah akan bertarung dgn dia sampai mati." Kata Xu Chu.

Lalu Xu Chu menulis surat tantangan formal yang isinya mengatakan bahwa 'Hu Hou' menantang Ma Chao dalam pertarungan hidup mati esok.

Ma Chao sangat marah ketika dia menerima surat itu.

"Berani sekali dia menghinaku ?" Kata Ma Chao. Lalu dia menulis surat balasan yg mengatakan akan membunuh Xu Chu esok.

Keesokan harinya kedua pasukan keluar dan membentuk formasi. Ma Chao memberikan komando kepada Ma Dai dan Pang De sebagai pemimpin kedua sayap pasukannya, sementara Han Sui berada ditengah.

Ma Chao lalu berteriak, "Dimanakah 'Hu Hou' ?"

Cao2x yg duduk dikudanya berkata, "Ma Chao tidak kalah gagah dan berani daripada Lu Bu."

Ketika dia berkada begitu, Xu Chu maju dengan kudanya sambil mengibas-ngibaskan pedang. Ma Chao segera maju juga dengan tombaknya yg telah siap untuk membunuh Xu Chu. Ketika mereka mendekat Xu Chu yang pertama kali menyerang, dia menebaskan pedangnya sekeras mungkin kepada Ma Chao yang menangkisnya dengan tombaknya yang terbuat dari Baja. Tangan Ma Chao sampai bergetar karena menahan serang Xu Chu yang begitu kuatnya. Xu Chu lalu memutar kudanya dan kemudian dia mencoba menyerang Ma Chao kembali. Dia segera berusaha meraih daerah kepala Ma Chao. Ma Chao yang telah mengetahui kekuatan musuhya ini, segera berusaha menjauhi musuhnya karena dia tahu dalam jarak yang sempit dia akan kalah. Ilmu tombaknya membutuhkan jarak serang yang cukup sebelum dapat digunakan sedangkan Xu Chu yang menggunakan pedang harus berusaha memperkecil jarak sebelum dia dapat menggunakan pedangya. Ma Chao lalu berusaha mendorong Xu Chu menjauh dan dia akhirnya berhasil. Di Saat ini giliran dia yang menyerang Xu Chu. Pertempuran telah berlangsung ratusan jurus dan belum ada yang menang. Akhirnya kuda2x mereka kelelahan dan keduanya setuju untuk kembali ke pasukannya masing2x dan segera menukar kudanya dengan yang baru.

Pada saat ini Ma Chao menggunakan Ilmu tombak yang dipelajarinya dari suku di barat yaitu 'Lei Sheng Tan' atau tombak halilintar sebutannya. Ma Chao memaksa kudanya berlari sekencang-kencangnya dan dia memengang tombaknya dengan erat. Xu chu pun menghampirinya dan ketika Xu Chu telah cukup dekat, Ma Chao melantingkan tombaknya ke tanah dan ujung tombaknya mengarah tepat kebadan Xu Chu. Xu Chu yang terkejut melihat hal ini tidak dapat menghindarinya karena jurus tombak halilintar ini seperti namanya sangat cepat sekali. Dan akhirya Xu Chu roboh terjatuh. Ma Chao lalu merasa senang karena dia berpikir bahwa Xu Chu telah mati.

Ma Chao lalu berbalik dan akan kembali ke pasukannya. Tetapi Xu Chu dibelakangnya ternyata bangkit lagi. Baju Zirah Xu Chu sebanyak dua lapis yang terbuat dari perunggu terkoyak-koyak dan rusak berat. Xu Chu lalu dengan tangan kosong merobek baju zirahnya itu semudah dia merobek kain saja. Dia sekarang sangat marah besar, dan tanpa pakaian dia segera kembali mengambil pedangnya dan naik keatas kudanya.

Ma Chao yang terkejut melihat bahwa Xu Chu belum mati sempat berkata dalam hatinya bahwa orang ini bukanlah manusia. Ilmu Tombak halilintar itu memanfaatkan kecepatan dan tekanan pada batang tombak agar tombak dapat melanting dan memukul musuh, bila merekatidak mati minimal tulang dada dan rusuk manusia umumnya bisa hancur semua. Tetapi Xu Chu hanya mengalami luka ringan saja. Akhirnya Ma Chao berbalik untuk melawan Xu Chu kembali yang saat ini bertelanjang dada menunjukan semua otot2x tubuhnya yang sangat kekar. Ma Chao kali ini berusaha menombak Xu Chu tepat dijantungnya dan Xu Chu berusaha menebas leher Ma Chao. Tetapi tombakan Ma Chao ditangkap Xu Chu dan Tebasan Xu Chu berhasil dihindari Ma Chao. Sekarang Ma Chao yang ketika menghindar berhasil memegang kembali tombaknya, berebutan dengan Xu Chu. Xu Chu segera membuang pedangnya dan dengan kedua tangannya berusaha menarik tombak Ma Chao.

Akhirnya karena kekuatan kedua orang itu, tombak baja itu patah dan Xu Chu mendapatkan pangkal tombaknya dan Ma Chao mendapatkan ujung tombaknya. Kedua jendral itu masih terus bertempur untuk 30 ronde berikutnya dengan patahan tombak itu.

Pada saat ini Cao2x yg takut sesuatu terjadi pada Xu Chu segera memerintahakan Xiahou Yuan dan Cao Hong untuk turung tangan membantu. Pang De dan Ma Dai memberi singnal pada pasukan berkuda utamanya untuk menyerang. Maka pertempuranpun terjadi. Pasukan Cao2x langsung dilibas oleh pasukan kuda berbaju Zirah milik Ma Dai dan Pang De. Dalam Kekacauan itu Xu Chu terkena Dua panah yang menancap di bahunya. Pasukan Cao2x kemudian mundur sampai ke perkemahannya, Ma Chao mengikuti mereka sampai ketepi sungai. Pasukan Cao2x kehilangan 1/2 pasukannya dalam pertempuran ini.

Cao2x mentup gerbang kemahnya dan tidak membiarkan seorangpun keluar.

Ma Chao lalu kembali ke kemahnya. Ketika dia menemui Han Sui dia berkata, "Aku telah sering bertemu dengan berbagai macam pendekar. Tetapi tidak ada yang seperti Xu Chu. Dia memang pantas mendapat julukan 'Hu Hou' "

Cao2x berpikir bahwa melawan Ma Chao dengan kekuatan sangatlah sulit apalagi setelah Xu Chu terluka. Dia akhirnya menggunakan strategi dengan mengirim 2 kelompok pasukan unutk menyebrang ke tepi selatan dan mengambil posisi disana sehingga mereka dapat menyerang dari depan dan belakang.

Suatu hari dari atas tembok bentengnya, Cao2x melihat Ma Chao dan beberapa pasukan berkuda mendekat ke tembok dan lalu pergi lagi seperti angin.

Setelah melihat mereka cukup lama, Cao2x membuang Helmnya ke tanah dan berkata, "jika Ma Chao itu tidak mati, aku mungkin tidak akan tahu tempat peristirahatan terakhirku !"

Xiahou Yuan mendengar tuannya dan didalam hatinya dia marah, dia berkata, "Aku akan siap mati disini sekarang juga jika aku tidak menghancurkan pemberontak itu !"

Tanpa bicara lagi, Xiahou Yuan langsung membuka gerbang kemah dan keluar bersama pasukannya. Cao2x berusaha untuk memberhentikan hal ini, tetapi tidak berhasil. Karena takut sesuatu terjadi pada Xiahou Yuan, cao2x berkuda mengejarnya. Saat melihat pasukan cao2x, Ma Chao langsung mengatur formasi pasukannya dan ketika pasukan musuh tiba, mereka semua langsung bertempur. Lalu Ma Chao melihat Cao2x juga datang dari kejauhan, Ma Chao langsung meninggalkan Xiahou Yuan dan segera berkuda menuju Cao2x. Kepanikan melanda cao2x ketika dia melihat Ma Chao dengan kecepatan tinggi menuju dirinya. Dia segera pergi dan pasukannya menjadi kacau.

Ketika sedang mengejar Cao2x inilah Ma Chao diberitahukan bahwa pasukan musuh ada di selatan sungai Wei. Menyadari bahaya ini, dia menghentikan pengejaran dan mengumpulkan pasukannya serta kembali kekemahnya, disana dia berdiskusi dengan Han Sui.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang ? Cao2x telah melintasi sungai dan menempatkan pasukannya diselatan dan kita dapat diserang kapan saja dari arah belakang." Kata Ma Chao.

Jendral Li Kan berkata, "kau lebih baik melakukan gencatan senjata, berikan beberapa derahmu dan berdamai dengannya. Lalu kedua pasukan dapat beristirahat melewati musim dingin dan menunggu sampai musim semi tiba."

"Dia bijaksana dan aku menyarankan hal serupa." Kata Han Sui.

Tetapi Ma Chao ragu2x. Yang lainnya lalu membujuk dia untuk berdamai dan akhirnya diapun setuju. Lalu Yang Qiu dan Hou Xuan dikirim sebagau utusan damai kekemah cao2x.

"Kalian boleh kembali, aku akan mengirimkan utusan untuk menjawab surat ini," Kata Cao2x setelah mereka mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan.

Lalu Jia Xu berkata pada Cao2x, "Apa pendapatmu, tuan perdana menteri ?"

"Apakah kau ingin mengatakan sesuatu Jia Xu ?" Tanya cao2x.

"Didalam peperangan tipuan boleh digunakan, oleh sebab itu lebih baik kita berpura-pura setuju. Lalu kita akan mencari cara untuk membuat keretakan diantara Han Sui dan Ma Chao sehingga kita akan dapat menghancurkan keduanya."

Cao2x senang dan berkata, "Itu adalah ide terbaik yg bisa kudapatkan ! Kau baru saja mengatakah hal yang memang kupikirkan."

Cao2x lalu mengirim utusan untuk menyetujui hal itu dan dia juga membangun jembatan agar dia bisa menyebrang ketepi timur.

Ketika jawaban itu tiba, Ma Chao berkata pada Han Sui, "Walaupun dia setuju untuk berdamai, tetapi dia sangat licik dan penuh siasat. Kita harus tetap berjaga-jaga menghadapi semua kemungkinan. Paman, kau dan aku akan bergiliran untuk menjaga Cao2x dan Xu Huang. Sehingga kita dapat aman dari tipu muslihatnya."

Mereka setuju dan keduanya bergantian menjaga perbatasan sungai Wei. Segera Cao2x mengetahui apa yang sedang mereka lakukan dan dia berkata Jia Xu, "Aku berhasil !"

"Siapa yang akan melakukan tugas jaga esok ?" Tanya Cao2x.

"Han Sui" Jawab seseorang.

Keesokan harinya cao2x didepan para jendralnya berkuda keluar dan para jendralnya berbaris dari kiri kenanan disisi-sisinya. Han Sui tidak tahu bahwa itu adalah Cao2x sendiri yang datang.

Kemudian tiba2x Cao2x berteriak, "Apakah ada kalian ingin melihat Cao2x ? Aku sekarang ada disini. Aku tidak memiliki 4 mata dan dua mulut, aku hanyalah orang biasa yg terkenal."

Segera Han Sui keluar dari kemahnya dan melihat cao2x datang tanpa baju perang, dia juga menanggalkan baju perangnya dan pergi mendekat pada Cao2x dan mereka berbicara.

Kata Cao2x, "Ayahmu dan aku dinobatkan Pada saat yang sama, dan aku memperlakukannya sebagai pamanku sendiri. Lebih lagi, kau dan aku melayani pemerintahan pada saat yang sama dan kita tidak bertemu selama beberapa tahun. Berapa umurmu sekarang , jendral ?"

"Aku berumur 40 thn." Jawab Han Sui.

"Ketika dulu kita masih diibu kota dan masih muda serta tidak pernah berpikir mengenai usia senja. Jika saja kita dapat mengembalikan kedamaian kepada negara maka itu adalah hal yg paling menyenangkan kita."

Mereka berbicara banyak mengenai masalah masa lu dan tidak berbicara masalah militer sedikitpun, hal ini berlangsung selama beberapa jam sebelum mereka berpamitan satu dengan yang lainnya.

Tidak lama kemudian, seseorang memberitahukan Ma Chao mengenai pertemuan ini dan dia segera pergi menemui Han Sui untuk menanyakannya.

"Apa yang cao2x diskusikan hari ini? " Tanya Ma Chao.

"Dia hanya membicarakan mengenai masa lalu ketika kami masih bersama-sama di ibu kota."

"Apakah dia berbicara masalah militer ?"

"Tidak sepatah katapun dan aku tidak boleh berbicara mengenai hal itu kepadanya."

Ma Chao lalu pergi tanpa berkata apapun tetapi dia merasa curiga.

Ketika Cao2x kembali kekemahnya, dia berkata pada Jia Xu,"Apakah kau tahu mengapa aku berbicara padanya didepan umum ?"

"Ini mungkin ide yang bagus tetapi tidak cukup untuk mengadu domba dua orang itu. Aku dapat menambahkannya dan hal ini akan membuat mereka saling membunuh satu sama lain."

"Oh, Jadi apakah rencanamu ?"

"Ma Chao sungguh berani dan gagah tetapi tidak terlalu pintar. Kau tulislah surat dan kirimkan pada Han Sui, dan tulislah sesuatu mengenai akan segera terjadi sesuatu. Lalu hapuslah dan tulislah sesuatu yang lain. Dan pastikanlah Bahwa Ma Chao mengetahui mengenai kiriman surat ini. Ketika Ma Chao melihatnya pasti dia akan mengira ada sesuatu yang Han Sui sembunyikan. Hal ini akan menambah kecurigaannya. Aku juga akan menghasut beberapa bawahan Han Sui dan meminta mereka untuk membuat keretakan itu semakin besar dan kita akan dapat membereskan Ma Chao."

"Rencana ini sungguh baik."

Dan lalu dia menulis surat pada Han Sui seperti yang disarankan.

Dan akhirnya seseorang memberitahukan pada Ma Chao mengenai surat itu, yg membuat dirinya makin curiga pada han Sui. Dia lalu datang ke tenda Han Sui dan meminta untuk melihat surat itu. Han Sui memberikan padanya dan seperti yang diperkirakan pengubahan pada surat itu membuat Ma Chao curiga.

"Kenapa ada perubahan disurat ini ?" Tanya Ma Chao.

"Surat itu telah datang seperti itu, aku tidak tahu."

"Apakah mungkin ada orang yang akan mengirim surat seperti ini ? Hal ini tampaknya, Paman, kau takut aku mengetahui sesuatu sehingga kau mengubah surat ini."

"Pasti ini hanya kesalahan cao2x saja mengirimkan surat seperti ini."

"Aku tidak berpikir begitu, Dia adalah orang yang sangat berhati-hati dan tidak akan membuat kesalahan seperti ini. Kau dan aku, paman, telah bersekutu dan ingin membunuh pemberontak. Kenapa kau berbalik melawanku sekarang ?"

"Jika kau meragukan kata2xku, aku akan butkikan kepadamu. Esok hari didepan seluruh tentara aku akan meminta cao2x datang dan berbicara. Kau dapat bersembunyi dibelakang pasukan dan bisa membunuhku jika aku berbohong padamu."

"Jika memang begitu, aku akan tahu apakah kau jujur atau tidak, paman."

Persiapan dilakukan, keesokan harinya Han SUi dengan 5 jendralnya, Li Kan, Ma Wan, Yang Qiu, Hou Xuan dan Liang Xing berkuda kedepan, Sementara Ma Chao bersembunyi diantara pasukan. Han Sui maju dan berkata ingin berbicara dengan tuan perdana menteri.

Segera atas perintah perdana menteri, Cao Hong dengan 10 orang berkuda segera keluar dan mendekat pada Han Sui. Cao Hong mendekat dan berteriak, "Kemarin malam, tuan perdana menteri telah mengerti. Dan Laksanakan hal itu tanpa kesalahan."

Lalu tanpa berkata apa2x lagi, Cao Hong segera membalikan kudanya dan pergi secepatnya.

Ma Chao telah mendengar hal itu dan dia segera mengengam tombaknya dan berkuda maju untuk membunuh Han Sui. Tetapi ke 5 jendral menghalanginya dan memintanya kembali kekemah.

Han Sui menemui dia dan berkata,"Keponakan, percayalah padaku, benar, aku tidak memiliki niat buruk."

Tetapi Ma Chao yang marah segera pergi. Lalu Han Sui mendiskusikan masalah ini dengan ke 5 jendralnya.

"Bagaimana aku dapat menjernihkan masalah ini ?"

"Ma Chao terlalu percaya pada kekuatannya, dia selalu tidak menyukaimu, tuan. Jika kita berhasil menghancurkan Cao2x, apakah kau pikir dia akan memberikan jalan untukmu ? Aku pikir kau sebaiknya memikirkan diri sendiri saja, pergilah kepada Cao2x dan menyerahlah. Aku yakin kau pasti akan diberikan jabatan dan gelar."

"Aku dan ayahnya pernah bersumpah menjadi saudara. Aku tidak tega untuk membiarkannya sendirian." Kata Han Sui.

"Tampaknya masalahnya sudah seperti ini dan kau tidak mempunyai pilihan lain, tuan." Kata Yang Qiu.

"Siapakah yang akan menjadi penengah kepada Cao2x." Tanya Han Sui.

"Aku yang akan menjalankannya." Kata Yang Qiu.

Lalu Han Sui menulis surat yang diserahkannya melalui Yang Qiu. Cao2x menjanjikan akan memberikan gelar Bangsawan Xi Liang dan menjadikan Yang Qiu gubernurnya. Para jendral yang lainnya juga akan diberikan imbalan sesuai jasanya. Lalu sebuah rencana dibuat untuk menyingkirkan Ma Chao.

Yang Qiu kembali dan menceritakan semuanya pada Tuannya itu dan Han Sui memerintahkan agar kayu kering dikumpulkan unutk membuat signal api. Dan ke 5 jendral harus bersiap untuk menjalankan rencana itu. Telah diputuskan bawha Ma Chao akan diundang untuk menghadiri sebuah pesta dan disana mereka akan membunuhnya.

Setelah semua ini selesai, mereka mengundang Ma Chao yang walaupun datang tetapi dia curiga bahwa akan ada sesuatu. Dia telah menyiapkan sebuah rencana juga apabila terjadi sesuatu. Dia meningalkan Ma Dai dan Pang De memimpin pasukannya dan dia memilih beberapa prajurit yang dipercayanya berserta dia untuk menyamar menjadi pasukan Han Sui. Disana mereak menemukan bahwa Han Sui dan kelima jendralnya sedang berbincang dan kata2x yang terdengar adalah, "....Kita harus melaksanakan rencana ini segera. Sekaranglah saatnya."

Dengan marah dia berteriak, "Kalian sekumpulan pengkhianat ! Berani sekali kalian merencanakan sesuatu untuk menyakitiku !"

Mereka terkejut dan Ma Chao segera mengeluarkan pedangnya dan menebasnya, Han Sui Menghindar tetapi wajahnya terluka. Lalu Ma Chao menebas lagi kearah Han Sui yang belum siap dan dia menahan serangan Ma Chao dengan tangannya, akibatnya tangan Han Sui terpotong dari mulai siku sampai telapak tangannya. Kelima jendral itu segera mengeluarkan pedangnya dan melawan Ma Chao dan anak buahnya yang segera mudur keluar. Segera Ma Chao terdesak oleh Mereka ber 5, tetapi dia tetap dapat bertahan karena kemampuan bermain pedangnya cukup baik. Ma Chao sebenarnya lebih terlatih memakai tombak dan menunggang kuda seperti layaknya orang2x dari suku Qiang didaerah barat laut. Melihat bahwa para anak buahnya sudah Tewas Ma Chao segera marah besar dan dia memancarkan aura kemarahan yang membuat ke 5 jendral dan prajurit2x lainnya merasa ketakutan. Ma Chao dengan tenaganya yang besar lalu menebas kearah lima jendral itu, yang terdepan adalah Ma Yan. Ma Yan berusaha untuk menahan serangan Ma Chao itu, Tetapi karena terlalu kuat, Baju Zirah Ma Yan terbelah dua dan darah menyembur keluar dari dalam badannya karena dadanya terbelah. Yang berdiri disamping Ma Yan adalah Liang Xing, dia menahan dengan pedangnya sisa serangan Ma Chao yang sudah melewati Ma Yan. Tangan Liang Xing langsung patah dan dia pun tidak mampu bertarung lagi. Ketiga jendral lainnya yang melihat hal ini segera pergi.

Ma Chao kembali ke tenda dibelakangnya untuk menghabisi Han SUi, tetapi para pengawal Han Sui telah membawanya pergi. Lalu perkemahan itu terbakar hebat sekali dan kekacauan terjadi disana. Ma Chao segera mencari kuda dan menaikinya, Pang De dan Ma Dai baru saja tiba disana dan pertempuran pun terjadi. Pasukan Cao2x melihat api itu sebagai signal penyerangan segera datang dari berbagai penjuru. Xu Chu, Xu huang dari belakang dan depan, Xiahou Yuan dan Cao Hong dari kiri dan kanan. Sementara Pasukan Xi Liang saling bertempur antara pendukung Ma CHao dan Han Sui.

Ma Chao membawa 100 prajurit berkuda kedepan jembatan apung di sungai Wei ketika hari menjelang pagi. Disana dia bertemu Li Kan yang datang membawa tentara. Ma Chao segera mengambil tombaknya dan menerjang Li Kan. Li Kan yang melihat Ma Chao langsung turun dari kudanya dan membuang tombaknya serta lari tunggang langgang. Dari belakang Ma Chao, Yu Jin mengejarnya tetapi tidak dapat cukup dekat untuk menangkapnya, Yu Jin memanah Ma Chao dari belakang tetapi Ma Chao mendengar bunyi anak panah itu dan dia menghindar, tetapi panah itu menancap Pada Li Kan orang yang dikejarnya yang berada didepannya. Ma Chao lalu berbalik dan mengejar Yu Jin, yang segera kabur.

Segera pasukan Elit Cao2x telah menunggunya dan mengepungnya di sekitar jembatan. Seluruh 100 prajurit Ma Chao yang bersamanya telah tewas semua secara mengenaskan dibawah Pasukan elit ini. Ma Chao yang melihat keadaan tidak menguntungkan bagi dirinya segera berpikir untuk mencari celah keluar. Pasukan Elit cao2x ini konon adalah yang terbaik di seluruh Cina. Setelah tersisa hanya 13 orang dalam pertempuran Chi Bi, Cao2x memerintahkan agar Xu Chu melatih 10.000 prajurit untuk menjadi pasukan Elit ini. Ma Chao seperti kesetanan, dengan tombaknya dia menyerang kesana-kemari. Pasukan biasa mungkin sudah kabur tetapi pasukan Elit ini sungguh tangguh. Mereka terus mengepung Ma Chao dan beberapa orang memanahi Ma Chao walaupun teman2x mereka sedang berada ditengah mengepung Ma Chao. Mereka tidak takut mati dan walaupun Panah menancap ditubuh mereka, mereka tidak bergeming dan tetap menyerang Ma Chao. Ma Chao akhirnya kewalahan juga menghadapi mereka ini. Dia menggunakan teknik Tombak Halilintarnya untuk membuka jalan yang berhasil merobohkan beberapa Prajurit "Armored Tiger" ini. Dia berhasil membuat celah dan lari kearah barat laut.

Dia dikejar oleh pasukan Elit Cao2x itu dan dia terus berusaha unutk kabur sampai tiba2x salah satu pasukan elit itu melemparkan panah pada dirinya. Panah itu dilemparkan sehigga Ma Chao tidak mendengar bunyi senar busurnya dan dia tidak mengetahui ada anak panah meluncur kepada dirinya. Karena kekuatan pasukan Elit ini, anak panah itu berhasil menancap dipunggung Ma Chao dan akhirnya Ma Chao terjatuh dan musuh mendekat. Disaat genting ini, ada pasukan baru tiba dari arah Barat Laut dan menolongnya. Pang De dan Ma Dai tiba tepat pada waktunya.

Akhirnya Ma Chao tertolong karena pasukan Elit Cao2x itu sibuk melawan Pang De dan pasukan Berkuda yang berbaju Zirah lengkap. Ma Dai dan pasukannya berusaha melindungi Ma Chao yang membawa Ma Chao diatas salah satu kudanya. Ma Chao ternyata tidak mau menyerah, Dia segera memerintahkan Prajurit disana unutk menarik keluar panahnya dan mengikat lukanya, kemudian dia mengambil tombak dan mulai bertempur kembali. Walaupun begitu akhirnya dia terpaksa memerintahkan pasukannya Mundur karena tekanan pasukan elit Cao2x yang begitu hebat. Dia kabur meninggalkan jejak darah menuju arah barat laut.

Mendengar musuhnya melarikan diri, Cao2x memberikan perintah pd jendralnya, "Kejar dia siang dan malam, hadiah akan diberikan pada mereka yang menangkapnya hidup atau mati. Untuk kepalanya akan kuberikan 1000 keping emas dan Penguasaan atas suatu daerah yang memiliki 10.000 kepala keluarga. Jika ada yang menangkap Ma Chao hidup2x maka dia akan dinaikan pangkatnya menjadi Jendral Besar."

Akibatnya semua orang bernafsu mengejar Ma Chao. Sementara itu tanpa memperdulikan apapun lagi, Ma Chao segera pergi jauh. Satu demi satu para prajurit dan pengiktunya berguguran. Pasukan infantri yang tidak dapat mengejarnya akhirnya banyak yang tertangkap musuh dan hanya tersisa sedikit sekali. Hanya beberapa puluh penunggang kuda saja yang tersisa. Mereka semua bergerak menuju Lin Tao, sebuah kota didaerah Bukit barat.

Cao2x juga ikut dalam pengejaran itu dan dia sampai ke An Ding. Tetapi Disana dia mengetahui bahwa Ma Chao masih berada jauh didepannya. Akhirnya dia menghentikan pengejaran dan kembali. Semua jendral juga melakukan hal yang sama, semuanya kembali ke Chang An. Han Sui yang kehilangan lengan kirinya sekarang menjadi orang cacat. Tetapi dia tetap diberikan gelar dan jabatan yang dijanjikan. Yang Xiu dan Hou Xuan dijadikan bangsawan dan jabatan di Wei Kou.

Lalu perintah diberikan bagi pasukan untuk kembali ke ibu kota. Yang Fu seorang penasehat militer dari Liang Zhou, datang ke Chang An untuk menunjukan bahaya dari menarik pasukan mundur ke ibu kota.

"Ma Chao memiliki keberanian seperti Lu Bu dan hati seperti barbar. Kecuali kau menghancurkan dia kali ini, dia akan datang lagi dengan lebih kuat dan berani. Dan saat itu seluruh daerah barat akan hilang. Oleh karena itu kau tidak boleh menarik mundur pasukanmu."

Cao2x berkata, "Aku ingin menguasai seluruh daerah ini, tetapi banyak sekali hal yang harus kulakukan di ibu kota dan daerah selatan juga belum kutaklukan. Jadi aku tidak dapat tinggal, Tetapi kau , tuan, mungkin dapat membantuku mengamankan daerah ini. Apakah kau mau ?"

Yang Fu akhrinya setuju dan dia mengenalkan Wei Kang yang diangkat menjadi Pelindung Kekaisaran wilayah Ling Zhou.

Sebelum Yang Fu berpamitan, dia berkata pada Cao2x, "Pasukan kuat harus ditinggalkan di Chang An, sebagai cadangan apabila mereka diperlukan."

"Hal itu telah diatur." Jawab Cao2x.

Jendral Cao2x bertanya mengenai kebijakan dalam perang ini, "Sejak pertama kita berada di Benteng Tong, utara sungai Wei tidaklah dijaga . Kenapa kau tidak menyebrang keutara sungai dan timur sungai kuning ? Tetapi kau malah menyerang benteng untuk beberapa hari sebelum melintas keutara."

Dan Dia menjawab, "Pemberontak itu pertama menguasai benteng. Jika aku dari pertama menduduki sisi timur dari sungai kuning, maka pemberontak akan mempertahan kemahnya dan satu demi satu mengumpulkan seluruh feri yang ada dan aku tidak akan dapat menyerang. Jadi aku mengumpulkan pasukan di benteng Tong dan membuat pemberontak menjaga tepi selatan sungai. Sehingga tepi utara terbuka lebar. Sehingga Xu Huang dan Zhu Ling dapat melintas. Lalu aku membuat benteng agar supaya musuh mengira aku lemah dan menyebabkan mereka menyerang tanpa berpikir panjang. Lalu aku menggunakan cara yang pintar untuk menyebabkan keretakan dan kekacauan dipasukan mereka. Strategi ini disebut ' PETIR MENGELEGAR SEBELUM KAU DAPAT MENUTUP TELINGAMU' (LI ZHI QIAN BI HE ER DUO). Memang benar perubahan dari taktik perang sangatlah tak terhingga."

"Tetapi ada satu hal lagi yang masih membingungkan kami dan kami harap kau menjelaskannya. Ketika kau mendengar musuh mendapat pasukan baru. Kau bertambah senang, kenapa ?"

"Karena benteng Tong jauh dari Xu Chang. Jika pemberontak mengambil semua titik2x strategis untuk bertahan, mereka tidak akan dapat di kalahkan dalam waktu lebih dari beberapa tahun. Ketika mereka datang bersama-sama, mereka mungkin banyak tetapi mereka lebih sulit diatur. Mereka mudah sekali marah dan terpecah-pecah dari berbagai macam suku. Jadi itulah alasanku unutk merasa senang."

"Memang benar, tidak ada yang dapat menandingimu dalam membuat Strategi." Kata semua bawahannay sambil bersujud rendah.

"Tetapi tetap saja, aku juga bergantung pada kalian semua." Kata Cao2x.

Lalu dia memberikan hadiah besar pada prajurit dan menunjuk Xiahou Yuan untuk menjaga Chang An. Prajurit yang menyerah dikirim keberbagai pasukan. Xiahou Yuan merekomendasikan Zhang Jia dari Gao Ling sebagai asistennya.

Segera pasukan itu kembali ke ibu kota Xu Chang dan disambut oleh kaisar. Sebagai imbalan atas jasa2xnya. Cao2x diberikan hak untuk disebutkan nama lengkapnya ketika diterima diistana dan boleh memakai baju perang dan membawa senjata ketika menghadap seperti Xiao He, salah satu menteri pendiri dinasti Han. Hal ini dilakukan karena ketenaran dan pengaruhnya sudah sedemikian rupa besarnya.

Berita mengenai hal ini segera menyebar dan sampai ke daerah barat yaitu ke Han Zhong dimana disana memerintah Zhang Lum Gubernur Hanning. Zhang Lu ini berasal dari Pei. Dia adalah Cucu dari Zhang Ling yang hidup di gunung Hum ming disebelah timur. Disana dia belajar ilmu tao.

Semua orang menghormati Zhang Ling dan ketika dia mati, anaknya Zhang Heng meneruskan karyanya dan mengajarkan sebuah ajaran. Para murid2xnya harus membayar iuran masuk dalam bentuk beras, sebanyak 5 karung. Orang2x menyebutnya sebagai 'PENCURI 5 KARUNG BERAS' (DAO WU DAO).
(*Dao Wu Dao juga dapat disebut TAO 5 KARUNG BERAS.)

Setelah Zhang Heng meninggal, anaknya Zhang Lu mengikuti jejaknya. Zhang Lu menyebut dirinya 'GURU BESAR' (TA ShI FU) dan para pengikutnya disebut Pasukan 'MO SHI PING' (Pasukan Setan Kecil/biasa/umum). Kepala pasukannya disebut 'PENUANG ARAK' (Bian Liu Qi) dan mereka yang banyak atau berhasil mendapatkan pengikut disebut 'Kepala Penuang Arak' (KUI BIAN LIU QI). Ketulusan sejati adalah ajaran utama dari aliran kepercayaan ini dan tidak boleh ada tipuan didalamnya. Ketika semua orang jatuh sakit, sebuah altara disiapkan didalam ruangan 'KEHENINGAN' dimana mereka dapat menyadari kesalahan mereka dan mengakuinya secara terbuka. Lalu dia harus berdoa. Kepala/pemimpin doa ini disebut 'PENGAWAS PENUANG ARAK' (JIAN BIAN LIU QI).

(*Penuang arak itu kata2x kiasan yang artinya kurang lebih seperti orang yang mengajak bergabung, dalam upacara2x adat biasanya mereka menuangkan arak sebagai tanda hormat atau tanda janji. Maka ketika para penuang arak meminta orang2x berjanji untuk mengikuti ajarannya mereka menuangkan arak pada langit sebagai simbol perjanjian.)

Ketika berdoa untuk seseorang , mereka menuliska namanya dan pengakuan dosanya didalam selembar kertas dan membuat 3 salinan, hal ini disebut 'TULISAN KEPADA 3 DEWA' (Zhu Shu A San Shen). Satu salinan di bakar diatas gunung sebagai pengakuan pada langit (Tian Chen Hui), satu dibakar untuk pengakuan pada bumi (Rang Cheng Hui) dan satu lagi ditengelamakan ke dalam sungai atau danau sebagai pengakuan pada penguasa air (Shui Cheng Hui). Jika orang yang sakit itu sembuh maka dia harus membayar 5 karung beras.

Mereka memiliki tempat pelayanan umum dimana yang miskin dapat meminta beras dan daging serta memasak makanannya. Setiap pejalan/pengembara boleh mengambilnya sesuai dengan kebutuhan makannya. Mereka yang mengambil secara berlebihan akan dihukum. Kesalahan hanya dimaafkan sebanyak 3 kali setelah itu yang bersalah akan dihukum sesuai peraturan.

Aliran ini telah berkembang didaerah Han Zhong selama 30 thn dan telah lolos dari tekanan pemerintah karena daerahnya yang jauh dari pusat pemerintahan. Yang dapat dilakukan pemerintah adalah memberi gelar pada Zhang Lu sebagai 'Jendral yang menjaga Selatan' (NAN SHOU JIAN JUN) dan sebagai gubernur dari Han Ning sehingga hal ini menjamin kesetiaan darinya.

Ketika laporan mengenai keberhasilan cao2x sampai kedaerah barat.Zhang Lu langsung memanggil para bawahannya untuk berdiskusi.

Kata Zhang Lu, "Ma Teng sekarang telah mati dan Ma chao dikalahkan, hal itu membuat daerah barat laut telah jatuh ketangannya. Ambisi cao2x berikutnya pasti menguasai daerah barat daya dan Han Zhong yang akan diserang pertama. Aku harus bertindak lebih dahulu dan mengangkat diriku sebagai pangeran HanZhong dan mengawasi pertahanan."

Yan Pu lalu berkata, "Pasukan didaerah ini berjumlah 100.000 prajurit dan kita memiliki banyak persediaan. Tanah ditimur sungai memiliki pertahanan alami dengan pegunungan dan sungai2xnya. Sekarang pasukan Ma Chao baru saja dikalahkan dan pasukannya banyak yang berserakan di lembah Zi Wu. Kita dapat mengambilnya sebagai pasukan kita dan itu akan menambah sekitar 10.000 prajurit lebih. Sarankan adalah karena Liu Zhang di Yi Zhou lemah, maka kita hrus mengambil ke 41 daerah dibarat sungai dan setelah itu kau dapat mendirikan kekaisaran sesuau keinginanmu."

Kata2x ini menyenangkan hati Zhang Lu yang langsung mulai mengumpulkan pasukan dengan adiknya Zhang Wei.

Berita mengenai hal ini sampai ke Yi Zhou dimana Pelindung Kekaisaran Wilayah ini Liu Zhang anak dari Liu Yan yang merupakan keturunan pangeran Gong dari keluarga kekaisaran memerintah. Pangeran Gong telah pindah ke Jing Ling beberapa generasi yang lalu dan keluarganya semuanya tinggal disini. Kemudian hari, Liu Yan yang merupakan pelindung kekaisaran wilayah Yi Zhou meninggal ditahun pertama masa Jian An/thn ke 4 pemeritahan kaisar Xian (thn 194 M), anaknya menggantikannya sebagai penguasa daerah itu.

Sebenarnya sudah ada permusuhan antara Liu Zhang dengan Zhang Lu, karena Liu Zhang menghukum mati ibu Zhang Lu dan saudaranya. Setelah itu Liu Zhang mengirim Pang Xi menjadi gubernur di Ba Xi untuk menahan serangan2x Zhang Lu.

Tetapi Liu Zang memang selalu lemah, dan ketika dia menerima berita dari komandannya mengenai pergerkaan pasukan Zhang Lu, hatinya langsung ketakutan dan dia segera memanggil para penasehatnya.

Didalam rapat seseorang berkata,"Tuanku, jgn khawatir. Aku bukanlah seorang jenius tetapi aku memiliki lidah yang hebat dan aku akan membuat Zhang Lu tidak berani untuk menatap daerah ini lagi."