BLOGGER TEMPLATES - TWITTER BACKGROUNDS »

Pages

24 Juli, 2013

Nonton film gratis ???

mau nonton film gratis via web internet?? coba buka watch32. banyak list film nya.. sampe ke film lama jadoel juga ada... kebanyakan film luar. worth it kok.. buat yang lagi males keluar nonton bioskop. link nya http://watch32.com/ or liat ke kanan bawah blog gw,, ada link watch32 .. tinggal klik aja. Selengkapnya...

mau download software free alias gratis???

mau download software free alias gratis??? software nya banyak dan sering update terbaaru... ane aja sering download kesitu trutama anti virus AVG. recommended kok.. mantep. dan pasti gratis. coba aja cek kesana. sapa tau ketagihan download software. link nya http://www.filehippo.com/ ato cari ke pojok kanan bawah blog gw... ada link filehippo, tinggal klik. thx Selengkapnya...

Bab 62

Zhao Yun menyelamatkan Liu Chan untuk kedua kalinya.

Dengan Selembar surat, Sun Quan memukul mundur pasukan Cao2x.


Zhang Zong berkata, "Jika kau melakukan ekspedisi menuju barat, cao2x pasti akan kembali untuk menyerang. Lebih baik tulislah dua surat, satu untuk Liu Zhang, katakan padanya bahwa kau berkerja sama dengan Liu Bei untuk merebut daerah barat dan kedua tuliskan pada Zhang Lu dan mintalah dia menyerang Jia Meng. Liu Bei tidak akan dapat berada didua tempat pada saat yang bersamaan, karena dia akan tertekan dari depan dan belakang. Sementara itu kau dapat mengerahkan pasukanmu menuju Jing Zhou."

Sun Quan menyetujui, dia menulis dua surat dan dikirimkan oleh dua orang utusannya.

Sementara itu, Liu Bei telah memenangkan hati rakyat di sekitar Jia Meng dimana pasukannya sekarang berada. Ketika menerima kabar mengenai kepergian istrinya dan penyerangan Cao2x di Ru Xu, Dia memanggil Pang Tong dan menceritakan masalhnya.

"Pemenang Di Ru Xu, siapapun dia pasti akan menyerang Jing Zhou berikutnya." Kata Liu Bei pada Pang Tong.

"Kau tidak perlu khawatir, Aku tidak berpikir baik Selatan maupun utara berani menyerang daerah itu selama Zhuge Liang masih berada disana. Tetapi tuanku, tulislah surat pada Liu Zhang dan katakanlah bahwa kau harus kembali ke Jing Zhou karena ada masalah mendadak. Penyerangan Cao2x ini akan dapat menjadi alasan yg bagus. Jg mintalah dia kirimkan 40.000 prajurit dan bahan persediaan untuk 1 bulan. Yakinkan dia bahwa kau tetap akan menjaga daerah ini. Dengan tambahan persediaan dan pasukan itu maka kita akan dapat berbuat apapun seperti yg kita mau."

Liu Bei setuju dan dia segera mengirim utusan ke Cheng Du. Ketika utusan ini sampai di Cheng Du, Yang Huai dan Gao Pei, komandan penjaga benteng Sungai Fu juga berada disana dan meminta untuk ikut dalam membahas masalah ini.

Setelah membaca surat ini, Liu Zhang berkata pada Yang Huai, "Mengapa kau tidak segera berangkat ?"

"Karena surat itu, tuanku. Liu Bei ini sejak hari pertama dia memasuki Yi Zhou, dia sudah selalu mencuri hati rakyat. Hal ini menunjukan bahwa dia mempunyai niat tidak baik. Aku pikir kau sebaiknya menolak permintaanya. Untuk membantunya akan sama seperti menambahkan minyak kedalam api."

"Tetapi kami bersaudara dan aku harus membantunya." Kata Liu Zhang.

Tiba2x Seseorang berkata,"Liu Bei dari dahulu adalah seorang pengembara oportunis. Jika kau tetap membiarkanya tetap berada di Yi Zhou serta memberikannya pasukan dan persediaan maka kau sama seperti memberi sayap pada harimau."

Dia adalah Liu Ba, seorang yg berasal dari Ling Ling. Kata2xnya membuat Liu Zhang Ragu dan bimbang. Huang Quan jg membujuk dengan sangat dan akhirnya Liu Zhang memutuskan hanya memberi Liu Bei 4.000 prajurit tua dan persediaan makanan untuk seminggu saja. Pada saat yg sama dia memerintahkan agar pasukannya dikirimkan untuk menjaga tempat2x strategis.

Ketika Liu Bei mendapatkan bahwa permohonannya dijawab dengan pasukan yg tua dan persediaan yg sedikit, dia menjadi marah dan berkata, "Aku telah mempertaruhkan nyawaku dan pasukanku untuk membantu pertahananmu, dan beginikah balasanmu untukku ! Kau memang kejam dan sekarah. Bagaimana kau mungkin mengharapkah aku untuk melindungimu ?"

Liu Bei menyobek surat itu dan segera memerintahkan utusan itu kembali. Utusan itu segera kembali ke Cheng Du menceritakan apa yg terjadi.

Lalu berkatalah pang Tong, "kau terlalu baik dan menekankan kemanusiaan serta kebenaran. Tetapi sekarang semua itu telah berakhir setelah kau merobek surat itu."

"Apa yg harus kulakukan selanjutnya ?" Tanya Liu Bei.

"Aku memiliki 3 rencana. Kau boleh memilih mana yg kau inginkan."

"Apa saja 3 rencanamu itu ?"

"Yang pertama adalah segera menyerang Cheng Du dengan seluruh kekuatan kita sekarang. Kedua adalah merebut Benteng Sungai Fu, dan menyingkirkan kedua jendral penjaganya karena mereka adalah pendekar terkenal didaerah barat ini. Jika kau memberi alasan untuk kembali ke Jing Zhou, mereka pasti akan keluar menyambutmu dan setelah itu kau dapat menangkapnya dan membunuh mereka. Setelah mendapatkan tempat itu dan jg Fu Cheng maka Cheng Du akan menyusul berikutnya. Yang ketiga adalah kita kembali ke Jing Zhou dan menyerang daerah Yi Zhou dengan pasukan besar. Tetapi jika kau terlalu lama memutuskan hal ini maka kau akan dalam kesulitan besar dimana tidak ada suatu apapun dapat menyelamatkan kau."

Liu Bei menjawab, "Dari 3 hal itu, aku pikir yg pertama terlalu terburu-buru dan yg terakhir terlalu lama, Maka aku memilih yang kedua."

Lalu Surat ditulis dan dikirmkan pada Liu Zhang yang isinya karena ada serangan Cao2x di Qing Ni maka Pasukan Liu Bei harus kembali dan karena masalahnya sangat mendesak maka dia tidak bisa berpamitan dahulu.

"Aku tahu bahwa keinginan sebenarnya Liu Bei adalah kembali ke Jing Zhou, "Kata Zhang Song ketika dia mendengar surat yg dikirimkan pada Liu Zhang itu.

Zhang Song lalu menuliskan surat pada Liu Bei. Ketika dia sedang mencari orang untuk mengirimkan surat itu, adiknya Zhang Su, Gubernur dari GuangHan datang untuk menemuinya. Zhang Song menyembunyikan surat itu dalam lengan bajunya sementara dia berbincang-bincang dengan adiknya. Lalu kemudian mereka berdua berbincang-bincang dan minum2x. Lalu surat itu tiba2x terjatuh tanpa sepengetahuan Zhang Song, Seorang pelayan Zhang Su melihatnya dan mengambilnya. Setelah Zhang Su pergi, Pelayannya itu memberikan surat itu pada Zhang Su yg lalu membacanya.

Surat itu berisi permintaan Zhang Song agar Liu Bei segera menyerang Cheng Du dan dia akan membantunya dari dalam.

"Rencana kakakku ini akan menyebabkan kehancuran seluruh keluarga," Kata Zhang Su yg segera menemui Liu Zhang dan menyerahkan surat itu.

"Aku selalu memperlakukan kakakmu dengan baik !!" Kata Liu Zhang dengan marahnya.

Liu Zhang segera memerintahkan agar Zhang Song ditangkap di penggal berserta seluruh isi rumahnya.

Setelah Liu Zhang menyadari adanya persekongkolan ini, Liu Zhang segera mengumpulkan penasehatnya dan meminta saran mereka.

Huang Quan lalu berkata, "Tindakah segera harus dilakukan. Kirimlah pesan pada setiap pos2x penjagaan dan benteng2x agar mereka selalu waspada. Dan juga jgn ijinkan siapapun masuk dan meninggalkan Jing Zhou."

Perintah segera diberikan dan setiap tempat2x strategis segera bersiaga.

Sementara itu, menjalankan rencana Pang Tong, Liu Bei bergerak menuju Fu Cheng, Disana dia mengirimkan utusan untuk mengundang kedua jendral agar datang dan berpamitan. Tetapi kedua jendral itu tidak segera merespon undangan ini.

"Apakah maksud sebenarnya dari penarikan mundur pasukan ini ?" Tanya Yang Huai kepada Gao Pei.

"Liu Bei ini harus mati, mari kita sembunyikan pisaui dibalik baju kita dan bunuhlah dia ditempat itu. Hal ini akan membuat masalah tuan kita selesai."

"Rencana yg sangat baik." Kata Yang Huai.

Lalu mereka berdua dengan membawa hanya 200 prajurit, keluar menemui Liu Bei untuk mengucapkan selamat tinggal.

Dalam perjalanan menuju Sungai Fu, Pang Tong berkata pada Tuannya, "Kau harus waspada pd mereka berdua jika mereka datang untuk menemuimu. Jika mereka tidak datang, maka seranglah benteng itu segera."

Ketika dia katakan hal itu, tiba2x angin kencang datang dan menjatuhkan bendera dan panji2x perang. Liu Bei bertanya, ada pertanda apakah ini.

"Hal ini artinya keterkejutan. Kedua orang itu pasti akan berusaha membunuhmu. Jadi kau harus berhati-hati."

Segera Liu Bei memakai bajur Zirah sebanyak dua lapis dibalik jubah sutranya. Dia juga menyiapkan pedangnya agar mudah disiapkan saat dibutuhkan. Ketika kedua jendral, Yang Huai dan Gao Pei tiba, pasukan Liu Bei diperintahkan berhenti dan segera membuat tenda.

Lalu Pang Tong berkada pada Wei Yan dan Huang Zhong, "Berapapun banyaknya prajurit musuh, pastikan tidak ada dari mereka yg kembali."

Yang Huai dan Gao Pei yg membawa pisau yg disembunyikan datang menghadap serta membawa arak dan daging. Mereka melihat tdk ada persiapan dilakukan untuk menghindari penyerangan dan mulai berpikir bahwa urusan membunuh Liu Bei adalah suatu yg mudah. Mereka segera masuk kedalam tenda dimana Liu Bei duduk disana bersama penasehatnya.

Mereka berkata," Kami mendengar, paman kaisar, bahwa kau akan melakukan perjalanan jauh, oleh sebab itu kami datang menawarkan hadiah kecil ini untuk mengucapkan selamat jalan."

Lalu mereka mengisikan cangkir arak Liu Bei.

Lalu Liu Bei berkata, "Kalian jg mempunyai tugas berat untuk menjaga benteng perbatasan, jendral, aku harap kalian mau minum lebih dahulu."

Mereka meminumnya dan Liu Bei berkata, "Aku mempunyai masalah rahasia untuk kubicarakan denganmu."

Segera ke 200 prajurit yg menyertai mereka dipimpin masuk kedalam kemah dan meninggalkan mereka berdua yg menuju tenda pribadi Liu Bei.

Segera setelah mereka masuk, Liu Bei berteriak, "Jendralku, tangkaplah kedua pemberontak ini."

Segera Liu Feng dan Guan Ping keluar dari balik tenda itu. Yang Huai dan Gao Pei segera melawan. Tetapi Liu Feng dan Guan Ping yg telah siap segera berhasil menangkap mereka berdua.

"Tuanmu dan aku adalah berasal dari keluarga yg sama, kenapa kau mau membunuhku dan membuat keretakan diantara kami berdua ?"

Pang Tong lalu memerintahkan kedua orang itu diperiksa dan menemukan pisau dibalik baju mereka. Lalu keduanya diperintahkan untuk dieksekusi segera. Tetapi Liu Bei ragu dan tidak ingin untuk menghukum mati mereka. Tetapi Pang Tong tetap memaksa bahwa mereka pantas dihukum mati. Dia memerintahkan Algojo untuk melaksanakannya segera. Lalu kedua orang itu segera dipenggal.

Liu Bei mengumpulkan semua prajurit yg menyertai kedua jendral itu, dia memberikan arak bagi meeka dan berkata, "Pemimpinmu melakukan konspirasi dan menyebabkan keretakan diantara aku dan tuanmu. Aku juga menemukan mereka membawa pisau dibalik baju mereak dengan maksud membunuhku. Kalian tidak melakukan kesalahan apapun dan tidak perlu takut."

Para prajuritnya berterima kasih pada Liu Bei dan bersujud padanya.

Lalu Pang Tong berkata, "Jika kalian mau menunjukan jalan sehingga pasukan kami dapat merebut benteng itu, kalian akan diberikan imbalan."

Mereka setuju. Malam itu pasukan berangkat, dengan 200 prajurit berada didepan sebagai penunjuk jalan.

Ketika dia sampai di benteng mereka memanggil penjaga gerbang dan berteriak, "Bukahlah gerbang ! Jendral telah kembali lebih awal karena ada urusan penting."

Mendengar yg memanggil adalah suara temannya sendiri, penjaga gerbang tidak curiga akan ada sesuatu dan mereka membuka gerbang. Begitu gerbang dibuka, pasukan musuh segera masuk kedalam benteng dan mendapatkan Benteng ditepi Sungai Fu tanpa perlu meneteskan setetes darahpun. Pasukan yg bertahan didalam benteng segera menyerah pada Liu Bei dan menjadi bagian pasukannya. Ke 200 prajurit yg membawa mereka dihadiahkan emas dan sutra yg banyak. Setelah mengatur kembali pasukannya, Liu Bei membuat pertahanan2x dibenteng itu dan menjadikannya markas utama.

(*PING PU XUE REN, TIDAK MENETESKAN SETETES DARAHPUN. Sebuah ungkapan yg sering dipakai untuk mengaskan keberhasilan tanpa butuh usaha yang keras)

Untuk beberapa hari mereka menghabiskan waktu dengan mengadakan pesta dan perjamuan atas keberhasilan ini.

Ketika Liu Zhang mendengar apa yg terjadi, dia berkata, "Aku tidak pernah berpikir bahwa hal seperti ini akan terjadi."

Lalu para pejabat Yi Zhou berkumpul dan membahas apa yg harus dilakukan untuk menahan laju pasukan Liu Bei.

Huang Quan berkata, "Mari kita kirimkan pasukan untuk mempertahankan Luo Cheng segera. Luo Cheng adalah jalan utama yg harus dia ambil untuk dapat menyerang kemari. Dia mungkin memiliki banyak pasukan veteran dan jendral hebat. Tetapi dia tidak akan dapat melewati Luo Cheng dengan mudah."

Lalu 4 jendral dikirim untuk mempertahankan Luo Cheng dengan 50.000 prajurit. Mereka adalah Deng Xiang, Ling Bao, Liu Gui dan Zhang Ren.

Ketika mereka pergi ke Luo Cheng ,Liu Gui berkata, "Dibukit sebelah barat ada seorang pendea Tao yang dijuluki " KEHAMPAAN" (An Xi). Dia memiliki kemampuan dapat membaca masa depan. Mari kita kunjungi dia dan tanyakan bagaimana peruntungan kita."

"Kenapa seseorang harus mengunjungi pertapa ketika dia akan menahan serangan musuh ?" Tanya Zhang Ren.

"Confusius berkata bahwa untuk menjadi tahu adalah hal yang mulia. Jadi lebih baik kita tanyakan kepadanya apa yang harus kita lakukan dan kita hindari."

Segera mereka pergi keatas sebuah bukit untuk mengunjungi tempat pertapaannya. Mereka kemudian berkuda dan setelah tiba diatas bukit mereka bertanya dimanakah tempat orang suci itu kepada seorang tukang Kayu yang memberitahukan pada mereka bahwa orang suci itu hidup ditempat tertinggi diatas puncak bukit yang tertinggi. Mereka lalu memanjat dan akhirnya bertemu dengan sesoeang yang memakai pakaian pendeta tao. Liu Gui dan Zhang Ren segera bersujud dan memberitahukan padanya mengenai maksud dan kedatangan mereka.

"Bagaimana mungkin seorang seperti aku mengetahui mengenai kejadian duniawi ?" Kata pertapa itu.

Tetapi setelah beberapa lama Liu Gui memohon lagi dan lagi akhrinya Pertapa itu meminta selembar kertas dan pena, dia menuliskan 8 huruf.

"PHOENIX JATUH, NAGA TERBANG,
KALAH MENANG,SUDAH DITAKDIRKAN"
"FENG YUN, LONG FEI,
SHI YING,SHI MING"

Setelah membaca ini, mereka maish meminta agar dia memberitahu mengenai nasib masing2x orang, tetapi dia menjawab, "Mengapa kau masih menanyakan hal itu ? Tdk ada yg dapat menghindar dari takdirnya."

Liu Gui lalu berusaha bertanya lagi, tetapi pertapa itu lalu memejamkan matanya seperti dia sedang tidur. Akhirnya mereka berpamitan dan berterima kasih lalu turun kembali dan berkdua menuju Luo Cheng.

"Kita harus mempercayai kata2xnya." Kata Liu Gui

"Apa yg kita dapat dari mendengarkan orang tua bodoh itu ? " Tanya Zhang Ren.

Akhirnya mereka sampai di Luo Cheng.

Ketika mereka sampai Liu Gui berkata, "Luo Cheng adalah jalan utama menuju Cheng Du. Kita harus membuat pertahanan yg kuat. Dua dari kita akan menjaga benteng ini dan dua lagi akan berkemah didepan kota."

Lalu Deng Xiang dan Ling Bao membangun benteng kecil diluar kota. 20.000 prajurit diperintahkan untuk membangunnya. Kedua jendral itu masing2x membawa 10.000 prajurit dan mendirikan benteng 40 Li Jauhnya dari kota.

Setelah sungai Fu berhasil dikuasai, Liu Bei meminta nasehat dari penasehatnya apa yg harus dilakukan berikutnya. Pang Tong berkata bahwa mereka harus berusaha menguasai Luo Cheng.

Pasukan pengintai melaporkan, "Liu Zhang telah mengirim 4 jendralnya untuk menjaga kota itu, dan dua benteng telah dibangun 40 Li jauhnya dari kota itu."

Lalu Liu Bei mengumpulkan bawahannya dan bertanya siapakah yg akan menyerang kemah itu. Huang Zhong menawarkan dirinya.

"Jendral, Bawalah pasukanmu dan pergi. Imbalan akan diberikan jika kau berhasil merebut benteng itu."

Huang Zhong berterima kasih pada tuannya dan ketika dia sedang memimpin pasukannya tiba2x seseorang berkata, "Jendral Huang terlalu tua untuk pergi memimpin tugas ini. Aku berharap dapat mengantikan tempatnya."

Yang berbicara adalah Wei Yan.

Huang Zhong menjawab, "Aku telah mendapat penugasanku. Kenapa kau ingin menghalangi jalanku ?"

"Karena tugas ini terlalu berat untuk jendral tua seperti kau. Kedua jendral yang menjaga benteng itu telah terkenal akan kehebatan dan keberaniannya. Mereka masih muda dan kuat. Aku khawatir kau tidak akan dapat mengalahkan mereka. Jika kau gagal, maka rencana besar tuan kita akan gagal. Oleh sebab itu aku harap dapat mengantikanmu dan niatku tulus untuk itu."

Huang Zhong marah karean Wei Yan selalu menggunakan alasan umurnya yg sudah tua itu.

"Tua, aku ??? beranikah kau bertarung denganku dengan menggunakan senjata, anak kecil ?" Tanya Huang Zhong.

Wei Yang merasa terhina dipanggil anak kecil dan dia berkata, "Aku sangat berani dan biarkan tuan kita menjadi jurinya. Pemenangnya akan memimpin ekspedisi ini, apakah kau setuju, Jendral Tua ?"

Huang Zhong lalu meminta agar anak buahnya membawakan pedangnya. Dan Wei Yan juga melakukan hal yang sama.

Tetapi Liu Bei menghentikan hal ini dan berkata, "Aku membutuhkan kalian berdua untuk menjalankan tugas ini. Ketika 2 macan bertarung, satu pasti akan kalah. Dan aku tidak dapat kehilangan salah satu dari kalian."

"Kalian berdua tidak boleh berkelahi. Karena ada dua kemah yg akan direbut maka masing2x dari kalian akan merebut satu tempat. Yg pertama berhasil merebut benteng itu akan dianggap melakuakn jasa lebih besar dan mendapat imbalan lebih."

Keputusan ini disepakati dan diputuskan bahwa Huang Zhong akan melawan Ling Bao dan Wei Yan melawan Deng Xiang.

Tetapi setelah mereka bergerak, Pang Tong menyarankan, "Kau, Tuanku, Bawalah pasukan dan ikuti mereka. Aku khawatir mereka bertempur satu dengan yg lainnya."

Liu Bei meninggalkan pengawasan kota Fu Cheng pada Pang Tong dan dia membawa Liu Fen dan Guan Ping berserta 5.000 prajurit bersamanya.

Setelah menerima perintah, Huang Zhong segera pergi kekemahnya dan memerintahkan agar sarapan dilakukan pagi2x sekali dan setiap orang siap bergerak begitu matahari terbit. Ketika waktunya tiba, dia segera menggerakan tentaranya menuju bukit sebelah kiri.

Tetapi Ketika Huang Zhong mulai bergerak, Wei Yan telah mencuri informasi dari kemahnya dan mengatur agar pasukannya begerak lebih dahulu sebelum pasukan Huang Zhong bergerak. Dia memerintahkan agar lonceng dilepaskan dari kuda2x pasukannya dan prajuritnya diperintahkan tidak bersuara ketika keluar. Bendera dan panji2x perang dilipat dan senjata ditutupi agar pergerakan mereka tdk diketahui.

Wei Yan berpikir bahwa jika dia dapat menyerang benteng yg ditugaskan untuk direbut Huang Zhong terlebih dahulu sebelum dia merebut benteng yg ditugaskan untuknya. Dia lalu memutar arah ke benteng yg dijaga Ling Bao dan disana dia memerintahkan anak buahnya untuk membunyikan genderang perang.

Walaupun masih pagi sekali, Ling Bao telah memerintahkan pasukannya untuk siap dan berjaga. Begitu mendengar tanda penyerangan, Pasukan bertahan segera mengatur posisinya dan menepatkan para pemanah2xnya disekeliling benteng. Wei Yan berkuda dan langsung menuju kearah Ling Bao. Mereka berdua bertarung 20 jurus lebih. Pasukan merekapun saling bertempur. Pasukan Wei Yan yang habis melakukan perjalanan jauh masih sangat kelelahan sehingga ketika itu mereka tidak dapat bertahan dan dibantai. Wei Yan mendengar keributan dan kekacauan pasukan dibelakangnya segera menghentikan duelnya dengan Ling Bao dan kembali kebelakang serta memimpin pasukannya pergi dari sana. Pasukan Ling Bao terus mengejarnya. Wei Yan akhirnya kalah dan mundur.

Ketika Wei Yan merasa telah aman dan dia memutuskan untuk beristirahat, tiba2x pasukan Yi Zhou muncul dibalik bukit. Mereka lalu memukul genderang perang. Pimpinan merek Deng Xiang berteriak pada Wei Yan untuk menyerah. Tetapi Wei Yan tidak mengindahkannya dia segera naik keatas kudanya dan segera kabur. Tetapi kudanya terjatuh karena kelelahan, Wei Yan terjungkal ketanah. Deng Xiang besama pasukannya segera menuju arahnya, Ketika melihat Wei Yan Jatuh, Deng Xiang segera menyiapkan tombaknya dan bersiap membunuh Wei Yan. Wei Yan mengira bahwa dirinya akan mati, tetapi baru saja tombak itu diangkat. Tiba2x ada anak panah besar menembus dada Deng Xiang yang lalu membuatnya terjatuh ketanah dan mati.

Ling Bao disaat yang sama datang untuk mengejar Wei Yan melihat Deng Xiang Jatuh segera berusaha untuk mencapai Wei Yan dan membunuhnya, tetapi tiba2x ada pasukan lain turun dari atas bukit dan pemimpinnya berteriak, "Jendral Huang Zhong disini !"

Ling Bao menyiapkan panahnya dan akan memanah Huang Zhong, Huang Zhong yg melihat hal ini juga menyiapkan panahnya dan ketika Ling Bao melepaskan panahnya, Huang Zhong jg melakukan hal yang sama. Panah Huang Zhong yg lebih besar segera melesat dan membelah dua panah Ling Bao karena kekuatan tarikan busur panah Huang Zhong yang sangat hebat. Ling Bao yg melihat hal ini lalu berusaha mundur dan kabur. Lalu Huang Zhong segera menyelamatkan Wei Yan. Segera Huang ZHong membawa Wei Yan yg terluka menuju benteng Deng Xiang yang telah dibunuhnya. Disana Ling Bao kembali untuk menantangnya berduel. Huang Zhong dengan pedangnya melayani Ling Bao sampai 10 jurus lebih ketika Ling Bao merasa bahwa dia tidak kuat melayani kekuatan Jendral Tua itu. Segera Ling Bao pergi untuk kembali kebentengnya. Huang Zhong memerintahkan pasukannya tidak mengejar.

Ketika Ling Bao sampai dibentengnya, dia melihat bahwa bendera dan panji2x perang dibentengnya telah berganti. Dia mendekati dan menatap bentengnya. Lalu Pemimpin benteng itu mengenakan baju Zirah berwarna perak dan memakai pakaian sutra berwarna hijau, dia adalah Liu Bei. Disampingnya ada Guan Ping dan Liu Feng.

"Mau apa kau datang ? Benteng ini telah menjadi milikku. Aku telah merebutnya."

Tanpa tempat untuk bertahan, Ling bao kemudian kembali ke Luo Cheng. Dia belum jauh ketika dia masuk dalam perangkap dimana dia berhasil ditangkap dan dibawa kepada Liu Bei.

Penyergapan itu direncanakan oleh Wei Yan yang mengetahui bahwa dia melakukan kesalahan, dia segera mengumpulkan pasukannya yg tersisa dan menempatkan pasukannya untuk menjebak pasukan musuh yang mundur.

Liu Bei memerintahkan agar setiap pasukan Yi Zhou yg menyerah untuk diperlakukan dengan baik. Semua yg terluka juga diperintahkan agar dirawat tidak perduli dari pasukan mana. Liu Bei jg memberikan pilihan bagi mereka yg tertangkap, yaitu untuk mengikutinya atau pergi.

Dia berkata, "Kalian para prajurit juga mempunyai orang tua serta anak atau istri. Dan mereka yg ingin kembali pulang dapat pergi dengan bebas. Jika ingin mengikuti pasukanku, maka aku jg mengucapkan terima kasih."

Setelah membereskan perkemahan dan membuat pertahanan, Huang Zhong datang pada Liu Bei dan berkata, "Wei Yan harus dihukum mati atas ketidakpatuhannya."

Wei Yan segera diperintahkan datang, dia datang bersama Ling Bao yg ditangkapnya hidup2x. Liu Bei memutuskan bahwa jasa untuk dapat menangkap musuh seimbang dengan kesalahannya. Liu Bei jg memerintahkan Wei Yan untuk mengucapkan terima kasih pada Huang Zhong karena telah menyelamatkannya. Mereka berdua akhirnya bersahabat dan tidak berseteru lagi. Wei Yan menundukan kepalanya dan mengakui kesalahannya dan Huang Zhong diberikan imbalan yg besar oleh Liu Bei.

Ling Bao dibawa kehadapan Liu Bei untuk ditentukan nasibnya. Liu Bei membuka ikatan Ling Bao dengan tangannya sendiri dan memberikan dia secangkir arak. Setelah dia meminumnya, Liu Bei bertanya maukah Ling Bao menyerah.

"Karena kau telah memaafkan aku akan mengikutimu, Lebih lagi, kedua temanku yg lain. Liu Gui dan Zhang Ren adalah sahabatku dan kami telah bersumpah untuk hidup dan mati bersama. Jika kau membebaskan aku, aku akan kembali dan membawa mereka untukmu, sehingga kau akan mendapatkan LuoCheng."

Liu Bei sangat senang menerima tawaran ini. Dia memberi Ling Bao pakaian dan kuda serta memerintahkan dia untuk kembali kekota menjalankan rencananya.

"Jangan biarkan dia pergi, jika kau lakukan maka kau tdk akan pernah melihatnya lagi." Kata Wei Yan.

Liu Bei menjawab, "Jika aku memperlakukan manusia dengan kebaikan dan keadilan, mereka tidak akan mengkhianati kepercayaanku."

Lalu Ling Bao pun dibebaskan.

Ketika Ling Bao kembali kekotanya dia bertemu dengan dua temannya dan berkata pada mereka ,"Aku telah membunuh banyak musuh dan kabur dengan mengendarai kuda mereka."

Ling Bao tidak berkata apapun mengenai dirinya yg telah tertangkap. Utusan dikirim ke Cheng Du untuk meminta bantuan segera.

Kehilangan jendralnya, Deng Xiang membuat Liu Zhang sedih. Dia memanggil para penasehatnya untuk berkonsultasi.

Lalu anak tertuanya, Liu Xun berkata, "Ayah, biarkan aku pergi mempertahankan LuoCheng."

"Kau boleh pergi anakku, tetapi siapakah yg akan pergi besamamu ?"

Lalu Wu Yi maju menawarkan dirinya. Dia adalah adik ipar Liu Zhang.

Liu Zhang berkata, "Baiklah kau boleh pergi, adik iparku, tetapi siapakah wakilmu yang akan kau bawa ?"

Wu Yi merekomendasikan dua orang, Wu Lan Dan Lei Tong. 20.000 prajurit diberikan pada mereka untuk segera berangkat menuju LuoCheng. Liu Gui dan Zhang Ren lalu menyambut kedatangan mereka dan menceritakan apa yg telah terjadi.

Wu Yi berkata, "Jika musuh mendekati tembok kota, maka akan sulit untuk mengusir mereka pergi. Menurut kalian berdua apa yg harus kita lakukan ?"

Ling Bao menjawab, "Kota ini berada ditepi sungai Fu dan arusnya sangat kuat. Perkemahan musuh berada di kaki bukit. Dengan 5.000 prajurit aku daapt mengalihkan aliran air sungai, dan membanjiri kemah mereka. Air sungai akan menengelamkan Liu Bei dan pasukannya."

Rencana ini disetujui dan Ling Bao dipercaya untuk menjadi pelaksana. Wu Lan dan Lei Tong diperintahkan untuk mengawasi perkerjaan itu. Mereka mulai mempersiapkan peralatan untuk mengalihkan aliran air sungai.

Liu Bei pergi Ke Fu Cheng untuk berkonsultasi dengan Pang Tong dan dia meninggalkan Wei Yan dgn Huang Zhong untuk menjaga kedua benteng dan perkemahan mereka. Mata2x telah melapirkan bahwa Sun Quan telah mengirim utusan untuk berkerja sama dengan Zhang Lu dan meminta Zhang Lu segera menyerang Jia Meng dan sementara Sun Quan akan bergerak ke Jing Zhou.

"Jika mereka melakukan itu maka aku akan terjepit dari depan dan belakang. Apakah kau memiliki saran lain ?" Tanya Liu Bei.

Pang Tong lalu bertanya pd Meng Da , "Kau berasal dari Shu dan sangat ahli dalam topografi daerah ini. Apa yg harus dilakukan untuk membuat benteng di Jia Meng dapat dipertahankan ?"

"Biarkan aku membawa satu orang temanku dan aku akan mempertahankan benteng itu. Aku akan menjamin keselamatan benteng."

"Siapakah yg akan kau ajak ?" Tanya Liu Bei.

"Dia dahulunya adalah jendral Liu Biao, namanya Huo Jun dan dia berasal dari Nan Jun diselatan."

Permintaan ini disetujui dan kedua jendral itu segera berangkat ke Benteng Jia Meng.

Setelah pertemuan selesai, Pang Tong kembali ke tempat peristirahatannya, kemudian Penjaga pintu mengatakan padanya bahwa ada tamu yg ingin menemuinya. Pang Tong lalu menemuinya dan dia melihat orang itu berbadan besar dan tinggi dan memiliki wajah seperti bangsawan. Rambutnya dipotong pendek dan dia berpakaian compang-camping.

"Siapakah engkau, tuan ?" Tanya Pang Tong.

Tamu itu tidak menjawab tetapi dia segera langsung masuk kedalam ruangan utama dan berbaring diatas kursi panjang. Pang Tong curiga atas sikapnya ini dan mengulangi pertanyaanya.

Tamu itu menjawab, "Biarkan aku beristirahat sebentar. Setelah itu aku akan berbicara denganmu mengenai apapun didunia ini."

Jawaban ini hanya menambah misteri mengenai siapa orang ini. Tetapi Pang Tong meminta anggur dan makanan dibawakan untuknya. Setelah memakannya, dia berbaring dan tertidur.

Pang Tong sangat bingung dan berpikir bahwa orang ini adalah mata2x. Tetapi dia meminta Fa Zheng untuk menemuinya dan bertanya mengenai tamunya itu.

"Pasti itu adalah Peng Yang." Kata Fa Zheng.

Fa Zheng masuk kedalam dan melihatnya.

Segera tamu itu bangun dan berkata, "Aku harap kau baik2x saja sejak terakhir kita bertemu !"

Selengkapnya...

Haduh.. udah lama ga post... sibuk + males.. met berbuka yaaa... frend Selengkapnya...

14 Desember, 2012

Bab 61

Siasat Pang Tong merebut Benteng Sungai Fu, Yang Huai dan Gao Pei tewas.

Pengepungan di LuoCheng, Huang Zhong dan Wei Yan berseteru.


Walaupun Pang Tong dan Fa Zheng terus memaksa, Liu Bei dengan teguh menolak rencana pembunuhan Liu Zhang dengan mengadakan perjamuan walaupun itu artinya dia akan mendapatkan seluruh daerah dataran barat.

Keesokan harinya ada sebuah perjamuan lagi diadakan, saat ini didalam kota Fu Cheng dimana Liu Bei dan Liu Zhang berbicara saling terbuka satu sama lain dan mereka sangat bersahabat.

Ketika semua telah terlena oleh arak dan musik, Pang Tong berbicara kepada Fa Zheng, "Karena tuan kita tidak mau mengikuti rencana kita, kita lebih baik menyuruh Wei Yan untuk melakukan tarian pedang dan membunuh Liu Zhang."

Wei Yan segera datang, dengan pedang ditangan dan dia berkata, "Tidak ada hiburan lain dipesta ini, mungkin aku akan dapat memperlihatkan tarian pedang untuk menghibur kalian semua."

Segera Pang Tong memanggil beberapa pengawal bersenjata dan mengatur mereka di daerah sekitar tempat perjamuan sampai Wei Yan sudah menjalankan rencananya.

Melihat hal ini para pejabat Liu Zhang mulai bertatapan dengan sinar mata2x bertanya-tanya apa yg terjadi.

Lalu salah seorang dri mereka. Zhang Ren, mengeluarkan pedangnya juga dan berkata, "Seorang lawan diperlukan untuk membuat tarian pedang ini berjalan baik. Jadi aku akan menunjukan kemampuanku juga."

Lalu mereka berdua memulai tarian itu, ketika beberapa saat Wei Yan merasa tidak ada jalan maka dia menatap Liu Feng yg segera mengerti dan mengambil posisi.

Segera 3 orang jendral dari barat juga mengikuti berdiri dan bermain pedang serta berkata, "Dan kamu bertiga akan ikut juga. Ini akan menambah hiburan dan kesenangan ditempat ini."

Tetapi Liu Bei mulai melihat bahwa masalahnya mulai serius. Dia segera mengeluarkan pedang salah satu pengawalya , dia berdiri di tengah ruangan perjamuan itu dan berteriak, "Kita semua tampaknya terlalu banyak minum hinggal mabuk. Tidak ada yg perlu kita masalahkan mengenai hal itu, tetapi ini bukanlah perjamuan "HONG MEN", dimana pembunuhan akan dilakukan. Segera singkirkan pedang kalian atau aku akan membunuhmu !"

"Mengapa membawa pedang disebuah pertemuan antar saudara ?" kata Liu Zhang, disaat yg sama memerintahkan para bawahannya untuk menyingkirkan senjata2x mereka.

Lalu Liu Bei memanggil semua jendral Liu Zhang dan memberi mereka arak seraya berkata, "Kalian tidak perlu ragu lagi. Kami berdua adalah bersaudara, dari darah dan daging yg sama. Kami membicarakan suatu rencana besar dan tujuan kami adalah satu."

Para jendral Liu Zhang segera berterima kasih dan pergi.

Liu Zhang berkata pada Liu Bei, "Saudaraku, aku tidak akan pernah melupakan kebaikanmu ini."

Lalu mereka duduk sambil minum2x sampai larut malam, keduanya merasa sangat senang. Ketika Liu Bei mencapai kemahnya, dia menyalahkan Pang Tong karena telah menyebabkan kekacauan itu.

"Kenapa kau memaksaku untk melakukan suatu perbuatan yg salah ? hal seperti ini tidak boleh terulang kembali." Kata Liu Bei.

Pang Tong segera berpamitan dan menarik napas dalam2x.

Ketika Liu Zhang mencapai kemahnya, pemimpinnya menunggu dia dan berkata, "Tuan, Kau melihat maksud sebenarnya dari perjamuan itu, kami berpikir bahwa akan lebih bijak jika kau kembali kedalam kota."

"Saudaraku itu berbeda dari manusia pada umumnya." Jawab Liu Zhang.

"Dia mungkin tidak merencanakan pembunuhan ini, tetapi orang2x disamping dia hanya mempunyai satu tujuan, yaitu untuk memanfaatkan tanah ini demi keuntungan mereka sendiri."

"Jgn kau menabur perpercahan diantara kami dan membuat kami saling membenci." Kata Liu Zhang.

Suatu hari, dia dan liu bei sedang bersantai-santai di tempat peristirahatan Liu Zhang. Kemudian tiba2x prajurit perbatasan datang dan melaporkan bahwa pasukan Zhang Lu telah menyerang Yi Zhou dan sekarang berada di Benteng Perbatasan Jia Meng. Segera Liu Zhang meminta Liu Bei untuk pergi dan mempertahankan tempat itu. Liu Bei setuju dan segera menuju ketempat itu dengan pasukannya.

Segera Para bawahan Liu Zhang meminta tuannya untuk segera menempatkan pasukannya dititik2x strategis, sehingga untuk menjaga kemungkinan Liu Bei mencoba merebut daerah itu. Awalnya Liu Zhang tidak ingin dan menolak, tetapi setelah mereka memohon padanya dengan sangat, dia pun akhirnya menyerah dan mengijinkan hal itu. Dia mengirim Yang Huai menjaga Bai Shui, Gao Pei ke Sungai Fu, dan Yan Yan dipercaya untuk menjaga Ba Zhou.

Lalu Liu Zhang kembali ke Cheng Du dan Liu Bei segera pergi ke Jia Meng. Setelah tiba disana, Liu Bei segera memenangkan hati rakyat disekitara sana dengan menjaga disiplin ketat pasukannya.

Berita mengenai apa yg terjadi dibarat ini terdengar diselatan dan Sun Quan menggumpulkan semua penasehatnya untuk membahas masalah ini.

Lalu Gu Yong berkata, "Aku memiliki suatu rencana untuk diusulkan. Liu Bei dan pasukannya sekarang jauh dan terpisah oleh daerah yang sulit untuk dilalui. Oleh Karena itu, saranku adalah untuk merebut daerah sekitar Sungai dan membuka jalan menyerang ke Jing Zhou dan Xiang Yang, mereka pasti akan jatuh ketanganmu."

"Rencana ini sungguh baik." Kata Sun Quan.

Tetapi tiba2x ada suara terdengar dari belakang tirai, dan berkata, "Kau harus menghukum mati orang yang barusan merencanakan kematian dari putriku."

Semua orang terkejut, ternyata itu adalah suara ibu suri sun.

Lebih lagi, dia tampak sangat marah ketika dia masuk dan berkata, "Apa yg akan terjadi pada putri satu2xnya diriku yang merupakan istri Liu Bei ?"

Dia lalu berbalik dengan mata penuh amarah dan berkata pada Sun Quan, "Kau adalah pewaris ayah dan kakakmu dan mendapatkan semua tanah ini tanpa usaha sedikitpun. Tetapi kau masih tidak puas dan melupakan apa yg telah diraih oleh darah dan dagingmu sendiri serta ingin mengorbankan adikmu hanya untuk menambah sedikit tanah milikmu."

"Bukan, bukan begitu ! Aku tidak akan pernah ingin melanggar keinginan dan perintah ibu."

Ibu Suri sun segera pergi dari ruang pertemuan itu dan dia masih tampak sangat marah.

Sun Quan lalu menarik napas dalam2x dan bersedih.

"Kita kehilangan kesempatan ini ! Kapankan Jing Zhou akan menjadi milikku ?"

Sementara dia masih merenung, Zhang Zhao datang dan berkata, "Apa yg menyebabkan tuanku bersedih ?"

"Bukan masalah besar, hanya saja hari ini aku gagal mendapatkan keinginanku."

"Kesulitan ini mudah untuk dihilangkan. Pilihlah beberapa orang terpercaya dan perintahkan dia membawa surat rahasia pada Sun Shang Xiang serta katakan bahwa ibunya sakit keras. Berikan dia 500 orang pengawal dan perintahkan dia untuk segera keluar dari Jing Zhou. Mendengar bahwa ibunya ingin menemuinya, dia pasti akan segera pulang kerumah dan mungkin dia akan membawa anak semata wayang Liu Bei dengannya. Liu Bei pasti akan mau untuk menukar Jing Zhou dengan putranya. Jika dia tidak mau kau tetap dapat untuk mengirim pasukan."

"Rencana ini sangat baik. Aku akan mengirim Zhou Shan, dia adalah seorang pemberani. Dia biasanya selalu menemani kakakku dimasa mudanya. Dia adalah orang yg tepat untuk pergi."

"Rahasiakanlah hal ini dan perintahkan Zhou Shan untuk segera berangkat," Kata Zhang Zhao.

Lalu diputuskan bahwa Zhou Shan membawa dengannya 500 orang prajurit yg menyamar menjadi pedagang. Dia menurunkan jangkar ditepi sungai dan mendarat. Dan dia segera pergi ke kediaman Liu Bei dan meminta ijin bertemu Lady Sun dan kemudian memberikan surat padanya. Ketika dia telah membaca bahwa ibunya sedang sekarat, dia mulai menangis dan menanyakan banyak hal kepada Zhao Shan.

Zhaou Shan lalu mengarang cerita dan berkata, "Ibu suri Sun sangat menginginkan melihat dirimu. Jika kau tidak segera pergi, aku takut semuanya akan terlambat. Ibu Suri Sun jugai ingin melihat si kecil Liu Chan sebelum dia mati."

Lady Sun berkata, "Kau tahu bahwa paman kaisar sedang berada di barat. Dan aku harus memberitahukan pada Guru Naga bahwa aku ingin pulang."

"Tetapi apa yg akan kau lakukan jika Guru Naga berkata dia harus memberitahukan dahulu pada suamimu dan menunggu persetujuannya ?" Tanya Zhou Shan.

"Tampaknya tidak mungkin aku pergi tanpa meminta persetujuan."

"Perahuku sudah menunggu ditepi sungai dan kau hanya perlu keluar dari kota ini dan kami akan mengantarmu." Kata Zhou Shan.

Berita mengenai ibunya yg sekarat telah sangat membuat gelisah Sun Shang Xiang. Dia segera meminta tandunya disiapkan dan dengan membawa Liu Shan bersamanya dia pergi menuju tepi sungai. Dia segera berangkat sebelum orang2x diistananya memberitahukan padanya mengenai apa yg dilakukan olehnya.

Tetapi ketika perahu baru saja berangkat tiba2x terdengar suara berteriak, "Jangan pergi dahulu ! Biarkan aku mengucapkan salam perpisahan pada Lady Sun."

Suara itu adalah teriakan Zhao Yun. Dia baru saja kembali dari inspeksi pasukan disekitara sungai ketika dia mendapat laporan bahwa Lady Sun pergi. Segera dia menuju tepi sungai secepatnya dan dia tiba tepat pada waktunya. Perahu itu telah mulai mengembangkan layarnya dan Zhou Shan berdiri dianjungan dengan tombak ditangannya.

"Siapakah kau berani sekali menghalangi perjalanan nyonyamu ?" Teriak Zhou Shan.

Zhou Shan memerintahkan agar prajuritnya segera berlayar dan dia juga meminta mereka untuk menyiapkan senjatanya untuk bertempur. Perahu ini bergerak dengan bantuan angin dan arus yg kuat.

Tetapi Zhao Yun berusaha mengikuti disepanjang tepi sungai.

"Nyonyaku boleh pergi kemana saja dia suka, tetapi aku hanya ingin mengucapkan sepatah kata padanya." Teriak Zhao Yun.

Zhou Shan berpura-pura tidak mendengar dan memerintahkan prajuritnya untuk meningkatkan kecepatan. Zhao Yun mengikuti dari tepi sungai sejauh 4-5 Km. Lalu dia melihat ada perahu nelayan sedang berada ditepi sungai. Dia segera turun dari kudanya dan naik keatas perahu itu. Kemudian dia meminta para nelayan mengantarkannya kepada perahu yg ditumpangi lady Sun.

Ketika dia mendekat, para prajurit dari dataran selatan menghalau dia dengan tombak. Segera dia menancapkan tombaknya pada lambung perahu Zhou Shan lalu dia melompat keatas tombaknya dan tolakan dari batang tombaknya membuatnya terpental menuju keatas geladak dari perahu itu. Dia lalu menyiapkan pedang langitnya. Para prajurit dari dataran selatan terkejut dan ketakutan, lalu Zhao Yun masuk kedalam badan kapal itu dan disana dia menemui Lady Sun dengan Liu Chan didalam pangkuannya.

"Kenapa kau bersikap kasar ?" Tanya Lady Sun dengan marah.

Zhao Yun segera menaruh kembali pedangnya dalam sarungnya dan berkata, "Kemanakah nyonya akan pergi dan kenapa dia pergi secara diam2x ?"

"Ibuku sakit dan sekarat. Aku tidak punya waktu untuk memberitahukannya pada siapapun mengenai keberangkatanku."

"Tetapi mengapa tuan muda juga kau ajak jika ingin mengunjungi orang sakit ?" Tanya Zhao Yun.

"Liu Chan adalah jg anakku dan aku tidak akan meninggalkannya."

"Nyonya kau telah salah. Tuanku hanya mempunyai satu putra dan aku telah menyelamatkan putranya dari ratusan ribu pasukan Cao2x didalam perang besar di Chang Fan Po dan Dang Yang. Tidak ada alasan mengapa kau harus membawanya pergi."

Lady Sun segera marah dan berkata, "Kau jgn mencampuri urusan keluargaku, kau prajurit rendahan !"

"Nyonya, jika kau ingin pergi maka pergilah, tetapi tinggalkanlah tuan muda bersamaku."

"Kau adalah pemberontak, melompat keatas perahu ini seperti itu !" teriak Lady Sun.

"Jika kau tidak meninggalkan Tuan Muda bersamaku, aku tidak dapat membiarkanmu pergi, terserah padamu apa yg akan kau lakukan." Kata Zhao Yun.

Lady Sun berkata kepada para pengawalnya dan memintanya untuk menangkapnya. Tetapi Zhao Yun tidak butuh waktu lama untuk mengalahkan mereka. Kemudian dia berusaha merebut Liu Chan dari tangan Lady Sun, tetapi Lady Sun tidaklah selemah itu karena dia bisa ilmu bela diri. Zhao Yun yg tidak ingin melukai istri tuannya itu hanya mendorongnya sehingga terjatuh dan mengambil Liu Chan. Lalu dia naik menuju geladak perahu itu. Dia berusaha untuk mengarahkan perahu ini kembali ketepi sungai, tetapi tidak dapat. Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang. Lady Sun yang baru tersadar dari pingsannya segera berteriak dan meminta para pengawalnya merebut kembali Liu Chan. Tetapi Zhao Yun dengan sebelah tangannya menggengam pedang langit dan sebelahnya memegang putra tuannya itu tidak dapat didekati oleh siapapun.

Zhou Shan memerintahkan agar perahu mencari angin yang terbaik dan arus untuk segera dapat sampai ketepi selatan. Perahu itu telah berada ditengah2x sungai, dimana angin sangat kencang. Zhao Yun yg satu tangannya memegang Liu Chan tidak dapat berbuat banyak.

Ketika tampaknya tidak ada harapan, Zhao Yun melihat ada sekelompok kapal perang mendekati, dia melihat bendera berkibaran dan genderang perang bertabuhan. Dia berpikir bahwa semuanya telah berakhir dan dia telah jatuh kedalam perangkap dataran selatan. Ketika dia melihat bahwa yang berdiri diatas anjungan adalah Zhang Fei, dia sangat lega.

Zhang Fei berteriak, "Kakak ipar ! Tinggalkan keponakanku."

Zhang Fei sedang mengawasi daerah ini ketika dia mendengar kepergian kakak iparnya secara tiba2x. Dan dia segera membawa kapal2x perangnya menuju sungai Yu untuk mencegatnya. Dia tiba tepat waktu dan segera dengan pedang ditangan dan tombak ularnya dia naik keatas kapal Zhou Shan. Ketika Zhang Fei sudah naik keatas kapal, Zhou Shan mengeluarkan pedangnya dan bergerak kearahnya. Zhang Fei yang melihat hal ini segera menusukan tombaknya dan diapun tergeletak mati di atas geladak kapal itu.

"Kenapa kau bertindak sangat kasar ?" Teriak Lady Sun yang sekarang ketakutan.

"Kakak ipar, Apakah kau tidak memikirkan kakakku ketika kau melakukan perjalanan gila ini ? Hal semacam ini barulah hal yang kasar ? "

"Ibuku sangat sakit dan ini adalah masalah hidup dan mati. Jika aku harus menunggu ijin suamiku, aku pasti akan terlambat. Jika kau tidak membiarkanku pergi sekarang, aku akan membunuh diriku sendiri."

Zhao Yun dan Zhang Fei lalu berdiskusi. "Tampaknya tidak ada cara untuk membenarkan bahwa seorang bawahan memaksa istri tuannya untuk melakukan bunuh diri. Lebih baik kita tetapi membawa anak ini dan membiarkan perahu dari selatan pergi."

Mereka lalu berkata, "Kami tidak dapat membiarkan istri tuan kami untuk mati secara tidak terhormat. Jadi kami akan pergi sekarang. Kami percaya kau tidak akan melupakan tuan kami dan kau akan segera kembali."

Dengan membawa Liu Chan, Zhao Yun dan Zhang Fei segera pergi dan kapal dari dataran selatan tetap melanjutkan perjalanannya.

"Cukup puas dengan keberhasilan ini. Kedua pendekar itu kemudian berlayar kembali. Sebelum mereka pergi jauh, mereka bertemu Zhuge Liang dengan sekelompok kapal perang menyusul. Dia sangat senang menemukan bahwa mereka telah berhasil mendapatkan kembali Liu Chan dan ketiganya kembali ke Jing Zhou dimana seluruh kejadian itu dituliskan didalam surat yang segera dikirimkan pada Liu Bei.

Ketika Lady Sun tiba dirumahnya dia menceritakan kematian Zhou Shan dan direbutnya Liu Chan. Sun Quan langsung marah atas gagalnya rencana ini dan dia bermaksud untuk menyerang Jing Zhou sebagai balas dendam atas kematian utusannya ini."

"Sekarang karena adikku telah tiba kembali dirumah, maka aku tidak perlu takut lagi untuk menyerangnya. Dan aku akan segera membalaskan dendam kematian dari jendralku."

Lalu dia memanggil para penasehatnya untuk mempertimbangkan sebuah ekspedisi.

Tetapi belum mereka dapat memutuskan sebuah rencana, tiba2x datang berita bahwa Cao2x mengirim pasukannya menuju selatan dengan 400.000 prajurit. Dia ingin membalaskan kekalahannya di Chi Bi. Segera semua orang mencari cara untuk memukul mundur penyerangan ini.

Penasehat Zhang Hong yang sedang berada dirumahnya karena sakit baru saja meninggal dan dia mengirim surat wasiat kepada tuannya.

Isi Wasiat itu adalah agar pusat pemerintahan daerah selatan dipindahkan ke Mo Ling.

Sun Quan membaca surat wasiat terakhir ini didalam pertemuannya dengan para pejabatnya. Dia berkata, "Zhang Hong sangat setia sampai kematiannya. Aku tidak dapat tidak memenuhi nasehat terakhirnya."

Dan Sun Quan segera memerintahkan untuk membangun kota yg diberi nama Shi Dou di Mo Ling. Dan dia mengubah nama daerah itu menjadi Jian Ye. Dia bermaksud untuk membangun ibu kota bagi seluruh kekuasaannya disana. Jian Ye artinya "PONDASI KEKUASAAN".

(*Jian Ye sekarang sudah tidak ada, namanya telah berubah menjadi NAN JING/ Nanking)

Sebagai pertahanan menghadai cao2x. Admiral Lu Meng mengusulkan membuat benteng di tepi sungai Ru Xu.

Beberapa pejabat tidak menyetujuinya dan berkata, "Ketika musuh muncul, kau harus mendarat ditepi sungai yg lain dan kemudian kembali. lalu Apa gunanya benteng di tepi sungai ?"

Lu Meng menjawab, "Seseorang harus menjaga segala kemungkinan. Menang dan kalah bisa saja terjadi. Jika ada masalah mendesak dan pasukan tidak dapat mencapai tepi sungai, dan bagaimana mereka akan berangkat ? Mereka akhirnya membutuhkan tempat berlindung."

Sun Quan berkata, "Persiapan menghadapi kemungkinan2x. Usulan yang bagus. Jika kita mempersiapkan rencana untuk menghadapi masalah yang masih jauh maka kesedihan yang akan mendekat telah menghilang sebelum masalah itu tiba."

Lalu mereka mengirim prajurit untuk membuat Benteng di tepi sungai Ru Xu dan mereka berkerja siang dan malam. Segera benteng itupun rampung.

DiIbu kota, kekuasaan dan pengaruh Cao2x sangatlah besar dan bertambah setiap harinya. Penesehat tinggi, Dong Zhao mengusulkan gelar Raja Muda harus diberikan kepada Cao2x.

Dong Zhao berkata, "Didalam sejarah, tidak ada seorangpun yg jasanya melebihi dirimu, tuan perdana menteri. Bahkan tidak juga Raja Muda Zhou atau Lu Wang. Selama 30 thn ini kau telah mempertaruhkan nyawamu, kau telah diterpa angin dan bermandikan hujan, kau telah menghilangkan kejahatan dari seluruh kekaisaran, kau telah menenangkan keadaan dan merestorasi kekaisaran. Siapakah negarawan yg dapat disejajarkan denganmu ? Akan sangat cocok bila kau menjadi Raja Muda Wei dan menerima '9 Kehormatan' sehingga seluruh jasa dan kebajikanmu diketahui semua orang."

(*9 kehormatan (Chiu Zun Yan) itu adalah:
1.Kereta Kuda yang ditarik oleh 8 kuda.
2.Pakaian Istana yang memiliki simbol naga.
3.Musik pada perjamuan dengan orkestra istana.
4.Pintu merah, lambang kekayaan.
5.Anak tangga bertahtakan naga dan burung phoenix perlambang
perlindungan.
6.Pengawal Macan Kekaisaran, Prajurit Khusus sebanyak 300 orang.
7.kampak kekaisaran: lambang kekuasaan dan simbol upacara.
8.Busur dan 100 anak panah perlambang kekuatan.
9.Alat2x doa yg terbuat dari giok. )

Walaupun begitu, tidak semua pejabat istana memiliki pendapat yg sama.

Kata penasehat tinggi Xun Yu, "Hal ini tdk boleh dilakukan, tuan perdana menteri. Kau mengumpulkan kekuatan untuk membangkitkan rasa kebenaran pada rakyat. dan dengan kekuatan itu kau mengembalikan otoritas kekaisaran. Sekarang kau harus tetap loyal kepada kaisar. Orang yang bajik mencintai rakyatnya tdk akan melakukan hal ini."

Cao2x tidak senang dengan kata2x ini.

Dong Zhao lalu berkata, "Bagaimana kita dapat mengecewakan keinginan banyak orang hanya karena perkataan satu orang saja ?"

Lalu sebuah surat dikirimkan kepada istana dan Ambisi cao2x dan keinginannya segera disetujui dengan gelar Raja Muda Wei ditambah pula dengan '9 kehormatan'.

"Aku tidak pernah berpikir akan melihat hari ini !" Kata Xun Yu sambil menarik napas dalam2x.

Kata2x ini sampai ketelinga Cao2x dan dia marah. Dia menganggap bahwa Xun Yu sudah tidak lagi akan membantu dia atau mendukungnya lagi.

Pada musim dingin ditahun ke 17 masa Jian An/thn ke 22 masa pemerintahan kaisar Xian. Cao2x memutuskan untuk mengirim pasukan ketanah selatan dan memerintahkan agar Xun Yu ikut. Xun Yu mengerti dari hal ini bahwa Cao2x menginginkan kematian dirinya, akhirnya dia menolak penunjukan itu dengan alasan sakit. Suatu hari ketika Xun Yu berada dirumahnya, dia menerima sebuah kotak yg dikirmkan untuknya berserta surat yang ditulis oleh Cao2x. Dia membuka kota itu dan tidak menemukan apapun disana. Dia mengerti dan dia membunuh dirinya sendiri dengan meminum arak beracun dan mati. Dia berumur 52 thn ketika itu.

Berita kematian Xun Yu tiba pada Cao2x dalam suratnya yg dikirim oleh Xun Yun anak dari Xun Yu. Lalu cao2x menyesal telah melakukan hal ini dan dia memerintahkan agar pemakaman Xun Yu dilakukan dengan tata cara bangsawan. Dia juga memberikan gelar kebangsawanan bagi Xun Yu.

Pasukan Utara kemudian mencapai Sungai Ru Xu dimana kemudian Cao2x mengirim pasukan pendahuluan sebanyak 30.000 prajurit dibawah Cao Hong untuk mengarungi sungai.

Segera Cao Hong melaporkan, "Kapal2x perang musuh menutupi tepi sungai tetapi tidak ada tanda2x pergerakan."

Merasa Curiga Cao2x memimpin pasukannya menuju sungai untuk melihat musuh dan menempatkan pasukannya. Disungai dia melihat kapal2x perang berbagai jenis dibariskan menurut tempatnya masing2x, setiap divisi ditandai oleh bendera yg berbeda-beda. Peralatan tempur mereka berkilapan terkena sinar matahari. Ditengah2x kapal itu ada kapal perang besar dengan panji2x perang bertuliskan 'PENGUASA DAERAH SELATAN, SUN QUAN'.

"Dialah seharusnya anak yang ku punya. Tidak seperti anak2xnya Liu Biao." Kata Cao2x dengan penuh kekaguman.

Tiba2x, Bunyi ledakan terdengar dan kapal2x perang itu berlayar kearahnya. Pasukan Cao2x segera mundur dengan segera. Pasukan Sun Quan lalu menekan posisi pasukan Cao2x yang sedang melarikan diri. Tetapi dari arah selatan muncul lagi pasukan yang dipimpin oeh Han Dang dan Zhou Tai sehingga Cao2x terkepung. Tetapi disaat itu Xu Chu yang membawa 10.000 prajurit Elit Cao2x segera membuka jalan dan menolongnya. Mereka menerjang masuk ketengah-tengah pasukan Selatan yang sudah mendarat ditepi sungai untuk menolong tuannya. Xu Chu berhasil membunuh beberapa pulih prajurit Selatan sebelum kembali mengawal cao2x.

Ketika Cao2x kembali kekemahnya, dia segera memberikan imbalan pada Xu CHU Yg menyelamatkan nyawanya. Dan dia memarahi para jendral lainnya yg terlalu cepat melarikan diri.

"Kalian membuat semangat pasukan menjadi tumpul. Dan jika kalian melakukan hal ini lagi maka aku akan menghukum mati kalian."

Pada Tengah malam, tiba2x terdengar keributan dari arah gerbang perkemahan. Ketika Cao2x keluar, dia menemukan bahwa musuh telah diam2x mendekati perkemahannya dan sekarang melemparkan obor untuk membakar perkemahan itu. Para pasukan dari selatan segera berusaha mendobrak gerbang perkemahan itu dan kemudian masuk menyerang, pembantaian berlangsung hingga pagi menjelang. Lalu setelah itu pasukan Cao2x segera mundur lagi.

Cao2x samgat kesal karean kekalahan ini. Dia duduk diatas tendanya membaca buku strategi perang ketika Cheng Yu masuk dan menemuinya.

"Tuan perdana mentri. Kau sangat mengetahui strategi perang, apakah kau sudah lupa dengan aturan menyerang secepatnya ? Tentaramu telah siap, tetapi kau menunda bertindak dan membiarkan musuhmu membuat kemah di sungai Ru Xu. Sekarang kau akan sulit untuk merebut tempat ini. Akan lebih baik jika kita mundur ke ibukota dan menunggu saat baik lainnya."

Cao2x mendengarkan tetapi tidak berkata apa2x. Setelah beberap saat Cheng Yu pun berpamitan. Cao2x tetap duduk didalam tendanya. Dan kemudian dia tertidur. Tiba2x dia mendengar ada suara derap langkah kuda dan didepannya ada sungai yg tiba2x terbit matahari merah yg besar sekali. Sangat terang sehingga matanya terlalu silau untuk menatapnya. Melihat kelangit dia melihat ada dua matahari lagi yg seperti hal baru saja dilihatnya. Dan dia melihat bahwa matahari yang pertama tiba2x terbang keatas dan jatuh diantara bebukitan didepannya dengan suara seperti suara halilintar."

Hal ini membangunkannya. Dai berada ditendanya dan ternyata bermimpi dan penjaga digerbang kemahnya sedang mengumumkan hari menjelang malam.

Segera dia mengambil kudanya dan berkuda keluar dengan pengawalan 50 prajurit berkuda. Dia menuju tempat didalam mimpinnya itu. Segera dia memandang sekelilingnya, ada pasukan berkuda yang datang jg kesana dengan Sun Quan sebagai pemimpinnya. Sun Quan menggunakan helm yg terbuat dari emas dan baju Zirah dari perak.

Melihat musuh besarnya, Sun Quan tidak menunjukan rasa takut tetapi dia tetap diatas kudanya yg berdiri tegap diatas keempat kakinya.

Menunjuk kepada Cao2x, Sun Quan berkata, "Lihatlah menteri terkuat yang menguasai seluruh dataran tengah didalam telapak tangannya ! dia telah mencapai puncak kekayaan dan kekuasaan tetapi tidak puas dan masih harus mengacau didaerah selatan."

Cao2x menjawab, "Kau tdk patuh dan atas perintah kaisar aku harus menghancurkan dirimu."

"Omong kosong apa itu! APakah kau tidak malu, semua orang telah tahu kau mengontrol setiap keputusan kaisar dan kau juga adalah tiran bagi para bangsawan. Aku bukanlah pemberontak melawan dinasti, tetapi aku berkeinginan untuk menangkapmu dan mereformasi pemerintahan."

Cao2x menjadi sangat marah dan memerintahkan jendralnya untuk menangkap Sun Quan. Tetapi belum dapat mereka mematuhi perintah itu, Han Dang, Zhou Tai, Chen WU dan Pan Zhang memimpin dua kelompok pasukan dari kiri dan kanan, mereka lalu memanahi pasukan Cao2x itu. Cao2x segera berbalik dan kabur, pasukan Selatan terus mengejar dia. Ketika itu tiba2x Xu Chu datang dgn pasukan Elitnya yg segera menyelamatkan Cao2x dan membawa dia kembali kekemahnya. Pasukan dari dataran selatan kemudian kembali ke sungai Ru Xu.

Sendirian di tendanya, Cao2x berpikir, "Sun Quan ini pasti bukanlah orang biasa dan karena didalam mimpiku ada matahari yg jatuh disana, maka dia pastilah akan menjadi Kaisar."

Dia mulai berpikir apakah lebih baik kembali ke ibu kota, hanya saja dia takut pasukan dari selatan akan mengejarnya. Akhirnya kedua pasukan hanya berhadap-hadapan selama sebulan penuh, Pertempuran kecil kadang2x terjadi. Dan kemenangan kadang pada pihak cao2x dan kadang pada pihak Sun Quan.

Dan hal ini berlangsung hingga mendekat Tahun Baru, dan hujan musim semi pun tiba membuat sungai meluap dan daratan menjadi rawa. Mereka sangat menderita dan cao2x menjadi sedih dihatinya. Dia mengadakan rapat dan disana bawahannya terbelah menjadi dua pendapat, yg satu ingin segera kembali dan yg lainnya ingin bertahan sampai musim panas tiba. Cao2x tdk dapat memutuskan.

Lalu tiba2x datang utusan dari selatan membawa surat dari Sun Quan.

Dalam Suratnya Sun Quan Berkata, "Kau dan aku adalah sama2x pelayan Han. Tetapi kau tidak memikirkan rakyat dan hanya memikirkan perang, karena itu kau menyebabkan banyak penderitaan. Apakah ini adalah kelakuan orang yg baik ? Sekarang musim semi hampir tiba dan hujan deras akan menyertai. Kau lebih baik memudurkan pasukanmu selagi masih bisa. Jika tidak kau akan dapat melihat kekalahanmu di Chi BI terulang kembali. Akan sangat baik jika kau mempertimbangkan masalah ini."

Dibalik surat itu ada tulisan yang berbunyi, "Kedamaian tidak akan ada untukku selama kau hidup !"

Cao2x membaca surat itu dan tertawa.

"Sun Quan berkata jujur !" Kata dia.

Dia segera memberi imbalan pada utusan itu dan memerintahkan pasukannya untuk kembali ke Ibu Kota. Gubernur Lu Jiang, Zhu Guang, dipeirntahkan untuk menjaga Huan Cheng.

Sun Quan juga akhirnya kembali ke Jian Ye.

Ketika dia memanggil para penasehatnya untuk berkumpul, dia berkata, "Cao2x telah kembali ke utara. Liu Bei berada di Jia Meng. Bagaiman pendapat kalian apabila sekarang kita membawa pasukan kita untuk menyerang Jing Zhou ?"

Seger Zhang Zhao menawarkan rencana lain, "Jangan gerakan pasukan. Aku tahu bagaimana membuat Liu Bei tidak dapat kembali ke Jing Zhou."

Selengkapnya...